PENDAHULUAN
1. Golongan Parafin
Sukar bereaksi.
Bentuk alkana dengan rantai C1C4 pada suhu kamar adalah gas, C4
C17 pada suhu kamar adalah cair dan >C18 pada suhu kamar adalah
padat.
Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah dan bila jumlah
atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang
lebih rendah.
1
Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar.
1. Golongan Olefin
2. Golongan Naphtan
Golongan hidrokarbon ini memiliki rumus kimia yang sama seperti olefin,
yaitu CnH2n. Naftan memiliki cincin yang jenuh. Walaupun rumus kimianya
sama dengan olefin, namun naftan memiliki konfigurasi struktur yang
berbeda dengan olefin. Memiliki beberapa sifat antara lain :
3. Golongan Aromatik
Golongan hidrokarbon ini memiliki satu inti benzene atau lebih. Memiliki
beberapa sifat, antara lain yaitu :
2
Mudah menguap.
Tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut
yang kurang polar atau nonpolar.
Dengan teknik analisa dan perhitungan yang baik pada proses pengolahan
minyak akan didapatkan hasil yang baik pula. Hasil analisa Crude Oil juga sangat
dipengaruhi oleh cara atau metoda pengambilan sample fluida, karena fluida
yang dihasilkan oleh sumur produksi dapat berupa gas, minyak, dan air. Adapun
metoda pengambilan sample tersebut ada dua cara, yaitu:
Bottom hole sampling; Contoh fluida diambil dari dasr lubang sumur,
hal ini bertujuan agar didapat sample yang lebih mendekati kondisi di
reservoir.
Agar dihasilkan suatu produk reservoir yang sesuai dengan yang kita
harapkan, maka pada fluida tersebut perlu dilakukan beberapa analisa atau
pengukuran terhadap air, endapan, berat jenis, titik kabut, titik beku, titik tuang,
flash point, fire point, viskositas, tekanan uap, dan analisa terhadap air formasi.
Pemisahan zat padat, cair, dan gas dari minyak mutlak dilakukan sebelum
minyak mencapai refinery, karena dengan memisahkan minyak dari zat-zat
tersebut di lapangan akan dapat dihindari biaya-biaya yang seharusnya tidak
perlu. Dari sini juga dapat diketahui perbandingan-perbandingan minyak dan air
(WOR), minyak dan gas (GOR), serta persentase padatan yang terkandung dalam
minyak.
Oleh karena itu, dalam memproduksi minyak analisa fluida reservoir sangat
penting dilakukan guna menghindari hambatan-hambatan dalam operasinya. Hal
itu juga dapat membantu dalam pencapaian produktifitas secara maksimum
dengan baik. Studi dari analisa fluida reservoir ini sangat bermanfaat untuk
mengevaluasi atau merancang peralatan produksi yang sesuai dengan keadaan di
3
suatu reservoir, meningkatkan efisiensi, serta guna menunjang kelancaran proses
produksi.
Praktikum yang dilakukan di laboratorium Analisa Fluida Reservoir
mempunyai tujuan yaitu memahami sifat sifat fisik dan sifat kimia dari reservoir
terutama minyak mentah dan air formasi. Dalam praktikum ada beberapa hal yang
kami pelajari :
1. Penentuan Kandungan Air dengan Dean & Stark Method
2. Penentuan Kandungan Air dan Endapan (%BS & W) dengan Centrifuge
Besar dan Centrifuge Kecil
3. Penentuan Specific Gravity
4. Penentuan Titik Kabut, Titik Beku, dan Titik Tuang
5. Penentuan Titik dan Titik Ba
6. kar dengan Tag Closed Tester
7. Analisa Kimiawi Air Formasi