Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Minyak bumi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan


mahluk hidup, khususnya bagi manusia selain itu minyak bumi juga memberikan
pengaruh yang sangat penting bagi perkembangan dunia contohnya didalam
kehidupan sehari-hari hampir sebagian besar kita temui produk-produk yang
banyak menggunakan minyak bumi. Minyak mentah merupakan komponen
senyawa hidrokarbon yang terbentuk didalam bumi, yang berupa cairan, gas, dan
padat, karena tergantung dari komposisi mineralnya serta pengaruh dari tekanan
dan temperaturnya. Senyawa hidrokarbon dapat digolongkan menjadi beberapa
golongan diantaranya:

1. Golongan Parafin

Golongan hidrokarbon ini memiliki rumus kimia CnH2n+2. Golongan ini


memiliki ikatan rangkap satu. Nama lain dari golongan ini adalah alkana.
Memiliki beberapa sifat diantaranya:

Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga


jumlah atom H nya maksimal).

Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya


gabung).

Sukar bereaksi.

Bentuk alkana dengan rantai C1C4 pada suhu kamar adalah gas, C4
C17 pada suhu kamar adalah cair dan >C18 pada suhu kamar adalah
padat.

Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah dan bila jumlah
atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang
lebih rendah.

1
Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar.

Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C.

Stabilitas yang sangat baik (ketahanan yang tinggi terhadap


oksidasi).

Titik tuang tinggi, viskositas tinggi dan spesifik grafitasi rendah.

Kemudahan untuk menguap rendah sehingga flash point tinggi.

1. Golongan Olefin

Golongan hidrokarbon ini memiliki rumus kimia CnH2n. Golongan ini


memiliki ikatan rangkap dua. Karena memiliki ikatan rangkap dua maka,
olefin juga disebut sebagai undersaturated hydrocarbon.

2. Golongan Naphtan

Golongan hidrokarbon ini memiliki rumus kimia yang sama seperti olefin,
yaitu CnH2n. Naftan memiliki cincin yang jenuh. Walaupun rumus kimianya
sama dengan olefin, namun naftan memiliki konfigurasi struktur yang
berbeda dengan olefin. Memiliki beberapa sifat antara lain :

Golongan napthan merupakan hidrokarbon siklis, rantainya tertutup.

Gerakan molekulnya lebih mudah bereaksi.

Rantai atom C naftan memiliki ikatan kovalen tunggal.

Titik tuang rendah (karena tidak adanya parafin), viskositas rendah


dan spesifik gravitasi tinggi.

Kemudahan untuk menguap tinggi sehingga flash point rendah.

3. Golongan Aromatik

Golongan hidrokarbon ini memiliki satu inti benzene atau lebih. Memiliki
beberapa sifat, antara lain yaitu :

Zat cair tidak berwarna dan memiliki bau yang khas.

2
Mudah menguap.

Tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut
yang kurang polar atau nonpolar.

Dengan teknik analisa dan perhitungan yang baik pada proses pengolahan
minyak akan didapatkan hasil yang baik pula. Hasil analisa Crude Oil juga sangat
dipengaruhi oleh cara atau metoda pengambilan sample fluida, karena fluida
yang dihasilkan oleh sumur produksi dapat berupa gas, minyak, dan air. Adapun
metoda pengambilan sample tersebut ada dua cara, yaitu:

Bottom hole sampling; Contoh fluida diambil dari dasr lubang sumur,
hal ini bertujuan agar didapat sample yang lebih mendekati kondisi di
reservoir.

Surface sampling; (sampling yang dilakukan dipermukaan); Cara ini


biasanya dilakukan pada well head atau pada separator.

Agar dihasilkan suatu produk reservoir yang sesuai dengan yang kita
harapkan, maka pada fluida tersebut perlu dilakukan beberapa analisa atau
pengukuran terhadap air, endapan, berat jenis, titik kabut, titik beku, titik tuang,
flash point, fire point, viskositas, tekanan uap, dan analisa terhadap air formasi.

Pemisahan zat padat, cair, dan gas dari minyak mutlak dilakukan sebelum
minyak mencapai refinery, karena dengan memisahkan minyak dari zat-zat
tersebut di lapangan akan dapat dihindari biaya-biaya yang seharusnya tidak
perlu. Dari sini juga dapat diketahui perbandingan-perbandingan minyak dan air
(WOR), minyak dan gas (GOR), serta persentase padatan yang terkandung dalam
minyak.
Oleh karena itu, dalam memproduksi minyak analisa fluida reservoir sangat
penting dilakukan guna menghindari hambatan-hambatan dalam operasinya. Hal
itu juga dapat membantu dalam pencapaian produktifitas secara maksimum
dengan baik. Studi dari analisa fluida reservoir ini sangat bermanfaat untuk
mengevaluasi atau merancang peralatan produksi yang sesuai dengan keadaan di

3
suatu reservoir, meningkatkan efisiensi, serta guna menunjang kelancaran proses
produksi.
Praktikum yang dilakukan di laboratorium Analisa Fluida Reservoir
mempunyai tujuan yaitu memahami sifat sifat fisik dan sifat kimia dari reservoir
terutama minyak mentah dan air formasi. Dalam praktikum ada beberapa hal yang
kami pelajari :
1. Penentuan Kandungan Air dengan Dean & Stark Method
2. Penentuan Kandungan Air dan Endapan (%BS & W) dengan Centrifuge
Besar dan Centrifuge Kecil
3. Penentuan Specific Gravity
4. Penentuan Titik Kabut, Titik Beku, dan Titik Tuang
5. Penentuan Titik dan Titik Ba
6. kar dengan Tag Closed Tester
7. Analisa Kimiawi Air Formasi

Anda mungkin juga menyukai