PERCOBAAN 1
ANALISIS KATION GOLONGAN I, II, DAN III
Disusun Oleh :
Nama : Eufrosina Siun Tanti
NIM :201444013
Kelas :A
Dosen Pengampu:
Johnsen Harta, M.Pd
Asisten Dosen:
1. Yohanita Elfrida Nina Baluk
2. Sarah Sani Purwasih
PERCOBAAN 1
ANALISIS KATION GOLONGAN I, II, DAN III
A. Judul Praktikum
Analisis Kation Golongan I, II, dan III
B. Hari dan Tanggal Praktikum
Kamis, 29 Februari 2020
C. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang
melatarbelakangi prosedur pemisahan kation golongan I, II, dan III serta
mengidentifikasi jenis kation yang ada di dalam sampel.
D. Landasan Teori
Unsur radikal atau ion yang terdapat dalam zat tunggal atau campuran zat dapat
dikenal dengan menggunakan analisis kualitatif. Dengan dipisahkan secara sistematik,
kation-kation yang dianalisis terbagi dalam 5 golongan berdasarkan perbedaan sifat
kimianya sebagai pereaksi golongan [ CITATION Ach12 \l 1057 ] . Semua golongan kation
dapat ditetapkan dan dipisahkan melalui pemeriksaan dengan menggunakan reagensia
golongan. Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation adalah asam
klorida, hidrogen sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini dilakukan atas dasar
apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia membentuk endapan atau tidak
[ CITATION Sve79 \l 1057 ]. Pemisahan ion logam harus mengikuti prosedur kerja yang
khas. Karena itu, zat yang akan diteliti adalah larutan, namun bila sampel dalam bentuk
padatan maka harus dilarutkan terlebih dahulu. Ion-ion pada golongan-golongan
diendapkan satu per satu, dipisahkan dari larutan dengan cara disaring atau diputar.
Endapan dicuci untuk dibersihkan dari larutan pokok atau filtrat [ CITATION Cok97 \l 1057
].
Kation-kation dalam golongan I – V dikelompokkan berdasarkan perbedaan
kelarutan dan suasana dalam pereaksi tertentu. Kation-kation golongan I dapat
membentuk endapan apabila ditambahkan asam klorida. Kation yang termasuk
golongan ini adalah Ag+, Pb2+, dan Hg2+ dan garam dari golongan ini adalah AgCl,
PbCl2, dan HgCl yang semuanya berwarna putih[ CITATION Sul17 \l 1057 ] . Garam klorida
dari golongan I tidak larut dalam suasana asam (pH 0,5 – 1) [CITATION Ayu14 \l 1057 ].
Kation golongan II dapat membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam
keadaan HCl 0,3 M, namun dalam suasana ini endapan tidak terbentuk dengan HCl
encer. Kation-kation dalam golongan ini adalah Cu2+, Hg2+, Bi+3, Cd2+,As3+, Sb3+, Sb5+,
Sn2+, dan Sn4+ [CITATION Pad10 \l 1057 ]. Apabila endapan sulfida dari kation golongan II
tidak larut dalam amonium polisulfida maka termasuk dalam kation golongan II A yaitu
merkurium (II), Tembaga (III), Bismut, Kadmium. Apabila endapan sulfida dari kation
golongan II larut maka termasuk dalam kation golongan II B yaitu Arsenik (III),
Arsenik (V), Stibium (III), Stibium (V),Timah (III), Timah (IV) [ CITATION Ken84 \l 1057
].
Kation golongan III dapat membentuk endapan bila direaksikan dengan amonium
sulfida dalam suasana netral. Kation-kation golongan ini adalah kobalt (II), Nikel (II),
Besi (II), Besi (III), Aluminium, Zink, dan Mangan (II) [ CITATION Ken84 \l 1057 ] . Kation
golongan IIIA jika hasil endapan kation golongan III ditambahkan larutan NaOH akan
menghasilkan camuran Fe(OH)3, Al(OH)3, dan Cr(OH)3. Bertambahnya ion hidroksida
dari NaOH akan melarutkan endapan Al(OH)3 dan Cr(OH)3 dengan membentuk ion
kompleks. Endapan sulifda suasana basa hasil pemisahan kation golongan IIIB yaitu
MnS, ZnS, NiS, dan CoS perlu dipisahkan menjadi ion-ionnya dengan menambahkan
asam untuk mengurangi ion sulfida yang ada dalam larutan. Endapan sulfida dengan
Ksp kesil (NiS dan CoS) akan tetap sebagai endapannya, sedangkan endapan sulfida
dengan Ksp besar (MnS dan ZnS) akan larut menjadi Mn 2+ dan Zn2+ [CITATION Sit12 \l
1057 ].
E. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Spatula g. Penjepit tabung reaksi
b. Batang pengaduk h. Kaca arloji
c. Gelas kimia i. Pembakar busen
d. Gelas ukur j. Kawat kasa
e. Labu ukur k. Tabung reaksi dan rak tabung
f. Pipet tetes l. Kaki tiga
2. Bahan
a. Sampel 1 (golongan I) dan d. Larutan KI 0,1 M
Sampel 2 (golongan II) e. Larutan H2SO4 0,1 M
b. Larutan HCl 1 M f. Larutan SnCl2 5 %
c. Larutan K2CrO4 g. Larutan NaF 0,1 M
h. Larutan NaOH 0,1 M s. Larutan DMG
i. Larutan KOH t. Larutan natrium karbonat
j. Larutan ammonium astetat u. Pereaksi SbCl2
k. Larutan KCN 0,1 M v. Larutan Ammonium Tiosianat
l. Larutan asam oksalat w. Kertas saring
m. Larutan aluminium sulfat x. Larutan anilin
n. Larutan CrCl3 dan Larutan FeCl3 y. Larutan ammonium sullfida
o. Larutan MnO z. Larutan HCl pekat
p. Larutan CdSO4 dan Larutan NiSO4
q. Larutan COCl2 dan Larutan ZnCl2
r. Pereaksi alizarin
F. Prosedur Kerja
1. Analisis Kation Golongan I
Larutan CdSO4
ditambahkan pada dua Endapan dari filtrat
Perubahan yang SbCl3 direaksikan
Filtrat tabung.
sisa ditetesi larutan
Tabung 1 dicampurkan HCl
terjadi pada Sebagian
dengan filtrat
larutan HCl
HCl encer lalu diamati
ditambahkan KCN dan 0,1 M dan kemudian
kedua tabung ditambah dengan
1 M dan diamati
perubahannya
tabung 2 ditambahkan KI dipanaskan dan
diamati asetat
perubahannya
0,1 M disaring
Larutan yang sudah diencerkan dengan 1 mL SnCl2
dicampurkan kemudian aquades dan direaksikan
ditambah dengan larutan ditambah ammonium dengan asam
HCl, lalu dipanaskan sulfida lalu oksalat, lalu
dan diamati endapannya disaring diamati
perubahannya
2. Analisis Golongan II
3. Analisis Kation Golongan III
G. Data Pengamatan
1. Analisis Kation Golongan I
No Prosedur Singkat Pengamatan Persamaan Reaksi
3 mL sampel
Pb2+(aq) + 2HCl(aq)→PbCl2(s) + 2H+
kation golongan
Endapan
1. I direaksikan Ag2+(aq) + 2HCl(aq)→AgCl2(s) + 2H+
berwarna putih
dengan 3 mL
Hg22+(aq) + 2HCl(aq)→Hg2Cl2(s) + 2H+
HCl 1 M
Filtat (Pb2+)
Endapan
ditetesi larutan PbCl2(aq) + KI(aq)→PbI4(s) + 2KCl(aq)
2. berwarna
KI
kuning pudar
Larutan Al2(SO4)3
Endapan berwarna Al2 (SO4)3 + KOH → 2Al(OH)3
2. ditambahkan
putih pudar + K2SO4
larutan KOH
Larutan Al2(SO4)3
Endapan berwarna Al2(SO4)3 + HCl → 2AlCl3 +
3. ditambahkan
putih pudar H2SO4
larutan HCl
Larutan CrCl3
CrCl3 + NH3 + H2O → Cr(OH)3
4. ditambahkna Larutan bening
+ NH4Cl
dengan 1 mL NH3
Larutan CrCl3
Larutan berwarna CrCl3 + NaOH + H2O →
5. ditambahkna
cikelat pudar Cr(OH)3 + NaCl
dengan 1 mL NaOH
Beberapa tetes
larutan Al2(SO4)3
ditambahkan ke
Al2(SO4)3 + NaOH → Al(OH)3
6. dalam kaca arloji Ungu muda
+ Na2SO4
direaksikan dengan
NaOH + 1 tetes
pereaksi alizilin +
asam asetat
Larutan FeCl3
Endapan berwarna FeCl3 + NaOH → Fe(OH)3 +
7. ditambahkan
merah gelap NaCl
larutan NaOH
Larutan FeCl3
8. ditambahkan FeCl3 + HCl → FeCl2 + HCl3
larutan HCl
1 mL larutan ZnCl2
ditambahkan
Larutan berwarna ZnCl2 + NaOH → Zn(OH)2 +
8. beberapa tetes
NaOH 0,1 M ke bening NaCl
dalam tabung reaksi
Larutan COCl2
Larutan cokelat COCl2 + NaOH → CO(OH)2 +
9. ditambahkan
pudar NaCl
larutan NaOH
Beberapa tetes
larutan NH4OH
10 ditambahkan pada Larutan berwarna NH4OH + NaSO4 → NH4SO4 +
. gelas kimia yang biru NaOH
berisi NaSO4
H. Pembahasan
a. Analisis kation golongan I
Dalam percobaan menganalisis kation golongan I, hal pertama yang dilakukan
adalah mencampurkan 3 mL sampel dengan 3 mL larutan HCl 1 M. Dalam kation
golongan I terdapat tiga kation yaitu Ag+, Hg22+, dan Pb2+. Setelah dicampurkan
dengan HCl terbentuk endapan klorida yaitu AgCl, Hg2Cl2, dan PbCl2 yang
berwarna putih. Ketiga kation ini di identifikasi masing-masing, endapan PbCl2 larut
dalam air panas, endapan AgCl larut dalam amonia, dan endapan Hg2Cl2 larut dalam
aqua regia [ CITATION Sul17 \l 1057 ].
Endapan berwarna putih yang terbentuk disaring menggunakan kertas saring
yang merupakan hasil residu dari ketiga kation sampel tersebut. Setelah itu
ditambahkan air panas kedalam endapan yang masih berada dalam kertas saring
untuk memperoleh filtrat dari kation Pb2+. Hal ini dilakukan karena pada ketiga
kation golongan I, hanya kation Pb2+ yang dapat larut dalam air panas.
Adanya kation dalam filtrat diuji dengan menambahkan beberapa larutan
kedalam masing-masing 4 tabung reaksi yang telah berisi filtrat. Tabung 1
ditambahkan dengan larutan KI dan menghasilkan endapan berwarna kuning pudar
dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
PbCl2 + 2KI → PbI2 + 2KCl
Pada filtrat ditabung 2 ditambahkan dengan larutan K2CrO4 dan terjadi perubahan
warna dengan timbul endapan berwarna kuning telur dengan persamaan reaksi
sebagai berikut :
PbCl2 + K2CrO4 → PbCrO4 + 2KCl
K. Daftar Pustaka