SEBAGIAN
KELOMPOK II:
ANDRIYANI (150332601538)
JURUSAN KIMIA
2017
A. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat membuat kurva kelarutan dua zat cair yang bercampur
sebagian
2. Mahasiswa dapat menentukan suhu kritis dua zat cair yang bercampur
sebagian.
B. Dasar Teori
Bila dua zat cair dicampur dengan komposisi yang berbeda-beda maka
akan terdapat tiga kemungkinan yang terjadi :
1. Kedua zat cair dapat bercampur dalam tiap komposisi, seperti campuran
antara alkohol-air
2. Kedua zat cair tidak dapat bercampur sama sekali, seperti antara air dan
air raksa
3. Kedua zat dapat bercampur hanya pada komposisi tertentu, misalnya
campuran antara air-fenol atau air-butanol
Pada percobaan berikut akan yang akan dilakukan adalah membuat kurva
kelarutan air-fenol (diagram biner) dan sekaligus menentukan suhu kritisnya.
Bila ke dalam sejumlah air ditambahkan fenol atau butanol sedikit demi
sedikit pada suhu tertentu dan tetap maka akan terjadi larutan fenol atau butanol
dalam air. Bila penambahan ini diteruskan pada suatu saat diperoleh larutan jenuh
fenol atau butanol dalam air. Tetapi bila penambahan fenol atau butanol
diteruskan lagi akan diperoleh larutan air dalam fenol atau fenol yang memisah
sebagai larutan tersendiri. Pada penambahan selanjutnya akan dicapai dicapai
larutan jenuh air pada fenol atau butanol, saat ini kedua lapisan akan hilang dan
menjadi satu lapisan lagi. Kedua larutan tersebut, air dalam fenol atau butanol dan
sebaliknya dikatakan sebagai larutan konjugat. Larutan konjugat ini hanya terjadi
pada jarak suhu tertentu.
L1 adalah fenol dalam air, L2 adalah air dalam fenol, XA dan XF masing-
masing adalah mol fraksi air dan mol fraksi fenol, XC adalah mol fraksi komponen
pada suhu kritis (TC). Sistem ini mempunyai suhu kritis (TC) pada tekanan tetap,
yaitu suhu minimum pada saat dua zat bercampur secara homogen dengan
komposisi CC. Pada suhu T1 dengan komposisi di antara A1 dan B1 atau pada suhu
T2 dengan komposisi di antara A2 dan B2, sistem berada pada dua fase (keruh).
Sedangkan di luar daerah kurva (atau diatas suhu kritisnya, T C), sistem berada
pada satu fase (jernih). Kurva yang terbentuk adalah parabola yang merupakan
contoh temperature timbal balik berdasarkan %fenol dalam setiap perubahan
temperature (Sukardjo, 2003)
D. Prosedur Percobaan
1. Penambahan fenol dalam air
a. Menyiapkan penangas air
b. Memanaskan air dalam beaker glass 800mL
c. Memasukkan 10mL aquades ke dalam tabung reaksi besar
d. Menambahkan 1mL fenol ke dalam tabung reaksi yang telah berisi
10mL aquades menggunakan pipet ukur
e. Memanaskan tabung reaksi berisi aquades-fenol dalam pemanas
f. Mengangkat tabung reaksi bila larutan sudah jernih
g. Membiarkan larutan hingga dingin perlahan, hingga larutan mulai
keruh
h. Mencatat suhu larutan ketika mulai keruh
i. Mengulangi percobaan diatas dengan menambahkan fenol 1mL sampai
penambahan mencapai 10mL
2. Penambahan fenol dalam air
a. Menyiapkan penangas air
b. Memanaskan air dalam beaker glass 800mL
c. Memasukkan 10mL aquades ke dalam tabung reaksi besar
d. Menambahkan 1mL fenol ke dalam tabung reaksi yang telah berisi
10mL aquades menggunakan pipet ukur
e. Memanaskan tabung reaksi berisi aquades-fenol dalam pemanas
f. Mengangkat tabung reaksi bila larutan sudah jernih
g. Membiarkan larutan hingga dingin perlahan, hingga larutan mulai
keruh
h. Mencatat suhu larutan ketika mulai keruh
i. Mengulangi percobaan diatas dengan menambahkan fenol 1mL sampai
penambahan mencapai 10mL
E. Data Pengamatan
Massa Jenis Air = 1 g/mL
Massa Jenis Fenol = 1.07 g/mL
1. Penambahan Fenol dalam 10 mL Air
mfenol
%mfenol = 100%
mtotal
Keterangan :
mtotal = jumlah massa fenol dan massa air
Dari data pengamatan yang telah didapat, maka perhitungannya :
1. Penambahan Fenol dalam 10 mL Air
Perhitungan :
a. Massa fenol = ….?
ρfenol = 1.07 g/mL
Vfenol = 1 mL
mfenol
ρfenol = Vfenol
mfenol
1.07 g/mL =
1mL
mfenol = 1.07 g
b. %massa fenol = …?
ρfenol = 1.07 g/mL
Vfenol = 1 mL
mfenol
ρfenol = Vfenol
mfenol
1.07 g/mL =
1mL
mfenol = 1.07 g
ρair = 1 g/mL
Vair = 10 mL
mair
ρair =
Vair
mair
1 g/mL =
10mL
mair = 10 g
1.07 g
%massa fenol = 1.07 g 10 g x 100%
= 9.665763%
= 0.09665763
Perhitungan :
a. Massa air = ….?
ρair = 1 g/mL
Vair = 1 mL
mair
ρair =
Vair
mair
1 g/mL =
1mL
Mair = 1 g
b. %massa fenol = …?
ρfenol = 1.07 g/mL
Vfenol = 10 mL
mfenol
ρfenol = Vfenol
mfenol
1.07 g/mL =
10mL
mfenol = 10.7 g
ρair = 1 g/mL
Vair = 1 mL
mair
ρair =
Vair
mair
1 g/mL =
1mL
mair = 1 g
1.g
%massa air = 1g 10.7 g x 100%
= 8.547009%
= 0.08547009
%massa fenol = 1 - 0.08547009
= 0.91452991
Setelah diketahui persentase massa fenol, dapat dibuat grafik antara persentase
berat fenol terhadap suhu dengan menggabungkan kedua percobaan. Grafik yang
dihasilkan adalah sebagai berikut :
Grafik yang dihasilkan berbentuk parabola, sesuai dengan dasar teori. Dari
grafik tersebut dapat diketahui bahwa suhu kritis dari percobaan kelarutan
sebagian air-fenol adalah 63oC pada saat fenol 46% dan air 64%.
G. Kesimpulan
1. Grafik yang dihasilkan dalam percobaan fenol-air bercampur sebagian
dengan persentase berat fenol terhadap suhu berbentuk parabola.
2. Suhu kritis percobaan fenol-air yang bercampur sebagian adalah 63oC
pada saat fenol 46% dan air 64%.
H. Daftar Pustaka
Tim Penyusun, 2017. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika I. FMIPA. Malang :
Universitas Negeri Malang.
Atkins PW, 2010. Physycal Chemistry 3rd Ed. Oxford. Oxford University.
I. Tugas
1. Hitunglah berat fenol dan air pada tiap komposisi (pada table 1 dan 2).
Penambahan Fenol dalam 10 mL Air
Perhitungan :
a. Massa fenol = ….?
ρfenol = 1.07 g/mL
Vfenol = 1 mL
mfenol
ρfenol = Vfenol
mfenol
1.07 g/mL =
1mL
mfenol = 1.07 g
b. %massa fenol = …?
ρfenol = 1.07 g/mL
Vfenol = 1 mL
mfenol
ρfenol = Vfenol
mfenol
1.07 g/mL =
1mL
mfenol = 1.07 g
ρair = 1 g/mL
Vair = 10 mL
mair
ρair =
Vair
mair
1 g/mL =
10mL
mair = 10 g
1.07 g
%massa fenol = 1.07 g 10 g x 100%
= 9.665763%
= 0.09665763
Penambahan Air dalam 10 mL Fenol
Volume Air yang
Massa Air
ditambahkan Suhu (⁰C) %massa air %massa
dalam Fenol
(mL) Fenol
1 26 1 0.085470085 0.914529915
2 26 2 0.157480315 0.842519685
3 28.5 3 0.218978102 0.781021898
4 30 4 0.272108844 0.727891156
5 38 5 0.318471338 0.681528662
6 50 6 0.359281437 0.640718563
7 55 7 0.395480226 0.604519774
8 56 8 0.427807487 0.572192513
9 59 9 0.456852792 0.543147208
10 62 10 0.483091787 0.516908213
Perhitungan :
a. Massa air = ….?
ρair = 1 g/mL
Vair = 1 mL
mair
ρair =
Vair
mair
1 g/mL =
1mL
Mair = 1 g
b. %massa fenol = …?
ρfenol = 1.07 g/mL
Vfenol = 10 mL
mfenol
ρfenol = Vfenol
mfenol
1.07 g/mL =
10mL
mfenol = 10.7 g
ρair = 1 g/mL
Vair = 1 mL
mair
ρair =
Vair
mair
1 g/mL =
1mL
mair = 1 g
1.g
%massa air = 1g 10.7 g x 100%
= 8.547009%
= 0.08547009
%massa fenol = 1 - 0.08547009
= 0.91452991
2. Hitunglah persen berat fenol dan persen berat air pada tiap komposisi
(pada table 1 dan 2)
Penambahan Fenol dalam 10 mL Air
Contoh perhitungan :
1.07 g
%massa fenol = 1.07 g 10 g x 100%
= 9.665763%
= 0.09665763
Penambahan Air dalam 10 mL Fenol
Volume Air yang
Massa Air
ditambahkan Suhu (⁰C) %massa air %massa
dalam Fenol
(mL) Fenol
1 26 1 0.085470085 0.914529915
2 26 2 0.157480315 0.842519685
3 28.5 3 0.218978102 0.781021898
4 30 4 0.272108844 0.727891156
5 38 5 0.318471338 0.681528662
6 50 6 0.359281437 0.640718563
7 55 7 0.395480226 0.604519774
8 56 8 0.427807487 0.572192513
9 59 9 0.456852792 0.543147208
10 62 10 0.483091787 0.516908213
Contoh perhitungan :
1.g
%massa air = 1g 10.7 g x 100%
= 8.547009%
= 0.08547009
%massa fenol = 1 - 0.08547009
= 0.91452991
3. Berdasarkan data persen berat fenol dan suhu terbentuknya kekeruhan,
buatlah satu kurva yang merupakan gabungan data (dari table 1 dan 2)
antara suhusebagai ordinat dan komposisi (persen berat) sebagai absis.
4. Tentukan suhu kritis larutan dari kurva yang diperoleh.