PERCOBAAN 1
ALKALI-ALKALI TANAH
Disusun oleh:
Nim : 201444013
Kelas : B
Dosen Pengampu:
Student Staff:
1
PERCOBAAN I
A. Judul Praktikum
Alkali - Alkali Tanah
B. Hari dan Tanggal Praktikum
Rabu, 6 Oktober 2021
C. Tujuan Praktikum
Menganalisis unsur alkali dan alkali tanah dari sisi:
1. Reaksi kimia dengan air
2. Sifat asam basa
3. Pemanasan hidrat dari garam klorida
4. Kestabilan termal
5. Kelarutan garam
D. Landasan Teori
Golongan alkali merupakan golongan logam yang terdiri dari enam unsur kecuali
hidrogen (H) yakni Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rabium (Rb), Casium (Cs)
dan Fransium (Fr). Logam-logam alkali bereaksi dengan air akan bersifat sangat
eksotermik dan dramatik kecuali litium. Senyawa-senyawa alkali dapat larut dalam air
sehingga untuk mengidentifikasi senyawa alkali tidak dapat melalui uji pengendapan.
Namun, senyawa alkali mampu menghasilkan warna nyala yang unik melalui
pembakaran dalam nyala api. Kemudian, elektron-elektron atom logam menyerap
sejumlah energi tertentu dalam nyala api sehingga terjadi eksitasi, lalu elektron kembali
ke peringkat dasar dengan membebaskan energi nyala yang khas sesuai dengan energi
transisi elektronik atom logam yang bersangkutan (Sugiyarto & Suyanti, 2010).
Berbeda dengan unsur pada golongan 1 A, pada alkali tanah (golongan II B)
memiliki sifat yang beragam. Golongan alkali tanah terdiri atas enam unsur yakni,
berilium (Be), magnesium (Mg). kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan
Radium (Ra). Unsur yang memiliki sifat yang berbeda dari unsur lainnya adalah
berillium dan radium. Dimana, berilium merupakan unsur hampir semi logam,
sedangkan radium bersifat radioaktif sehingga secara mendalam sifat-sifat kimianya
belum banyak diketahui. Logam-logam pada alkali tanah kurang reaktif dibandingkan
dengan logam alkali. Sebagai contoh, ketika kalsium, stronsium, dan barium bereaksi
2
dengan air dingin, maka reaksi barium dengan air adalah yang paling hebat
dibandingkan dengan kedua unsur lainnya. Hal ini dikarenakan semakin besar nomor
atom maka logam tersebut semakin reaktif. Namun, magnesium (Mg) tidak bereaksi
dengan air dingin, tetapi bereaksi dengan air panas untuk menghasilkan magnesium
hidroksida dan gas hidrogen (Sugiyarto & Suyanti, 2010). Unsur pada alkali tanah
memiliki kestabilan pada temperature tinggi, namun sukar larut dalam air (Tim Kimia
Anorganik, 2006). Kation alkali tanah mempunyai rapatan mautan positif yang tinggi
dan kation tersebut akan memberikan energi kisi ketika bergantung pada anion tertentu.
Garam-garamnya pun dapat sedikit larut atau bahkan tidak larut dalam air. garam-garam
tersebut diantaranya adalah karbonat, flourida dan hidroksida (Petrucci, 1987).
Logam alkali dapat membentuk hidroksida ketika bereaksi dengan air, sehingga
menghasilkan oksida (Kasim, 2008). Ion-ion pada unsur golongan alkali sedikit tidak
reaktif dan tidak berwarna. Di antara unsur-unsur alkali, terbentuk garam sederhana
yang mudah larut dalam air seperti LiCl, KNO3, CsSO4, dan Rb2CO3. Larutan garam
tersebut merupakan elektrolit kuat yang khas. Sedangkan pada alkali tanah, unsur
kalium (K), stronsium (Sr), dan barium (Ba) membentuk senyawa yang hampir sama
dengan yang lainnya. Ketiga unsur tersebut dibuat dari melalui reduksi halida dan
natrium dengan skala yang kecil, sehingga dalam kereaktifannya, unsur-unsur tersebut
mirip natrium meskipun kurang reaktif dan memiliki bentuk lunak dan keperakan
(Cotton, 2009). Sedangkan magnesium (Mg) dan berilium (Be) membentuk senyawa
yang berbeda dengan tiga unsur tersebut. Hal ini disebabkan oleh ukuran ion yang kecil
sehingga rapatan muatan menjadi besar, maka berilium membentuk ikatan kovalen-
ionik dengan sejumlah atom lainnya (Keenan, 1986).
F. Prosedur Kerja
1. Reaksi Alkali dan Alkali Tanah Dengan Air
selanjutnya larutan
pH Larutan KOH Perubahan yang terjadi
Ca(OH)2 0,1 M 0,1 M ditentukan diamati.
diuji menggunakan berdasarkan warna
indicator universal.
kerta pH indicator.
universal
4
3. Uji Warna Nyala Unsur Alkali dan Alkali Tanah
5
Kawat nikrom Warna nyala Kawat nikrom
dicelupkan pada larutan SrCl2 0,1 Kembali dicuci
larutan SrCl2 0,1 M dan M yang terbentuk menggunakan HCl
dipanaskan Kembali diamati. pekat dan dipanaskan
dengan pembakar hingga warna apinya
spiritus. merah padam.
Padatan CaCO3
Perubahan yang Perubahan yang
dipanaskan pada
terjadi diamati terjadi diamati
pembakar spiritus
selama 10 menit.
6
5. Kelarutan Garam Alkali dan Alkali Tanah
G. Data Pengamatan
1. Reaksi Alkali dan Alkali Tanah Dengan Air
Bagian Perlakuan Fenomena Kimia Reaksi kimia
yang teramati yang berlangsung
Akuades panas Sepotong pita Terdapat sedikit Mg2+ + 2H2O →
magnesium gelembung, tetapi Mg(OH)2 + H2
dimasukkan ke tidak terjadi
dalam gelas kimia perubahan pada
yang berisi pita magnesium.
akuades panas.
Akuades dingin Sepotong pita Tidak terjadi Tidak ada reaksi
magnesium perubahan baik yang terjadi
dimasukkan ke pada akuades karena Mg tidak
dalam gelas kimia maupun pita bereaksi dengan
yang berisi magnesium. air dingin.
akuades dingin.
7
2. Sifat Hidroksida Alkali dan Alkali Tanah
Bagian Perlakuan Fenomena Kimia Reaksi kimia
yang teramati yang berlangsung
Larutan KOH Larutan KOH 0,1 Kertas pH
0,1 M M diuji berubah warna
menggunakan dan menujukkan
kerta pH indikator bahwa larutan
universal KOH memiliki
pH sebesar 13.
Larutan KOH Larutan KOH 0,1 Kertas pH
0,1 M M diuji berubah warna
menggunakan dan
kerta pH indikator menunjukkan
universal. bahwa larutan
KOH memiliki
pH sebesar 11.
8
dipanaskan
dengan pembakar
spiritus.
9
Bagian Perlakuan Fenomena Kimia Reaksi kimia
yang teramati yang berlangsung
2 mL larutan Larutan NaCl Larutan tidak NaCl + KOH →
NaCl 0,1 M pada tabung berubah warna NaOH + KCl
reaksi diberi 3 (tetap bening)
tetes larutan
KOH 0,1 M
H. Pembahasan
Praktikum kali ini berkaitan dengan unsur-unsur alkali dan alkali tanah yang
meliputi beberapa percobaan yaitu: reaksi alkali dan alkali tanah dengan air, sifat
hidroksida, uji warna nyala, kestabilan termal garam karbonat, dan kelarutan garam
alkali dan alkali tanah. Golongan alkali mudah larut dalam air sedangkan alkali tanah
sukar larut dalam air. Karena itu, reaksi dengan air yang dihasilkan dari unsur-unsur
pada kedua golongan berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan terdapat unsur yang
10
memiliki sifat yang khas dari unsur lainnya. Berikut adalah penjelasan terkait masing-
masing lima percobaan yang sudah dilakukan oleh praktikan.
11
Selanjutnya, adalah percobaan yang kedua yaitu percobaan sifat hidroksida
alkali dan alkali tanah. Pada percobaan ini, dilakukan pengukuran pH terhadap
larutan KOH 0,1 M dan larutan Ca(OH)2 0,1 M dengan menggunakan kertas pH
indikator universal. Langkah pertama yang dilakukan oleh praktikan adalah
masing-masing larutan disiapkan dan diletakkan pada kaca arloji. Kemudian
kedua larutan diukur pH-nya dengan menggunakan kertas pH indikator
universal. Besar pH kedua larutan tersebut ditentukan oleh warna yang
dihasilkan setelah dicelup pada larutan, lalu disesuaikan warnanya pada kertas
pH. Berdasarkan hasil pengamatan, warna yang dihasilkan dari larutan KOH 0,1
M menunjukkan nilai pH sebesar 13. Hal ini menunujukkan bahwa KOH 0,1 M
merupakan larutan yang bersifat basa kuat. Sedangkan warna yang dihasilkan
dari larutan Ca(OH)2 0,1 M menunjukkan nilai pH sebesar 11. Hal ini
menunjukkan bahwa larutan Ca(OH)2 0,1 M juga merupakan larutan bersifat
basa kuat.
12
3. Uji Warna Nyala Unsur Alkali dan Alkali Tanah
Pada percobaan ketiga ini, dilakukan pengujian warna nyala pada senyawa
logam alkali dan alkali tanah. Di percobaan ini, ada lima senyawa logam yang
akan diuji diantaranya adalah larutan NaCl 0,1 M, KCl 0,1 M, CaCl 2 0,1 M, SrCl
0,1 M, dan BaCl2 0,1 M. Setiap senyawa tersebut secara berurutan diuji warna
nyala api-nya dengan menggunakankawat nikrom dan pembakar spiritus.
Langkah pertama yang dilakukan oleh praktikan adalah mencuci kawat nikrom
dengan HCl pekat, lalu dipanaskan hingga warna apinya merah padam. Alasan
menggunakan HCl pekat dapat membersihkan kawat nikrom adalah larutan
asam klorida (HCl) tidak menghasilkan warna nyala saat dilakukan pemanasan
di atas nyala api sehingga tidak dapat mempengaruhi hasil pengamatan
pengujian nyala api pada senyawa-senyawa di atas.
Setelah kawat nikrom dibersihkan, lalu dicelupkan pada larutan NaCl 0,1 M
dan dipanaskan kembali dengan pembakar spiritus. Berdasarkan hasil
pengamatan, setelah larutan NaCl dipanaskan terdapat nyala api berwarna
kuning. Kemudian larutan dicelupkan pada larutan KCl 0,1 M dan dipanaskan
kembali dengan pembakar spiritus. Larutan ini menghasilkan warna nyala api
yaitu warna ungu. Selanjutnya, larutan CaCl2 0,1 M menghasilkan warna nyala
api yaitu warna orange. Untuk larutan SrCl 0,1 M memiliki warna nyala api
yaitu warna merah tua. Larutan terakhir yang diuji adalah larutan BaCl2 0,1 M
memiliki warna nyala api yaitu kuning.
13
Gambar 5. Warna nyala api NaCl Gambar 6. Warna nyala api KCl
Gambar 7. Warna nyala api CaCl2 Gambar 8. Warna nyala api SrCl
14
praktikan. Kemudian, elektron-elektron atom logam menyerap sejumlah energi
tertentu dalam nyala api sehingga terjadi eksitasi, lalu elektron kembali ke
peringkat dasar dengan membebaskan energi nyala yang khas sesuai dengan
energi transisi elektronik atom logam yang bersangkutan (Sugiyarto & Suyanti,
2010). Spektrum emisi atau warna nyala yang terpancar dengan warna yang
khas terdiri atas beberapa garis warna (panjang gelombang) yang khas bagi
setiap unsur. Karena keunikannya itulah, warna nyala dapat digunakan untuk
mengenali ciri khas suatu unsur. Perbedaan warna nyala dari unsur-unsur
tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan nomor atom dan subkulit yang
dimiliki oleh masing-masing unsur logam tersebut. energi yang dihasikan dari
eksitasi subkulit s, p dan d bervariasi sehingga menghasilkan warna nyala yang
berbeda.
Gambar 10. Na2CO3 setelah dipanaskan Gambar 11. CaCO3 setealh dipanaskan
16
terdapat sedikit endapan. Pada percobaan ini masing-masing senyawa bereaksi
dengan larutan H2SO4 sehingga menghasilkan garam sebagai berikut:
I. Simpulan
Berdasarkan lima percobaan yang telah diamati dan dianalsis, dapat
disimpulkan bahwa logam alkali dan alkali tanah memiliki banyak perbedaan yang
dapat dilihat dari keratunnya dalam air, sifat asam dan basa, pengujian terhadap
warna nyala api, kestabilan termal, dan kelarutan garamnya. Magnesium dari logam
alkali tanah hanya mampu bereaksi dengan air panas sedangkan logam alkali
mampu berekasi dengan semua jenis air. kemudian, tingkat kebasaan logam alkali
lebih besar dari logam alkali tanah. Setiap unsur alkali dan alkali tanah ketika
dipanaskan atau dibakar lalu diuji warna nyala apinya, ternyata dapat menghasilkan
warna yang khas dan berbeda-beda setiap unsur. Untuk kestabilan termal pada dua
golongan tersebut, alkali tanah kurang stabil dibandingkan dengan alkali karena
17
alkali tanah kurang reaktif. Lalu, kelarutan garam alkali lebih larut dari garam
alkali tanah.
J. Daftar Pustaka
Cotton, D. (2009). Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press.
Kasim, S. (2008). Kimia Dasar. Makasar: UPT MKU UNHAS.
Keenan, C., Kleinfelter, D., & Wood, J. (1986). Ilmu Kimia untuk Universitas. Jakarta:
Erlangga.
Petrucci, R. H. (1987). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.
Sugiyarto, H. K., Suyanti, R. D. (2010). Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Syamsidar. (2013). Dasar Reaksi Kimia Anorganik. Makasar: Alaudin University Press.
Tim Kimia Anorganik. (2006). Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Padang:FMIPA
UNP.
K. Pertanyaan Pascapraktek
1. Jelaskan kestabilan thermal saat garam kalsium karbonat dipanaskan!
Jawaban
Senyawa garam kalsium karbonat (CaCO3) berasal dari logam kalsium (Ca)
yang termasuk golongan alkali tanah yang memilki sifat tidak stabil dan kurang
reaktif dibandikan dengan alkali karena membutuhkan energi yang lebih untuk
melepaskan dua elekrton. Oleh karena itu, ketika kalsium karbonat (CaCO 3)
dipanaskan, maka terjadi dekomposisi pada pembakar bunsen. Terjadinya
dekomposisi ini menyebabkan garam CaCO3 kurang stabil karena saat
pembakaran juga terjadi kenaikan suhu. Pada senyawa karbonat yang terdiri dari
karbon (C) dan oksigen (O) terjadi polarisasi pada ikatan kedua unsur tersebut
sehingga garam CaCO3 terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana.
18
larut dalam air, sedangkan senyawa logam alkali tanah sebagiannya sukar larut
dalam air. Tingkat kelarutan sulfat dari barium sangat kecil karena barium
tergolong logam alkali tanah yang memiliki sifat sukar larut. Sedangkan natrium
meiliki timgkat kelarutan yang tinggi karena tergolong logam alkali yang mudah
larut dalam air. rendahnya tingat kelarutan barium ditandai dengan adanya
endapan ketika dilarutkan dalam sulfat.
19