Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANORGANIK

PERCOBAAN 1

ALKALI-ALKALI TANAH

Disusun oleh:

Nama : Eufrosina Siun Tanti

Nim : 201444013

Kelas : B

Dosen Pengampu:

Fransisca Ditawati Nur Pamenang, S.Pd., M.Sc

Student Staff:

1. Elisabeth Patricia Ito Tina


2. Sarah Sani Purwasih
3. Briel Batis Tuta

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA, YOGYAKARTA

SEMESTER GANJIL 2021

1
PERCOBAAN I

ALKALI - ALKALI TANAH

A. Judul Praktikum
Alkali - Alkali Tanah
B. Hari dan Tanggal Praktikum
Rabu, 6 Oktober 2021
C. Tujuan Praktikum
Menganalisis unsur alkali dan alkali tanah dari sisi:
1. Reaksi kimia dengan air
2. Sifat asam basa
3. Pemanasan hidrat dari garam klorida
4. Kestabilan termal
5. Kelarutan garam
D. Landasan Teori
Golongan alkali merupakan golongan logam yang terdiri dari enam unsur kecuali
hidrogen (H) yakni Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rabium (Rb), Casium (Cs)
dan Fransium (Fr). Logam-logam alkali bereaksi dengan air akan bersifat sangat
eksotermik dan dramatik kecuali litium. Senyawa-senyawa alkali dapat larut dalam air
sehingga untuk mengidentifikasi senyawa alkali tidak dapat melalui uji pengendapan.
Namun, senyawa alkali mampu menghasilkan warna nyala yang unik melalui
pembakaran dalam nyala api. Kemudian, elektron-elektron atom logam menyerap
sejumlah energi tertentu dalam nyala api sehingga terjadi eksitasi, lalu elektron kembali
ke peringkat dasar dengan membebaskan energi nyala yang khas sesuai dengan energi
transisi elektronik atom logam yang bersangkutan (Sugiyarto & Suyanti, 2010).
Berbeda dengan unsur pada golongan 1 A, pada alkali tanah (golongan II B)
memiliki sifat yang beragam. Golongan alkali tanah terdiri atas enam unsur yakni,
berilium (Be), magnesium (Mg). kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan
Radium (Ra). Unsur yang memiliki sifat yang berbeda dari unsur lainnya adalah
berillium dan radium. Dimana, berilium merupakan unsur hampir semi logam,
sedangkan radium bersifat radioaktif sehingga secara mendalam sifat-sifat kimianya
belum banyak diketahui. Logam-logam pada alkali tanah kurang reaktif dibandingkan
dengan logam alkali. Sebagai contoh, ketika kalsium, stronsium, dan barium bereaksi

2
dengan air dingin, maka reaksi barium dengan air adalah yang paling hebat
dibandingkan dengan kedua unsur lainnya. Hal ini dikarenakan semakin besar nomor
atom maka logam tersebut semakin reaktif. Namun, magnesium (Mg) tidak bereaksi
dengan air dingin, tetapi bereaksi dengan air panas untuk menghasilkan magnesium
hidroksida dan gas hidrogen (Sugiyarto & Suyanti, 2010). Unsur pada alkali tanah
memiliki kestabilan pada temperature tinggi, namun sukar larut dalam air (Tim Kimia
Anorganik, 2006). Kation alkali tanah mempunyai rapatan mautan positif yang tinggi
dan kation tersebut akan memberikan energi kisi ketika bergantung pada anion tertentu.
Garam-garamnya pun dapat sedikit larut atau bahkan tidak larut dalam air. garam-garam
tersebut diantaranya adalah karbonat, flourida dan hidroksida (Petrucci, 1987).
Logam alkali dapat membentuk hidroksida ketika bereaksi dengan air, sehingga
menghasilkan oksida (Kasim, 2008). Ion-ion pada unsur golongan alkali sedikit tidak
reaktif dan tidak berwarna. Di antara unsur-unsur alkali, terbentuk garam sederhana
yang mudah larut dalam air seperti LiCl, KNO3, CsSO4, dan Rb2CO3. Larutan garam
tersebut merupakan elektrolit kuat yang khas. Sedangkan pada alkali tanah, unsur
kalium (K), stronsium (Sr), dan barium (Ba) membentuk senyawa yang hampir sama
dengan yang lainnya. Ketiga unsur tersebut dibuat dari melalui reduksi halida dan
natrium dengan skala yang kecil, sehingga dalam kereaktifannya, unsur-unsur tersebut
mirip natrium meskipun kurang reaktif dan memiliki bentuk lunak dan keperakan
(Cotton, 2009). Sedangkan magnesium (Mg) dan berilium (Be) membentuk senyawa
yang berbeda dengan tiga unsur tersebut. Hal ini disebabkan oleh ukuran ion yang kecil
sehingga rapatan muatan menjadi besar, maka berilium membentuk ikatan kovalen-
ionik dengan sejumlah atom lainnya (Keenan, 1986).

E. Alat dan Bahan


1. Alat
1. Tabung reaksi g. Pembakar spiritus
a. Rak tabung reaksi h. Kawat nikrom
2. Pipet tetes i. sumpit
3. Batang pengaduk j. penjepit tabung reaksi
4. Spatula k. kaca arloji
5. Gelas kimia l. Pematik
2. Bahan
a. Pita magnesium g. Larutan CaCl2 0,1 M
3
b. Akuades h. Padatan Na2CO3
c. Larutan KOH 0,1 M i. Padatan CaCO3
d. Larutan Ca(OH)2 0,1 M j. Larutan NaCl 0,1 M
e. Kertas pH indikator universal k. Larutan H2SO4 0,1 M
f. Larutan BaCl2 0,1 M

F. Prosedur Kerja
1. Reaksi Alkali dan Alkali Tanah Dengan Air

Masing- masing dua Kemudian, sepotong


buah gelas kimia yang kecil pita magnesium Perubahan yang
dimasukkan ke dalam
berisi akuades panas dan terjadi diamati dan
akudes panas dan dicatat.
akuades dingin dingin yang sudah
disiapkan. disiapkan.

2. Sifat Hidroksida Alkali dan Alkali Tanah

Kaca arloji berisi Masing-masing Pertama, larutan KOH 0,1


larutan KOH 0,1 M larutan diuji M diuji terlebih dahulu
dan larutan menggunakan
menggunakan kerta pH
Ca(OH)2 0,1 M kertas pH indicator
disiapkan. universal. indicator universal.

selanjutnya larutan
pH Larutan KOH Perubahan yang terjadi
Ca(OH)2 0,1 M 0,1 M ditentukan diamati.
diuji menggunakan berdasarkan warna
indicator universal.
kerta pH indicator.
universal

Perubahan yang pH Larutan Ca(OH)2


terjadi diamati. 0,1 M ditentukan
berdasarkan warna
indicator universal.

4
3. Uji Warna Nyala Unsur Alkali dan Alkali Tanah

Larutan NaCl 0,1 M, Kemudian, kawat Kawat nikrom yang


KCl 0,1 M, CaCl2 0,1 nikrom dicuci telah dicuci
M, SrCl 0,1 M, terlebih dahlu dipanaskan hingga
BaCl2 0,1 M, dengan HCl pekat. warna apinya merah
disiapkan. padam.

Kawat nikrom Warna nyala kawat nikrom


Kembali dicuci larutan NaCl 0,1 dicelupkan pada
menggunakan HCl M yang larutan NaCl 0,1 M
pekat dan dipanaskan terbentuk dan dipanaskan
hingga warna apinya diamati kemabli dengan
merah padam pembakar spiritus

Kawat nikrom Kawat nikrom


Warna nyala
dicelupkan pada Kembali dicuci
larutan KCl 0,1
larutan KCl 0,1 M dan menggunakan HCl
M yang
dipanaskan Kembali pekat dan dipanaskan
terbentuk diamati
dengan pembakar hingga warna apinya
spiritus. merah padam.

Kawat nikrom Kembali Kawat nikrom


dicelupkan pada
dicuci menggunakan HCl Warna nyala larutan CaCl2 0,1 M
pekat dan dipanaskan larutan KCl 0,1 M dan dipanaskan
yang terbentuk Kembali dengan
hingga warna apinya
diamati. pembakar spiritus.
merah padam.

5
Kawat nikrom Warna nyala Kawat nikrom
dicelupkan pada larutan SrCl2 0,1 Kembali dicuci
larutan SrCl2 0,1 M dan M yang terbentuk menggunakan HCl
dipanaskan Kembali diamati. pekat dan dipanaskan
dengan pembakar hingga warna apinya
spiritus. merah padam.

Kawat nikrom dicelupkan


Warna nyala larutan
pada larutan BaCl2 0,1 M
BaCl2 0,1 M yang
dan dipanaskan kembali
terbentuk diamati.
dengan pembakar spiritus.

4. Kestabilan Termal Garam Karbonat dari Alkali dan Alkali Tanah

Dua tabung reaksi Kemudian, padatan


Selanjutnya,
disiapkan dan Na2CO3 dipanaskan
pembakar Bunsen
masing-masing disi pada pembakar
dinyalakan
dengan padatan spiritus selama 10
Na2CO3 dan CaCO3. menit.

Padatan CaCO3
Perubahan yang Perubahan yang
dipanaskan pada
terjadi diamati terjadi diamati
pembakar spiritus
selama 10 menit.

6
5. Kelarutan Garam Alkali dan Alkali Tanah

Masing-masing Larutan BaCl2 0,1 M


Dua tabung reaksi
berisi 2 mL NaCl tabung reaksi diberi 3 tetes larutan
0,1 M dan 2 ml ditetesi dengan KOH 0,1 M dan
BaCl2 0,1 M
disediakan. larutan KOH 0,1 M perubahan yang terjadi
diamati.

Larutan NaCl2 0,1 M Larutan BaCl2 0,1 M Larutan NaCl2 0,1


diberi 3 tetes larutan diberi 3 tetes larutan M diberi 3 tetes
H2SO4 0,1 M, dan H2SO4 0,1 M dan larutan KOH 0,1 M,
perubahan yang perubahan yang dan perubahan yang
terjadi diamati dan terjadi diamati dan terjadi diamati.
dicatat. dicatat.

G. Data Pengamatan
1. Reaksi Alkali dan Alkali Tanah Dengan Air
Bagian Perlakuan Fenomena Kimia Reaksi kimia
yang teramati yang berlangsung
Akuades panas Sepotong pita Terdapat sedikit Mg2+ + 2H2O →
magnesium gelembung, tetapi Mg(OH)2 + H2
dimasukkan ke tidak terjadi
dalam gelas kimia perubahan pada
yang berisi pita magnesium.
akuades panas.
Akuades dingin Sepotong pita Tidak terjadi Tidak ada reaksi
magnesium perubahan baik yang terjadi
dimasukkan ke pada akuades karena Mg tidak
dalam gelas kimia maupun pita bereaksi dengan
yang berisi magnesium. air dingin.
akuades dingin.

7
2. Sifat Hidroksida Alkali dan Alkali Tanah
Bagian Perlakuan Fenomena Kimia Reaksi kimia
yang teramati yang berlangsung
Larutan KOH Larutan KOH 0,1 Kertas pH
0,1 M M diuji berubah warna
menggunakan dan menujukkan
kerta pH indikator bahwa larutan
universal KOH memiliki
pH sebesar 13.
Larutan KOH Larutan KOH 0,1 Kertas pH
0,1 M M diuji berubah warna
menggunakan dan
kerta pH indikator menunjukkan
universal. bahwa larutan
KOH memiliki
pH sebesar 11.

3. Uji Warna Nyala Unsur Alkali dan Alkali Tanah

Bagian Perlakuan Fenomena Kimia Reaksi kimia


yang teramati yang berlangsung
Uji warna nyala Kawat nikrom Warna nyala
pada larutan dicelupkan pada larutan NaCl:
NaCl 0,1 M larutan NaCl 0,1 kuning
M dan
dipanaskan
dengan pembakar
spiritus.

Uji warna nyala Setelah dicuci, Warna nyala


pada larutan KCl kemudian kawat larutan NaCl:
0,1 M nikrom ungu
dicelupkan pada
larutan NaCl 0,1
M dan

8
dipanaskan
dengan pembakar
spiritus.

Uji warna nyala Kawat nikrom Warna nyala


pada larutan dicelupkan pada larutan SrCl2:
SrCl2 0,1 M larutan SrCl2 0,1 merah tua
M dan
dipanaskan
dengan pembakar
spiritus.

Uji warna nyala Kawat nikrom Warna nyala


pada larutan dicelupkan pada larutan BaCl2:
BaCl2 0,1 M larutan BaCl2 0,1 kuning
M dan
dipanaskan
dengan pembakar
spiritus.

4. Kestabilan Termal Garam Karbonat Dari Alkali Dan Alkali Tanah


Bagian Perlakuan Fenomena Kimia Reaksi kimia
yang teramati yang berlangsung
padatan Na2CO3 Padatan Na2CO3 Padatan berwarna Na2CO3 → NaO
dipanaskan pada putih. + CO2
pembakar spiritus
selama 10 menit.

Padatan CaCO3 Padatan Na2CO3 Padatan berwarna CaCO3 → CaO +


dipanaskan pada putih dan sedikit CO2
pembakar spiritus terurai.
selama 10 menit

5. Kelarutan Garam Alkali Dan Alkali Tanah

9
Bagian Perlakuan Fenomena Kimia Reaksi kimia
yang teramati yang berlangsung
2 mL larutan Larutan NaCl Larutan tidak NaCl + KOH →
NaCl 0,1 M pada tabung berubah warna NaOH + KCl
reaksi diberi 3 (tetap bening)
tetes larutan
KOH 0,1 M

2 mL larutan Larutan BaCl2 Larutan berubah BaCl2 + KOH →


BaCl2 0,1 M pada tabung menjadi sedikit Ba(OH)2 + KCl
reaksi diberi 3 keruh.
tetes larutan
KOH 0,1 M

2 mL larutan Larutan NaCl Larutan tidak NaCl + H2SO4 →


NaCl 0,1 M pada tabung berubah warna Na2SO4 + HCl
reaksi diberi 3 (tetap bening)
tetes larutan
Na2SO4 0,1 M

2 mL larutan Larutan BaCl2 Warna larutan BaCl2 + H2SO4 →


BaCl2 0,1 M pada tabung berubah menjadi BaSO4 + HCl
reaksi diberi 3 putih ada sedikit
tetes larutan endapan.
Na2SO4 0,1 M

H. Pembahasan

Praktikum kali ini berkaitan dengan unsur-unsur alkali dan alkali tanah yang
meliputi beberapa percobaan yaitu: reaksi alkali dan alkali tanah dengan air, sifat
hidroksida, uji warna nyala, kestabilan termal garam karbonat, dan kelarutan garam
alkali dan alkali tanah. Golongan alkali mudah larut dalam air sedangkan alkali tanah
sukar larut dalam air. Karena itu, reaksi dengan air yang dihasilkan dari unsur-unsur
pada kedua golongan berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan terdapat unsur yang

10
memiliki sifat yang khas dari unsur lainnya. Berikut adalah penjelasan terkait masing-
masing lima percobaan yang sudah dilakukan oleh praktikan.

1. Reaksi Alkali dan Alkali Tanah Dengan Air


Percobaan pertama yang dilakukan oleh praktikan adalah mereaksikan
alkali dan alkali tanah dengan air. Pada percobaan ini, terdapat dua langkah yang
dilakukan untuk mereaksikan pita magnesium dengan akuades. Langkah pertama
adalah sepotong kecil pita magnesium dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang
berisi akudes panas. Setelah keduanya bereaksi, tidak terjadi perubahan pada pita
magnesium namun terdapat sedikit gelembung pada larutan akuades. Di sini terjadi
reaksi antara akuades dengan magnesium menghasilkan logam (Mg(OH)2).
Menurut literatur, unsur alkali tanah dapat membentuk logam hidroksida ketika
bereaksi dengan air panas. Dalam hal tersebut, logam yang dihasilkan oleh pita
magnesium dan akuades panas adalah (Mg(OH)2). Logam ini dihasilkan dari reaksi
berikut:

Mg2+(s) + 2H2O (g) → Mg(OH)2 (aq) + H2 (g)


Langkah kedua pada percobaan tersebut adalah sepotong kecil pita
magnesium dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi akuades dingin. Pada
keadaan tersebut tidak ada reaksi yang terjadi di antara kedua bahan karena logam
alkali tanah sukar larut dalam air dan hanya sedikit larut dalam air panas. Oleh
karena itu, pada langkah kedua ini tidak terjadi perubahan pada akuades maupun
pita magnesium.

Gambar 1. Pita magnesium direaksikan dengan akudes panas dan dingin.

2. Sifat Hidroksida Alkali dan Alkali Tanah

11
Selanjutnya, adalah percobaan yang kedua yaitu percobaan sifat hidroksida
alkali dan alkali tanah. Pada percobaan ini, dilakukan pengukuran pH terhadap
larutan KOH 0,1 M dan larutan Ca(OH)2 0,1 M dengan menggunakan kertas pH
indikator universal. Langkah pertama yang dilakukan oleh praktikan adalah
masing-masing larutan disiapkan dan diletakkan pada kaca arloji. Kemudian
kedua larutan diukur pH-nya dengan menggunakan kertas pH indikator
universal. Besar pH kedua larutan tersebut ditentukan oleh warna yang
dihasilkan setelah dicelup pada larutan, lalu disesuaikan warnanya pada kertas
pH. Berdasarkan hasil pengamatan, warna yang dihasilkan dari larutan KOH 0,1
M menunjukkan nilai pH sebesar 13. Hal ini menunujukkan bahwa KOH 0,1 M
merupakan larutan yang bersifat basa kuat. Sedangkan warna yang dihasilkan
dari larutan Ca(OH)2 0,1 M menunjukkan nilai pH sebesar 11. Hal ini
menunjukkan bahwa larutan Ca(OH)2 0,1 M juga merupakan larutan bersifat
basa kuat.

Gambar 2. pH KOH 0,1 M Gambar 3. PH Ca(OH)2 0,1 M


Dari percobaan kedua ini, dapat disimpulkan bahwa kedua senyawa tersebut
dari golongan alkali dan alkali tanah merupakan basa kuat. Menurut literatur,
logam alkali dan alkali tanah bersifat basa ketika bereaksi dengan air. Logam
dari golongan alkali lebih basa dibandingkan dengan alkali tanah. Sifat basa
suatu golongan ditentukan oleh besar jari-jari kation. Artinya bahwa pada suatu
golongan baik alkali maupun alkali tanah memiliki sifat basa yang kuat ketika
nomor atom semakin besar, sehingga semakin ke bawah jari-jari kation suatu
atom semakin kuat hingga ion OH makin mudah dilepaskan dan kebasaan suatu
atom pun semakin kuat.

12
3. Uji Warna Nyala Unsur Alkali dan Alkali Tanah
Pada percobaan ketiga ini, dilakukan pengujian warna nyala pada senyawa
logam alkali dan alkali tanah. Di percobaan ini, ada lima senyawa logam yang
akan diuji diantaranya adalah larutan NaCl 0,1 M, KCl 0,1 M, CaCl 2 0,1 M, SrCl
0,1 M, dan BaCl2 0,1 M. Setiap senyawa tersebut secara berurutan diuji warna
nyala api-nya dengan menggunakankawat nikrom dan pembakar spiritus.
Langkah pertama yang dilakukan oleh praktikan adalah mencuci kawat nikrom
dengan HCl pekat, lalu dipanaskan hingga warna apinya merah padam. Alasan
menggunakan HCl pekat dapat membersihkan kawat nikrom adalah larutan
asam klorida (HCl) tidak menghasilkan warna nyala saat dilakukan pemanasan
di atas nyala api sehingga tidak dapat mempengaruhi hasil pengamatan
pengujian nyala api pada senyawa-senyawa di atas.

Gambar 4. Kawat nikrom dipanaskan setelah dicuci dengan HCl.

Setelah kawat nikrom dibersihkan, lalu dicelupkan pada larutan NaCl 0,1 M
dan dipanaskan kembali dengan pembakar spiritus. Berdasarkan hasil
pengamatan, setelah larutan NaCl dipanaskan terdapat nyala api berwarna
kuning. Kemudian larutan dicelupkan pada larutan KCl 0,1 M dan dipanaskan
kembali dengan pembakar spiritus. Larutan ini menghasilkan warna nyala api
yaitu warna ungu. Selanjutnya, larutan CaCl2 0,1 M menghasilkan warna nyala
api yaitu warna orange. Untuk larutan SrCl 0,1 M memiliki warna nyala api
yaitu warna merah tua. Larutan terakhir yang diuji adalah larutan BaCl2 0,1 M
memiliki warna nyala api yaitu kuning.

13
Gambar 5. Warna nyala api NaCl Gambar 6. Warna nyala api KCl

Gambar 7. Warna nyala api CaCl2 Gambar 8. Warna nyala api SrCl

Gambar 9. Warna nyala api BaCl2

Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa setiap senyawa memiliki


warna nyala api yang berbeda-beda. Menurut literatur, ketika larutan dibakar
atau dipanaskan dengan Bunsen, maka menghasilkan warna nyala atau spektrum
emisi. Warna nyala yang dihasilkan setiap nyawa akan berbeda dari yang
lainnya (Syamsidar, 2013). Proses senyawa logam alkali yang dapat
menghasilkan warna nyala yang unik melalui cara pembakaran pemanasan
dalam nyala api dengan menggunakan pembakar spiritus sesuai percobaan para

14
praktikan. Kemudian, elektron-elektron atom logam menyerap sejumlah energi
tertentu dalam nyala api sehingga terjadi eksitasi, lalu elektron kembali ke
peringkat dasar dengan membebaskan energi nyala yang khas sesuai dengan
energi transisi elektronik atom logam yang bersangkutan (Sugiyarto & Suyanti,
2010). Spektrum emisi atau warna nyala yang terpancar dengan warna yang
khas terdiri atas beberapa garis warna (panjang gelombang) yang khas bagi
setiap unsur. Karena keunikannya itulah, warna nyala dapat digunakan untuk
mengenali ciri khas suatu unsur. Perbedaan warna nyala dari unsur-unsur
tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan nomor atom dan subkulit yang
dimiliki oleh masing-masing unsur logam tersebut. energi yang dihasikan dari
eksitasi subkulit s, p dan d bervariasi sehingga menghasilkan warna nyala yang
berbeda.

4. Kestabilan Termal Garam Karbonat dari Alkali dan Alkali Tanah


Percobaan keempat bertujuan untuk mengetahui kestabilan termal dari
garam karbonat. Pada percobaan ini, ada dua senyawa yaitu Na2CO3 dan CaCO3
secara berurutan berasal dari logam alkali dan alkali tanah yang akan diuji untuk
mengetahui tingkat kestabilan garam karbonatnya. Untuk menemukan jawaban
atas tujuan dari percobaan ini, kedua senyawa tersebut masing dimasukkan ke
dalam tabung reaksi. Kemudian padatan masing-masing senyawa tersebut
dipanaskan pada pembakar spiritus selama 10 menit.

Gambar 10. Na2CO3 setelah dipanaskan Gambar 11. CaCO3 setealh dipanaskan

Berdasarkan hasil pengamatan, setelah kedua senyawa dipanaskan, pada


larutan Na2CO3 terdapat padatan berwarna putih, sedangkan pada larutan CaCO3
padatan berwarna putih juga, namun larutannya sedikit terurai. Pada umumnya
karbonat-karbonat dari senyawa alkali tanah agak tidak larut dalam air. Hanya
15
unsur (Mg) dan kalsium (Ca) yang memiliki kecenderungan untuk membentuk
kompleks-kompleks dalam larutan dengan beberapa pengecualian yaitu ligan
oksigen (Cotton, 1989). Menurut literatur reaksi yang terjadi pada masing-
masing senyawa dalam percobaan ini yaitu terjadi penguraian dari garam
karbonat itu sendiri sebagai berikut:

Na2CO3 → NaO (s) + CO2 (g)


CaCO3 → CaO (s) + CO2 (g)

5. Kelarutan Garam Alkali dan Alkali Tanah


Pada percobaan yang terakhir, kelarutan garam alkali dan alkali tanah duji. Pada
percobaan ini, diuji dua senyawa 2 mL NaCl 0,1 M dan 2 ml BaCl2 0,1 M yang
dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi. Lalu, masing-masing
tabung rekasi tersebut ditetesi larutan KOH 0,1 M sebanyak 3 tetes. Berdasarkan
hasil pengamatan, pada senyawa NaCl tidak terjadi perubahan warna (tetap
bening), sedangkan pada senyawa BaCl2 terjadi perubahan warna menjadi
sedikit keruh. Pada percobaan tersebut masing-masing senyawa bereaksi dengan
larutan KOH sehingga menghasilkan garam sebagai berikut:

NaCl + KOH → NaOH + KCl


BaCl2 + KOH → Ba(OH)2 + KCl

Gambar 12. NaCl + KOH Gambar 13. BaCl2 + KOH

Kemudian masing-masing dua senyawa garam tersebut ditetesi larutan


H2SO4 sebanyak 3 tetes. Setelah dicampur oleh larutan H 2SO4, NaCl tidak terjadi
perubahan warna, sedangkan BaCl2 terjadi perubahan warna menjadi putih dan

16
terdapat sedikit endapan. Pada percobaan ini masing-masing senyawa bereaksi
dengan larutan H2SO4 sehingga menghasilkan garam sebagai berikut:

NaCl + H2SO4 → Na2SO4 + HCl


BaCl2 + H2SO4 → BaSO4 + HCl

Gambar 14. NaCl + H2SO4 Gambar 15. BaCl2 + H2SO4

Berdasarkan literatur, logam alkali tanah lebih sukar larut dibandingkan


dengan logam alkali, namun senyawa BaCl2 mampu larut namun tidak semudah
senyawa alkali. Berdasarkan percobaan dan literatur yang ada pada umumnya
bahwa garam karbonat yang berasal dari unsur alkali tanah sukar larut, sehingga
jika dilarutkan terdapat endapan dan larutan menjadi keruh.

I. Simpulan
Berdasarkan lima percobaan yang telah diamati dan dianalsis, dapat
disimpulkan bahwa logam alkali dan alkali tanah memiliki banyak perbedaan yang
dapat dilihat dari keratunnya dalam air, sifat asam dan basa, pengujian terhadap
warna nyala api, kestabilan termal, dan kelarutan garamnya. Magnesium dari logam
alkali tanah hanya mampu bereaksi dengan air panas sedangkan logam alkali
mampu berekasi dengan semua jenis air. kemudian, tingkat kebasaan logam alkali
lebih besar dari logam alkali tanah. Setiap unsur alkali dan alkali tanah ketika
dipanaskan atau dibakar lalu diuji warna nyala apinya, ternyata dapat menghasilkan
warna yang khas dan berbeda-beda setiap unsur. Untuk kestabilan termal pada dua
golongan tersebut, alkali tanah kurang stabil dibandingkan dengan alkali karena

17
alkali tanah kurang reaktif. Lalu, kelarutan garam alkali lebih larut dari garam
alkali tanah.

J. Daftar Pustaka
Cotton, D. (2009). Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press.
Kasim, S. (2008). Kimia Dasar. Makasar: UPT MKU UNHAS.
Keenan, C., Kleinfelter, D., & Wood, J. (1986). Ilmu Kimia untuk Universitas. Jakarta:
Erlangga.
Petrucci, R. H. (1987). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.
Sugiyarto, H. K., Suyanti, R. D. (2010). Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Syamsidar. (2013). Dasar Reaksi Kimia Anorganik. Makasar: Alaudin University Press.
Tim Kimia Anorganik. (2006). Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Padang:FMIPA
UNP.

K. Pertanyaan Pascapraktek
1. Jelaskan kestabilan thermal saat garam kalsium karbonat dipanaskan!
Jawaban
Senyawa garam kalsium karbonat (CaCO3) berasal dari logam kalsium (Ca)
yang termasuk golongan alkali tanah yang memilki sifat tidak stabil dan kurang
reaktif dibandikan dengan alkali karena membutuhkan energi yang lebih untuk
melepaskan dua elekrton. Oleh karena itu, ketika kalsium karbonat (CaCO 3)
dipanaskan, maka terjadi dekomposisi pada pembakar bunsen. Terjadinya
dekomposisi ini menyebabkan garam CaCO3 kurang stabil karena saat
pembakaran juga terjadi kenaikan suhu. Pada senyawa karbonat yang terdiri dari
karbon (C) dan oksigen (O) terjadi polarisasi pada ikatan kedua unsur tersebut
sehingga garam CaCO3 terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana.

2. Bagaimana perbedaan kelarutan garam sulfat dari natrium dan barium?


Jawaban
Kelarutan suatu garam merupakan salah satu faktor penentu dalam membedakan
alkali dan alkali tanah. Dimana pada umumnya senyawa logam alkali mudah

18
larut dalam air, sedangkan senyawa logam alkali tanah sebagiannya sukar larut
dalam air. Tingkat kelarutan sulfat dari barium sangat kecil karena barium
tergolong logam alkali tanah yang memiliki sifat sukar larut. Sedangkan natrium
meiliki timgkat kelarutan yang tinggi karena tergolong logam alkali yang mudah
larut dalam air. rendahnya tingat kelarutan barium ditandai dengan adanya
endapan ketika dilarutkan dalam sulfat.

19

Anda mungkin juga menyukai