Anda di halaman 1dari 24

Review Materi Minggu lalu

• Ikatan Ionik
• Senyawa Ionik
• Sifat Senyawa Ionik
• Struktur Kristal Senyawa Ionik
Pengaruh Ukuran Ion
Rasio radius dan Bilangan koordinasi
• Dengan menggunakan aturan rasio radius, dimungkinkan
untuk memprediksi bilangan koordinasi kation/anion dalam
senyawa apa pun.
• Dalam ilmu kimia, kristalografi dan ilmu material, Bilangan
Koordinasi (CN) didefinisikan sebagai jumlah atom tetangga
yang bersebelahan dengan suatu atom pusat di dalam
sebuah molekul atau kristal.
• Angka ini meningkat dengan meningkatnya rasio radius.
Jumlah anion yang dapat 'pas' di sekitar kation terkait
dengan perbedaan ukuran relatif antara ion, dan perbedaan
ukuran ini dapat dijelaskan menggunakan rasio radius.
Jari-Jari Ion

Kristal senyawa ionik biner, jarak antara inti kation dan inti anion
yang berdekatan merupakan panjang ikatan ionik (ro)
ro = r+ + r-
r+ = jari-jari kation
r- = jari-jari anion
Harga r+ dan r- adalah sukar untuk ditentukan dengan tepat karena
adanya tumpang tindih antara rapatan elektron dari kation dengan
rapatan elektron dari anion sebagai akibat adanya sumbangan
kovalen pada semua senyawa ionik
Rapatan elektron adalah ukuran relatif
kebolehjadian sebuah elektron untuk ditemukan
pada posisi tertentu.

Setiap lingkaran, sebetulnya merupakan


permukaan bola, menghubungkan titik-titik
dengan rapatan elektron yang harganya sama.

Harga rapatan elektron tertinggi pada ion Cl-


diberi skala relatif 100, sedangkan untuk ion Na+
diberi skala relatif 50.

Pada jarak yang sama dari inti atom, rapatan


elektron ion Cl- harganya lebih tinggi
dibandingkan rapatan elektron ion Na+ karena
jumlah elektron pada ion Cl- lebih banyak
dibandingkan jumlah elektron pada ion Na+

Harga rapatan elektron baik untuk kation


maupun anion adalah semakin berkurang dengan
Peta rapatan elektron
bertambahnya jarak lingkaran atau permukaan
kristal NaCl
bola dengan inti atom.
Adanya sumbangan kovalen menyebabkan
adanya tumpang tindih antara rapatan
elektron dari ion Na+ dan rapatan elektron
dari ion Cl- yaitu pada lingkaran atau
permukaan bola dengan harga rapatan
elektron 0,05 => menyebabkan batas antara
kation dan anion tidak dapat ditentukan
dengan tepat, sehingga akan mempengaruhi
ketepatan hasil pengukuran harga r+ dan r-.

Kristal NaCl adalah titik tengah antara rapatan


elektron Na+ dan rapatan elektron Cl- yang
harganya 0,1.
Diperoleh dari analisis difraksi sinar X (XRD)

batas antara kation dan anion tidak dapat


ditentukan dengan tepat adanya tumpang
tindih antara rapatan elektron dari ion Na+ dan
rapatan elektron dari ion Cl-
Faktor-faktor yang mempengaruhi jari-jari ion

A. Bilangan koordinasi ion


B. Muatan ion
A. Bilangan koordinasi ion
• Jari-jari kation bertambah besar dengan bertambahnya
bilangan koordinasi dari kation tersebut.
Jari-jari ion Na+ dengan bil.koordinasi 4 -12

• Bertambahnya bilangan koordinasi ion Na+ menyebabkan


bertambahnya tolakan antara ion-ion negatif yang terikat
oleh ion Na+.
• Tolakan ini dapat dikurangi apabila jarak antara ion-ion
negatif bertambah.
• Bertambahnya jarak-jarak antara ion negatif akan
memperbesar jarak antara ion Na+ dengan ion-ion negatif
yang diikatnya, akibatnya jari-jari ion bertambah besar.
• Ion bukan objek yang pejal seperti kelereng, namun objek
elastis yg mengembang/mengecil tergantung posisi anion
sekitar
A. Bilangan koordinasi ion
• Jari-jari anion juga bertambah besar dengan bertambahnya
bilangan koordinasi anion tersebut.
Jari-jari ion O2- dengan bil.koordinasi 4 -12

• Bertambahnya bilangan koordinasi ion O2- menyebabkan


bertambahnya tolakan antara ion-ion positif yang terikat
oleh ion O2-
• Tolakan ini dapat dikurangi apabila jarak antara ion-ion
positif bertambah.
• Bertambahnya jarak antara ion-ion positif akan
memperbesar jarak antara ion O2- dengan ion-ion positif
yang diikatnya, akibatnya jari-jari ion O2- bertambah besar
pula.
Efek perisai dan Muatan Inti Efektif

• Shielding Effect atau efek shielding atau juga disebut efek perisai
adalah efek yang ditimbulkan oleh gaya tolak menolak elektron yang
menutupi inti dengan elektron dikulit terluar.
• Efek shielding ini dapat menjelaskan bagaimana jari-jari atom semakin
bernilai besar pada atom yang memiliki periode yang semakin
bertambah namun jari-jari atom akan semakin kecil apabila bertambah
golongannya.
• Muatan inti efektif (Zef) adalah muatan inti yang telah berkurang
akibat adanya perisai dari elektron yang berada lebih dekat ke inti.
• Zeff = Z* = Z – s
• Zeff = Z* = muatan efektif inti
• Z = muatan inti
• s = Tetapan pemerisaian

Aturan Slater
• e- di kulit yang sama memberikan efek perisai sebesar 0,35
• e- di kulit lebih dalam memberikan efek perisai sebesar 0,85
• e- di kulit lebih dalam lagi memberikan efek perisai sebesar 1,00

s = (1,00 x N2) + (0,85 x N1) + (0,35 x N0)


• N0 = Σ (jumlah) e- valensi lain di kulit terluar yang sama
• N1 = Σ (jumlah) e- di kulit lebih dalam (n-1)
• N2 = Σ (jumlah) e- di kulit lebih dalam lagi (n-2)
B. Muatan ion
• Bertambahnya muatan positif kation akan memperkecil jari-
jari kation tersebut.
Jari-jari ion Fe3+ dan ion Fe2+
• Jumlah elektron Fe3+ < Fe2+
• Tetapan pemerisaian (S) ion Fe3+ < Fe2+, krn jumlah proton
kedua ion tersebut sama maka harga muatan inti efektif ion
Fe3+ > Fe2+.
• Tarikan inti terhadap elektron-elektron pada ion Fe3+ lebih
kuat dibandingkan pada ion Fe2+.
• Elektron-elektron pada ion Fe3+ lebih mendekat ke inti
dibandingkan elektron-elektron pada ion Fe2+, akibatnya jari-
jari ion Fe3+ < Fe2+
• Dalam satu periode, jari-jari kation berkurang dengan bertambahnya
muatan positif kation.

Al3+, Mg2+, Na+ ion-ion isoelektron dan punya harga tetapan pemerisaian
(S) yang sama

Jumlah proton pada ion Al3+ > Mg2+ > Na+ -> harga muatan inti efektif ion
Al3+ > Mg2+ > Na+
Kekuatan tarikan inti terhadap elektron-elektron, khususnya elektron-
elektron pada kulit terluar, pada ion Al3+ > Mg2+ > Na+
Elektron pada Al3+ lebih mendekat ke inti dibandingkan elektron-elektron
pada ion Mg2+ dan ion Na+, akibatnya jari-jari ion Al3+ < Mg2+ < Na+
B. Muatan ion

• Bertambahnya muatan negatif anion memperbesar jari-jari anion


tersebut.
Jari-jari ion O- dan ion O2-
• Jumlah elektron pada ion O- < O2-
• Tetapan pemerisaian ion O- < O2-
• Karena dua ion tsb memiliki jumlah proton yang sama maka harga
muatan inti efektif ion O- > O2-
• Tarikan inti terhadap elektron-elektron pada ion O- lebih kuat
dibandingkan pada ion O2-.
• Elektron-elektron pada ion O- lebih mendekat ke inti dibandingkan
elektron-elektron pada ion O2-
• Akibatnya jari-jari ion O- < O2-
Hubungan antara rasio radius dengan
kemungkinan struktur senyawa ionik
Harga jari-jari kation dibagi jari-jari anion atau sebaliknya disebut rasio radius.
Linear
Hubungan antara rasio radius dengan kemungkinan
struktur senyawa ionik

• Contoh: Berilium sulfida (BeS)


• Jari-jari ion Be2+ = 59 pm
• Jari-jari ion S2- = 170 pm
𝑟(𝐵𝑒 2+ ) 59 𝑝𝑚
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑢𝑠 = 2−
= = 0,35
𝑟(𝑆 ) 170 𝑝𝑚
• Bilangan koordinasi ion Be2+ = 4, ion Be2+ akan dikelilingi oleh
4 ion S2- dengan geometri tetrahedral.
• Bilangan koordinasi ion S2- = 4, ion S2- akan dikelilingi oleh 4
ion Be2+ dengan geometri tetrahedral.
• BeS kemungkinan mengadopsi struktur wurtzite atau zink
blende.
• Fakta eksperimen: BeS memang mengadopsi struktur
wurtzite atau zink blende
• Contoh: Natrium iodide (NaI)
• Jari-jari ion Na+ = 116 pm
• Jari-jari ion I- = 206 pm
𝑟(𝑁𝑎+ ) 116 𝑝𝑚
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑢𝑠 = −
= = 0,56
𝑟(𝐼 ) 206 𝑝𝑚
• Bilangan koordinasi ion Na+ = 6, ion Na+ akan dikelilingi oleh
6 ion I- dengan geometri oktahedral.
• Bilangan koordinasi ion I- = 6, ion I- akan dikelilingi oleh 6 ion
Na+ dengan geometri oktahedral.
• NaI kemungkinan mengadopsi struktur natrium klorida.
• Fakta eksperimen: NaI memang mengadopsi struktur
natrium klorida.
• Contoh: Timah(IV) oksida (SnO2)
• Jari-jari ion Sn4+ = 83 pm
• Jari-jari ion O2- = 126 pm
𝑟(𝑆𝑛4+ ) 83 𝑝𝑚
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑢𝑠 = 2−
= = 0,66
𝑟(𝑂 ) 126 𝑝𝑚
• Bilangan koordinasi ion Sn4+ = 6
𝑟(𝑂2− ) 126 𝑝𝑚
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑢𝑠 = 4+
= = 1,52
𝑟(𝑆𝑛 ) 83 𝑝𝑚
• Bilangan koordinasi 2 ion O2- = 6, sehingga bilangan
koordinasi yg memenuhi setiap ion O2- adalah 3.
• Perbandingan bilangan koordinasi Sn4+ dan O2- adalah 6:3.
• SnO2 kemungkinan mengadopsi struktur rutil.
• Fakta eksperimen: SnO2 memang mengadopsi struktur rutil.
• Contoh: Kalium klorida (KCl)
• Jari-jari ion K+ = 152 pm
• Jari-jari ion Cl- = 167 pm
𝑟(𝐾 + ) 152 𝑝𝑚
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑢𝑠 = −
= = 0,91
𝑟(𝐶𝑙 ) 167 𝑝𝑚
• Bilangan koordinasi ion K+ = 8, ion K+ akan dikelilingi oleh 8
ion Cl- dengan geometri kubus.
• Bilangan koordinasi ion Cl- = 8, ion Cl- akan dikelilingi oleh 8
ion K+ dengan geometri kubus.
• KCl seharusnya mengadopsi struktur sesium klorida (CsCl).
• Fakta eksperimen : KCl mengadopsi struktur NaCl (6:6),
bukannya CsCl
Asumsi

Rasio radius memberikan pedoman untuk meramalkan struktur dari


kristal senyawa ionik biner.
Namun, dalam beberapa hal, rasio radius meberikan ramalan yang
kurang sesuai dengan hasil eksperimen.

Asumsi yang mendasari konsep rasio radius,


1. Ikata ionik dalam senyawa dianggap 100% ionik
2. Jari-jari kation dan anion dianggap diketahui dengan pasti
3. Ion-Ion dianggap sebagai bola pejal yang tidak elastis
4. Susunan yang stabil hanya diperoleh apabila kation dan anion
saling bersinggungan.
5. Ion-ion selalu mengadopsi susunan dengan bilangan koordinasi
tertinggi.
Fakta

1. Tidak ada senyawa yang ikatannya 100% ionik.


2. Jari-jari ion tidak dapat ditentukan dengan pasti
karena adanya sumbangan elektron.
3. Ion-ion bentuknya cenderung tidak sferik karena
adanya efek polarisasi.
4. Ion-ion bukan merupakan bola-bola keras.

Empat hal itu menyebabkan ramalan tentang


struktur senyawa ionik yang diperoleh berdasarkan
harga rasio radius ketepatannya hanya 50%
Struktur kristal halida yang
diramalkan berdasarkan konsep
rasio radius dan yang diperoleh
dari hasil eksperimen
Rangkuman

• Jari-jari kation lebih pendek dibandingkan jari-jari atomnya


• Jati-jari anion lebih panjang dibandingkan jari-jari atomnya.
• Jari-jari kation dan jari-jari anion bertambah panjang dengan
bertambahnya bilangan koordinasi ion-ion tersebut.
• Jari-jari kation-kation isoelektron semakin berkurang dengan
bertambahnya muatan positif kation
• Jari-jari anion-anion isoelektron semakin panjang dengan
bertambahnya muatan negatif anion.
• Harga jari-jari kation dibagi jari-jari anion atau sebaliknya disebut
rasio radius.
• Rasio radius dapat digunakan untuk meramalkan struktur senyawa
ionik, namun kecocokan dari struktur yang diramalkan hanya sekitar
50%.

Anda mungkin juga menyukai