Anda di halaman 1dari 7

Pembuatan Tawas Potasium Aluminium KAI (SO4)2 12H2O

Amalia Anggreni Br Ginting1*, Fitri Mutia 2


Chemistry
department, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, State University of Medan
*Email : amarein17@gmail.com

ABSTRAK

Tawas(alum) adalah sekelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat
isomorf.Kristal ini cukup mudah larut dalam air dan kelarutannya berbeda-beda terbantung
pada jenis logam dan suhu.Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mensintesis
tawas potassium aluminium dan menghitung rendemen hasil sintesis.Pembuatan tawas
posasium aluminium ini dilakukan dengan melarutkan logam Al kedalam basa kuat
kemudian ditambahkan asam kuat dan dianhidrat dengan metode kristalisasi untuk
memurnikannya.Dari hasil percobaan didapatkan hasil tawas potassium aluminium yang
disintesis yakni 1,68 gram dengan persen rendemen sebesar 50%.
Kata kunci : Aluminium , tawas , katalis KOH
ABSTRACT
Alum (alum) is a group of hydrated double salts in the form of crystals and is isomorphic.
These crystals are quite soluble in water and their solubility varies depending on the type of
metal and temperature. The purpose of this experiment is to synthesize potassium aluminum
alum and calculate the yield of the synthesis product. The production of aluminum posasium
alum is carried out by dissolving Al metal into a strong base and then adding strong acid and
anhydrous using the crystallization method to purify it. From the experimental results, the
synthesized aluminum potassium alum is 1.68 grams with a yield percent of 50%.
Keyword : Aluminium ,Tawas, katalis KOH.

1. Pendahuluan kondisi dalam pengangkutan produk dan


sebagainya.
Tawas adalah garam sulfat terhidrat
dengan formula M , M (SO ) .12H O. M
+ 3+
4 2 2
+ Aluminium sulfat cair dalam banyak
merupakan kation univalen, umumnya Na , + kasus diperoleh setelah mengencerkan
Fe , Cr , Ti atau Co . Aluminium sulfat
+ + 3+ 3+ aluminium sulfat hidrat yang solid dalam
biasanya dihasilkan oleh reaksi antara air. Proses ini hanya menghasilkan emisi
aluminium hidroksida (atau bahan baku udara dan air. Untuk pembuatan aluminium
aluminium lainnya seperti bauksit atau sulfat sebagai padatan, campuran yang keluar
kaolin) dan asam sulfat, produk yang dari reaktor dikirim tabung pendingin, flaker
dihasilkan berupa padatan terhidrat dan atau kotak pembekuan sesuai dengan bentuk
larutan. Ada dua macam prosedur untuk yang diperlukan. Perawatan lebih lanjut
reaksi, yaitu reaksi terus menerus dan batch. mungkin termasuk penghancuran,
Dilihat dari segi waktu, untuk reaksi lengkap penggilingan, penyaringan sebelum
yang cukup panjang, reaksi batch biasa dilakukannya pengemasan. Proses ini
digunakan. Kedua prosedur di atas menghasilkan air limbah dan emisi udara
tergantung pada kebutuhan konsumen, yang mengandung partikulat.
Aluminimum merupakan salah satu diperlukan pemrosesan bauksit lebih
dari 8 besar elemen pada kerak bumi, lanjut.(Davydson, 2009).
merupakan unsur ke-3 yang paling melimpah
di alam yaitu sekitar 8,1% berat. Walaupun Untuk memperoleh aluminium murni
jumlahnya melimpah, namun logam mencakup empat tahap : (1) Penyiapan
aluminium ini tidak pernah ditemukan dalam bauksit (pelumatan, pencucian, pengeringan,
logam murninya di alam. tetapi dalam bentuk penggerusan), (2) Penjernihan bauksit
bauksit yang masih mengandung Fe2O3, serta menjadi tanah tawas murni (oksid aluminium
Si2O3. Aluminium juga ditemukan bergabung Al O) melalui cara Bayer, (3) Penyerapan zat
2

dengan unsur – unsur lain membentuk suatu asam (reduksi) tanah tawas hingga menjadi
mineral. Misalnya persenyawaannya dengan aluminium mentah melalui elektrolisa lebur
group silikat yang biasanya disebut feldspar, dengan kliorit sebagai bahan pelarut
yang merupakan mineral yang paling (Na AlF), (4) Peleburan alih wujud menjadi
3

melimpah di lapisan kerak bumi. Salah satu aluminium murni (99,5 – 99,8 %).
jenis mineral aluminium silikat yaitu piropilit Secara umum untuk memperoleh
AlSi2O(OH), Selain itu, biasanya bergabung aluminium murni dari bauksit dilakukan 2
dengan mangan membentuk mineral yang tahapan proses, yaitu proses bayer dan proses
disebut spesartin,Mn3Al2(SiO4). Aluminium Hall-Heroult. Pada proses Bayer, bauksit
silikat yang mengandung Floride atau dimurnikan untuk mendapatkan aluminium
hidroksida, Al2SiO4(FOH)2, membentuk oksida. Proses selanjutnya, proses Hall-
mineral permata yang dinamakan topas, Heroult, meleburkan aluminium dioksida
aluminium silikat dengan kalium untuk mendapatkan logam aluminium murni
dinamakan mikrolin, KAlSi3O, yang (Anonymous, 2007).
biasanya berwarna hijau apel hingga
kecoklatan. 2. METODE PERCOBAAN

Bauksit adalah bahan tambang yang Alat


merupakan bijih utama dari aluminium (99% Alat yang digunakan yaitu beaker
bijih aluminium) yaitu unsur yang glass 100 ml, batang pengaduk, kertas saring,
keberadaannya sangat melimpah di kerak corong kaca, pembakar spritus, gelas ukur,
bumi. Ada 3 macam aluminium hidroksida pipet tetes, neraca analitik, indicator
yang terdapat dalam bauksit, yaitu gibbsite universal, kaca arloji, spatula, penjepit
Al O .3H O atau Al(OH) , diaspor Al O .H2O
2 3 2 3 2 3
tabung, pinset, kaki tiga dan, kawat kasa.
atau AlOOH dan boehmit Al O (AlO(OH)).
2 3
Bahan
Sifat fisik bauksit berwarna coklat Bahan yang digunakan yaitu etanol,
kemerahan, putih, atau kekuningan. Bauksit larutan kalium hidroksida 2M, larutan asam
digunakan sebagai bahan baku untuk sulfat 10M, dan aluminuim.
produksi aluminium hidroksida atau oksida Prosedur Kerja
murni. Senyawa aluminium oksida yang Ditimbang 0,2 gram aluminium,
paling umum adalah bauksit, atau aluminium dimasukkan 10 ml larutan KOH 2M kedalam
murni yang mengandung aluminium oksida beaker glass 100 ml, dihangatkan larutan
dalam jumlah besar. Biasanya merupakan KOH diatas bunsen, dimasukkan aluminium
kombinasi dari aluminium dan oksigen yang sudah ditimbang secara perlahan-lahan,
dengan rumus Al O .2H O. pada bauksit ini
2 3 2
disaring larutan campuran menggunakan
juga terdapat beberapa pengotor antara lain kertas saring, ditambahkan 20 ml asam sulfat
Fe O dan SiO . Oleh karenanya, untuk
2 3 2
10M kedalam filtrat campuran, diperiksa
memperoleh logam aluminium murni larutan menggunakan indikator universal
(asam), dimasukkan larutan kedalam es batu 7. Ditimbang berat Berat Kristal
sampai terbentuk Kristal tawas, dikumpulkan Kristal yang tawas sebesar
Kristal dengan cara penyaringan dihasilkan 2, 53 gram
menggunakan kertas saring, dicuci Kristal Reaksi-Reaksi
menggunakan etanol sampai tidak ada tersisa • 2Al + 2KOH + 6H2O → 2KAl(OH)
(s) (l) (l) 4(aq)

dalam beaker glass, dikeringkan Kristal + 3H 2(g)

tawas, ditimbang berat Kristal yang • 2K[Al(OH) ] + H SO → 2Al(OH) + 4 (aq) 2 4(aq) 3(s)

dihasilkan. 2H O + K SO
2 (l) 2 4(aq)

• Al(OH) + 2H → 2Al(OH) + 2H O
-
4 (aq)
+
(aq) 3(s) 2 (l)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN • 2Al + 2OH + 6H O → 2Al(OH)


(s) +
-
(aq) 2 (l)
-
4 (aq)

Tabel Pengamatan Pembuatan Tawas 3H 2(g)

Potasium Aluminium, KAI(SO4)2.I2H2O • 2Al(OH) + 3H SO → Al (SO ) +


3(s) 2 4(aq) 2 4 3(aq)

No. Perlakuan Hasil 6H O 2 (l)

1. 0,2 gram Terbentuk gas • 2Al(OH) + 6H → 2Al + 6H O


3(s)
+
(aq)
3+
(aq) 2 (l)

aluminium + 10 ml hydrogen. • Al (SO )


2 + K SO + 24H O →
4 3(aq) 2 4(aq) 2 (l)

larutan KOH 2M Larutan keruh 2KAl(SO ) .12H O 4 2 2 (s)

(hangat) • 2K + 2Al
+
(aq) + SO + 24H O → 3+
(aq)
2-
4 (aq) 2 (l)

2. Larutan disaring Larutan keruh 2KAl(SO ) .12H O 4 2 2 (s)

menggunakan dan sedikit • Secara Teori


kertas saring endapan Aluminium adalah logam yang melimpah
berwarna abu- di atas permukaan bumi (sekitar 7,5%).
abu. Aluminium memiliki sifat fisika dan sifat
3. Ditambahkan 20 ml Larutan kimia yang menarik serta merupakan salah
larutan asam sulfat berwarna satu bahan baku industri. Aluminium
pada filtrate dan kuning, berwarna putih dalam bentuk serbuk
dilakukan dengan berwarna abu-abu dan dapat ditempa.
pengecekkan larutan Aluminium melebur pada suhu 659⁰C.
menggunakan bersifat asam Aluminium mudah larut dalam asam klorida
indicator universal (pH 1) encer namun pelarutan lebih lambat dalam
terjadinya asam sulfat encer atau asam nitrat encer.
reaksi dengan menambahkan sedikit merkurium (II)
endoterm klorida pada campuran, proses pelarutan
4. Dimasukkan Terbentuknya dapat dipercepat. Asam klorida pekat juga
larutan kedalam Kristal tawas melarutkan aluminium titik asam sulfat pekat
wadah berisi es melarutkan aluminium dengan
batu membebaskan belerang dioksida sedangkan
5. Disaring Kristal Kristal tawas asam nitrat pekat dapat membuat logam
menggunakankertas berwarna menjadi pasif. kemudian, dengan hidroksida
saring sambil putih hidroksida alkali terbentuk larutan
dicuci sisa Kristal tetradiosoaluminat. Aluminium merupakan
menggunakan 5 ml ion lerkovalen dalam senyawa-senyawanya.
etanol ion-ion aluminium membentuk garam-garam
6. Dikeringkan Kristal Kristal tawas yang tidak berwarna. Halida, nitrat dan
tawas kering sulfatnya larut dalam air. larutan ini
memperlihatkan reaksi asam karena
terhidrolisis. Aluminium sulfat membentuk
garam-garam rangkap dengan sulfat dari Semakin banyak kaleng atau sampel
kation-kation monovalen dengan bentuk- aluminium yang digunakan, maka akan
bentuk kristal yang menarik yang disebut semakin banyak juga kandungan aluminium
tawas. tawas dapat menyerap anion dan jika yang terdapat di dalamnya, sehingga makin
waktu melebihi dari 2 jam OH akan ditarik
-
banyak tawas yang akan terbentuk. menurut
kembali oleh air, terjadi penurunan SNI 06-0032-2004, kadar aluminium
konsentrasi (Sriatun dkk, 2007). minimal yang seharusnya terdapat dalam
Larutan garam aluminium dengan tawas adalah 17%. Kalian buka tersebut
Larutan natrium hidroksida akan membentuk dapat dimanfaatkan dengan mengekstrak
endapan putih aluminium hidroksida titik kandungan aluminiumnya menjadi tawas
kalium hidroksida berupa kristal padat yang kemudian digunakan sebagai penjernih
berwarna putih, termasuk dalam golongan air. Pada kebanyakan orang, penggunaan air
basa kuat sangat larut dalam air bereaksi yang dijernihkan dengan tawas untuk mandi
dengan karbon dioksida di udara membentuk tidaklah berbahaya, walau dilakukan dalam
K CO dan air. Aluminium menjadi unsur
2 3 jangka panjang (Sitompul dkk, 2017) .
logam yang kelimpahannya di kulit bumi Asam sulfat merupakan asam kuat
sebesar 8,8% massa. keberadaannya di alam bersifat korosif terhadap logam dan
sebagai mineral silikat seperti mika dan merupakan senyawa polar yang dapat
feldspar (Sukmawati dkk, 2022). digunakan sebagai pelarut untuk senyawa
Logam aluminium digunakan dengan organik dapat bereaksi secara hebat dengan
kemurnian lebih dari 99% dari logam atau air dan mengeluarkan panas. asam sulfat
paduannya. semakin besar kandungan berbentuk cairan kental seperti minyak, tidak
aluminium, maka semakin banyak tawas berwarna, memiliki berat molekul sebesar
yang akan dihasilkan titik pembuatan tawas 98,07 (Damanik, 2022).
dapat dilakukan dengan melarutkan material
yang mengandung al2o3 dalam larutan asam • Secara Praktikum
sulfat. kandungan aluminium yang terdapat Pada percobaan kali ini kami melakukan
di dalam kaleng dapat digunakan dalam percobaan mengenai PembuatanTawas dari
pembuatan tawas kalium untuk menjernihkan Limbah Alumunium Foil. Tawas biasanya
air. bahan kaleng minuman dapat digunakan banyak sekalikegunaannya dalam kehidupan
sebagai bahan baku pembuatan tawas karena sehari-hari misalnya saja sebagai bahan
mengandung aluminium berkisar antara 92,5 untukmenjernihkan air, penyamak kulit,
sampai 97,5%. tawas kalium menjadi salah baking powder dan alat pemadam kebakaran.
satu jenis tawas yang dibentuk dari reaksi Dalam skala laboratorium atau skala pabrik
dengan asam sulfat yang memiliki sifat kimia tawas dapat dibuat dengan bahan dasarlogam
KAl(SO ) .12H O (Sitompul dkk, 2017).
4 2 2 alumunium seperti yang kami lakukan.
Tawas adalah salah satu jenis koagulan
yang dibutuhkan untuk membantu proses
pengendapan partikel-partikel kecil yang
tidak dapat mengendap secara gravimetri
dalam proses koagulasi. Pemanfaatan kaleng
bekas minuman yang berbahan dasar
aluminium dapat diambil kembali kandungan Proses awal pembuatan tawas dilakukan
aluminiumnya untuk dijadikan Aluminium dengan melarutkan potongan potongan
sulfat atau koagulan. koagulan merupakan aluminium foil yang sudah dipotong kecil
bahan kimia kalium KAl(SO ) .12H O. kecil dalam larutan KOH. Pada penambahan
4 2 2
alumunium foil kedalam larutan KOH reaksi
berjalan cepat dan bersifat eksoterm karena
menghasilkan kalor. Terlihat dari dalam
tabung yangmengeluarkan asap, ini
menandakan bahwa reaksi tersebut
menghasilkan panasyang mempengaruhi
lingkungan. Dalam reaksi ini juga terbentuk
gas H2 yang ditandai dengan munculnya
gelembung- gelembung gas. Gelembung- Setelah dingin,dilakukan penyaringan
gelembunggas hilang setelah semua dan dibilas dengan etanol, yang bertujan
aluminium bereaksi. Setelah Al larut, untuk mencuci endapan dan membilas sisa
dihasilkan larutan berwarna hitam dan juga tawas yang tersisa di Beaker glass serta
ada endapan yang berwarna hitam. fungsi etanol untuk mempercepat penguapan
Setelah proses pelarutan selesai, larutan pencuci. Pencucian ini harus
dilakukan proses penyaringan, proses dilakukan dengan menggunakan larutan yang
penyaringan ini bertujuan untuk menyaring bersifat volatil atau mudah menguap agar
ion-ion pengganggu, dan yang tersisahanya proses pencucian berjalan lebih cepat dan
tinggal filtratnya. filtrat ini kemudian sisa larutan pencucinya cepat menguap.
diambil, dan ditetesi dengan asam sulfat. Kristal yang terbentuk kemudian disaring dan
Proses penambahan asam sulfat ini dilakukan dikeringkan.
secara perlahan sambil diaduk,hal ini
bertujuan agar semua Al yang berada di
dalamnya dapat bereaksi sempurnadengan
pembentukan endapan yang sempurna secara
teratur. Reaksi antar zat yangdihasilkan dari
reaksi antar Al dan KOH dengan asam sulfat
menghasilkan endapanyang berwarna putih.
Tawas yang telah kering kemudian
dikeringkan didalam open agar lebih cepat
kering dan sisa-sisa air yang ada pada tawas
cepat hilang. Setelah tawaskering maka kita
dapatkan berat tawas yaitu 2,53gr.

Perhitungan
Endapan warna putih yang terbentuk
0,2 𝑔𝑟𝑎𝑚
berasal dari senyawa Al(OH)3. senyawa Mol Al =
27 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
Al(OH)3 yang bersifat basa dicampurkan
= 0,007 mol
dengan asam sulfat hinggaterbentuk endapan.
Hal tersebut bertujuan untuk membentuk Mol KOH = M × V
kation-kation (K+ dan Al3+) yang = 2 × 0,01
merupakan elemen elemen yang diperlukan = 0,02 mol
untuk membentuk tawas. Kemudian setelah Mol H2SO4 = M × V
terbentuk endapan putih larutan dibiarkan = 10 × 0,02
dan didinginkan.Pada saat pendinginan ini, = 0,1 mol
larutan dibiarkan diudara terbuka hingga
dingin, padasaat ini endapan yang terbentuk 2Al(s) + 2KOH(l) + 3H2SO4(aq)+ 2H2O(l) →
adalah KAl(SO4)2.12H2O. 2KAl(SO4)2 .12H2O(s) + 3H2(g)
m 0,007 0,02 0,1 - - Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan
r 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007 Sains, 4(1), 1-6.
s - 0,013 0,093 0,007 0,007 Sriatun, dkk.(2021). Buku Ajar Kimia
Unsur.Semarang : UPT UNDIP Press
• Massa Alum = 0,007 mol × 474 gr/mol Sukmawati, D. A., Fuadi, A. M., & Haerudin,
= 3,31 gram A. (2022). PENGARUH JENIS DAN
27
• Massa Al = 474 × 3,1 gram KONSENTRASI FIKSASI
0,187 gram TERHADAP KUALITAS WARNA
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚 KAIN BATIK DENGAN PEWARNA
• % rendemen = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
2.53 𝑔𝑟𝑎𝑚 ALAM SABUT KELAPA. JURNAL
= 3,31 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100%
TEKNIK KIMIA VOKASIONAL
= 76,43% (JIMSI),

SIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami
lakukan maka dapat disimpulkan bahwa
Tawas (alum) adalah sekelompok garam
rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat
isomorf. Dimana berat kristal yang diperoleh
pada pembuatan tawas potasium aluminium,
KAI(SO4)2.12 H2O adalah sebanyak 2,53
gram. Dari massa tawas dapat ditentukan
persen rendemennya yaitu bernilai 76,43 %

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous,A.(2007).Metal-Metal
Bonding.Hachette
Damanik, S. W., Ginting, Z., Hakim, L., &
Nurlaila, R. (2022). PEMBUATAN
TAWAS DARI KALENG BEKAS
BERBAHAN ALUMINIUM UNTUK
PENJERNIH AIR PAYAU. Chemical
Engineering Journal Storage (CEJS),
1(4), 49-56.

Davydson,J.(2009).Metal Chemical
Elements.Scholastic.
Sitompul, L. R., Yenie, E., & Elystia, S.
(2017). Pemanfaatan Logam
Aluminium (Al) pada Kaleng Minuman
Soda Menjadi Tawas. Jurnal Online

Anda mungkin juga menyukai