Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nurul Ramadhaniyah

Nim : 4192510005

Kelas : PSKM 19A

SOAL KIMIA LOGAM UTAM

Soal C4

1. Nanopartikel timah oksida (SnO2) merupakan material yang banyak diteliti dalam
pengembangan sensor gas. Hal ini dikarenakan nanopartikel SnO2 memiliki sifat yang
baik dalam mengidentifikasi keberadaaan senyawa gas seperti etilen, etanol, dan gas CO
karena memiliki bandgap semikonduktor yang luas, resistansi yang rendah, serta
kemampuannya memberikan konduktivitas elektrik yang baik untuk keperluan sensor
gas. Pertanyaannya bagimana cara mensintesis nanopartikel SnO2 yang ekonomis,
berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Jawab :
Menggunkana tumbuhan ekstrak daun pelawan dimana dapat digunakan sebagai
bioreduktor dalam proses sintesis nanopartikel SnO2. Hal ini disebabkan ekstrak daun
pelawan mengandung senyawa antioksidan yang dapat berperan sebagai matriks
penjebak partikel sehingga mencegah terjadinya aglomerasi. Dan ekonimis derta rama
lingkungan.

Soal C3

2. Apakah dalam pengaplikasian Timah(IV) oksida banyak digunakan sebagai opasifier dan
sebagai pewarna putih di glasir keramikserta dalam pembuatan grabah?.
Jawab :
Ya, sebab Penggunaan timah(IV) oksida telah sangat umum pada pengglasiran gerabah,
saniter dan ubin dinding, glasir timah dan tembikar berglasir timah. Oksida timah tetap
berbentuk suspensi dalam matriks vitreous pada glasir yang dibakar, dan dengan indeks
biasnya yang tinggi yang cukup berbeda dari matriks, cahaya tersebar, dan karenanya
meningkatkan opasitas glasir.
Tingkat peleburan meningkat sebanding dengan suhu pembakaran, dan karenanya tingkat
opasitas berkurang. Meskipun tergantung pada konstituen lain, kelarutan timah oksida
dalam lelehan glasir pada umumnya rendah.
SnO2 telah digunakan sebagai pigmen dalam pembuatan gelas, enamel dan glasir
keramik. SnO2 murni memberi warna putih susu; warna lain diperoleh bila dicampur
dengan oksida logam lainnya
SOAL HOTS C3 & C4 NURUL ARISTA

1. Pb berbahaya bagi lingkungan karena sifatnya sangat beracun, mempunyai sifat


bioakumulatif dalam tubuh biota jika keberadaannya melampaui ambang batas salah satu
cara untuk menangani pencemaran limbah pb ialah denga proses adsorbsi dimana
menggunakan adsorben yang mengandung polimer alam seperti kitosan. Bagaimana
proses sehingga kitosan dapat digunakan sebagai adsorben dalam mengadsorbsi pb
Jawab:
Kitosan memiliki gugus hidroksil dan amino sepanjang rantai polimernya, sehingga
kitosan dapat sangat efektif mengadsorpsi kation ion logam berat maupun kation dari zat
– zat organik yaitu lemak dan protein. Kitosan mampu menjerap logam berat timbal (Pb)
karena bersifat polikationik. Keberadaan gugus hidroksil dan amina sepanjang rantai
polimer mengakibatkan kitosan sangat efektif mengadsorpsi kation ion logam berat
timbal. Gugus amina berperan sebagai kation yang mampu berikatan dengan logam berat
timbal (Pb).
2. Penyumbang polusi timbal terbesar di udara adalah sektor transportasi, yang diakibatkan
oleh penggunaan timbal sebagai zat aditif untuk meningkatkan bilangan oktan pada
bahan bakar bensin. Timbal yang terkandung dalam bensin ini sangatlah berbahaya.
Tentukan pembentukan timbal pb sehingga dapat menjadi polusi udara yang dapat
membahayakan kesehatan tubuh manusia.
Jawab :
Komponen-komponen timbal yang mengandung halogen terbentuk selama pembakaran
bensin karena di dalam bensin sering ditambahkan cairan antiletupan yang mengandung
scavenger kimia. Bahan antiletupan yang aktif terdiri dari tetraetil-timbal atau Pb(C 2H5)4,
tetrametil-timbal atau Pb(CH3)4, atau kombinasi dari keduanya. Scavenger ditambahkan
supaya dapat bereaksi dengan komponen timbal yang tertinggal di dalam mesin sebagai
akibat pembakaran bahan antiletupan tersebut. Komponen-komponen timbal yang dapat
merusak mesin jika tertinggal, bereaksi dengan scavenger dan membentuk gas pada suhu
tertentu saat mesin dijalankan, sehingga akan keluar bersama bahan-bahan lainnya dan
tidak akan merusak mesin. Dua macam scavenger yang sering digunakan adalah etilen
dibromide (C2H 4Br2) dan etilen dikhloride (C2H4Cl2). Bahan adiktif yang ditambahkan ke
dalam bensin terdiri dari 62% tetraetil-timbal, 18% etilendibromide, 18%
etilendikhloride, dan 2% bahan-bahan lain.

Nama : Nia Veronika

NIM : 4192510006

Kelas : PSKM 19 A

Topik : Golongan 14

1. Soal C3
Timbal adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur logam berwarna
abu-abu kebiruan, mempunyai kerapatan yang tinggi, mempunyai massa atom 207,2 sma,
nomor atom 82, dengan titik lebur 600,65°K dan titik didih 2023°K. Timbal memiliki
sifat-sifatnya sebagai berikut :
a. Timbal mempunyai titik cair rendah.
b. Timbal merupakan logam yang lunak.
c. Sifat kimia timbal menyebabkan logam ini dapat berfungsi sebagai lapisan pelindung
jika kontak dengan udara lembab.
d. Timbal dapat membentuk alloy dengan logam lainnya, dan alloy yang terbentuk
mempunyai sifat berbeda dengan timbal yang murni.
e. Densitas timbal lebih tinggi dibandingkan dengan logam lainnya kecuali emas dan
merkuri
Berdasarkan sifat diatas sebutkan dan jelaskan penggunaan timbal dalam kehidupan
sehari-hari maupun industry!
Jawab:
Oleh karena sifatnya yang tahan panas, tidak mudah korosi dan mudah dibentuk, timbal
banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Timbal digunakan dalam pembuatan
baterai, produk-produk logam seperti amunisi, pelapis kabel, pipa Polyvinyl Chloride
(PVC), solder, bahan kimia dan pewarna. Beberapa produk logam dibuat dari timbal
murni yang diubah menjadi berbagai bentuk, dan sebagian besar terbuat dari alloy timbal.
Timbal tidak pernah ditemukan dalam bentuk murninya, selalu bergabung dengan logam
lain. Timbal terdapat dalam 2 bentuk yaitu bentuk anorganik dan organik. Dalam bentuk
anorganik timbal dipakai dalam industri baterai (digunakan persenyawaan Pb-Bi); untuk
kabel telepon digunakan persenyawaan timbal yang mengandung 1% stibium (Sb); untuk
kabel listrik digunakan persenyawan timbal dengan As, Sn dan Bi: percetakan, gelas,
polivinil, plastik dan mainan anak-anak. Disamping itu bentuk-bentuk lain dari
persenyawaan timbal juga banyak digunakan dalam konstruksi pabrik-pabrik kimia,
kontainer dan alat-alat lainnya. Persenyawaan timbal dengan atom N (nitrogen)
digunakan sebagai detonator (bahan peledak). Selain itu timbal juga digunakan untuk
industri cat (PbCrO4), pengkilap keramik (Pb-Silikat), insektisida (Pb-arsenat),
pembangkit tenaga listrik (Pb-telurium). Penggunaan persenyawaan timbal ini karena
kemampuannya yang sangat tinggi untuk tidak mengalami korosi.
Dalam bentuk organik timbal dipakai dalam industri perminyakan. Alkil timbal
(TEL/timbal tetraetil dan TML/timbal tetrametil) digunakan sebagai campuran bahan
bakar bensin. Fungsinya selain meningkatkan daya pelumasan, meningkatkan efisiensi
pembakaran juga sebagai bahan aditif anti ketuk (antiknock) pada bahan bakar yaitu
untuk mengurangi hentakan akibat kerja mesin sehingga dapat menurunkan kebisingan
suara ketika terjadi pembakaran pada mesin-mesin kendaraan bermotor.

2. Soal C4
Timah (II) Stano Oksida, SnO berupa serbuk hitam atau hijau bergantung pada cara
pembuatannya. Oksida ini dapat dibuat dengan mereaksikan larutan panans senyawa
timah (II) dengan larutan dengan larutan karbonat atau dengan memanaskan
timah(II)oksalat tanpa udara. Tuliskanlah reaksi yang terjadi lalu uraikan bagaimana sifat
stano oksida terhadap asam dan basa!
Jawab:
Reaksi:
Sn2+(aq) + CO32- ∆ Sn ¿

Sn(COO)2(s - ∆

Sn ¿

Timah(II) oksida bereaksi dengan asam membentuk Sn2+, dngan basa kuat membentuk
stanit [Sn(OH)4]2-. SnO menunjukan sifat amfoterik. Dengan melepaskan satu molekul
air, ion stanit [Sn(OH)4]2 sering dituliskan dengan formula SnO22-
2 +¿
SnO(s)+ 2 H3O+(aq) → Sn( aq) +3 H 2 O ( l) ¿
SnO(s)+ 2OH-(aq)+ H 2 O ( l) →[Sn(OH)4]2-(aq)
Larutan basa kuat mengendapkan timah (II) dari larutannya segabai hidroksida yang
berwarna putih gelatin, tetapi larut kembali pada penambahan basa ini secara berlebihan
membentuk ion stanit, sama seperti yang terjadi pada oksidanya di atas menurut
persamaan reaksi berikut:
Sn2+(aq)+ 2OH-(aq) → Sn(OH)2(s)
Sn(OH)2(s) +2OH-(aq) →[Sn(OH)4]2-(aq)
NAMA : BUNAYYA DEJU NST

NIM : 4193210019

KELAS : KIMIA NK 19A

MATA KULIAH : KIMIA LOGAM UTAMA

SOAL C3 DAN C4 KIMIA LOGAM UTAMA

1. Kendaraan bermotor menjadi salah satu sumber utama pencemaran udara, karena mengandung
berbagai bahan pencemar yang berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan dan infrastruktur yang
terdapat di sekitarnya. Bahan pencemar (polutan) yang berasal dari gas kendaraan bermotor
umumnya berupa gas hasil sisa pembakaran dan partikel logam berat seperti timah hitam (Pb).
Kemukakan bagaimana unsur Pb dapat dianggap sebagai produk pencemaran lingkungan yang
berasal dari kendaraan bermotor!
Jawab :

Pencemar utama Pb di udara berasal dari asap yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor,
karena Pb ditambahkan pada bensin sebagai anti letup. Pb yang ditambahkan per 1 liter bensin di
Indonesia adalah: untuk premium sekitar 0,70 gram dan untuk bensin super adalah sebesar 0,84
gram dan sekitar 15-30% diantaranya lepas ke udara setelah pembakaran. Unsur Pb itu
terkandung dalam bahan aditif TEL (Tetra Ethyl Lead) yang merupakan pengatrol nilai oktan
bahan baku bensin dari 76 ke 87. Partikel logam berat timah hitam yang dikeluarkan oleh
kendaraan bermotor dalam bentuk PbCl2 (Pb Chlorida) dan PbBr2 (Pb Bromida) dan sisanya
dilepas ke udara. Timah hitam (Pb) yang dikeluarkan dari kendaraan bermotor rata-rata berukuran
0,02-0,05 µm. Semakin kecil ukuran partikelnya semakin lama waktu menetapnya. Timbal atau
timah hitam adalah logam berat yang paling banyak terdapat di lingkungan, sangat mudah
digunakan dan berdampak negatif yang sangat kuat pada setiap tingkatan makanan. Partikel
logam berat timah hitam yang berasal dari emisi kendaraan bermotor akan mencemari tanah,
tanaman, hewan, dan manusia dengan berbagai cara seperti sedimentasi, presipitasi dan inhalasi.
Timah hitam (Pb) sangat berbahaya bagi manusia karena mekanisme masuknya timah hitam ke
dalam tubuh manusia dapat melalui system pernapasan, pencernaan ataupun langsung melalui
permukaan kulit. Daya racun Pb dapat mengakibatkan peradangan pada mulut, menyebabkan
diare, juga dapat mengakibatkan anemia, mual dan sakit di sekitar perut serta kelumpuhan.
2. Kandungan timah hitam di sekitar jalan raya atau kawasan perkotaan sangat tergantung pada
kecepatan lalu lintas, jarak terhadap jalan raya, arah dan kecepatan angin, cara mengendarai dan
kecepatan kendaraan. Bioakumulasi timah hitam terhadap daun pada tanaman akan lebih banyak
terjadi pada tanaman yang tumbuh di pinggir jalan besar yang padat kendaraan bermotor. Jenis
tanaman yang mempunyai kemampuan menyerap Pb lebih besar adalah tanaman yang memiliki
daun yang permukaannya kasar, ukurannya lebih lebar dan berbulu. Bagaimana proses atau
mekanisme akumulasi Pb pada tumbuhan peneduh di pinggir jalan sara sebagai tanaman penyerap
unsur kimia termasuk logam Pb yang dapat merugikan lingkungan?
Jawab :

Cara akumulasi Pb pada daun adalah melalui permukaan daun yaitu pada saat stomata
terbuka waktu siang hari. Salah satu cara pemantauan pencemaran udara adalah dengan
menggunakan tumbuhan sebagai bioindikator. Kemampuan masing-masing tumbuhan untuk
menyesuaikan diri berbeda-beda sehingga menyebabkan adanya tingkat kepekaan, yaitu sangat
peka, peka dan kurang peka. Tingkat kepekaan tumbuhan ini berhubungan dengan
kemampuannya untuk menyerap dan mengakumulasikan logam berat. sehingga tumbuhan adalah
bioindikator pencemaran yang baik. Dengan demikian daun merupakan organ tumbuhan sebagai
bioindikator yang paling peka terhadap pencemaran. Tumbuhan dapat tercemar logam berat
melalui penyerapan akar dari tanah atau melalui stomata daun dari udara. Ini dikarenakan di
dalam tanah hanya sebagian kecil logam berat yang terlarut dalam air. Penyerapan pada daun
terjadi karena partikel Pb atau timah hitam di udara masuk ke dalam daun melalui proses
penyerapan pasif. Masuknya partikel timah hitam ke dalam jaringan daun sangat dipengaruhi oleh
ukuran dan jumlah dari stomata. Semakin besar ukuran dan semakin banyak jumlah stomatanya
maka semakin besar pula penyerapannya timah hitam masuk ke dalam daun.Meskipun
mekanisme masuknya timah hitam ke dalam jaringan daun berlangsung secara pasif, tetapi ini
didukung pula oleh bagian yang ada didalam tanaman dan daun merupakan bagian yang paling
kaya akan unsur-unsur kimia. Dengan demikian kemungkinan akumulasi timah hitam didalam
jaringan daun akan lebih besar. Timah hitam ini akan terakumulasi didalam jaringan Palisade.

Anda mungkin juga menyukai