Anda di halaman 1dari 18

STRATEGI PERKULIAHAN -ICARE

CONNECTION – 15’
INTRODUCTION– 15’ (Chat_Sipda)
(Chat _ Sipda) Tanya Jawab :
Cek kehadiran mahasiswa Definisi Ikatan Ion
Rumus Kimia Senyawa Ion
Strategi Perkuliahan
Energi (Hf) Senyawa Ion
Capaian Pembelajaran

APPLICATION– 60’
REFLECTION - EXTENTION (Video Conference_Sipda)
10’
Menyimak video presentasi
(Chat _ Sipda atau WA Group) Siklus Born_Haber dan Energi
Kisi
Cek Ketercapaian CPMK
Mengerjakan Latihan (Tugas
Penguatan Konsep/Materi
Rutin 1 Perorangan)
Perkuliahan
MATERI PERKULIAHAN

 LATAR BELAKANG
SIKLUS
I BORN-HABER  FUNGSI
K
A
 DEFINISI
T ENERGI KISI  FAKTOR YANG
A MEMPENGARUHI
N  FUNGSI

I
 MACAM-MACAM
O NYA
N BENTUK KRISTAL
 CARA
IDENTIFIKASINYA
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah perkuliahan ini, Mahasiswa harus mampu :


1)Mengidentifikasi latar belakang munculnya Siklus Born-
Haber.
2)Mengidentifikasi fungsi atau manfaat siklus Born-Haber.
3)Menganalisa tahapan-tahapan pada Siklus Born-Haber.
4)Menggambarkan Siklus Born-Haber pembentukkan
beberapa Senyawa Ion.
5)Menjelaskan Definisi Energi Kisi.
6)Menganalisa Faktor-Faktor yang mempengaruhi Energi
Kisi.
DESKRIPSI MATERI
SIKLUS BORN-HABER
DAN ENERGI KISI
SIKLUS BORN-HABER

Born-Haber pada tahun 1919 mengungkapkan tahap-tahap


yang terjadi dalam proses pembentukan senyawa ion
beserta perubahan entalpi yang menyertai setiap tahap
tersebut yang digambarkan dalam suatu daur atau
siklus yang dikenal sebagai siklus Born-Haber.
FUNGSI SIKLUS BORN-
HABER

Penentuan Besarnya Energi Kisi

Menghitung afinitas elektron yang sulit


ditentukan secara eksperimen

Memprediksi terbentuk tidaknya suatu


senyawa ionik
Siklus yang menggambarkan mekanisme pembentukkan senyawa ionik
lengkap dengan tinjauan energinya.

LATAR BELAKANG MUNCULNYA SIKLUS BORN-HABER:


Ada perbedaan energi pembentukkan secara teori dan hasil eksperimen
Contoh berdasarkan mekanisme reaksi:
Li(g) + E  Li(g)+ + e , Energi Ionisasi (I) = +520 kJ
F(g) + e  F(g)- + E , Afinitas Elektron (A) = -328 kJ

Li(g) + F(g)  Li(g)+ + F(g)-, Energi reaksi (E) = +192 kJ

LiF(s)
Reaksi pembentukkan senyawa LiF membutuhkan energi sebesar 192 kJ
TETAPI hasil eksperimen menunjukkan Entalpi pembentukkan senyawa
LiF adalah -594,1 kJ.
Li+(g) + F(g)
H Tahap 3 Tahap 4 Ionisasi: F(g) + e F-(g)
Ionisasi: Li(g)  Li+(g)+ e
F-(g) + Li+(g)
F(g) + Li(g)
H Tahap 2
Atomisasi : F2(g)  2F(g) H Tahap 5
Li(g) + ½F2(g) Pembentukkan Kristal:

H Tahap 1 F-(g) + Li+(g)  LiF(s)


Sublimasi: Li(s)  Li(g) Energi Kisi (H kisi)
yakni
Li(s) + ½ F2(g)
Energi yang dibebaskan
H pembentukan pada saat ion-ion gas
atau (Hf) bergabung membentuk
padatan kristal ionik.

LiF(s)
Berdasarkan Siklus Born – Haber secara umum dirumuskan:

Hatom + Hion - HL - Hf = 0

Hatom adalah perubahan entalpi atomisasi yang meliputi entalpi sublimasi dan
entalpi disosiasi.
Hion adalah perubahan entalpi ionisasi yang meliputi pembentukan ion positip
(+) dan ion negatip (-).
HL (L = Lattice = kisi-kisi) adalah perubahan entalpi pada saat ion-ion gas
membentuk padatan kristal ionik atau entalpi yang diperlukan untuk
memecahkan kristal ion menjadi ion-ionnya dalam keadaan gas.
Hf adalah perubahan entalpi pembentukkan.
Untuk pembentukkan senyawa LiF rumusan lengkapnya menjadi:

Hsublimasi Li + Hatomisasi F2 + Hionisasi Li+ - Hionisasi F- - Hkisi - Hf = 0


- 411
kJ

Gambar Daur Born Habber Pembentukan NaCl(s)


Keterangan :

ΔH1 : merupakan perubahan entalpi sublimasi dimana Na solid


berubah wujud menjadi gas (Na(s) Na(g))
ΔH2 : merupakan perubahan entalpi atomisasi dimana ½Cl (g)
2

berubah menjadi Cl(g)


ΔH3 : merupakan perubahan entalpi ionisasi Na
(Na(g) Na+(g))
ΔH4 : merupakan perubahan entalpi ionisasi Cl (Cl(g) Cl-(g))
ΔH5 : merupakan energi kisi pembentukan kristal :
Na+(g) + Cl-(g) NaCl(s)
Perhitungan ΔH pembentukan senyawa NaCl

ΔHsublimasi Na = +107 kJ/mol


ΔHatomisasi Cl2 = +122 kJ/mol
ΔHionisasi Na = +496 kJ/mol
ΔHionisasi Cl = -349 kJ/mol
ΔHkisi = +787 kJ/mol
ΔHf = -411 kJ/mol
ENERGI KISI

Energi Kisi adalah energi yang dibebaskan saat ion-ion


dalam keadaan gas bergabung membentuk padatan
kristal ionik.

Besar kecilnya energi kisi bergantung pada kemudahan


ion-ion dalam fasa gas bergabung dan tersusun
menjadi kristal ionik.

Semakin mudah ion-ion bergabung dan disusun


menjadi kristal ionik, semakin besar energi kisi.
1100
Li+
r = 76 pm
1000

Na+
900 r = 102 pm

800 K+
r = 138 pm

700 Rb+
r = 152 pm

600

0 F- Cl- Br- I-
r = 147 pm r = 175 pm r = 185 pm r = 198 pm
Besar kecilnya nilai energi kisi bergantung pada kemudahan ion-ion dalam
fasa gas bergabung dan tersusun menjadi kristal ionik.
Semakin mudah ion-ion bergabung dan disusun menjadi kristal ionik,
Semakin besar Energi Kisi.

Ada 2 faktor yang mempengaruhi besar kecilnya energi kisi, yakni:


1) Jari-jari atau Ukuran Ion
Semakin besar ukuran ion, Semakin sulit ion disusun sehingga Semakin
kecil Energi kisi.
Semakin kecil ukuran ion, Semakin mudah ion bergabung dan disusun
sehingga Semakin besar Energi Kisi.
2) Muatan Ion
Semakin besar muatan ion, Semakin besar gaya elektrostatik sehingga
semakin mudah ion bergabung dan Semakin besar Energi Kisi dan
Sebaliknya.
TABEL ENERGI KISI
BEBERAPA SENYAWA ION
SENYAWA ION ION ENERGI KISI (Kj/mol)
LiCl Li+ dan Cl- 845
 
NaCl Na+ dan Cl- 778
KCl K+ dan Cl- 709

LiF Li+ dan F- 1033

CaCl2 Ca2+ dan Cl- 2258

AlCl3 Al3+ dan Cl- 5492


CaO Ca2+ dan O2- 3401

Al2O3 Al3+ dan O2- 15916

Anda mungkin juga menyukai