Anda di halaman 1dari 21

Ikatan kimia dan struktur

Ikatan Kimia dan Struktur

Ikatan kimia: gaya tarik menarik yang menyatukan/ mengikat dua atau lebih
atom, ion atau kombinasinya membentuk suatu molekul.
Ada dua jenis utama ikatan kimia:
1. Ikatan ionik: ikatan yang terbentuk dari hasil interaksi antar ion positif dan
ion negatif (gaya elektrostatik).
terbentuk antara logam (potensial ionisasi rendah) dan
non-logam (afinitas elektron yang tinggi).
Senyawa = senyawa ionic, misalnya NaCl, Na2O, NaN3, KNO3,
 kristal ionik dengan struktur tertentu
2. Ikatan kovalen:  ikatan yang terbentuk dari hasil pemakaian bersama satu
atau lebih pasangan elektron.
terbentuk antar sesama unsur non-logam .
Senyawa = senyawa kovalen, misalnya HCl, NH 3, H2O, CH4
Tabel: perbedaan sifat antara senyawa ionik dan senyawa kovalen:
Senyawa ionik Senyawa kovalen
Padatan dengan titik leleh tinggi Gas, cair atau padat dengan titik leleh
(umumnya > 400 oC rendah (umumnya < 300 OC)
Sebagian besar larut dalam pelarut Sebagian besar tidak larut dalam
polar, misalnya H2O. pelarut polar
Hampir semuanya tidak larut dalam Hampir semuanya larut dalam pelarut
pelarut non-polar non-polar, misalnya heksana, C6H14
Lelehan senyawa dapat Cairan atau lelehannya tidak dapat
menghantarkan listrik karena menghantarkan listrik
mengandung ion yang dapat bergerak
Larutannya dalam air dapat Larutannya dalam air biasanya
menghantarkan listrik penghantar listrik yang buruk karena
sebagian besar tidak mengandung ion.

1. Ikatan ionik
Ikatan ionik = elektrovalen interaksi logam {potensial ionisasi rendah, IA (kecuali
H), IIA, IIIA} dan non-logam (afinitas elektron tinggi, VA, VIA, VIIA).
Membentuk kristal ionik dengan struktur dan energi kisi tertentu
Terjadi transfer / perpindahan elektron dari logam (membentuk ion positif) ke non-
logam (membentuk ion negatif).
Perpindahan elektron: -menghasilkan ion ion yang isoelektronik dengan gas mulia
(mengandung 8 elektron kulit terluar).
Tidak membentuk konfigurasi gas mulia:
sebagian besar ion logam transisi d dan f

Contoh:
Ikatan kimia dan struktur

2 Na (s) + ½ O2 (g)  Na2O(s)


2 Na  2 Na+ + 2 e
1s22s22p63s1 1s22s22p6
O + 2e  O2-
1s22s22p4 1s22s22p6
Na + O + Na 2 Na+ 2-
O

Ca (s) + Ca2+ + 2e
1s22s22p63s2 1s22s22p6
O + 2e  O2-
2 2 4
1s 2s 2p 1s 2s22p6
2

Ca O Ca2+ 2-
+ O

interaksi ion dalam kristal > maka energi kisinya >, Titik leleh semakin tinggi

Contoh:
Menentukan rumus molekul senyawa ionik :
Magnesium klorida, Magnesium-oksida dan magnesium nitrida (Z: Mg=12,
Cl=17,N=7 O=8)

Penyelesaian:
Konfigurasi electron Mg: 1s2 2s2 2p6 3s2
Isoelektronik gas Mulia untuk Mg adalah ion Mg 2+: 1s2 2s2 2p6
Mg  Mg2+ + 2 e
Konfigurasi electron Cl: 1s2 2s2 2p6 3s23p5
Isoelektronik gas Mulia untuk Cl adalah ion Cl -: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Cl + e  Cl-
Konfigurasi elektron O : 1s22s22p4
Isoelektronik gas Mulia untuk O adalah ion O 2-: 1s22s22p6
O + 2 e  O2-
Konfigurasi elektron N : 1s22s22p3
Isoelektronik gas Mulia untuk N adalah ion N3-: 1s22s22p6
N + 3 e  N3-
Total muatan senyawa ionik harus netral sehingga:
Magnesium klorida: Mg2+ (muatan +2) dinetralkan oleh 2 ion Cl-,
Rumusnya adalah: MgCl2.
Magnesium oksida: Mg2+ (muatan +2) dinetralkan oleh 1 ion O2-,
Rumusnya adalah: MgO.
Magnesium oksida: 3 ion Mg2+ (muatan +2) dinetralkan oleh 2 ion N3-,
Rumusnya adalah: Mg3N2.
Energi ikatan ionik:
Ikatan kimia dan struktur

Kekuatan Ikatan ionik: ditentukan oleh besarnya muatan dan ukuran ion
Besarnya energi kisi menentukan titik leleh kristal ionik

Contoh:
Meramalkan titik leleh CaF2 NaF dan CaO, manakah yang titik lelehnya paling
tinggi dan paling rendah
Penyelesaian:
CaF2 NaF dan CaO adalah senyawa ionik/ kristal ionik:
CaF2  Ca2+ + 2F-
NaF  Na+ + F-
CaO  Ca2+ + O2-
Berdasarkan interaksi muatan ion dan radius ion (kation dan anion) maka kuat
ikatan ionik : CaO >CaF2 >NaF ,
sehingga titik leleh CaO >CaF2 >NaF

Contoh ukuran ion dan titik leleh senyawa ionik


Logam + non-logam Contoh Senyawa Titik Leleh, oC
IA + VIIA Li+ +Br- LiBr 547
2+ -
IIA +VIIA Mg +2 Cl MgCl2 708
IIIA + VIIA Ga3++3F- GaF3 800, sublimasi
+ 2-
2Li + O Li2O >1700
IA + VIA
IIA + VIA Ca2+ + O2- CaO 2580
IIIA + VIA 2Al3+ + 3O2- Al2O3 2045
3Li+ + N3- Li3N 840
IA + VA
IIA + VA 3Ca2+ + 2P3- Ca3P2 1600
Al3+ + P3- AlP -
IIIA + VA

Siklus Born-Haber: Perubahan energi dan pembentukan senyawa ion


Senyawa ion: ikatannya sangat kuat (tidak mudah meleleh/menguap).
Logam Na + gas Cl2 padatan putih NaCl + energi
Na (s) + ½ Cl2 (g)  NaCl (s) Hfo = -411 kJ.mol-1
Pembentukan NaCl padat membebaskan energi yang besar (eksoterm) dan
membentuk kisi kristal yang sangat kuat.
Langkah reaksi dan perubahan energinya (Siklus Born Haber) adalah:
Atomisasi/penguapan Na: Na (s)  Na (g) Hoat = +188 kJ.mol-1
Atomisasi/disosiasi Cl2 : ½ Cl2 (g)  Cl (g) Hodiss= +122 kJ.mol-1
Ionisasi pertama Na : Na (g)  Na+(g) + e HIE1 =+ 496 kJ.mol-1
Afinitas elektron Cl : Cl (g) + e  Cl- (g) HEA= -349 kJ.mol-1
Pembentukan Kisi NaCl: Na+(g) + Cl- (g)  (Na+ + Cl-) (s) HLE = - 788 kJ.mol-1+
Total Reaksi : Na (s) + ½ Cl2 (g)  NaCl (s) Hfo NaCl = - 411 kJ.mol-1
Ikatan kimia dan struktur

Siklus Born-Haber: Langkah proses pembentukan kristal ionik dikenal sebagai

Siklus Born-Haber untuk pembentukan kristal NaCl dari Na dan gas Cl 2.


:
Na +(g) + Cl (g) + 1 e -

H = -354
EA
Na+ (g) + Cl -(g )

H o IE1=502
Na(g) + Cl (g)

HLE= -788
Na(g) + 1/2 Cl 2(g) ½Hdiss = 122

Hat = 108
Na(s) + 1/2 Cl 2(g)

HfoNaCl= -411 o
NaCl (s)l

Perhitungan perubahan energinya :


HfoNaCl = Hoat + ½  Hodiss + HoIE1 + HoEA + HLE
HLE =  HfoNaCl - Hoat - ½ Hodiss - HoIE1 - HoEA
HLE = - 411 – 108 – 122 – 502 – (-354) = -788 kJ mol -1

Kisi Kristal NaCl (disebut kubus berpusat muka) yang struktur:

Gambar kristal NaCl: 1 Na+ dilkelilingi 6 Cl- dan 1 Cl- dikelilingi 6 Na+.
ion pengisi membentuk struktur oktahedral
Lubang octahedral terletak di pusat kubus

Unit sell NaCl:


NaCl : kisi kubus pusat muka
Ikatan kimia dan struktur

Lubang octahedral terletak di pusat kubus


Bila:  Cl- sebagai pusat dan Na+ sebagai lubang pengisi oktahedral.
Kisi kubus pusat muka:  atom atau ion tipe X mempunyai total bersih 4 atom
atau ion dalam 1 unit sell
Maka: dalam 1 unit sell, kisi NaCl memiliki bersih 4 ion Cl -

Juga bila: Na+ sebagai pusat dan Cl- sebagai lubang pengisi oktahedral
maka 1 unit sell NaCl memiliki bersih 4 ion Na +.

Dilihat dari segala sudut:


Total bersih terdapat 3 lubang oktahedral untuk ion Na + dalam sisi
kubus karena terdapat 12 sisi kubus dan ¼ bagian setiap ion dipakai
bersama pada 1 sisi dalam unit sel yang sedang diamati.
Sehingga jumlah total lubang oktahedral, masing masing ditempati oleh Na +
dan Cl- adalah:
(1 lubang oktahedral pada pusat kubus) +(12 sisi)(1/4 lubang oktahedral per
sisi) = 4 lubang oktahedral

Dalam lubang oktahedral terdapat: 4 ion kisi Cl - dan 4 ion kisi Na+
Sehingga unit sel NaCl dibutuhkan perbandingan Na + : Cl- = 1 : 1

Menghitung volume, massa dan densitas kristal ionik berdasarkan


dimensi unit sell:
Struktur harus diketahui:
Misalnya NaCl berbentuk kubus pusat muka
Radius Na+ =116 pm dan Cl- =167 pm
Menghitung volume NaCl:
1 muka kubus /1unit sell NaCl:

sisi= terdiri 1Cl- + ( Na+ dan Cl- sepanjang tepi kubus yang bersentuhan satu
dengan lainnya)
Berarti: 1 sisi unit sel= 1 Cl-+ 2 Na++ 1Cl-
1sisi Unit sel NaCl= 167 pm +2(116 pm) + 167 pm = 566 pm

Volume unit sel= (566 pm)3 = 1,81 x108 pm3 = 1,81 x108pm (10-10 cm/pm)3
= 1,81 x 10-22 cm3
Menghitung massa NaCl:
1 unit sell = 4 Na+ + 4Cl-
Ikatan kimia dan struktur

58,50 g 1 mol NaCl


Massa formula unit NaCl= (1mol NaCl )  ( 6,022  10 23 unit formula )  9,704 x10-
23
g/unit formula
Karena terdapat 4 formula unit dalam 1 unit sel, maka:
massa 1 unit sell= 4 x 9,704 x 1023g = 3,882 x 1022 g/unit sell

Densitas per unit sell:


d = massa/volume =( 3,882 x 10-22g)/(1,81 x 10-22 cm3)= 2,14 g/cm3.
Hasil eksperiment, d exp= 2,164 g/cm3
2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan antar 2 atom yang terbentuk dengan cara
pemakaian bersama satu atau lebih pasangan elektron, Dalam pembentukan
ikatan (pasangan elektron), setiap atom dapat menyumbangkan satu atau lebih
electron valensinya, sehingga dalam molekul yang terbentuk setiap atom akan
dikelilingi oleh 8 elektron seperti pada konfigurasi elektron terluar gas mulia (8
elektron, oktet), kecuali H2 (2 elektron, seperti He)

Cl + Cl Cl Cl

H H
H O H N pasangan elektron sunyi
H
Formula Lewis

Ikatan Kovalen Koordinasi


Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk antara molekul atau ion
yang dapat mendonorkan pasangan elektron dan dipakai bersama-sama dengan
atom dalam molekul akseptornya.

A B Kovalen polar

A B
Kovalen koordinat
Gambar: Perbedaan pembentukan ikatan kovalen dan kovalen koordinasi

Sebagai contoh adalah reaksi antara BF 3 (non-oktet) yang mempunyai orbital


kosong sebagai asseptor dan NH 3 (oktet) yang mempunyai pasangan elektron
bebas sebagai donor. Dalam teori asam-basa Lewis, maka BF3 adalah asam dan
NH3 adalah basa:
Ikatan kimia dan struktur

H F H F
H N + B F H N B F
H F H F
Basa Lewis Asam Lewis
H F
H N B F
H F

Contoh soal 3 :
Penentuan massa molekul anhidrous aluminium klorida (AlCl 3) dalam benzena
adalah 267amu, Terangkanlah hal apa yang terjadi pada AlCl 3 dalam benzena!
Diketahui Massa molekul AlCl3 = 133,5 amu.
Penyelesaian:
Dalam Benzena AlCl3 membentuk (AlCl3)n.
n = 267/133,5= 2.
Dalam benzena (senyawa kovalen, pelarut nonpolar) molekul AlCl 3 bersifat kovalen
dan membentuk dimer (AlCl3)2 yang juga bersifat sebagai molekul kovalen
nonpolar.

Cl Cl Cl
Al Al
Cl Cl Cl
Struktur dimer (AlCl3)2

Dengan dimerisasi, melalui pembentukan ikatan kovalen koordinasi, setiap atom


dalam (AlCl3)2 mempunyai konfigurasi.
Elektronegativitas dan Polaritas ikatan dan momen dipol
Elektronegatifitas/ keelektronegatifan (EN) adalah kemampuan satu atom dalam
molekul untuk menarik elektron ikatan. Makin besar nilai EN, makin cenderung
suatu unsur untuk menarik elektron ikatannya. Perbedaan elektronegatifitas (EN)
unsur yang berikatan menimbulkan polaritas ikatan.
Contoh :
Golongan IA:
Unsur H Li Na K Rb Cs Fr
Elektronegatifitas (EA) 2,1 1,0 1,0 0,9 0,9 0,8 0,8
makin kecil keelektronegatifannya

Unsur Perioda 3:
Unsur Na Mg Al Si P S Cl
Elektronegatifitas (EA) 0,9 1,2 1,5 1,9 2,1 2,5 3,0
makin besar keelektronegatifannya
Ikatan kimia dan struktur

Dalam suatu senyawa, unsur unsur yang membentuk ikatan mempunyai sifat
keelekteronegatifan (EN) yang berbeda. Besar perbedaan keelektronegatifan
(EN) menentukan kepolaran suatu ikatan (besar jarak pemisahan muatan negatif
dan positif).
Ikatan kovalen antar unsur yang sama (homo-nuklir) adalah ikatan kovalen
nonpolar (EN = 0) , misalnya ikatan kovalen dalam molekul diatomik H 2, Cl2 , O2
dan N2.
HH O O

ClCl NN
Kedua inti dalam molekul diatomik tersebut bermuatan sama positifnya sehingga
tidak ada kepolaran (tidak ada pol/kutub). Molekul H 2, Cl2 , O2 dan N2 adalah
nonpolar.
Polaritas/kepolaran ikatan terjadi bila dalam suatu ikatan kovalen, pasangan
elektron lebih tertarik ke satu atom daripada ke atom lainnya, Ikatan kovalen antar
unsur yang berbeda (hetero-atom), misalnya HCl, H2O, NH3, CO dan NO, adalah
ikatan kovalen polar (EN>0). Dalam ikatan kovalen polar, elektron terdistribusi
tidak merata pada atom atom yang berikatan, sehingga terjadi pemisahan muatan
dan terbentuk pol/kutub positif (+) dan negatif (-). Akibatnya, molekul polar akan
diorientasikan oleh medan listrik, sedangkan molekul non-polar tidak
diorientasikan.
+-
HCl ikatan kovalen polar, H berkutub + (+) dan Cl berkutub - (-)
+-
CO  ikatan kovalen ganda 2, C berkutub + (+) dan O berkutub – (-)
Molekul HCl dan CO adalah ikatan polar dan membentuk molekul polar

Contoh soal 3
Tentukan atom yang menarik elektron ikatan paling kuat dalam ikatan kovalen
CH dan CF dan bandingkan kepolaran masing masing ikatan ? Diketahui
EN untuk H = 2,1 ; C = 2,5 dan F = 4,0.
Penyelesaian:
Dalam ikatan CH: EN = 2,5-2,1= 0,4. Atom C lebih elektronegatif (lebih kuat
menarik elektron ikatan) daripada atom H.
Dalam ikatan CF: EN = 4,0 - 2,5 = 1,5. atom F lebih elektronegatif (lebih kuat
menarik elektron ikatan ) daripada atom C.
maka:
  - +  +  -
C H = C  H dan C  F = CF
Ikatan C-F lebih polar dibandingkan CH, karena nilai EN ikatan CF (1,5) lebih
besar dari EN ikatan CH (0,4).
Ikatan kimia dan struktur

Momen dipol
Kepolaran molekul ditunjukkan oleh momen dipol (momen dua kutub), yaitu ukuran
pemisahan muatan dalam molekul:
=dxq
Keterangan:  = momen dipole, D
d = jarak pemisahan muatan (+ dan  -);
q = muatan
D = Debey = satuan momen
Dalam ikatan kovalen antar 2 atom, perbedaan keelektronegatifan menimbulkan
momen ikatan.
Contoh: momen ikatan dan momen dipol molekul
Ikatan Momen ikatan molekul momen dipol
CO 0,22 D CO2 0
C  Cl 1,56 D CCl4 0
HN 1,31 D NH3 1,4 D

Dalam molekul diatomik, momen ikatan adalah juga momen dipol molekul. Untuk
molekul poliatom, momen dipole adalah total keseluruhan momen ikatan didalam
molekul poliatom.
Contoh soal 4:
Perubahan kepolaran dan momen dipol antara H 2 dan senyawa Hidrogen Halida,
dengan nilai EN masing masing dari H, F, Cl, Br dan I berturut turut adalah 2,1 ; 4,0; 3,0;
2,8 dan 2,5
Molekul: + - + - + - + -
HF H Cl H  Br HI HH
EN: 1,9 0,9 0,7 0,4 0
Momen dipole,  (D): 1,91 1,03 0,79 0,38 0,0

kepolaran semakin menurun


momen dipole semakin kecil
molekul semakin polar
Semakin besar perbedaan keelektronegatifan (EN) semakin polar ikatan dan
momen dipolnya. Bila nilai EN besar sekali, maka makin cenderung membentuk
ikatan ionik.
Formula Lewis untuk molekul dan ion poliatom.
Formula dot dari Lewis menggambarkan jumlah elektron valensi, jumlah dan jenis
ikatan dan order atom atom yang berikatan, sehingga setiap atom dalam molekul
atau ion memenuhi aturan oktet. Di dalam formula tersebut, digambarkan elektron
yang berikatan dipakai bersama), dan pasangan elektron tak berikatan (pasangan
elektron sunyi). Secara sederhana, untuk menentukan formula dot Lewis adalah:
S=N–A
S: total jumlah elektron yang dipakai bersama dalam molekul atau
ion
Ikatan kimia dan struktur

N: jumlah elektron kulit valensi yang dibutuhkan semua atom


dalam molekul atau ion untuk mencapai konfigurasi gas mulia.
N = 8x jumlah atom (tidak termasuk H) + 2x atom H
A: jumah elektron yang tersedia dalam kulit valensi dalam semua
atom (sesuai dengan total golongan periodanya)
Contoh soal 5:
Gambarkan formula Lewis dari molekul NH3 dan CN-.
Penyelesaian:
molekul NH3, (elektron valensi N = 5, H=1)
N=(8x1 + 2x3)= 14 e- dibutuhkan
A= (1x5 +1x3) =8 e- tersedia
S = N-A= 14 -8= 6 e- dipakai bersama
Molekul CN-, elektron valensi C=4, N=5
N=(8x2)= 16 e- dibutuhkan
A= (1x4 +1x5 + 1) =10 e- tersedia
S =N-A= 16 -10= 6 e- dipakai bersama
Maka Formula Lewis adalah:
Jumlah elektron valensi Struktur Lewis
H
NH3 5+3=8 HN
H
-
CN
- 4 + 5 + 1 = 10 C N

Pengecualian aturan Oktet untuk Formula Lewis:


1. Untuk senyawa kovalen Golongan IIA, seperti Be, maka jumlah elektron yang
dibutuhkan untuk Be adalah 4 e-, bukan 8 e-.
2. Untuk senyawa kovalen golongan IIIA, seperti B, maka jumlah elektron yang
dibutuhkan untuk B adalah 6 e-, bukan 8 e-.
3. Senyawa atau ion dapat mengandung elektron ganjil, misalnya NO dengan 11
e-.kulit valensi dan NO2 dengan 17 e-.kulit valensi.
4. Senyawa atau ion dapat membutuhkan pemakaian bersama lebih dari 8 e-.kulit
valensi maka:
a. Bila S< dari jumlah ikatan yang dibutuhkan dengan atom
pusat maka S ditambahkan ke jumlah elektron yang
dibutuhkan.
b. Bila S harus ditambah,maka oktet semua atom akan
terpenuhi sebelum semua A elektron ditambahkan, maka
kelebihan tersebut milik atom pusat.
Contoh soal 6.
Ikatan kimia dan struktur

Gambarkan formula ikatan valensi dari SF 4 , ClO3- dan SO32- .


Penyelesaian:
Senyawa SF4: (electron valensi S = 6, F=7)
N=(8x5)= 40 e- dibutuhkan
A= (1x6 +4x7) = 34 e- tersedia
S =N-A= 40 -34= 6 e- dipakai bersama, tetapi ada 4 ikatan kovalen
dan hanya 6 e- tersedia dipakai bersama,
Maka A= 34-2=32 sehingga S= 40-32= 8 e- dipakai bersama.
Kelebihan 2 e- yang tersedia akan menjadi milik atom pusat S .
Ion ClO3- (elektron valensi Cl=7, O=6)
N=(8x4)= 32 e- dibutuhkan
A= (1x7 + 3x6 + 1) =26 e- tersedia
S =N-A= 32-26 = 6 e- dipakai bersama
Ion SO32- (elektron valensi S=6, O=6)
N=(8x4)= 32 e- dibutuhkan
A= (1x6 + 3x6 + 2) =26 e- tersedia
S =N-A= 32-26 = 6 e- dipakai bersama
Jumlah elektron valensi Formula

F
SF 4 6 + 4 (7) = 34 F S F
F

- O Cl O
-
ClO 3 7 + 3 (6) + 1 = 26
O

2 -
O
SO 32-- 6 + 3 (6) + 2 = 26 O S
O

Resonansi
Resonansi adalah struktur Lewis dari suatu spesi (ion atau molekul) yang
kemungkinannya dapat digambarkan lebih dari 1struktur.
Contoh :
- Struktur SO2 (2 struktur)

S S
O O O O
- Ion NO3- (3 struktur )
Ikatan kimia dan struktur

- - O -
O O
O N O N O N
O O
O
Contoh Soal 7:
Tentukan bentuk struktur dari ion NO2-, apakah mempunyai bentuk resonansi
- -
O N O :O N O

3.3. Ikatan logam


Kristal logam adalah polikristal, yaitu gabungan dari banyak kristal kecil (butiran)
yang terikat menjadi satu. Dalam kristal logam, logam berada sebagai kisi ion ion
positif yang berada dalam lautan atau awan electron yang dapat bergerak bebas
dalam orbitalnya (terdelokalisasi). Ikatan logam terjadi karena gaya tarik listrik
antara muatan positif ion logam dengan electron elektron yang bergerak, dan
terdelokalisasi menjadi milik seluruh kristal logam.
Kekuatan ikatan logam ditentukan oleh ukuran ion dan jumlah elektron valensi
yang disumbangkan logam. Dalam logam terjadi interaksi dan penggabungan
antar orbital atom logam yang membentuk orbital raksasa, sehingga elektron dapat
bergerak bebas. Gabungan dari orbital orbital dalam atom ini dikenal sebagai teori
pita. Teori pita dapat menjelaskan adanya sifat konduktor, isolator dan semi
konduktor suatu materi
Logam mempunyai elektron yang dapat bergerak dalam orbitalnya (terdelokalisasi)
dan stuktur kisi logam maka logam mempunyai sifat:
1. penghantar listrik dan panas yang baik.
2. kuat/tidak rapuh, dapat dipipihkan serta dibengkokkan karena logam
dapat ter-deformasi (berubah bentuk)
3. berkilap (kilap logam)
Sifat kisi /kristal logam ini berbeda dengan sifat kristal ionik yang merupakan hasil
interaksi anion-kation, sehingga sifatnya keras dan rapuh.
Contoh soal 8:
Mengapa logam dapat menghantar panas dan listrik, sedangkan kristal ionik tidak,
walaupun kristal ionik terdiri dari partikel yang bermuatan?
Jawab:
Kisi kristal ionik terdiri dari kation dan anion yang berinteraksi sangat kuat,
sehingga muatan listriknya tidak dapat bergerak sebagai penghantar listrik. Dalam
kristal logam, ion logam bermuatan positif dikelilingi oleh lautan elektron yang
dapat bergerak bebas yang dapat berfungsi sebagai penghantar listrik dan panas.
Contoh soal 9.
Berdasarkan ikatan logamnya, apa perbedaan yang anda dapat jelaskan antara
logam natrium dan magnesium ! (no. atom Na= 11, Mg=12)
Ikatan kimia dan struktur

Penyelesaian:
Logam Natrium Magnesium
Konfigurasi elektron 1s 2s22p63s1
2
1s 2s22p63s2
2

Elektron kulit valensi 1 2


Muatan ion +1 +2
Ikatan logam dalam Na (Golongan IA) lebih lemah dari Mg karena:
1. radius ion Na+ > Mg2+
2, muatan positif Na(+1) < Mg (+2) dan
3. sumbangan electron valensi Na (1 e-) dibandingkan Mg (2 e-).
Akibatnya, logam Na bersifat lunak (dapat dipotong dengan pisau), sedangkan
logam Mg dapat dibengkokkan dan dipipihkan (tidak lunak), sehingga dapat
disimpulkan bahwa logam Mg lebih kuat dari pada logam Na.
3.4. Gaya tarik antar molekul dan perubahan fasa.
Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah interaksi (ikatan) antara atom H dalam molekul yang
berikatan dengan atom-atom yang elektronegatif dengan atom elektronegatif dari
molekul lainnya. Atom H yang terikat dengan atom yang keelektronegatifan besar
seperti F, O atau N, dan paling sedikit harus mempunyai satu pasang elektron
sunyi (pasangan elektron yang tak berikatan).
+ - + - + - + -
HF--------HF-------- HF--------HF

Ikatan hydrogen antar molekul HF

Dalam ikatan hydrogen, kutub + pada atom H ditarik ke pasangan elektron pada atom
elekronegatif F, O atau N.
Contoh :
F
H H H
HF F F

H H
H2 O O H O
H H
H
O
H
NH3 H
N H N
H N H H H
H H

Ikatan hidrogen adalah interaksi dipole-dipole (+ dan -), dan bukan ikatan kimia
sesungguhnya. Kekuatan ikatan hidrogen adalah 4-5 kali lebih kuat dibandingkan
dengan interaksi dipol-dipol lainnya, dengan energi sekitar 15-20 kJ/mol. Ikatan
hidrogen mengakibatkan titik didih dan titik leleh suatu senyawa menjadi lebih
Ikatan kimia dan struktur

tinggi, seperti pada air, amoniak dan alkohol, dibandingkan dengan senyawa
sejenis dengan berat molekul dan bentuk geometri yang sama.

Gaya London
Gaya London adalah gaya tarik antar molekul yang dihasilkan dari interaksi inti
positif salah satu atom dalam molekul dengan awan elektron atom molekul yang
terdekat. Gaya ini sangat lemah dan ada pada setiap molekul dalam fasa
terkondensasi. Gaya antar molekul ini semakin kuat bila molekul molekulnya
semakin besar, suhu rendah dan tekanan tinggi. Gaya London terdapat pada
molekul molekul simetri nonpolar seperti SO 3, CO2, O2, N2, Br2, H2 dan spesi
monoatom gas mulia. Tanpa ada gaya London, gas gas tersebut tidak dapat
dikondensasikan menjadi cair atau padat.
Selain itu terdapat gaya van der Waals yaitu gaya dispersi dan gaya interaksi
antara dipol-dipol terinduksi.

Contoh soal 10.


Hidrida golongan VIA berikut ini, berdasarkan berat molekulnya dan perioda kimia,
diramalkan urutan titik didihnya adalah H 2O < H2S < H2Se < H2Te. Kenyataannya,
pada suhu kamar 30 oC H2O adalah cairan sedangkan yang lainnya gas. Jelaskan
mengapa H2O titik didihnya sangat tinggi dibandingkan dengan yang lainnya.
Bagaimana urutan titik didih yang benar dari hidrida golongan VIA tersebut?
Penyelesaian:
Diantara hidrida golongan VIA tersebut, H 2O mempunyai ikatan hidrogen yang
paling kuat, karena H terikat pada atom O yang elektronegatif. Akibatnya titik didih
H2O jauh lebih tinggi dari Hidrida yang lain yang ikatan hidrogennya sangat lemah
sekali, sehingga kenaikan titik didihnya terjadi karena kenaikan berat molekulnya
(Gaya London). Sehingga urutan titik didihnya adalah: H 2S<H2Se<H2Te<<H2O.
3.6. Struktur molekul dan ikatan kovalen
Terdapat 2 teori untuk menjelaskan terjadinya ikatan kovelen yaitu:
1. Teori VSEPR (valence shell electron pair repulsion,atau tolakan pasangan
elektron kulit valensi) yaitu teori yang digunakan untuk meramalkan penataan
atom dalam molekul atau ion poliatom. Teori ini hanya menjelaskan tempat dan
arah ikatan, dan posisi pasangan elektron sunyi (pasangan elektron bebas)
berada, tetapi tidak menjelaskan bagaimana ikatan terjadi. Teori ini
menjelaskan geometri elektronik dan geometri molekul yang dapat menjelaskan
kepolaran molekul
2. Teori ikatan valensi (Valence bond theory, VB), ,menguraikan bagaimana
ikatan terjadi melalui tumpang tindih (overlapping) orbital orbital atom untuk
menjelaskan ikatan dalam molekul. Dalam teori ini dijelaskan proses
pencampuran orbital atau hibridisasi membentuk orbital baru yang disebut
orbital hibrida dengan energi lebih rendah dan dengan orientasi ruang yang
berbeda.
Ikatan kimia dan struktur

Geometri VSEPR ikatan valensi


Teori VSEPR merupakan pendekatan untuk menentukan geometri molekul
berdasarkan prinsip tolakan minimum pasangan elektron atau pemisahan
maksimum pasangan elektron yang ada di kulit valensi atom pusat. Teori VSEPR
menguraikan orientasi daerah densitas elektron tinggi, yaitu pada setiap ikatan dan
pasangan elektron sunyi.
Teori VSEPR diterapkan tidak hanya untuk molekul yang mengikuti aturan oktet,
tetapi juga untuk atom pusat yang tidak mengikuti aturan oktet tidak dan molekul
yang mempunyai jumlah elektron ganjil di kulit elektron valensinya atau pada atom
pusat unsur transisi. Bentuk geometri elektronik diadopsi dari bentuk umum
geometri yang ada, seperti linear, segitiga planar, tetrahedral, trigonalbipiramid,
octahedral dan sebagainya (lihat Tabel 3.1)

Teori ikatan valensi.


Teori ikatan valensi menjelaskan orbital atom yang tumpang tindih
(overlapping) untuk menjelaskan geometri menghasilkan ikatan dengan bentuk
geometri VSEPR.
Dalam pembentukan ikatan, orbital atom “murni” tidak mempunyai energi dan
orientasi yang sesuai untuk menjelaskan posisi electron bila suatu atom berikatan
dengan atom lainnya. Didalam molekul, atom dapat mengkombinasi orbital kulit
valensi (hibridisasi) dan membentuk satu set orbital baru (orbital hibrida) dengan
total energi paling rendah dan orientasi ruang yang berbeda.
Kombinasi orbital kulit valensi dalam pembentukan ikatan kovalen terdapat 5 jenis
orbital hibrida yaitu:
1. Orbital hibrida sp (orbital linear), yaitu kombinasi 1 orbital s dan 1 orbital p,
yang menghasilkan geometri elektronik linear
Contoh: BeCl2
    
2p    2p
Be: [He]  hibridisasi Be [He] sp
2s

2. Orbital hibrida sp2, yaitu kombinasi 1 orbital s dan 2 orbital p, yang


menghasilkan geometri elektronik segitiga planar
Contoh: BF3
   
2p    2p
B: [He]  hibridisasi B [He] sp2
2s

3. Orbital hibrida sp3, yaitu kombinasi 1 orbital s dan 3 orbital p, yang


menghasilkan geometri elektronik tetrahedral.
Ikatan kimia dan struktur

Contoh: CH4
  
2p    
C: [He]  hibridisasi C [He] sp3
2s

4. Orbital hibrida sp3d, yaitu kombinasi 1 orbital s ,3 orbital p, dan 1 orbital d


yang menghasilkan geometri elektronik trigonalbipiramid.
Contoh: PF5
        
3d 3d
       
3p hibridisasi sp3d
P: [Ne]  P: [Ne]
3s
5. Orbital hibrida sp3d2, yaitu kombinasi 1 orbital s, 3 orbital p, dan 2 orbital d
yang menghasilkan geometri elektronik oktahedral.
Contoh: SF6
       
3d 3d
        
3p hibridisasi sp3d2
S: [Ne]  S: [Ne]
3s

Ringkasan bentuk geometri elektronik VSEPR , hibridisasi dan geometri molekul


ditampilkan pada Tabel 3.1.

Bentuk geometri dan kepolaran molekul.


Untuk molekul heteronuklir diatomik, ikatan yang polar menghasilkan molekul yang
polar. Unuk molekul heteronuklir poliatomik yang antar 2 atom berikatan kovalen
polar, maka kepolaran molekul ditentukan oleh susunan atom, elektron dan total
vektor momen dipol ikatan, apakah menghasilkan molekul dengan momen dipole
atau tidak. Bila momen dipole molekul,  >0 maka molekul polar, sedangkan bila 
=0 molekul nonpolar. Semakin besar momen dipole molekul, semakin polar
senyawa tersebut. Sebagai contoh, H 2O bersifat polar, karena berbentuk bengkok
(V) sehingga total momen dipole,  >0. Senyawa CCl4 yang berbentuk tetrahedral,
total momen dipole,  =0 sehingga molekul senyawanya bersifat nonpolar.
Tabel 3.1: Bentuk geometri VSEPR dan Teori ikatan valensi (hibridisasi)
Jumlah Set Tipe Hibridisasi Geometri Geometri Contoh
densitas molekul atom Pusat elektronik molekul
electron
Ikatan kimia dan struktur

tinggi
2 AX2 sp linear linear BeX2,HgX2, CdX2
(X=Cl, Br,I),
CO2, C2H2
3 AX3 sp2 Trigonal planar segitiga datar BF3, BCl3, NO3-
(segitiga datar)
3 AX2E sp2 Trigonal planar Bentuk V atau SnBr2, O3, NO2-
(segitiga datar) bengkok
4 AX4 sp3 Tetrahedral Tetrahedral CH4, CCl4,NH4+,
SO42-
4 AX3E sp3 Tetrahedral Trigonal pyramidal NH3, SO32-

4 AX2E2 sp3 Tetrahedral Bentuk V atau H2O


bengkok
5 AX5 sp3d atau trigonalbipiram trigonalbipiramidal PF5, SbCl5
dsp 3 idal
3
5 AX4E sp d atau trigonalbipiram seesaw SF4
dsp 3 idal
3
5 AX3E2 sp d atau trigonalbipiram bentuk T ICl3,ClF3
dsp 3 idal
3
5 AX2E3 sp d atau trigonalbipiram linear XeF2, I3-
dsp 3 idal
6 AX6 sp3d atau oktahedral oktahedral SF6, SeF6, PF6-
3
dsp
6 AX5E sp3d atau oktahedral squarepyramidal IF5, BrF5
3
dsp
6 AX4E2 sp3d atau oktahedral Squareplanar XeF4, IF4-
dsp 3 (segi 4 datar/planar)
Keterangan: A = Atom pusat; X = Atom terminal /yang terikat pada A
E = Pasangan elektron sunyi/bebas

Kepolaran, interaksi antar molekul dan kelarutan


Suatu zat dapat larut dalam pelarut tertentu bila antar keduanya terjadi interaksi.
Interaksi antara zat terlarut yang dapat terjadi adalah:
1. Interaksi ion-dipol, misalnya senyawa ionic NaCl larut dalam air yang
bersifat polar, tetapi tidak larut dalam CCl 4. Didalam air, terjadi interaksi
antara NaCl dan air yang dapat memutuskan ikatan NaCl dan membentuk
ion Na+ dan Cl- yang dikelilingi oleh molekul molekul air (terhidrasi),
sedangkan didalam CCl4 tidak terjadi interaksi dengan NaCl.
2. Interaksi dipole permanen-dipol permanen, yaitu interaksi antar senyawa
polar, misalnya etanol, CH3CH2OH larut dalam H2O, dan sebaliknya, karena
adanya ikatan hidrogen antar molekul air dan etanol.
3. Interaksi antar senyawa nonpolar (gaya dispersi London), misalnya
kelarutan I2 (molekul nonpolar) dalam CCl4 (pelarut nonpolar) lebih besar
dibandingkan I2 dalam air (molekul polar).
Ikatan kimia dan struktur

Makin kecil perbedaan kepolaran pelarut dan zat terlarut, maka semakin mudah
kedua zat tersebut untuk berinteraksi, sehingga makin mudah untuk saling
melarutkan.

Latihan-latihan:
I. Pilihan Ganda:
1. Pernyataan dibawah ini, manakah yang tidak menentukan besarnya energi
kisi senyawa ionik:
A. Muatan anion dan kation. D. Interaksi antar ion-ion
B. Radius ion-ion nya. E. Adanya ion –ion lain dalam kristal.
C. Susunan ion-ion didalam kisi kristal.
2. Dari pasangan senyawa dibawah ini, manakah yang merupakan senyawa ionik:
A. P4O6 dan F2 D. N2O dan SF4
B. PbF2 dan P2O5 E. NaCl dan NCl3
C. CaF2 dan Na2O
3. Dari senyawa berikut ini, manakah yang interaksi ioniknya paling besar:
A. NaF C.CaCl2 E. NaI
B. CaF2 D.NaCl
4. Senyawa yang membentuk ikatan ion ialah:
A. alumunium dan klor di dalam ion tetrakloro aluminat
B. boron dan fluor di dalam boron trifluorida
C. hidrogen dan natrium di dalam natrium hidrida
D. hidrogen dan klor di dalam hidrogen klorida
E. silikon dan klor di dalam tetra klor
5. Suatu unsur logam M hanya mempunyai satu bilangan oksidasi dalam semua
jenis garamnya, dan garam-garam tersebut semuanya berwarna putih. Struktur
elektron yang benar untuk unsur logam M adalah:
A. 1 s2 , 2 s 2 , 2 p 3
B. 1 s2 , 2 s2 , 2 p5
C. 1 s2 , 2 s2 , 2 p6 , 3 s2
D. 1 s2 , 2 s2 , 2 p6 , 3 s2 , 3 p2
E. 1 s2 , 2 s2 , 2 p6 , 3 s2 , 3 p6 , 3 d2, 4 s2
6. Unsur X membentuk hidrida XH 2, dengan titik leleh paling rendah diantara
hidrida segolongannya. Tentukan konfigurasi elektron X!
A. 1 s2 , 2 s2 , 2 p6 , 3 s2
B. 1 s2 , 2 s2 , 2 p6 , 3 s2 , 3 p2
C. 1 s2 , 2 s2 , 2 p6 , 3 s2 , 3 p4
D. 1 s2 , 2 s2 , 2 p6 , 3 s2 , 3 p6 , 3 d2 , 4 s2
E. 1 s2 , 2 s2 , 2 p6 , 3 s2 , 3 p6 , 4 s2
7. Dari senyawa ionik berikut ini, manakah urutan titik leleh yang benar :
A. CaO > MgO>Na2O D. MgO > Na2O >CaO
B. CaO>Na2O>MgO E. Na2O >CaO > MgO
C. MgO > CaO>Na2O
Ikatan kimia dan struktur

8. Dari molekul dibawah ini manakah yang kepolaran ikatan kovalennya paling
kecil:
i. HF D. NH3
ii. H2O E. PH3
iii. NaH
9. Dari pasangan dibawah ini, yang mempunyai ikatan kovalen ganda tiga adalah
spesi:
A. NO2- dan CO32- D. CO dan CN-
B. NO dan CO E. Al2Cl6 dan P4O6
C. CO2 dan SiO2
10. Unsur yang paling tinggi sifat penghantar listriknya adalah:
A. Si (nomor atom 14)
B. S (nomor atom 16)
C. Ca (nomor atom 20)
D. Ge (nomor atom 32)
E. Be (nomor atom 4)
11. Suatu unsur konfigurasi elektron terluarnya adalah 3s23p3. Bila atom unsur
tersebut menjadi atom pusat membentuk 5 ikatan kovalen dengan atom F.
Orbital hibrida atom tersebut adalah :
A. d2sp3 C. d2sp2 E. sp2
B. dsp3. D. sp3
12. Mengenai molekul NH3 dan H2O manakah pernyataan yang tidak benar:
A. NH3 dan H2O , atom pusatnya membentuk orbital hibrida sp3.
B. NH3 dan H2O bersifat sebagai basa Lewis
C. Pada molekul NH3 dan H2O masing masing terdapat 1 pasang elektron
sunyi
D. NH3 dan H2O mempunyai geometri elektronik yang sama
E. Molekul kepolaran molekul NH3 > H2O
13. Dari senyawa senyawa dibawah ini, manakah yang atom pusatnya tidak
membentuk orbital hibrida sp3. (n atom N = 7, P = 15, O = 8, S = 16, Si =
14, Cl = 17, H = 1, F = 9)
A. NCl3 C. H2O E. SiH4
B. PCl3 D. SF4
14. Molekul AX3 bersifat polar dan mengikuti kaidah oktet. Dalam molekul tersebut
atom pusat A :
A. Memiliki sepasang e- sunyi D. Memiliki ikatan ganda 2
-
B. Memiliki 2 pasang e sunyi E. Tidak memiliki pasangan e- sunyi
C. Memiliki 3 pasang e- sunyi
15. Yang merupakan molekul linier adalah:
A. H2O C. SO2 E. Cl2O
B. HCN D. C2H4
=
16. Ion CO3 mempunyai bentuk resonansi sebanyak:
A. 1 bentuk resonansi D. 4 bentuk resonansi
Ikatan kimia dan struktur

B. 2 bentuk resonansi E. tidak ada bentuk resonansi


C. 3 bentuk resonansi
17. Spesi senyawa nitrogen di bawah ini yang bersifat paramagnetik adalah:
A. NO2 C. NO3- C. N2O
B. N2O4 D. NCl3
18. Berdasarkan pembentukan ikatan hidrogen, manakah senyawa-senyawa
berikut ini yang mempunyai titik didih paling tinggi
A. CH3-OH C. H2O2 E. H2S
B. H2O D. NH3
19. Dari hidrida berikut ini: FH, OH2, NH3 dan CH4, manakah urut urutan titik didih
yang paling tepat:
A. FH> OH2> NH3 > CH4 D. CH4> NH3> OH2> FH
B. OH2> NH3 > CH4 >FH E. NH3 >OH2> FH > CH4
C. OH2> FH >NH3 > CH4
20. Interaksi antar molekul pada padatan CO2 (es kering) adalah:
A. interaksi dipol-dipol D. interaksi ion-ion
B. interaksi dipol- ion E. ikatan hidrogen
C. gaya-gaya dispersi London

II. Essay
1. Dari senyawa berikut ini, susunlah kenaikan derajat ikatan
kovalennya:
BeF2 LiF NaF
BeCl2 LiCl NaCl
BeI2 LiI NaI
Diantara senyawa tersebut manakah yang mempunyai derajat kovalen dan
derajat ionic yang paling besar.
2. Buatlah siklus Born-Haber dari:
a. NaBr (Na+ + Br-)
b. CaCl2 (Ca2+ + 2 Cl-)
c. MgO (Mg2+ + O2-)
d. Li2O (2 Li+ + O2-),
Berdasarkan data dibawah ini: (semua data dalam kJ.mol -1)
Unsur Hoat IE1 IE2 EA1 EA2
Li 159,4 520 7298
Na 107,3 496 4563
Ca 178,2 590 1145
Mg 147,7 738 1451
Br 111,9 -342,6
Cl 121,7 -348,8
O 249,2 -141,1 798
IE= energi ionisasi, EA= afinitas elektron
Hitung energi kisi untuk setiap senyawa tersebut diatas.
Ikatan kimia dan struktur

3. Stronsium oksida, SrO dan magnesium oksida,MgO mempunyai struktur kristal


yang sama dengan natrium khlorida, NaCl. Ramalkanlah bagaimana energi kisi
dan titik leleh SrO dan MgO dibandingkan dengan NaCl. Berikan alasan
jawaban anda.
5. Ramalkanlah bentuk spesi dan hibridisasi senyawa berikut ini:
a.SF4 c. NH4+ e. SnF62-
b. SnCl2 d. H3O+ f. BF4-
6. Berdasarkan teori VSEPR, tentukan bentuk geometri dan jumlah pasangan
elektron yang mengelilingi atom pusat dari spesi :
A. BF3, b. BF4-, c. NH3, d. PCl5 e. XeF4.
7. Bagaimana hibridisasi atom pusat dan gambarkan masing masing struktur
resonansi dari ion:
a. NO3-, b. CO32- dan c. SO42-
8. Unsur N (Z=7) dan P (Z=15) adalah nonlogam golongan VA. Jelaskan mengapa
dengan klor, P dapat membentuk senyawa PCl 3 dan PCl5 , sedangkan N hanya
NCl3 dan tidak dapat membentuk NCl5. Jelaskan
9. Antara gas CH4 dan gas NH3 berikut ini:
a. Mengapa didalam air, kelarutan gas CH 4 sangat kecil sekali
dibandingkan dengan gas NH3 .
b. Didalam air, gas NH3 mudah larut dan membentuk
larutan yang bersifat basa, sedangkan larutan CH 4 tidak, jelaskan alasan
anda.
10. a. Tentukan yang mana lebih mudah menguap, 2-nitrofenol atau 4-nitrofenol!
b. Terangkan apa sebabnya titik didih air (Mr=18) lebih tinggi daripada etanol
(Mr=46)!

Anda mungkin juga menyukai