PENDAHULUAN
• Elektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara
perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan sel
elektrokimia yang menerapkan prinsip reaksi redoks dalam
aplikasinya.
• Sel jenis ini merupakan sistem yang terdiri atas 2 buah elektrode
dan larutan elektrolit, peristiwa yang terjadi didalamnya adalah
proses perpindahan elektron (reaksi redoks) , dengan catatan :
proses pelepasan elektron (oksidasi) terjadi pada anoda dan proses
penarikan elektron (reduksi) terjadi pada katoda.
REAKSI REDUKSI-OKSIDASI
• Reaksi Oksidasi adalah reaksi yang menaikkan bilangan oksidasi suatu
unsur dalam zat yang mengalami oksidasi. Oksidasi dapat terjadi dengan
pelepasan satu atau lebih elektron dari suatu atom, ion atau molekul
• Reduktor adalah Zat yang mengalami reaksi oksidasi
• Reduksi adalah reaksi yang menurunkan bilangan oksidasi suatu unsur
dalam zat yang direduksi. Reduksi dapat terjadi dengan penangkapan satu
atau lebih elektron oleh suatu atom, ion atau molekul
• Oksidator adalah Zat yang mengalami reaksi reduksi.
• Terjadi transfer elektron dari pasangan pereduksi ke pasangan
pengoksidasi: terjadinya perubahan valensi
• Pelepasan elektron oleh suatu zat kimia selalu disertai dengan
penangkapan elektron oleh bagian yang lain, dengan kata lain reaksi
oksidasi selalu diikuti reaksi reduksi
Perkembangan Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi
1. Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
• Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu senyawa.
Metode Biloks
Persamaan
Reaksi Redoks
Metode
Setengah Reaksi
(Metode Ion-
Elektron)
BILANGAN OKSIDASI (BILOKS)
• Bilangan oksidasi (biloks) adalah suatu bilangan yang menunjukkan
ukuran kemampuan suatu atom untuk melepas atau menangkap
elektron dalam pembentukan suatu senyawa.
• Nilai biloks dapat positif maupun negatif, dapat berupa bilangan bulat
maupun pecahan. Hal ini disebabkan karena biloks merupakan hasil
perhitungan dan sebenarnya tidak mempunyai dasar riil.
Penentuan Biloks
1. Unsur bebas (misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu) mempunyai bilangan
oksidasi = 0.
2. Nilai biloks dalam satu molekul senyawa adalah Nol
3. Unsur logam mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif.
• Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, dan Cs) bilangan oksidasinya = +1
• Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) bilangan oksidasinya = +2
4. Umumnya unsur H mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalam
senyawa hidrida, bilangan oksidasi H = –1.
• Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3 adalah +1
• Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2 adalah –1
5. Umumnya unsur O mempunyai bilangan oksidasi = –2, kecuali dalam
senyawa peroksida, bilangan oksidasi O = –1
• Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O adalah –2
• Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2adalah –1
Penentuan Biloks
6. Unsur F selalu mempunyai bilangan oksidasi = –1.
7. Dalam senyawa biner dengan logam, unsur-unsur golongan VII A,
mempunyai biloks -1, golongan VI A = -2, dan golongan V A = -3
8. Bilangan oksidasi ion tunggal = muatannya. Contoh: Bilangan
oksidasi Fe dalam ion Fe2+ adalah +2
Contoh:
Contoh reaksi redoks ,penentuan oksidator-reduktor, dan biloksnya:
Reduksi
Reduksi
2 Na + ( l ) + 2e − → 2 Na ( l ) Katoda
2 Cl− ( l ) → Cl2( l ) + 2e − Anoda
2 Na + ( l ) + 2 Cl− ( l ) + 2e − → 2 Na ( l ) + Cl2( g ) + 2e
1 𝑖. 𝑡. 𝑒
𝑚 = 𝑘. 𝑖. 𝑡. 𝑒 = . 𝑖. 𝑡. 𝑒 =
𝐹 96500 𝐶
𝑖. 𝑡. 𝐴𝑟
𝑚=
96500. 𝑛
m = massa zat yang diendapkan (g)
w = massa zat yang diendapkan (g)
e = bobot ekivalen (Ar/n)
n = valensi ion
i = kuat arus listrik (A)
t = waktu
Contoh:
Contoh:
Hukum Faraday
• Hukum Faraday II: Massa dari bermacam-macam zat yang timbul
pada elektrolisis dengan jumlah listrik sama, berbanding lurus dengan
massa ekivalennya.
Contoh:
Sel Volta
• Bila logam seng dimasukkan ke dalam larutan tembaga (II) sulfat
(CuSO4) terjadi reaksi sebagai berikut.
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq)+ Cu(s)
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn H2 o Zn Cr Fe Ni Si Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au
reaksi redoks
spontan
KULIAH PENDAHULUAN
Menarik
5/11/2018 anion ELEKTROANALISIS Menarik 51
kation 19.2
Notasi Sel Volta
• Sel Volta dinotasikan dengan cara yang telah disepakati (untuk sel
Zn/Cu2+)
Zn(s)|Zn2+(aq)║Cu2+(aq)|Cu(s)
• Bagian anoda (setengah sel oksidasi) dituliskan disebelah kiri bagian
katoda
• Garis lurus menunjukkan batas fasa yaitu adanya fasa yang berbeda
(aqueous vs solid) jika fasanya sama maka digunakan tanda koma