Anda di halaman 1dari 32

REAKSI OKSIDASI REDUKSI

(REDOKS)
Tujuan Pembelajaran
• Menjelaskan konsep reaksi oksidasi reduksi berdasarkan
pengikatan dan pelepasan oksigen.
• Menjelaskan konsep reaksi oksidasi reduksi berdasarkan pelepasan
dan pengikatan elektron.
• Menjelaskan konsep reaksi oksidasi reduksi berdasarkan kenaikan
dan penurunan bilangan oksidasi.
• Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.
• Menentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi
dalam suatu reaksi redoks.
Apel yang terlihat segar tadi, tak kusangka
bagian dalam yang awalnya berwarna putih
berubah menjadi cokelat!
Aku tak tahu mengapa, aku hanya diam dalam
kebingungan.”
Amatilah fenomena berikut!
Alat dan Bahan
Alat
1. Gelas kimia 1 buah
2. Pipet tetes 2 buah
3. Pinset 1 buah
4. Kaca arloji 1 buah
5. Amplas 1 lembar

Bahan
1. Paku 2 buah
2. Larutan HCl 4 mL
3. Etanol 10% secukupnya
Langkah Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Amplas semua paku besi sampai bersih.
3. Bersikan paku dengan etanol.
4. Masukkan larutan HCl sebanyak 4 mL ke dalam
gelas kimia
5. Rendam satu buah paku yang sudah bersih ke dalam
gelas kimia berisi larutan HCl selama 10 menit.
6. Keluarkan paku dari larutan HCl, diamkan paku
selama 10 menit di udara terbuka.
7. Bandingkan paku yang direndam larutan HCl dengan
paku yang tidak direndam larutan HCl.
Reaksi perkaratan besi
4Fe(s) + 3O2(g) + 2xH2O(l) → 2Fe2O3.xH2O(s)
Karat
Berdasarkan reaksi tersebut terjadi pengikatan atau pelepasan
oksigen oleh logam besi?

Reaksi perkaratan besi merupakan REAKSI OKSIDASI terhadap


logam besi.

Jadi apakah yang dimaksud dengan reaksi


oksidasi berdasarkan keterlibatan oksigen?
Perkembangan Konsep Reduksi dan Oksidasi

Reaksi oksidasi merupakan reaksi


pengikatan oksigen oleh suatu zat,
contohnya:
C (s) + O2 (g) → CO2 (g)
2 Mg (s) + O2 (g) → 2MgO (s)

Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan


oksigen oleh suatu zat, contohnya :
2HgO(s) → 2Hg(l) + O2(g)
Fe2O3(s) + 3 CO(s) → 2Fe(s) + 3CO2(g)
CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)
Perkembangan Konsep Reduksi dan Oksidasi

Namun, konsep oksidasi dan reduksi


berdasarkan pengikatan dan pelapasan
oksigen ternyata kurang luas karena reaksi
kimia tidak hanya melibatkan oksigen saja.
Fe(s) → Fe2+ (aq) + 2e- Oksidasi

02(g) + 4H+(aq) + 4e- → 2H20(l) Reduksi

Jadi apakah yang dimaksud REAKSI OKSIDASI dan


REAKSI REDUKSI berdasarkan keterlibatan elektron?

Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron,


sedangkan
Reduksi adalah reaksi pengikatan elektron.
2Fe(s) → 2Fe2+ (aq) + 4e-
02(g) + 4H+(aq) + 4e- → 2H20(l)
Reaksi
keseluruhan
2Fe(s) + 02(g) + 4H+(aq) → 2Fe2+ (aq) + 2H20(l)

Ion Fe2+ akan kontak dengan oksigen sehingga ion Fe2+ akan
teroksidasi menjadi ion Fe3+

Ion Fe3+ akan membentuk besi (III) oksida hidrat

Reaksi total perkaratan besi


4Fe(s) + 3O2(g) + 2xH2O(l) → 2Fe2O3.xH2O(s)
Karat
Perkembangan Konsep Reduksi dan Oksidasi
Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron,
sedangkan
Reduksi adalah reaksi pengikatan elektron.

Na (s) → Na+ (s) + e- (oksidasi)


½ Cl2 (g) + e- → Cl- (s) (reduksi)
Na (s) + ½ Cl2 (g) → NaCl (s)
Perkembangan Konsep
Reduksi dan Oksidasi
Nah, lalu apakah transfer elektron dapat
diterapkan pada senyawa kovalen?

Nah, konsep reaksi redoks yang dapat


menjawab pertanyaan tersebut adalah
konsep reaksi redoks berdasarkan
perubahan bilangan oksidasi.
Bilangan Oksidasi dan Reaksi
Redoks

Bilangan Oksidasi merupakan suatu


bilangan yang menunjukkan ukuran
kemampuan suatu atom untuk melepas
atau menangkap elektron dalam
pembentukan suatu senyawa.
Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi
1. Biloks untuk unsur bebas (tidak bersenyawa) adalah
nol
contoh : biloks Na, Fe, Cu adalah nol (0)
biloks O pada O2 adalah nol
biloks S pada S8 adalah nol

2. Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom – atom


dalam suatu senyawa netral adalah nol
contoh :
Pada senyawa H2SO4,
2 x biloks H + 1 x biloks S + 4 biloks O = 0
Aturan Penentuan Bilangan
Oksidasi
3. Jumlah aljabar bilangan oksidasi
seluruh atom – atom dalam suatu ion
adalah sama dengan muatan ion
tersebut
Contoh : SO42- biloks = -2
NO3- biloks = -1
NH4+ biloks = +1
4. Unsur – unsur tertentu dalam
membentuk senyawa mempunyai
bilangan oksidasi tertentu.
Aturan Penentuan Bilangan
Oksidasi
* Bilangan oksidasi pada unsur golongan
IA (Li, Na, K, Rb, dan Cs) adalah +1
* Bilangan Oksidasi pada unsur golongan
IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra) adalah
+2
* Bilangan Oksidasi pada unsur golongan
IIIA (B, Al, Ga) dalam senyawa selalu
mempunyai bilangan oksidasi +3
* Biloks pada unsur golongan IVA (C, Si)
adalah +4/-4
Aturan Penentuan Bilangan
Oksidasi
• Biloks pada unsur golongan VA (N, P)
adalah +5/-3

• Biloks pada unsur golongan VIA (O, S,


Se, Te, Po) adalah +6/-2

* Biloks pada unsur golongan VIIA (F, Cl,


Br, I, At) adalah +7/-1
Aturan Penentuan Bilangan
Oksidasi
•Biloks untuk Hidrogen (H) adalah +1
Kecuali : LiH, NaH, KH, biloks dari H
adalah -1

•Biloks untuk Oksigen (O) adalah -2


Kecuali : OF2 , biloks dari O adalah +2
Na2O2, BaO2, H2 O2 biloks dari
O adalah -1
Contoh
1. Tentukan bilangan oksidasi atom Fe pada senyawa
Fe2O3.

penyelesaian:
2 x biloks Fe + 3 x biloks O = 0
2 x biloks Fe + 3 x (-2) =0
2 x biloks Fe + (–6) =0
2 x biloks Fe =6
biloks Fe = +3

2. Tentukan bilangan oksidasi atom Mn pada ion MnO4-.


3. Tentukan bilangan oksidasi atom Cr pada senyawa
K2Cr2O7.
2. Tentukan bilangan oksidasi atom Mn pada ion MnO4-.

Penyelesaian :
biloks Mn + 4 x biloks O = -1
biloks Mn + 4 x (-2) = -1
biloks Mn + (–8) = -1
Biloks Mn = +7
3. Tentukan bilangan oksidasi atom Cr pada senyawa
K2Cr2O7.

Penyelesaian:
2 x biloks K + 2 x biloks Cr + 7 x biloks O = 0
2 x (+1) + 2 x biloks Cr + 7 x (-2) =0
(+2) + (2 x biloks Cr) + (-14) =0
2 x biloks Cr = 12
Biloks Cr =6
Nah, sekarang kalian sudah mengetahui
beberapa aturan dasar penentuan bilanagan
oksidasi. Coba sekarang kalian jawab
pertanyaan di latihan soal 4.2!
Reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi

Oh ya! Apakah kalian pernah mendengar


istilah Oksidasi dan Reduksi?

Dengan memperhatikan perubahan


bilangan oksidasi dari atom – atom yang
terlibat dalam reaksi, maka kita dapat
menentukan reaksi reduksi dan oksidasi.
Reaksi redoks berdasarkan
bilangan oksidasi
Reaksi Oksidasi adalah reaksi yang
disertai dengan kenaikan bilangan oksidasi
Reaksi reduksi adalah reaksi yang disertai
dengan penurunan bilangan oksidasi.
Contoh :
H2 + 1/2O2 H2O
0 0 +1 -2

reduksi

oksidasi
contoh
Cr2O72-(aq) + 3C2O42-(aq) + 14H+(aq) → 2Cr3+ (aq) + 6CO2(aq) + 7H2O
+6 -2 +3 -2 +1 +3 +4 -2 +1 -2

REDUKSI

OKSIDASI

Kerjakan Latihan 4.3 no 2


Pereduksi atau Reduktor adalah zat yang
menyebabkan zat lain tereduksi.
→ mengalami oksidasi

Pengoksidasi atau Oksidator adalah zat yang


menyebabkan zat lain teroksidasi.
→ mengalami reduksi

Hasil oksidasi : zat yang dihasilkan dalam reaksi


oksidasi

Hasil reduksi : zat yang dihasilkan dalam reaksi


reduksi
contoh
Cr2O72-(aq) + 3C2O42-(aq) + 14H+(aq) → 2Cr3+ (aq) + 6CO2(aq) + 7H2O

OKSIDATOR REDUKTOR HASIL REDUKSI HASIL OKSIDASI


Tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi,
dan hasil reduksi pada reaksi di bawah ini.

1. Zn(s) + CuSO4(aq)  ZnSO4(aq) + Cu(s)


2. 3I2(g) + 6KOH(aq)  5KI(aq) + KIO3(aq) + 3H2O (l)
Persamaan reaksi yang terjadi:

REDUKTOR OKSIDATOR

Zn(s) + CuSO4(aq)  ZnSO4(aq) + Cu(s)


0 +2 -2 +2 -2 0

oksidasi

reduksi
3I2(g) + 6KOH(aq)  5KI(aq) + KIO3(aq) + 3H2O (l)
0 -1 +5

oksidasi

reduksi

Reaksi tersebut disebut


reaksi autoredoks
Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks
dengan satu zat dapat mengalami reaksi
reduksi dan oksidasi sekaligus.

Jadi sebagian dari zat itu mengalami


oksidasi dan sebagian lagi mengalami
reduksi.

KERJAKAN LATIHAN 4.4

Anda mungkin juga menyukai