Anda di halaman 1dari 6

Reaksi Redoks

Pertemuan pertama

1. PengertianReaksiRedoks
Reaksi redoks  gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi.

 Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron. Zat yang mengalami oksidasi


disebut reduktor.
 Reduksi adalah peristiwa penangkapan elektron. Zat yang mengalami oksidasi
disebut oksidaktor.

Ciri-ciri reaksi reduksi dan oksidasi

ReaksiReduksi ReaksiOksidasi
 Melepaskan oksigen  Mengikat oksigen
 Mengikat elektron  Melepas elektron
 Terjadi penurunan biloks  Terjadi kenaikan biloks

Ada tiga konsep dalam menjelaskan reaksi redoks, yaitu


a. Konsep pengikatan dan pelepasan oksigen
Reaksi redoks adalah reaksi pelepasan dan pengikatan oksigen.Contoh yang
melibatkan pengikatan dan pelepasan oksigen:
a) Pembakaran plastik
Bahan bakar plastic adalah etena (C2H4). Reaksi yang terjadi adalah
sebagaiberikut:
C2H2(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g) (Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi
karena terjadi pengikatan oksigen)

a) Reaksi fotosintesis
Adalah kegiatan mengolah makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan sinar
matahari.Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
6CO2(g) + 6H2O(l) C6H12O6(aq)+ 6O2(g) (Reaksi tersebut merupakan reaksi
reduksi karena terjadi pelepasan oksigen)
b. Konsep penyerahan dan penerimaan elektron
Menurut konsep ini, reaksi oksidasi didefinisikan sebagai reaksi yang melibatkan
pelepasan elektron, sedang kan reaksi reduksi adalah reaksi yang melibatkan
penerimaan elektron.Perhatikan contoh reaksi penyerahan dan penerimaan electron
berikut:

Ca Ca2++ 2e(Oksidasi)


Cl2 + 2e  2Cl- (Reduksi)
Ca + Cl2 CaCl2 (ReaksiRedoks)

c. Konsepperubahanbilanganoksidasi
Bilangan oksidasi (biloks) adalah bilangan yang menyatakan jumlah electron suatu
unsur yang terlibat dalam pembentukan ikatan. Suatu reaksi disebut reaksi oksidasi
jika terjadi peningkatan bilangan oksidasi, sedangkan jika penurunan bilangan
oksidasi disebut reaksi reduksi.
contohnya:
Cu2+(aq) + Fe(s) Fe2+(aq) + Cu(s)
+2 0 +2 0
reduksi (biloks berkurang)

oksidasi (biloks
bertambah

2. PenyetaraanReaksiRedoks
Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam penyetaraan reaksi redoks.
1) Jumlah atom ruas kiri = jumlah atom ruas kanan
2) Jumlah muatan ruas kiri = jumlah muatan ruas kanan
3) Sebagian besar reaksi redoks dalam bentuk larutan pada suasana asammaupunbasa

Ada 2 cara menyetarakan reaksi redoks, yaitu:


 Metode bilangan oksidasi
 Metode setengah reaksi
a. MetodeBilanganOksidasi

Aturan penentuan bilangan oksidasi

Aturan penentuan bilangan oksidasi unsur-unsur adalah sebagai berikut:

1. Bilangan oksidasi unsure bebas= 0


Contoh unsure bebas: Cu, Zn, Al, H2, O2, N2, P4, S8, Cl2, Br2, I2.

2. Bilangan oksidasi unsur H dalamHCl, NH3, H2O= +1, kecuali pada senyawa hidrida
(senyawa yang terdiri atas logamdan hydrogen bilanganoksidasi unsur = -1.
 Bilanganoksidasi H dalamHCl, NH3, H2O = +1
 Bilanganoksidasi H dalamNaH, BaH2 = -1

3. Bilangan oksidasi unsur O dalam senyawa = -2, kecuali pada senyawa peroksida
biloks O = -1 dan pada senyawa oksiflourida biloks O = +2
Contoh:
 Bilanganoksidasi O dalanm Na2O, Ca(OH)2, HNO3, Fe2O3 = -2
 Bilanganoksidasi O dalam H2O2, Na2O2, BaO = -1
 Bilanganoksidasi O dalam OF2 = +2

4. Bilanganoksidasiunsurlogamdalamsenyawaselalupositifdannilainyasesuaidenganele
ktronvalensinya.
Contoh:
 Bilanganoksidasiunsurgolongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs) = +1
 Bilanganoksidasiunsurgolongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = +2
 Bilanganoksidasiunsurgolongan IIIA (Al, B, Ga, In) = +3
 Bilanganoksidasiunsurtransisi (golongan B) dapatlebihdari 1 macambiloks,
misalnya:
 Zn = +2 Hg = +1 dan +2
 Ag = + 1 Cu = + 1 dan +2
 Ni = +2 Au = +1 dan + 3
5. Bilanganoksidasiunsurgolongan VIA (O, S, Se, Te) dalamsenyawabiner = -2
Contoh:
Bilanganoksidasi O, S, Se, danTedalamsenyawa H2O, PbS, H2Se, H2Te = -2
6. Bilanganoksidasiunsurgolongan VII A (F, Cl, Br, I) dalamsenyawabiner = -1
Contoh:
Bilanganoksidasi F, Cl, Br, dan I dalamsenyawaNaF, HCl, KBr, HI = -1
7. Jumlahbilanganoksidasiunsur-unsurdalamsuatusenyawa = 0
Contoh:
 Jumlahbilanganoksidasidalamsenyawa K2Cr2O4 = 0
( 2 x biloks K) + (2 x biloks Cr) + (4 x biloks O) = 0
 Jumlahbilanganoksidasidalamsenyawa H2SO4 = 0
( 2 x biloks H) + (1 x biloks S) + ( 4 x biloks O) = 0

8. Jumlah bilangan oksidasi pada ion sama dengan muatannya.


Contoh:
 Bilanganoksidasi Cu pada ion Cu2+ = +2
 Bilanganoksidasi S pada ion S2- = -2
 Bilanganoksidasi SO42- = (1 x biloks S) + (4 x biloks O) = -2
Contoh Menentukan Bilangan
Oksidasi
CH4 : Bilangan oksidasi (b.o) H = +1 -4 +1 bilangan
oksidasi b.o C + (4 x b.o H) = 0 C H4
b.o C + (4 x (+1)) = 0 -4 +4 jumlah
bilangan
Maka, b.o C = -4 oksidasi

H2S2O7 : Bilangan oksidasi H = +1


Bilangan oksidasi O = -2 +1 +6 -2
(2 x (+1)) + (2 x b.o S) + (7 x (-2)) = 0 H2 S2
O7
2 x b.o S = +12 +2 +12 -14
Maka, b.o S = + 12 = +6
2
CrO7 : Bilangan oksidasi O = -2 +6 -2
(2 x b.o Cr) + (7 x (-2)) = -2 Cr2 O7
2 x b.o Cr = +12 +12 -14
Maka b.o Cr = +6
Langkah-langkah penyetaraan reaksi:
1. Tentukan atom-atom yang terlibat redoks (atom-atom yang bilangan oksidasi
berubah).
2. Setarakan atom-atom yang terlibat reaksi redoks (atom ruas kiri dan ruas kanan),
dengan menambahkan koefisien.
3. Tentukan jumlah penurunan biloks (reduksi) dan penambahanbiloks (oksidasi)
masing-masing atom.
4. Samakan jumlah perubahan biloks dengan memberi koefisien yang sesuai.
5. Setarakan muatan dengan menambahkan ion H +padasuasanaasamdan ion OH-
padasuasanabasa
6. Setarakan ataom H dengan menambahkan H2O

Anda mungkin juga menyukai