Anda di halaman 1dari 50

REDOKS & ELEKTROKIMIA

Kelas XII - MIPA


Redoks & Elektrokimia
STANDAR KOMPETENSI :
2. Memahami reaksi oksidasi reduksi dan sel elektrokimia
serta penerapannya dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari
KOMPETENSI DASAR :
2. 1 Menerapkan konsep reaksi redoks dalam system
elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan
kegunaannya dalam industri.
2. 2 Mengamati reaksi redoks dalam sel elektrolisis dan
menerapkan hukum faraday.
2.3 Menerapkan konsep reaksi redoks pada korosi dan cara
mencegahnya.
bil.oksidasi (oxidation number)
 Bilangan oksidasi adalah ukuran kemampuan setiap
atom untuk melepas atau menerima elektron dalam
pembentukan suatu senyawa

Aturan penentuan bilangan oksidasi adalah seperti


berikut:
1. Bilangan oksidasi unsur bebas atau molekul unsur
sama dengan nol
Contoh : bilangan oksidasi Fe, O2, H, P4, S8 sama
dengan nol
2. Bilangan oksidasi atom H selalu +1, kecuali pada
senyawa hidrida, bilangan oksidasi atom H = -1.
Hidrida adalah senyawa biner (2 jenis unsur) antara
atom H dengan unsur logam, seperti LiH, BaH 2,
AlH3, dsb.
3. Bilangan oksidasi atom O sama dengan -2, kecuali pada:
a. peroksida (senyawa turunan H2O2, seperti K2O2, Na2O2, BaO2),
bilangan oksidasi O = -1
b. senyawa OF2, bilangan oksidasi atom O = +2
c. superoksida (KO2, RbO2), bilangan oksidasi atom O = - 1/2
Maka bilangan oksidasi atom O pada: K2O, Cl2O, H2SO4, KMnO4, dll sama
dengan -2

4. Bilangan oksidasi atom-atom logam selalu positif. Bilangan oksidasi


unsur-unsur golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) dalam senyawanya sama
dengan +1. Bilangan oksidasi unsur golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra)
dalam senyawa/ionnya sama dengan +2

5. Bilangan oksidasi logam lain (transisi) sama dengan muatan ionnya


6. Bilangan oksidasi atom-atom halogen (golongan VIIA) dalam senyawa
biner sama dengan -1
7. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa = nol, dalam ion
poliatom = muatan ion itu
Contoh: Pada senyawa NH4Cl, bilangan oksidasi
(BO) N + 4 BO H + BO Cl = 0
Pada ion PO43-, BO P + 4 BO atom O = -3
contoh
 Tentukan bilangan oksidasi atom Cl dalam spesi
berikut: (a) HCl (b) Cl2 (c) Cl2O3 (d)
Ca(OCl)2 (e) ClO4– !
 Tentukan bilangan oksidasi atom S pada:
(a) S8 (b) H2S (c) SO2 (d) Na2S2O3

(e) SO42- (f) K2SO3

 Tentukan bilangan oksidasi Mn pada:


(a) MnO2 (b) KMnO4 (c) MnO42-
(d) Mn2+ (e) logam Mn
Konsep Redoks
No Reaksi Reduksi No Reaksi Oksidasi
1 Reaksi yang melepas atau mengurangi 1 Reaksi yang mengikat atau menambah jumlah
jumlah atom O atom O
Contoh: Contoh:
FeO(s) → Fe(s) + O 2(g) C(s) + O2(g) →CO 2(g)
2CO2(g) → 2CO(g) + O 2(g) 2SO2(g) + O2(g)
→SO 3(g)
2 Reaksi yang mengikat elektron. 2 Reaksi yang melepaskan elektron.
Contoh: Contoh:
– –
Cl2(g) + 2e → 2Cl (g) Na(g) → Na+(g) + e-
3+ – 2+ + 2+
Fe (aq) + e → Fe (aq) Mg (g) → Mg (g) + e-
3 Reaksi dimana ada atom yang mengalami 3 Reaksi dimana ada atom yang mengalami
penurunan bilangan oksidasi kenaikan bilangan oksidasi
Contoh: Contoh:

2H2O(l)
→H 2(g) + 2OH (aq) 2H2O(l)
→ 4H+(aq) + O 2(g)
+1 0 -2 0
BO H turun dari +1 menjadi 0 BO atom O naik dari -2 menjadi 0
Jika dalam sebuah reaksi terdapat reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus disebut reaksi REDOKS
contoh
Tentukan reaksi berikut merupakan reaksi
redoks atau bukan!
a. Na2O + H2O → 2NaOH

b. Mg + 2HCl → MgCl2 + H2
c. 2CrO42- + 2H+ → Cr2O72- + H2O
d. KMnO4 + HCl → KCl + MnCl2 + Cl2 + H2O
Autoredoks (disproporsionasi)
adalah reaksi redoks dengan satu atom mengalami
reduksi sekaligus reaksi oksidasi. Satu atom
bilangan oksidasinya naik dan juga turun.
Contoh:
Cl2(g) + KOH(aq) → KCl(aq) + KClO3(aq) + H2O(l)
0 -1 +5
 Perhatikan reaksi di atas, bilangan oksidasi atom
Cl di sebelah kiri = 0, sementara di sebelah kanan
(produk) ada -1 pada KCl dan +5 pada KClO3.
Berarti satu atom, yaitu Cl, mengalami reduksi
sekaligus oksidasi. Maka reaksi tersebut tergolong
reaksi autoredoks/disproporsionasi.
Reduktor-oksidator
 Reduktor : zat yg mengalami oksidasi (BO
naik)
 Oksidator : zat yg mengalami reduksi (BO

turun)

CONTOH:
 Tentukan reduktor, oksidator, hasil reduksi dan

hasil oksidasi reaksi redoks berikut:


a. 2Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
b. K2CrO4(aq) + HCl(aq) → KCl(aq) + CrCl 3(aq) + Cl2(g)
+ H2O(l)
c. Br2(l) + NaOH(aq) → NaBr(aq) + NaBrO(aq) + H 2O(l)
d. Pb(s) + PbO2(s) + H2SO4(aq) → PbSO4(aq) + H2O(l)
PENYETARAAN REAKSI
CARA BILANGAN OKSIDASI:
1. Tulis persamaan reaksi
2. Tentukan atom-atom yang BO-nya berubah dan
setarakan. Umumnya selain H, O, gol IA, IIA
3. Tentukan BO atom-atom tsb (langkah 2), kemudian
hitung kenaikan dan penurunan BO-nya serta
samakan (dg mencari KPK-nya),
4. Samakan atom-atom lain, dg urutan kation, anion,
H dan O (KAHO)
5. Samakan atom H dengan menambah H2O pada ruas
sebelah
Contoh: setarakan reaksi redoks berikut
(dalam keadaan asam)
Fe2+(aq) + MnO4-(aq)  Fe3+(aq) + Mn2+(aq)

Cu + HNO3 → Cu(NO3)2 + NO + H2O

KMnO4 + HCl → KCl + MnCl2 + Cl2 + H2O


Cara BO untuk reaksi ION:
1. Tulis persamaan reaksi
2. Tentukan atom-atom yang BO-nya berubah dan
setarakan. Umumnya selain H, O, gol IA, IIA
3. Tentukan kenaikan dan penurunan bilangan
oksidasi atom-atom yg berubah dan samakan.
4. Samakan muatan listrik dengan menambah ion
H+ (jk suasana asam) atau OH- (jika basa)
5. Samakan atom H dengan menambah H2O pada
ruas sebelah
6. Samakan atom-atom lain, dg urutan kation,
anion, H dan O (KAHO)
Contoh:
1. CrO42- + Br- + H+ → Cr3+ + Br2 + H2O

2. MnO4- + C2O42- → MnO2 + CO2 (basa)


II. Cara setengah reaksi (ion elektron)
Langkah-langkahnya:
1. Tulis persamaan reaksi ½ sel (setengah
reaksi = reduksi dan oksidasi), dalam
reaksi ion
2. Samakan atom-atom yg BO-nya berubah
(selain H, O, IA, IIA)
3. Samakan atom H dan O dg cara:
Suasana asam:
Tambahkan H2O pada ruas yg kekurangan atom O,
sehingga jumlah atom O kiri = kanan,
Samakan atom H dengan menambah ion H+,
Samakan muatan listrik dg menambah elektron (pd
ruas yang jumlah muatannya lebih besar)
Samakan jumlah elektron yg ditambahkan (pd reaksi
reduksi dan oksidasi) dg menentukan KPK-nya serta
jumlahkan reaksi. Akan diperoleh REAKSI ION
SETARA.
SUASANA BASA:
Tambahkan H2O pada ruas yang ke LEBIHAN O,
sebanyak selisih atom O-nya,
Pada ruas lain tambahkan ion OH-, sehingga jumlah
H di kiri = kanan,
Samakan muatan listrik dg menambah elektron,
Samakan elektron yang ditambahkan di kiri dan
kanan dg KPK-nya
Jumlahkan kedua reaksi setengah sel, akan diperoleh
REAKSI ION SETARA.
Contoh:
1. CrO42- + Br- + H+ → Cr3+ + Br2 + H2O

2. MnO4- + C2O42- → MnO2 + CO2 (basa)


Potensial Elektroda (E ) o
Adalah potensial reduksi. Semua proses reduksi disertai
dengan energi.
Ln+(aq) + ne- → L(s) + energi
Energi yang menyertai ini disebut potensial reduksi
(Menurut kesepakatan potensial elektroda standar
selalu ditulis dalam setengah reaksi reduksi)
Eo pembanding adalah energi pada proses reduksi ion
H+
2H+(aq) + 2e- → H2(g); Eo = 0,0 Volt
Eo logam-logam (zat) yang lain dibandingkan dengan E o
hidrogen tersebut. Makin besar nilai Eo, ion (zat) tersebut
makin mudah direduksi, dan sebaliknya
Deret Volta/Nerst
Jika nilai Eo zat-zat diurutkan dari kecil ke besar
didapat Deret VOLTA/NERST
Manfaat E o

Menentukan spontanitas reaksi redoks:


Jika dalam reaksi redoks, zat yang Eo-nya besar
direduksi, maka reaksi itu SPONTAN, begitu
sebaliknya.
Atau dengan menentukan nilai Eosel, dg rumus:

Eosel = Eoreduksi – Eooksidasi

Jika Eosel positif, reaksi SPONTAN, dan sebaliknya


Reaksi redoks berikut terjadi (spontan) apa
tidak?

1. Fe(s) + CuSO4(aq) → FeSO4(aq) + Cu(s)

2. Na(s) + Fe(NO3)2(aq) → NaNO3(aq) + Fe(s)

3. Ag(s) + ZnSO4(aq) → Ag2SO4(aq) + Zn(s)


ELEKTROKIMIA
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara perubahan (reaksi) kimia
dengan kerja listrik, biasanya melibatkan sel
elektrokimia yang menerapkan prinsip reaksi
redoks dalam aplikasinya.

Ada 2 jenis sel elektrokimia:


(1) Sel yang melakukan kerja dengan melepaskan
energi dari reaksi spontan disebut VOLTA, dan
(2) sel yang melakukan kerja dengan menyerap
energi dari sumber listrik untuk menggerakkan
reaksi non spontan, disebut ELEKTROLISIS
Perbedaan Volta & Elektrolisis
Sel VOLTA Sel ELEKTROLISIS
Reaksinya: SPONTAN Reaksi: TIDAK SPONTAN
Kutub pada elektroda: Kutub pada elektroda:
katoda (+), anoda (-)→ KPAN katoda (-), anoda (+)→ KNAP
Perub bentuk energi: Perub bentuk energi:
KIMIA menjadi LISTRIK LISTRIK menjadi KIMIA
Contoh/Kegunaan: Contoh/Kegunaan:
Sbg sumber listrik pembuatan unsur, elektro-
(baterai, accu) plating (penyepuhan)
Persamaan Kedua SEL
Kedua tipe sel menggunakan elektroda, yaitu
zat yang menghantarkan listrik antara sel dan
lingkungan dan dicelupkan dalam elektrolit
(campuran ion) yang terlibat dalam reaksi
atau yang membawa muatan.
Pada katoda terjadi reaksi REDUKSI (kared)
dan di anoda terjadi reaksi OKSIDASI
(anoks)
Sel VOLTA
Sel Volta (sel galvani) memanfaatkan reaksi
spontan (∆G < 0) untuk membangkitkan energi
listrik, selisih energi reaktan (tinggi) dengan
produk (rendah) diubah menjadi energi listrik.
Sistem reaksi melakukan kerja terhadap
lingkungan
Zat yang Eo-nya kecil mengalami oksidasi
(menjadi ion positif → masuk ke dalam laruatan),
dengan melepaskan elektron melalui anoda
melewati kabel ke AV-meter dan menuju anoda,
lantas elektron ditangkap oleh ion logam dari zat
yang Eo-nya besar.
Sel Volta-1
Konstruksi dan Operasi Sel Volta
Setengah sel oksidasi: anoda berupa batang logam Zn
dicelupkan dalam ZnSO4
Setengah sel reduksi: katoda berupa batang logam Cu
dicelupkan dalam CuSO4
Terbentuk muatan relatif pada kedua elektroda dimana
anoda bermuatan negatif dan katoda bermuatan positif
Kedua sel juga dihubungkan oleh jembatan garam yaitu
tabung berbentuk U terbalik berisi pasta elektrolit yang
tidak bereaksi dengan sel redoks gunanya untuk
menyeimbangkan muatan ion (kation dan anion)
Dimungkinkan menggunakan elektroda inaktif yang tidak
ikut bereaksi dalam sel volta ini misalnya grafit dan platinum
Sel Volta dengan Elektroda Inaktif
Grafit|I2(s)|I-(aq)║H+(aq), MnO4-(aq), Mn2+(aq)|Grafit
Notasi Sel Volta
Sel Volta dinotasikan dengan cara yang telah disepakati
(untuk sel Zn/Cu2+)
Zn(s)|Zn2+(aq)║Cu2+(aq)|Cu(s)
Bagian anoda (setengah sel oksidasi) dituliskan disebelah
kiri bagian katoda
Garis lurus menunjukkan batas fasa yaitu adanya fasa yang
berbeda (aqueous vs solid) jika fasanya sama maka
digunakan tanda koma
Untuk elektroda yang tidak bereaksi ditulis dalam notasi
diujung kiri dan ujung kanan
Garis kembar, notasi untuk jembatan garam
Nilai potensial sel:
Eosel = Eoreduksi – Eooksidasi
Sel volta
Sel Volta
Soal Latihan
Dalam satu bagian sel volta, batang grafit
dicelupkan dalam larutan K2Cr2O7 dan
Cr(NO3)3 (suasana asam). Pada bagian yang
lain logam timah dicelupkan dalam larutan
Sn(NO3)2 jembatan garam menghubungkan
kedua bagian. Elektroda timah bermuatan
negatif relatif terhadap grafit
Gambarkan diagram sel, tuliskan persamaan
reaksi seimbang dan notasi sel volta tersebut
Soal Latihan
Soal 1:
Dengan menggunakan potensial standar reduksi
dari tabel, tentukan harga potensial sel dan apakah
reaksi berlangsung atau tidak ?
a. 2Ag+ + Zn(s)  2Ag(s) + Zn2+
b. 3Cd2+ + 2Al(s)  3Cd(s) + 2Al3+
c. Ni2+ + 2Ag  Ni(s) + 2Ag+
d. Zn(s) / Zn2+ II Fe2+ / Fe(s)
e. Pb(s) I Pb2+ II Cu2+ I Cu(s)
Soal-2
Suatu sel Volta tersusun dari elektrode-elektrode logam
vanadium dan logam Paladium, yang masing-masing
tercelup dalam larutan garamnya.
V2+ + 2e  V Eo = -1,20 volt
Pd2+ + 2e  Pd Eo = +1,20
volt
a. manakah logam yang merupakan katode dan yang
merupakan anode ?
b. Sebutkan logam yang bertindak sebagai elektrode
negatif!
c. Tuliskan reaksi redoks dalam sel!
d. Gambarkan notasi sel!
e. Berapakah potensial sel yang dihasilkan?
Soal-3
Suatu sel volta memiliki reaksi antara larutan
bromine dan logam Zn
Br2(aq) + Zn(s)  Zn2+(aq) + 2Br-(aq) Eosel = 1,83 V
Hitung Eo untuk oksidasi Br-(aq) jika EoZn = -0,76 V
Suatu sel volta memiliki Eosel = 1,39 V berdasarkan
reaksi:
Br2(aq) + 2V3+(aq) + 2H2O(l)  2VO2+(aq) + 4H+(aq)
+ 2Br-(aq)
Berapa potensial elektroda standar reduksi VO2+
menjadi V3+ ?
SEL ELEKTROLISIS
Sel Elektrolisa memanfaatkan energi listrik
untuk menjalankan reaksi non spontan (∆G >
0) lingkungan melakukan kerja terhadap
system
Dalam sel elektrolisis terjadi reaksi bersaing
antara spesi yang ada dalam sel. Reaksi yang
terjadi adalah REDUKSI di Katoda dan
OKSIDASI di anoda, dengan ketentuan
(resume dari reaksi bersaing, seperti pada
diagram alir berikut:
START
Reaksi di
KATODA Apakah elektrolisis bukan
Jk elektrolisis leburan,
semua kation tereduksi:
larutan ? M(l)x++ xe → M(s)
ya

Kation dr gol IA, selesai


IIA, Mn, Al ?
ya tidak

Yg tereduksi air: Kation dr asam


2H2O + 2e- → H2(g) + 2OH- ya atau H+ ? tidak

selesai Ion H+ tereduksi: Kation dari


2H+ + 2e- → H2(g) logam lain ?
Kation tsb tereduksi:
selesai L(aq)n++ ne → L(s)

selesai
START
Reaksi di
ANODA Apakah elek- tidak
Elektroda/anoda
teroksidasi:
troda/anoda inert
L(s) → + ne
(Pt, C, Au) ?
ya
selesai
Anion OH- ?
ya tidak

Anion mengandung
Ion OH- teroksidasi: Anion halida (X-) ? tidak atom O (ion oksi, spt: ,) ?
4OH-(aq) → 2H2O(l) + O2(g) + 4e-
ya

selesai Ion halida (X-) teroksidasi: Air yang teroksidasi:


2X-(aq) → X2 (g/l/s) + 2e- 2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e-

selesai selesai
Sel Elektrolisis-1
Sel Elektrolisis-2
Reaksi-reaksi Elektrolisis
REAKSI REDUKSI PADA KATODE
reaksi di katode bergantung pada jenis kation dalam
larutan

 Logam (golongan IA , IIA , Al dan Mn = logam-logam


yang potensial elektrode lebih kecil (lebih negatif dari
pada air), air yang tereduksi, menurut reaksi :
2H2O(l) + 2e  H2(g) + 2OH-(aq)
 kation lain (selain di atas), mengalami reduksi
2H+(aq) + 2e  H2(g)
Lx+(aq) + xe  L(s)
REAKSI OKSIDASI PADA ANODE
reaksi di anode bergantung pada jenis anode dan anion

Jika anoda inert (Pt , Au , C)  ANION teroksidasi


Anion sisa asam oksi (SO42- , NO3-, PO43- dll), maka
air teroksidasi menurut reaksi, menurut reaksi :
2H2O  4H+(aq) + O2(g) + 4e

Jika anion sisa asam lain atau OH-, teroksidasi


contoh :
2Br-(aq)  Br2(aq) + 2e
4OH-(aq)  2H2O(l) + O2(g) + 4e
Jika anoda tak inert (selain Pt , Au , C), maka anoda
teroksidasi : L(s)  Lx+(aq) + xe

Contoh:
Elektrolisis larutan Na2SO4 dengan elektrode grafit.
Na2SO4(aq)  2Na+(aq) + SO42-(aq)
katode : 2H2O(l) + 2e  2OH-(aq) + H2(g)
anode : 2H2O(l)  4H+(aq) + O2(g) + 4e
__________________________________________ +
Na2SO4 + 6H2O(l)  4OH-(aq) + 2H2(g) + 4H+(aq) + O2
2Na+ + SO42-
Latihan
Tulis reaksi terjadi pada katoda dan anoda
elektrolisis berikut:
1. larutan NaCl, elektroda C
2. Larutan CuSO4, elektroda Pt
3. Larutan HCl, elektroda C
4. Leburan NaCl, elektroda Pt
5. Larutan CuSO4, elektroda Cu
Aspek Kuantitatif Elektrolisis
Hubungan kuantitatif antara jumlah listrik dan hasil
elektrolisis dikemukakan oleh Michael Faraday, 1833
sebagai hukum Faraday I dan II
Hukum Faraday I
jumlah bahan kimia yang dihasilkan pada elektrolisis
berbanding lurus dengan jumlah muatan yang dialirkan.
Jumlah muatan listrik (Q) yang mlewati suatu titik ketika
arus 1 ampere mengalir selama 1 detik
m = massa produk (gram)
m= i = kuat arus (ampere)
t = waktu (detik)

Q=i.t e = berat ekivalen = Ar/val


Q = muatan listrik (Coulomb)
Hukum Faraday II
jumlah zat-zat yang dihasilkan oleh muatan listrik yang
sama di dalam beberapa sel berbeda sebanding
dengan berat ekivalen zat-zat tersebut.
m = massa
m1 m2 m3 e = massa ekivalen
= = =…
e1 e2 e3 = Ar
val
Aplikasi Elektrolisis
Elektrolisis mempunyai aplikasi sangat luas,
antara lain :
1. pembuatan bahan kimia, baik anorganik
ataupun organik
2. pemurnian logam, terutama pada proses
pemurnian tembaga , Cu
3. perlindungan logam
4. perhiasan imitasi
Soal Pendalaman
1. Berapa detik arus listrik 1,93 ampere harus
dialirkan melalui larutan NiCl2, dengan
menggunakan electrode C, agar menghasilkan
0,58 gram nikel pada katode ? (Ar Ni = 58)
2. Jika larutan magnesium sulfat dielektrolisis
dengan arus listrik 3,86 ampere selama 5
menit, hitunglah volume gas yang
terbentuk pada masing-masing electrode C
(STP).
3. Muatan listrik 1.930 coulomb dialirkan melalui
2 liter larutan NaCl. Hitunglah pH larutan
sesudah elektrolisis
4. Sebanyak 5 liter larutan ZnSO4 dielektrolisis
sehingga pH larutan menjadi 2,00. Berapa
gram seng , Ar = 65 mengendap di katode ?
5. Arus listrik yang sama dialirkan melalui
larutan CuSO4 dan larutan XCl4. Massa logam
yang terbentuk pada kedua larutan adalah 8
gram tembaga dan 6,25 gram logam X. Jika Ar
tembaga = 64, hitunglah Ar logam X.

Anda mungkin juga menyukai