Anda di halaman 1dari 7

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI

KOMPETENSI DASAR
3.3 Menyetarakan persamaan kimia reaksi redoks dan memperkirakan reaksi yang dapat terjadi
berdasarkan potensial elektroda.
Review Reaksi Redoks :

Reduksi :
 Reaksi penambahan Hidrogen ( atau reaksi dengan hidrogen).
 Bilangan oksidasi berkurang.
 Menerima elektron.
Oksidasi :
 Reaksi penambahan oksigen ( atau reaksi dengan oksigen).
 Bilangan oksidasi berkurang.
 Melepas elektron.

Bilangan Oksidasi (BO).


Jumlah total elektron yang dilepas atau diterima oleh atom pada waktu membentuk ikatan
kimia. (muatan atau muatan parsial atom)

Aturan Untuk Menentukan Bilangan Oksidasi.


 BO unsur bebas adalah 0 (nol).
 Total BO senyawa adalah 0.
 Total BO ion = muatan.
 BO F pada senyawa = −1
 BO atom logam umumnya positif.
 BO hidrogen pada senyawa / ion adalah + 1 kecuali pada hidrida (misal NaH) = −1
 BO oksigen pada senyawa / ion umumnya adalah −2.
Kecuali : pada OF2 = + 2 ; peroksida (O22 ─ ) = −1 ; superoksida (O2 ─) = −1.
 BO atom golongan IA = +1
 BO atom golongan IIA = +2.

Note : BO atom yang sama pada senyawa tidak harus sama. BO yang sama adalah BO rata-rata
semua atom tersebut .

Keperiodikan Bilangan Oksidasi


Secara umum :
 Maksimum BO suatu atom adalah nomer
golongannya menurut pengolongan klasik (golongan
1A – 8A untuk golongan utama, 3B – 2B
untuk golongan transisi dan transisi dalam)
 Untuk logam dan gas mulia, BO minimumnya
adalah 0 (nol) yaitu pada unsurnya.
 Untuk hidrogen, minimum BO nya adalah -1.
 Untuk non logam yang lain, BO minimum =
golongan – 8.
Penyimpangan pada Bilangan oksidasi maksimum.

 Beberapa atom memiliki maksimum BO yang


menyimpang dari kaidah di atas. Contohnya
pada F, dimana F hanya memiliki 2 BO yaitu 0
dan -1, padahal pada kaidah, untuk golongan 7,
maksimum BO nya adalah +7.
 Unsur golongan IB memiliki BO yang
melebihi golongannya, dimana maksimum BO
untuk Cu adalah +2, Ag adalah +2 (sangat
jarang, lebih umum +1) dan Au adalah +3.
 Untuk atom golongan VIII B, Fe dan Co
memiliki BO maksimum +6, sedangkan Ni
memiliki maksimum BO +4.

Golongan gas mulia (VIIIA) secara umum stabil dalam bentuk unsurnya. Bahkan 3 unsur pertama (He, Ne, Ar)
tidak dapat membentuk senyawa (maka Bonya hanya ada 1 yaitu nol). Sedangkan untuk 3 unsur yang lain, yaitu
Kr, Xe dan Rn dapat membentuk senyawa, namun BO nya tidak ada yang melebihi +8.

Penyetaraan Reaksi Redoks.


 Metode Perubahan Bilangan Oksidasi.
1. Tentukan BO atom-atom pada reaksi.
2. Tuliskan persamaan ion bersih (dan hanya melibatkan atom-atom yang BO-nya berubah),
jika persamaan reaksi sudah berupa ion tahapan ini dapat dilewati.
Note : hanya elektrolit kuat dalam larutan yang di ionkan. Solid, liqud, gas dan elektrolit
lemah tidak di ionkan.
3. Setarakan jumlah atom-atom selain H dan O (kecuali jika H atau O mengalami perubahan
BO), jika reaksinya adalah autoredoks, molekul yang mengalami autoredoks tuliskan
untuk tiap reaksi reduksi dan oksidasinya (tulis 2x).
4. Tentukan perubahan BO-nya (reduksi ΔBO negatif, oksidasi ΔBO positif)
Note : perubahan BO dicari dari BO atom dikali koefisien.
5. Setarakan ΔBO dengan faktor pengkali. Kalikan ion atau molekul dengan faktor pengkali
tersebut.
6. Hitung total muatan untuk reaktan dan produk.
7. Samakan muatan reaktan dan produk dengan menambahkan H+ (suasana asam) atau OH−
(suasana basa).
8. Setarakan jumlah H dan O dengan menambahkan H2O.
Jika tahapan no. 2 dilakukan :
9. Tambahkan ion-ion yang tidak bereaksi redoks dengan jumlah yang sesuai.
 Metode Ion-Elektron atau Metode Setengah Reaksi.
1. Tentukan BO atom-atom pada reaksi.
2. Tuliskan persamaan ion bersih (dan hanya melibatkan atom-atom yang BO-nya berubah),
jika persamaan reaksi sudah berupa ion tahapan ini dapat dilewati.
3. Pecah ion / molekul menjadi reksi oksidasi dan reaksi reduksi (jadi 2 reaksi).
4. Setarakan jumlah atom-atom selain H dan O (kecuali jika H atau O mengalami perubahan
BO).
5. Setarakan jumlah O (pada produk dan reaktan) dengan menambahkan H2O, kemudian
setarakan jumlah H :
 Suasana asam : H2O ditambahkan disisi yang kekurangan O sejumlah
kekurangannya, kemudian tambahkan H+ dengan jumlah yang sesuai disisi yang
lain.
 Suasana Basa : H2O ditambahkan disisi yang kelebihan O sejumlah kelebihannya,
kemudian, tambahkan OH− dengan jumlah yang sesuai.
6. Setarakan total muatan di produk dan reaktan untuk tiap reaksi reduksi dan oksidasi
dengan elektron (elektron bermuatan −1).
7. Setarankan jumlah elektron yang dilepas pada reaksi oksidasi dan elektron yang diterima
pada reaksi reduksi dengan faktor pengkali.

 Metode Gabungan.
1. Tentukan BO atom-atom pada reaksi.
2. Tuliskan persamaan ion bersih (dan hanya melibatkan atom-atom yang BO-nya berubah),
jika persamaan reaksi sudah berupa ion tahapan ini dapat dilewati.
3. Pecah ion / molekul menjadi reksi oksidasi dan reaksi reduksi (jadi 2 reaksi).
4. Setarakan jumlah atom-atom selain H dan O (kecuali jika H atau O mengalami perubahan
BO).
5. Tentukan BO atom yang berubah untuk reaktan dan produk, tambahkan elektron pada sisi
yang BO nya lebih besar sehingga total BO dan elektron sama.
6. Tentukan total muatan produk dan reaktan, samakan denhan menambahkan H+ atau OH−
(sesuai suasana), kemudian samakan jumlah atom O dan H dengan menambahkan H2O.

Setarakan reaksi berikut dengan ketiga metode diatas.


 Cr2O72−(aq) + C2O42−(aq) + H+(aq) → Cr3+(aq) + CO2(g) + H2O(l)

 Cl2(g) + KOH(aq) → KCl(aq) + KClO3(aq) + H2O(l)


Latihan.
Setarakan reaksi dibawah ini (gunakan cara yang anda anggap mudah).
1. MnO(s) + PbO2(s) → MnO4−(aq) + Pb2+(aq) (suasana asam)
2. Cl2(g) + IO3−(aq) → Cl−(aq) + IO4−(aq) (suasana basa)
3. I─(aq) + SO42─(aq) → H2S(g) + I2(s)
4. CrO42−(aq) + Fe(OH)2(s) → Cr2O3(s) + Fe(OH)3(s) (suasana basa)
5. SO32─(aq) + Br2(l) →SO42─(aq) + Br─(aq) (asam)
6. HO2─(aq) + CrO2─(aq) → CrO42─(aq) (basa)
7. C7H8O(aq) + Cr2O72─(aq) → C7H8O2(aq) + Cr3+(aq) (asam)
8. [Cr3+(aq) + 3I─(aq) ] + Cl2(aq) → CrO42─(aq) + IO4─(aq) + Cl─(aq)
Cr3+ dan I─ berasal dari zat yang sama yaitu CrI3.

9. Cr2O72─(aq) + Fe2+(aq) + C2O42─(aq) → Cr3+(aq)_ + Fe3+(aq) + CO2(aq)


Fe2+(aq) + C2O42─(aq) berasal dari senyawa FeC2O4

10. FeS(s) + NO3─(aq) →Fe3+(aq) + NO(g) + S(s)


11. Cu(s) + HNO3(pekat)(aq) → Cu(NO3)2(aq) + H2O(l) + NO2(g)
12. Zn(s) + HNO3(encer) (aq) → Zn(NO3)2(aq) + H2O(l) + NH4NO3(aq)
13. Al(s) + NaOH(aq) + H2O(l) → NaAl(OH)4(aq) + H2(g)
14. Bi2O3(s) +NaOH(aq) + NaOCl(aq) → NaBiO3(aq) + NaCl(aq) + H2O(l)
15. CoCl2(aq) +Na2O2(aq) + NaOH(aq) + H2O(l) → Co(OH)3(s) + NaCl(aq)
16. Sb2O3(s) + KIO3(aq) + HCl(aq) + H2O(l) → HSb(OH)6(aq)(unionized) + KCl(aq) + ICl(s)
17. MnO(s) + PbO2(s) + HNO3(aq) →HMnO4(aq) + Pb(NO3)2(aq) + H2O(l)
18. CrI3(aq) + KOH(aq) + Cl2(aq) → K2CrO4(aq) + KIO4(aq) + KCl(aq) + H2O(l)
19. Ca3(PO4)2(s) + SiO2(s) + C(s) → CaSiO3(s) + CO(g) + P4(s)
20. U4+(SO42─)2(aq) + K+MnO4─(aq) + H2O(l) → (H+)2SO42─(aq) + (K+)2SO42─(aq) +
Mn2+SO42─(aq) + UO22+SO42─(aq)
Melengkapi dan Menyetarakan Reaksi Redoks (pengayaan)
Kadang, kita menjumpai reaksi redoks dimana produknya tidak diberi tahu. Maka kita harus
memprediksikan produk yang dihasilkan.

Oksidator Kuat
MnO4─(asam) → Mn2+
MnO2 (asam) → Mn2+
MnO4─(netral atau basa) → MnO2 (s)
2─
Cr2O7 (asam) → Cr3+
Cr2O72─ orange (asam) → CrO42─ kuning (basa)
Ini sebenarnya bukan reaksi redoks, namun kesetimbanga ion kromat – dikromat pada
suasana asam dan basa.
CrO42─ (basa) → CrO2─ atau Cr2O3(s)
HNO3 dengan logam Cd dan logam-logam kurang reaktif
HNO3 (pekat) → NO2(g)
HNO3 (encer, missal 6 M) → NO(g)
HNO3 dengan logam-logam reaktif (Cd kekiri)
HNO3 (pekat) → N2O(g)
HNO3 (encer) → N2(g)
HNO3 (sangat encer) → NH4+(aq) note ion NO3─(sangat encer, basa) →NH3
Deret kereatifan logam
K – Na – Li – Ba – Sr – Ca – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – (H)
– Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Au – Pt
H2SO4 (pekat, panas) → SO2(g)
Halogen (seperti Cl2) → ion halida (Cl─)
H2O2(aq) (asam) → H2O
Note : H2O2 terurai → H2O + O2(g)
Na2O2 → NaOH
HClO4 → Cl─
Oksidator lain
Ion logam “-i” → ion logam “-o”
3+
(ion dgn BO besar spt Fe ) (ion dengan BO kecil spt Fe2+)
H2O → H2 + OH─

Tabel ion-ion yang umum


+1 +2 +3 +4
+ 2+
Cu Cd Fe2+ Ni2+
Cr3+ Pb4+
Au+ Cr2+ Pb2+ Pt2+ Co3+ Sn4+
Hg22+ Co2+ Mn2+ Sn2+ Au3+
Ag+ Cu2+ Hg2+ Zn2+ Fe3+
Reduktor Kuat
Ion halida (misal Cl─) → halogen (Cl2)
Unsur logam → ion logam
Anion “-it” → anion “-at”
2─ ─
(spt SO3 atau SO2, NO2 ) (spt SO42─ , NO3─)
Halogen (basa) → ion hipohalit (seperti ClO─)
Kondisi basa encer, atau kondisi dingin.
Halogen (basa) → ion halat (seperti ClO3─)
Kondisi basa pekat, atau kondisi panas
S2O32─ → S4O62─

Reduktor lain
Ion logam “-o” → ion logam “-i”
C2O42─ → CO2
H2O → O2 + H+

Kereaktifan logam
Logam Bereaksi dengan . . .
Gol IA & IIA H2O misal Na + H2O → NaOH(aq) + H2(g)
Yang lain Asam bukan oksidator ; seperti HCl
Misal : Zn + HCl → ZnCl2 + H2
Cu, Ag, Hg Asam oksidator, HNO3 atau H2SO4 pekat
Au, Pt, Ir Aqua regia (HNO3 + HCl)

Contoh :
Tentukan produk reaksi berikut, kemudian setarakan reaksinya.
 Na2C2O4(aq) + KMnO4(aq) + H2SO4(aq) →

 K2Cr2O7(aq) + HCl(aq) →

Latihan :
Tentukan produk reaksi berikut, kemudian setarakan reaksinya.
21. Sn(s) + HI(aq) →
22. NO2─(aq) + Fe3+(aq) (asam) →
23. Mg(s) + HNO3(aq) (sangat encer) →
24. Cl2(g) + SO2(g) + H2O(l) →
25. Ag(s) + HNO3(g) →

Anda mungkin juga menyukai