Anda di halaman 1dari 69

REAKSI REDOKS & ELEKTROKIMIA

Bahan Ajar Kimia Kelas XII IPA Semester 1 Tahun 2013/2014


OLEH : SUKIR,SPd,MPKim,MSc.

MA DARUL ULUM MUH GALUR


2013

SK & KD
Standar Kompetensi : Memahami reaksi oksidasi reduksi dan sel elektrokimia serta penerapannya dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar
1. Menerapkan konsep reaksi redoks dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam industri. 2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis. 3. Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit.
2

Indikator
1. Menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron). 2. Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO). 3. Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui percobaan. 4. Menggambarkan susunan sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya. 5. Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta. 6. Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta. 7. Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar. 8. Menjelaskan prinsip kerja sel Volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai, aki dll). 9. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis melalui percobaan. 10.Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan & cairan dengan elektroda aktif atau elektroda inert. 11.Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi melalui percobaan. 12.Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi. 13.Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis. 14.Menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam. 3

PRASYARAT PENGETAHUAN

PENGERTIAN REAKSI REDOKS Reaksi kimia dimana terjadi perubahan bilangan oksidasi (Pengertian lebih luas) Reaksi kimia dimana terjadi transfer elektron Reaksi kimia dimana terjadi pengikatan dan pelepasan oksigen (pengertian lama)
4

PRASYARAT PENGETAHUAN

REAKSI PARO
Reaksi redoks dpt dikatakan sbg reaksi gabungan antara 2 reaksi paro yaitu reaksi reduksi dan oksidasi Reaksi oksidasi dpt mempunyai 3 pengertian : a. Reaksi yg menyebabkan terjadinya kenaikan biloks. Misalnya : c. Reaksi pelepasan K K+ + e hidrogen. 0 +1 Misalnya : b. Reaksi pengikatan oksigen. CH4 C + 2H2 Misalnya : -4 0 C + O2 CO2 0 +4
5

PRASYARAT PENGETAHUAN

Reaksi reduksi dpt mempunyai 3 pengertian : a. Reaksi yg menyebabkan terjadinya penurunan biloks. Misalnya : K+ + e K +1 0 b. Reaksi pelepasan oksigen. Misalnya : CO2 C + O2 +4 0 c. Reaksi pengikatan hidrogen. Misalnya : C + 2H2 CH4 0 -4
6

Reaksi autoredoks / reaksi disproporsionasi


0 reduksi Cl2 + 2OH- Cl- + ClO- + H2O oksidasi 0 +1 -1

PRASYARAT PENGETAHUAN

Bilangan oksidasi
adalah muatan suatu atom / unsur dalam suatu molekul / senyawa yang ditentukan karena perbedaan harga elektronegatifitas.

PRASYARAT PENGETAHUAN

Penentuan Bilangan Oksidasi


1. Bilangan oksidasi setiap atom dlm unsur bebas adalah nol. Misalnya unsur Cl = 0, B = 0 2. Bilangan oksidasi ion suatu atom sama dengan muatan ion tersebut. a. Na+ biloks Na adalah +1 b. Fe3+ biloks Fe adalah +3 3. Pada suatu senyawa atau ion, umumnya biloks atom untuk : a. Golongan IA adalah +1 b. Golongan VIIA adalah -1 4. Bilangan oksidasi H dalam senyawa adalah +1, kecuali pada senyawa hidrida ( NaH, LiH, CaH2 ) bilangan oksidasi H = -1.

PRASYARAT PENGETAHUAN

5. Bilangan oksidasi O dlm senyawa adalah -2, kecuali pada senyawa peroksidaseperti H2O2 bilangan oksidasi O adalah -1. Dan pd senyawa superoksida seperti KO2, RbO2 biloks O adalah -. Sementara untuk senyawa OF2 biloks O adalah +2. 6. Jumlah total biloks atom dlm suatu senyawa adalah nol. Dan jumlah total biloks untuk senyawa bermuatan adalah besarnya sama dengan muatannya. a. H2SO4 total biloks sama dengan nol b. CO32- total biloks sama dengan -2
10

CONTOH SOAL
Tentukan bilangan oksidasi dari unsur unsur berikut : 1. S dalam senyawa HSO42. Mn dalam senyawa KMnO4 3. Cr dalam senyawa Cr2O721. S dalam senyawa HSO4BO H + BO S + 4 . BO O = -1 1 + BO S + 4 . ( -2 ) = -1 BO S 7 = -1 BO S = +6 2. Mn dalam senyawa KMnO4 BO K + BO Mn + 4 . BO O = 0 1 + BO Mn + 4 . ( -2 ) = 0 BO Mn 7 = 0 BO Mn = +7 3. Cr dalam senyawa Cr2O722 . BO Cr + 7 . BO O = -2 2 . BO Cr + 7 . ( -2 ) = -2 2 . BO Cr 14 = -2 2 . BO Cr = +12 Cr = +6

11

Penyetaraan Reaksi redoks


Ada 2 metode yg lebih eksak untuk menyetarakan suatu reaksi redoks, yaitu metode setengah reaksi dan metode bilangan oksidasi Adapun pedoman penyetaraan reaksi redoks sebagai berikut : a.Dlm suasana asam =>
Pihak yg kurang O ditambah H2O sebanyak kekurangannya, kemudian pihak yg lain ditambah H+ sehingga jumlah atom atom sebelah kiri dan kanan tanda reaksi adalah sama Pihak yg kelebihan O ditambah H2O sebanyak kelebihannyannya, kemudian pihak yg lain ditambah OH- sehingga jumlah atom atom sebelah kiri dan kanan tanda reaksi adalah sama
12

b.Dlm suasana basa =>

1. Metode reaksi atau metode ion elektron


Langkah langkah penyetaraan reaksi model reaksi a. Cara reaksi paro oksidasi dan reaksi paro reduksi. Reaksi akan lebih mudah jika kita tulis dlm bentuk ion yg mengalami perubahan bilangan oksidasi saja. b. Setarakan O maupun H menggunakan prinsip diatas, baik dlm suasana asam maupun basa c. Samakan muatan dg menambahkan elektron masing masing setengah reaksi redoks d. Samakan jumlah elektron di sebelah kiri dan kanan tanda reaksi ( jml elektron merupakan kelipatan terkecil dari elektron di kiri dan kanan tanda reaksi).
13

Contoh : Setarakan reaksi :


Sn + HNO3 SnO2 + NO2
Pisahkan reaksi paro oksidasi dan reduksi Oksidasi : Sn SnO2 ( kiri kurang 2 O ) Reduksi : NO3- NO2 ( kanan kurang 1 O ) a. Setarakan jumlah O dan H Oksidasi : Sn + 2H2O SnO2 + 4 H+ Reduksi : NO3- + 2 H+ NO2 + H2O b. Setarakan muatan dgn menambahkan elektron Oksidasi : Sn + 2H2O SnO2 + 4 H+ + 4e Reduksi : NO3- + 2 H+ + 1e NO2 + H2O c. Samakan jumlah elektron di kiri dan kanan Oksidasi : Sn + 2H2O SnO2 + 4 H+ + 4e ( kali 1 ) Reduksi : NO3- + 2 H+ + 1e NO2 + H2O ( kali 4 ) Hasil yg diperoleh : Oksidasi : Sn + 2H2O SnO2 + 4 H+ + 4e Reduksi : 4NO3- + 8 H+ + 4e 4 NO2 + 4H2O Redoks : Sn + 4 NO3- + 4 H+ SnO2 + 4 NO2 + 2H2O Atau : Sn + 4 HNO3 SnO2 + 4 NO2 + 2H2O
14

LATIHAN SOAL
Setarakan persamaan reaksi berikut : 1. Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam ) 2. Al + NO3- AlO2- + NH3 ( suasana basa ) 3. HNO3 + H2S NO + S + H2O

15

PEMBAHASAN
1. Oksidasi : Fe2+ Fe3+ Reduksi : MnO4- Mn2+ Penyetaraan jumlah atom dan jumlah muatan MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O Fe2+ Fe3+ + e X1 X5

5 Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5 Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

16

2. Oksidasi : Al AlO2Reduksi : NO3- NH3

Penyetaraan jumlah atom dan jumlah muatan Al + 4OH AlO2- + 2H2O + 3e NO3- + 6H2O + 8e NH3 + 9OHAl + 4OH AlO2- + 2H2O + 3e NO3- + 6H2O + 8e NH3 + 9OH8Al + 3NO3- + 5OH- + 2H2O 8AlO2- + 3NH3 X8 X3

17

3. Oksidasi : H2S S Reduksi : HNO3 NO Penyetaraan jumlah atom dan jumlah muatan HNO3 + 3H+ + 3e NO + 2H2O H2S S + 2H+ + 2e 2HNO3 + 3H2S 2NO + 3S + 4H2O X2 X3

18

2. Cara Perubahan Bilangan Oksidasi (PBO)


1. Menentukan spesi-spesi yang mengalami PBO. 2. Menyetarakan spesi yang mengalami PBO. 3. Menentukan jumlah PBO. 4. Menyetarakan PBO. 5. Menyetarakan kation, anion hidrogen dan oksigen (KAHO). Untuk reaksi dalam bentuk ion : a) Bila ruas kiri kekurangan muatan positif tambahkan ion H+, dan pada ruas kanan ditambahkan sejumlah H2O untuk menyetarakan jumlah atom O (dalam suasana asam). b) Bila ruas kiri kelebihan muatan positif tambahkan ion OH-, dan pada ruas kanan ditambahkan sejumlah H2O untuk menyetarakan jumlah atom O (dalam suasana basa).
19

Contoh :
Setarakan reaksi : Bi2O3 (s) + NaOH(aq) + NaClO(aq) NaBiO3(aq) + NaCl(aq) + H2O(l)

Langkah 1
Bi2O3 (s) + NaOH(aq) + NaClO(aq) +3 +1 NaBiO3(aq) + NaCl(aq) + H2O(l) +5 -1

Langkah 2
Bi2O3 (s) + NaOH(aq) + NaClO(aq) 2NaBiO3(aq) + NaCl(aq) + H2O(l)

20

Langkah 3 +3
Bi2O3 (s) + NaOH(aq) + NaClO(aq)

+1

2NaBiO3(aq) + NaCl(aq) + H2O(l)

+5

-1

naik 2 x 2e turun 2e Langkah 4


Bi2O3 (s) + NaOH(aq) + 2NaClO(aq) 2NaBiO3(aq) + 2NaCl(aq) + H2O(l)

Langkah 5 Kation, anion, hidrogen dan oksigen disetarakan.


Bi2O3 (s) + 2NaOH(aq) + 2NaClO(aq) 2NaBiO3(aq) + 2NaCl(aq) + H2O(l)

21

LATIHAN 1
Setarakanlah reaksi redoks dibawah ini : 1. Fe3+ + Sn2+ Fe2+ + Sn4+ 2. Ag + HNO3 AgNO3 + NO2 + H2O 3. MnO4 + H2SO3 SO42- + Mn2+ 4. HPO32- + OBr- Br- + PO43- ( dalam suasana basa ) 5. C3H3O + CrO3 + H2SO4 Cr2(SO4)3 + C3H6O + H2O

22

ELEKTROKIMIA
1. Sel Volta atau sel Galvani Reaksi redoks spontan yaitu reaksi redoks yang berlangsung dengan serta merta. Misalnya reaksi logam zink dalam larutan tembaga(II) sulfat, dalam seketika lapisan logam zink akan tertutupi lapisan logam tembaga dan logam zink sedikit demi sedikit larut. Warna biru larutan CuSO4 segera luntur.

Zn(s) + Cu2+(aq)

Zn2+(aq) + Cu(s)

23

SEL VOLTA
Dalam sel ini terjadi perpindahan elektron dari logam Zn ke ion Cu2+ sehingga terjadi arus listrik karena tiap elektron membawa muatan listrik sebesar 1,6 x 10-19 Coulomb. Namun untuk mendapatkan energi listrik dan arus listrik yang efektif harus berada dalam rangkaian tertutup, maka reaksi tersebut harus disusun dalam suatu sel yang berada dalam rangkaian tertutup.

24

SEL VOLTA

Anoda : elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi dan katoda : elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi. Untuk menyetimbangkan kelebihan muatan positif dan negatif, kedua labu dihubungkan dg Jembatan garam yg berisi larutan garam (NaCl, Na2SO4 atau KNO3) dalam agar-agar. Anion-anion dari jembatan garam akan bergerak ke anoda untuk menetralkan kelebihan ion Zn2+ sedangkan kation-kation dari jembatan garam bergerak ke katoda untuk menetralkan kelebihan ion SO42-. 25

SEL VOLTA

Notasi tersebut menyatakan bahwa di anoda terjadi oksidasi Zn menjadi Zn2+ dan di katoda terjadi reduksi Cu2+ menjadi Cu. Tanda || menyatakan jembatan garam.
26

Potensial sel
Potensial reduksi standar, Eo dapat diukur menggunakan elektroda hidrogen pada 1 atm dan 25oC dalam larutan yang mengandung ion H+ sebesar 1,0 M. Reaksi : 2H+(aq) + 2e H2 (g) Eo = 0 Volt
Logam yang lebih mudah mengalami reaksi reduksi dibanding ion hidrogen memiliki nilai Eo positif, sebaliknya logam yang lebih sukar mengalami reaksi reduksi memiliki nilai Eo negatif.
27

Data potensial elektroda


Reaksi reduksi logam K+ + e K Ba2+ + 2e Ba Ca2+ + 2e Ca Na+ + e Na Mg2+ + 2e Mg Al3+ + 3e Al Mn2+ + 2e Mn 2H2O + 2e H2 + 2OHZn2+ + 2e Zn Cr3+ + 3e Cr Fe2+ + 2e Fe Cd2+ + 2e Cd Eo (Volt) -2,92 -2,90 -2,87 -2,71 -2,37 -1,66 -1,05 -0,83 -0,76 -0,71 -0,44 -0,40 Reaksi reduksi logam Co2+ + 2e Co Ni2+ + 2e Ni Sn2+ + 2e Sn Pb2+ + 2e Pb H+ + e H2 Sb3+ + 3e Sb Bi3+ + 3e Bi Cu2+ + 2e Cu Hg2+ + 2e Hg Ag+ + e Ag Pt2+ + 2e Pt Au3+ + 3e Au Eo (Volt) -0,28 -0,25 -0,14 -0,13 0,00 +0,10 +0,30 +0,34 +0,62 +0,80 +1,50 +1,70
28

Perhitungan potensial sel


Esel = E (katode) - E(anode) = E(reduksi) - E(oksidasi)
Atau dengan cara menjumlahkan secara aljabar dari total reaksi redoksnya. Contoh :

29

Pembahasan

b. Fe sebagai katoda dan Mg sebagai anoda, menggunakan larutan FeSO4 dan MgSO4
30

Pembahasan

31

Latihan 2

32

Deret Volta

Berdasarkan deret volta, kespontanan reaksi dapat diramalkan.


33

Contoh

34

Latihan 3

35

Sel Volta dalam kehidupan


Sel Volta dalam kehidupan sehari-hari didasarkan atas kespontan reaksi. Sel volta dibedakan atas :

36

1. Baterai Kering

37

2. Baterai Alkali

38

3. Baterai Perak Oksida

39

3. Baterai Nikel Kadmium


Baterai ini menggunakan kadmium sebagai anoda dan nikel sebagai katoda. Baterei merupakan sel sekunder, dapat diisi ulang.

40

3. Baterai Litium Baterei ini tersusun atas karbon sebagai anoda dan litium kobalt dioksida sebagai katoda dengan elektrolit garam litium. Potensial yang dihasilkan 3,5 V. Biasanya digunakan untuk telepon genggam dan laptop. Dapat di isi ulang.

41

Aki
Tersusun atas Pb sebagai anoda dan PbO2 sebagai katoda. Digunakan asam sulfat sebagai elektrolit. Karena hasil reaksi di anoda dan katoda adalah sama maka tidak diperlukan jembatan garam.

42

Aki

43

Korosi
Korosi merupakan peristiwa teroksidasinya suatu logam di udara dalam media yang mengandung molekul air. Misalnya korosi pada besi, logam besi sebagai anoda dan mengalami reaksi : Fe2+ + 2e Fe E = +0,44 Volt Elektron yang dibebaskan dialirkan pada bagian lain besi tersebut dan mereduksi oksigen yang berada dalam media air : O2(s) + H2O(l) + 4e OHE = +0,40 Volt
Ion besi(II) yang terbentuk di anoda selanjutnya teroksidasi lebih lanjut menjadi ion besi(III) yang selanjutnya membentuk oksida terhidrasi, Fe2O3.xH2O, suatu endapan berwarna coklat kemerahan yang disebut karat.
44

Kerugian yang ditimbulkan akibat karat antara lain logam menjadi keropos dan bersifat racun. Pencegahan yang dilakukan anatara lain : Mencegah kontak langsung dengan oksigen dan air. Biasanya logam dicat atau diolesi minyak atau dilapisi dengan logam lain yang kurang aktif. Memberi perlindungan katoda atau pengorbanan anoda. Logam (besi) dihubungkan dengan logam lain yang lebih aktif (E lebih negatif) sebagai anoda yang akan dikorbankan, sedangkan logam besi sebagai katoda sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen.
45

Sel Elektrolisis
Elektrolisis adalah peristiwa suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada elektrolisis diperlukan energi listrik, maka reaksi redoks yang terjadi tidak spontan.

Berdasarkan fasa elektrolit yang digunakan, sel elektrolisis dibedakan atas :

Elektrolisis lelehan elektrolit


Pada elektrolisis lelehan elektrolit, kation direduksi di katoda dan anion direduksi di anoda. Pada sel elektrolisis, katoda bermuatan (+) dan anoda bermuatan (-).
46

Sel Elektrolisis
Elektrolisis larutan elektrolit.
Pada elektrolisis larutan elektrolit, terjadi persaingan spesi dalam larutan.

Ketentuan reaksi di katoda bergantung pada jenis kation.


Kation dari logam aktif (golongan IA, IIA, Al dan Mn) tidak direduksi. Yang direduksi adalah air. Reaksi : 2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH-(aq) Adapun kation lain akan direduksi. Reaksi : 2H+(aq) + 2e H2(g) Lx+(aq) + xe
L(s)

Ketentuan reaksi di anoda bergantung pada jenis anoda dan anion.


Anoda inert (Pt, Au, C) : Anion dari asam-asam oksi (mengandung O) tidak dioksidasi. Yang teroksidasi adalah air. 4H+(aq) + O2(g) + 4e Reaksi : 2H2O(l)

Sedangkan sisa asam lain atau OH- akan tereduksi. Reaksi X2(g) + 2e 2X-(aq) 2H2O(l) + O2(g) + 4e 4OH-(aq) Anoda tak inert : anoda teroksidasi. Reaksi : Lx+(aq) + xe L(s)
48

Contoh Soal :
Tuliskan reaksi elektrolisis : Larutan NaCl dengan elektroda karbon.

Reaksi : NaCl(aq)

Na+(aq) + Cl-(aq)

Na+ kation dari logam aktif (gol. IA), yang direduksi air. Reaksi : Katoda : 2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH-(aq) Anoda : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e
Cl2(g) + H2(g) + 2OH-(aq)
49

2H2O(l) + 2Cl-(aq)

Contoh Soal :
Tuliskan reaksi elektrolisis : Lelehan NaCl dengan elektroda karbon.

50

Contoh Soal : Tuliskan reaksi elektrolisis : Larutan NaCl dengan katoda platina dan anoda besi. NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)

Na+ kation dari logam aktif (gol. IA), yang direduksi air. Reaksi : (x 3) Katoda : 2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH-(aq) Anoda : Fe(s) Fe3+ (aq)
+ 3e (x 2) 6H2O(l) + 2Fe(s) 2 Fe3+ (aq) + 3H2(g) + 6OH-(aq)

51

LATIHAN Tuliskan reaksi elektrolisis : 1. Larutan Natrium Sulfat dengan elektroda karbon. 2. Larutan Kalium Yodida dengan elektroda platina. 3. Larutan emas(III)klorida dengan katoda dari besi dan anoda dari emas.
52

Hubungan Kuantitatif dalam Sel Elektrolisis

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

Terima Kasih

69

Anda mungkin juga menyukai