Anda di halaman 1dari 11

1

Senyawa Kompleks
Kompleks

dan

Tata

Nama

Senyawa

Posted by Emel Seran pada 14 November 2010

SENYAWA KOORDINASI
Seperti yang telah dijelaskan pada ikatan kovalen koordinasi NH 3 dan
BF3 bereaksi membentuk H3N.BF3. Secara umum senyawa yang terbentuk
melalui ikatan kovalen koordinasi dianggap sebagai senyawa koordinasi atau
senyawa kompleks. Lebih khusus lagi senyawa koordinasi adalah senyawa
yang pembentukannya melibatkan pembentukan ikatan kovalen koordinasi
antara ion logam atau logam dengan ion non logam. Kini senyawa-senyawa
koordinasi yang dihasilkan dengan melibatkan pembentukan ikatan kovalen
koordinasi lebih sering disebut sebagai senyawa kompleks.
Beberapa jenis senyawa kompleks, yaitu:
1. Senyawa kompleks netral. Misalnya [Ni(CO)4]
2. Senyawa kompleks ionik.
Senyawa kompleks ionik terdiri atas ion positif (kation) dan ion
negatif (anion) misalnya [Ag(NH3)2]. Dalam senyawa kompleks ionik
salah satu dari ion tersebut atau keduanya dapat merupakan ion
kompleks. 3 jenis senyawa kompleks ionik yaitu:
a. Senyawa kompleks ionik dengan kation sebagai ion kompleks.
b. Senyawa kompleks ionik dengan anion sebagai ion kompleks.
c. Senyawa kompleks ionik dengan kation dan anion sebagai ion
kompleks.
Berikut adalah beberapa senyawa kompleks ionik
S.K.I KATION

S.K.I ANION

S.K.I KATION DAN

SEBAGAI ION

SEBAGAI ION

ANION SEBAGAI ION

KOMPLEKS

KOMPLEKS

KOMPLEKS

[Ag(NH3)2]Cl
K3[Fe(CN)6]
[Co(NH3)6](NO3)3
K2[PtCl4]
Keterangan S.K.I : Senyawa Kompleks Ionik

[Co(NH3)6] [Cr(Cn)]
[Pt(NH3)4] [PtCl4]

ATOM PUSAT, LIGAN DAN ATOM DONOR


Pada pembentukan senyawa kompleks netral atau senyawa kompleks
ionik, atom logam dan ion logam disebut sebagai atom pusat, sedangkan
atom yang mendonorkan elektronnya ke atom pusat disebut atom donor.
Atom donor dapat berupa suatu ion atau molekul netral. Ion atau molekul
netral yang memiliki atom-atom donor yang dikoordinasikan pada atom pusat
disebut ligan.
Pembentukan senyawa kompleks selalu ada molekul-molekul atau ionion yang mendonorkan elektronnya pada atom logam atau ion logam.
Elektron yang didonorkan biasanya berupa pasangan elektron (elektron

Prepared by: Akhmad Syafii Maarif

Created: Semarang, 25 Mei 2015 (06:18)

pair) dari atom donor. Dari penjelasan-penjelasan tersebut atom donor yang
terdapat pada ligan diartikan sebagai:
1. Atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Misalnya NH 3, H2O, CO,
CN, NO2 dan Cl. Ligan-ligan ini merupakan basa Lewis yang dapat
mendonorkan pasangan elektron bebasnya pada atom pusat yang
berlaku sebagai asam Lewis.
Gambar Struktur beberapa ligan yang
memiliki pasangan elektron bebas.
2. Atom

yang

memiliki

elektron

tak

berpasangan.

Misalnya

C5H5 (siklopentadienil = Cp), C2H5 (alil) dan NO (nitrosil).


Gambar

Struktur

ligan

atom

yang

memiliki elektron tak berpasangan.


3.

Atom yang terikat melalui ikatan pi, ,


(ikatan rangkap). Misalnya C2H2 (asetilena), C2H4 (etilena) dan C6H6
(benzena), struktur ketiga ligan berturut-turut dapat dilihat pada
Gambar.
Ligan yang memiliki ikatan phi
()

dan

elektron

tidak

berpasangan merupakan donor


elektron ganjil. Ligan alil mendonorkan 3 elektron.
Berdasarkan muatannya ligan, ligan dibagi menjadi tiga golongan,
yaitu ligan netral, ligan

bermuatan

negatif dan ligan

bermuatan

positif. Pada umumnya ligan yang terdapat pada senyawa kompleks adalah
ligan netral dan ligan negatif.
Berdasarkan banyaknya atom donor yang dimiliki ligan, ligan dapat
dikelompokan menjadi:
1. Ligan Monodentat
Ligan yang memiliki satu atom donor, contohnya NH 3, H2O, CO dan
Cl. Ligan monodentat yang atom donornya memiliki satu PEB biasanya
hanya dapat membentuk sebuah ikatan kovalen koordinasi.
2. Ligan Bidentat
Ligan yang memiliki dua atom donor, contohnya misalnya ion
oksalat

(COOCOO)

dan

1,2-diaminoetana

(etilenadiamina)

(NH2CH2CH2NH2).

Prepared by: Akhmad Syafii Maarif

Created: Semarang, 25 Mei 2015 (06:18)

Awalan mono, di dan tri menyatakan banyaknya atom donor yang


terdapat pada ligan dan kata dentat berasal dari bahasa Latin dentatus
yang berarti gigi.
TATA NAMA SENYAWA KOMPLEKS
Tata nama senyawa kompleks terbagi menjadi dua jenis yakni tata
nama sistematik dan tata nama umum.
1. Tata Nama Umum
Tata nama umum kini jarang bahkan tidak digunakan lagi. Hal ini
disebabkan tata nama dengan cara ini hanya didasarkan atas nama
penemu atau warna yang dimiliki senyawa koordinasi.
Berikut adalah beberapa contoh senyawa koordinasi

yang

penamaannya didasarkan atas nama penemunya:


Garam Vauquelin

[Pd(NH3)4] [PdCl4]

Garam Magnus

[Pt(NH3)4] [PtCl4]

Senyawa Gmelin

[Co(NH3)6]2(C2O4)
3

Garam Zeise

K[PtCl3(C2H4)].H2
O

Sedangkan nama senyawa koordinasi yang didasarkan atas warna


yang dimiliki adalah:
Biru prusia (prusian

KFe[Fe(CN)6].H2O

luteo

[Co(NH3)5Cl]Cl2

praseo

[Co(NH3)4Cl2]

blue)
Kompleks
(kuning)
Kompleks
(hijau)
Alasan-alasan nama umum jarang digunakan atau tidak digunakan:
a. Banyak senyawa kompleks yang berbeda namun disintesis oleh orang
yang sama.
b. Banyak senyawa kompleks yang berbeda namun memiliki warna yang
sama.
2. Tata Nama Sistematik
Tata nama sistematik dibagi menjadi dua cara yakni
a. Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan yang ada
serta nama

atom pusat beserta tingkat oksidasinya. Bilangan

oksidasinya ditulis di dalam tanda kurung menggunakan angka


Romawi. Angka Romawi yang diberikan disebut Angka Stock.

Prepared by: Akhmad Syafii Maarif

Created: Semarang, 25 Mei 2015 (06:18)

b. Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan, nama atom
pusat serta muatan dari kompleks yang ada. Angka Arab yang
digunakan dapat berupa tanda positif atau negatif yang menunjukkan
muatan ion kompleks, angka Arab ini disebut Angka Ewens-Bassett.

TATA NAMA LIGAN


1. Tata Nama Ligan Netral
Tata nama ligan netral adalah seperti nama senyawanya kecuali
untuk beberapa ligan seperti yang tertera pada Tabel.
LIGAN

NAMA SENYAWA

NAMA LIGAN

MeCN

Asetonitril

Asetonitril

In

Etilenadiamina

Etilenadiamina

atau

1,2-

diaminoetana
Ny

Piridina

Piridina

AsPh3

Trifenillarsina

trifenillarsina

Chen

1,10-fenantrolina

1,10-

atau o-fenantrolina

fenantrolina

PERKECUALIAN
H2O

Air

Aqua

NH3

Amonia

Amina

atau

azana
H2S

Hidrogen sulfida

Sulfan

H2Te

Hidrogen telurida

Telan

CO

Karbon

Karbonil

monooksida
CS

Karbon

Tiokarbonil

monosulfida
NO

Nitrogen

Nitrosil

monooksida
NO2

Nitrogen

Nitril

monooksida
NS

Nitrogen

Tionitrosil

monosulfida
SO
SO2

Nitrogen

Sulfinil

monoksida

tionil

Belerang dioksida

Sulfonil

atau
atau

sulfulir
2. Tata Nama Ligan Bermuatan Negatif
Prepared by: Akhmad Syafii Maarif

Created: Semarang, 25 Mei 2015 (06:18)

Ligan negatif dapat berupa:


a. Ion sisa asam. Ion sisa asam namanya dapat berakhiran da, -it atau
at, misalnya klorida (Cl), nitrit (NO2) dan nitrat (NO3)
b. Ion bukan sisa asam. Ion bukan sisa asam namanya biasanya
berakhiran da, misalnya nitrida (N3) dan ozonida.
Jika berlaku sebagai ligan baik ion sisa asam maupun ion bukan sisa
asam yang berakhiran da, diganti dengan akhiran do, kecuali untuk
beberapa ligan yang tertera pada Tabel.
RUMUS KIMIA

NAMA ION

NAMA LIGAN

NH2

Amida

Amido

NH2

Imida

Imido

Nitrida

Nitrido

N3

Azida

Azido

S2

Sulfida

Sulfido

O3

Ozonida

Ozonido

PERKECUALIAN
F

Fluorida

Fluoro

Cl

Klorida

Kloro

Br

Bromida

Bromo

Iodida

Iodo

O2

Oksida

Okso atau oksido

O22

Peroksida

Perokso

Te

Telurida

Telurokso atau telurido

S2

Sulfida

Tio, tiokso atau sulfido

Hidrida

Hidro atau hidrido

SH

Hidrogen sulfida

Merkapto atau sulfanido

RO

Alkoksida

Alkoksi

C6H5O

Fenoksida

Fenoksi

CN

Sianida

Siano

Sedangkan untuk ion sisa asam yang berakhiran -it atau -at jika
sebagai ligan akhirannya ditambah dengan akhiran o, seperti yang
tertera pada Tabel.
RUMUS KIMIA

NAMA ION

NAMA LIGAN

ONO

Nitrit

Nitrito

NO2

Nitrit

Nitro

ONO2

Nitrat

Nitrato

OSO

2
2

Sulfit

Sulfito

OSO

2
3

Sulfat

Sulfato

Sianat

Sianato

OCN

Prepared by: Akhmad Syafii Maarif

Created: Semarang, 25 Mei 2015 (06:18)

SCN
2
3

CO

Tiosianat

Tiosianato

Kabonat

Karbonato

Ligan bermuatan positif sangat jarang dijumpai pada senyawa


kompleks oleh sebab itu tidak dibahas pada bagian ini. Salah satu ligan
yang bermuatan positif adalah H2N-CH2-NH3+.
Dalam menulis ligan pada senyawa koordinasi biasanya
atom donor selalu ditulis di depan, kecuali H 2O, H2S dan H2Te.
Misalnya untuk ion nitrit (NO2), jika N sebagai atom donor maka
penulisan ligannya adalah NO2 sedangkan apabila O yang
bertindak sebagai atom donor maka penulisan ligannya adalah
ONO.
URUTAN PENYEBUTAN LIGAN
1. Apabila di dalam senyawa kompleks terdapat lebih dari satu ligan
maka urutan

penyebutan

ligan

adalah

secara

alfabetis

tanpa

memperhatikan jumlah dan muatan ligan yang ada. Pada aturan lama
ligan yang disebut terlebih dahulu adalah ligan yang bermuatan negatif
secara alfabet kemudian diikuti dengan ligan netral yang disebut secara
alfabet pula.
2. Urutan penyebutan ligan adalah urutan berdasarkan alfabet pada nama
ligan yang telah di Indonesiakan. Misalnya alfabet awal untuk Cl
adalah k meskipun dalam bahasa Inggris nama chloro dengan alfabet
awal c. Sebagai contoh nama untuk senyawa kompleks [Co(en) 2Cl2]+
adalah
Ion bis (etilenadiamina) diklorokobalt(III)
Diklorobis (etilenadiamina)kobalt(III)

(BENAR)
(SALAH)

3. Jumlah ligan yang ada dapat dinayatakan dengan awalan di, tri. Tetra
dan seterusnya. tetapi apabila awalan-awalan tersebut telah digunakan
untuk menyebut jumlah substituen yang ada pada ligan maka jumlah
ligan yang ada dinyatakan dengan awalan bis, tris, tetrakis dan
seterusnya. misalnya di dalam suatu senyawa kompleks terdapat dua
ligan

PPh3

maka

disebut

dengan bis(trifenilfosfina) bukan di(trifenilfosfina).


4. Ligan-ligan yang terdiri dari dua atom atau lebih ditulis dalam tanda
kurung.
TATA NAMA SENYAWA KOMPLEKS NETRAL
1. Nama senyawa kompleks netral ditulis dalam satu kata.
2. Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan.

Prepared by: Akhmad Syafii Maarif

Created: Semarang, 25 Mei 2015 (06:18)

3. Menulis atau menyebut nama atom pusat serta bilangan oksidasi dari
atom pusat yang ditulis dengan angka Romawi. Dan bilangan oksidasi
atom pusat yang harganya nol tidak perlu dituliskan.
Contoh:
[Co(NH3)3(NO2)3]

triamina

trinotro

kobaltt(III)
[Ni(CO)4]

tetrakarbonil nikel

[Fe(CO)5]

penta karbonil besi

[Fe(CO)2(NO)2]

dikarbonil dinitrosil besi

[Co(CO)3(NO)]

trikarbonil nitrosil kobalt

Keterangan: triamina trinotro kobaltt(III) merupakan kompleks dengan


biloks = 0, selain itu merupakan kompleks dengan biloks 1.
SENYAWA KOMPLEKS IONIK
Senyawa kompleks ionik kation sebagai ion kompleks, penamaannya
adalah sebagai berikut:
1. Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion
2. Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3. Menulis atau menyebut nama atom pusat diikuti bilangan oksidasi yang
ditulis dalam angka Romawi.
Selain cara di atas penamaan dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion
2. Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3. Menulis atau menyebut nama serta muatan dari ion kompleks yang
ditulis dengan angka Arab.
Contoh:
KOMPLEKS
[Cu(NH3)4]2+

SPESI YANG ADA


Cu2+ dan 4 NH3

NAMA
ion tetraamina tembaga(II), atau
Ion tetraamina tembaga(2+)

[Co(NH3)4Cl2]+

Co3+, 4 NH3, dan 2

ion tetraamina dikloro kobalt(II)

Cl

atau

ion

tetraamina

dikloro

kobalt(1+)
[Pt(NH3)4]2+

Pt2+, dan 4 NH3

ion tetraamina platina(II) atau ion


tetraamina platina(2+)

[Ru(NH3)5(NO2)]

Ru2+, 5 NH3, dan

ion pentaamina nitrorutenium(II)

NO2

atau

ion

pentaamina

nitrorutenium(1+)
SENYAWA KOMPLEKS IONIK ANION SEBAGAI ION KOMPLEKS
Penamaannya adalah sebagai berikut:
Prepared by: Akhmad Syafii Maarif

Created: Semarang, 25 Mei 2015 (06:18)

1. Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion


2. Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3. Menulis atau menyebut nama atom pusat dalam bahasa latin dengan
akhiran um atau ium diganti at kemudian diikuti bilangan oksidasi
atom pusat yang ditulis dalam anggka Romawi.
Selain cara di atas penamaan dapat dilakukan dengan cara berikut
1. Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion
2. Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3. Menulis atau menyebut nama atom pusat dalam bahasa latin dengan
akhiran um atau ium diganti at kemudian diikuti muatan dari ion
kompleks yang ditulis dengan angka Arab.
Contoh:
KOMPLEK

SPESI YANG

ADA

[PtCl4]2

Pt2+ dan 4 Cl

NAMA
Ion

tetrakloroplatinat(I)

atau

ion

atau

ion

tetrakloroplatinat(2-)
[Ni(CN)4]2

Ni2+ dan 4 CN

Ion

tetrasianonikelat(II)

tetrasianonikelat(2-)
[Co(CN)6]3

Co3+ dan 6 CN

Ion heksasiano kobaltat(III) atau ion


heksasiano kobaltat(3-)

[CrF6]3

Cr3+ dan 6 F

Ion heksafluoro kromat(III) atau ion


heksasiano fluorokromat(3-)

[MgBr4]2

Mg2+ dan 4 Br

Ion tetrabromo magnesat(II) atau


Ion tetrabromo magnesat(2-)

SENYAWA

KOMPLEKS

IONIK

KATION

DAN

ANION

SEBAGAI

ION

KOMPLEKS
Penamaannya adalah menulis atau menyebut nama dan jumlah kation
terlebih dahulu kemudian nama anion diikuti bilangan oksidasi atom pusat
yang ditulis dalam angka Romawi atau menulis atau menyebut nama dan
jumlah kation terlebih dahulu kemudian nama anion diikuti muatan ion
kompleks yang ditulis dengan angka Arab.
Contoh:
K3[Fe(CN)6]3

kalium

heksasianoferat(III)

atau

kalium

atau

kalium

sulfat

atau

heksasianoferat(3-)
K4[Fe(CN)6]

kalium

heksasianoferat(II)

heksasianoferat(4-)
[CoN3(NH3)5]SO4

pentaaminaazidokobalt(III)
pentaaminaazidokobalt(2+) sulfat

[Cu(NH3)4]SO4

pentaaminatembaga(II)

Prepared by: Akhmad Syafii Maarif

sulfat

atau

Created: Semarang, 25 Mei 2015 (06:18)

pentaaminatembaga(2+) sulfat
[Cu(NH3)4]

[PtCl4]

tetraaminatembaga(II)

tetrakloroplatinat(II)

atau

tetraamina tembaga(2+) tetrakloroplatinat(2-)

[Co(NH3)6]
[Cr(CN)6]

heksaaminakobalt(III)

heksasianokromat(III)

atau

heksasianokobalt(3+) heksasianokromat(3-)

APAKAH SENYAWA KOMPLEKS HANYA DAPAT DIBUAT DARI UNSUR


TRANSISI?
Pada awal perkembangan senyawa-senyawa kompleks atau senyawa
koordinasi umumnya dibuat dari unsur-unsur transisi sebagai atom pusat. Di
samping itu, senyawa yang dibentuk dari logam transisi selalu memiliki
bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi positif.
Namun kini senyawa kompleks atau senyawa koordinasi atom pusatnya
tidak harus dari unsur transisi. logam alkali, alkali tanah dan logam utama
lainnya dapat digunakan sebagai atom pusat untuk mensintesis senyawa
kompleks atau senyawa koordinasi. Misalnya NaCl yang dikonsumsi seharihari dalam kuah masakan merupakan suatu kompleks. NaCl di dalam air
membentuk ion heksaaquanatrium(I), [Na(H2O)8]+. Ion tetrakloroaluminat(III)
[AlCl], Be(NO3)2.4H2O dan BeSO4.4H2O yang mengandung ion kompleks
tetraaquaberilium, [Be(H2O)4]2+, merupakan beberapa senyawa kompleks
yang dibentuk dari unsur-unsur bukan unsur transisi.
Dari contoh-contoh diatas dapat disimpulkan bahwa senyawa kompleks,
tidak hanya dibuat dengan unsur transisi sebagai atom pusat, tetapi dapat
pula dibuat dengan unsur-unsur lain atau unsur-unsur logam golongan
utama.
APAKAH ATOM PUSAT SUATU KOMPLEKS HANYA MEMILIKI BILANGAN
OKSIDASI BERHARGA POSITIF?
Awalnya senyawa kompleks yang berhasil disintesis selalu memiliki
bilangan oksidasi yang berharga positif. Berikut adalah beberapa contoh
senyawa kompleks dengan bilangan oksidasi ion pusat berharga positif
ION KOMPLEKS

ATOM PUSAT

B.O ATOM
PUSAT

[Co(NH3)6]3+

Co3+

+3

[Co(CN)6]3

Co3+

+3

[Cu(NH3)4]2+

Cu2+

+2

[Fe(CN)6]

Fe

3+

+3

[Pd(NH3)4]2+

Pd2+

+2

[PtCl4]2
Pt2+
Keterangan: B.O = Bilangan Oksidasi

+2

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa atom pusat suatu


kompleks tidak harus memiliki bilangan oksidasi yang harganya
Prepared by: Akhmad Syafii Maarif

Created: Semarang, 25 Mei 2015 (06:18)

10

positif. Atom pusat suatu kompleks dapat memiliki bilangan oksidasi


nol dan negatif. Berikut adalah contoh kompleks dengan bilangan oksidasi
nol dan harga bilangan oksidasi negatif.
KOMPLEK

B.O ATOM

KOMPLEK

B.O ATOM

PUSAT

PUSAT

[V(CO)6]

[V(CO)6]

-1

[Cr(CO)6]

[Cr(CO)5]2

-2

[Fe(CO)5]

[Mn(CO)5]

-1

[Co(Cp)2]

-2

-3

[Fe(CO)4]

[Ni(CO)4]
0
[Re(CO)4]
Keterangan: B.O = Bilangan Oksidasi

Catatan: CO adalah ligan karbonil, Cp ligan siklopentadienil dan NO adalah


ligan nitrosil. Ketiga ligan tersebut merupakan ligan netral.
BILANGAN KOORDINASI
Pada senyawa kompleks banyaknya atom yang terikat pada atom pusat
disebut bilangan koordinasi. Bilangan koordinasi tidak sama dengan bilangan
oksidasi atau tingkat oksidasi. Bilangan koordinasi biasanya 2 x bilangan
oksidasi. Oleh sebab itu untuk unsur-unsur yang memiliki bilangan oksidasi
lebih dari satu akan memiliki bilangan koordinasi lebih dari satu, hal ini
biasanya terjadi pada unsur-unsur transisi.
Untuk senyawa kompleks dengan ligan monodentat, bilangan koordinasi
atom pusat adalah sama dengan jumlah ligan yang diikatnya. Bilangan
koordinasi yang sering dijumpai pada senyawa kompleks adalah 4 dan 6.

Aluminium: pengolahan

Fosfor dan Bahaya Bom Fosfor

bijih sifat manfaat


dan kelebihan

Prepared by: Akhmad Syafii Maarif

Created: Semarang, 25 Mei 2015 (06:18)

RESPONSES
1. Arntr 25 Juni 2011 pukul 01:52
Nice info dear it really helps keep it up :)

[2

LIKE]

[0

[1

LIKE]

[0

COMMENT]
2. aik 24 November 2011 pukul 03:42
makasih banget :)
Ini sangat membantu
COMMENT]
3. Muchlas Tyas P (@7eMuch_) 6 Mei 2012 pukul 14:54
Terimakasihatas infonya.

[2 LIKE] [0 COMMENT]

4. aaprillia anggraeni 22 Januari 2013 pukul 20:52


Mkasih ini sangat membantu

[1

LIKE]

COMMENT]
BERIKAN BALASAN

Beri tahu saya komentar baru melalui email.

KOMENTAR
Beritahu saya pos-pos baru lewat surat elektronik.

KIRIM

[0

Anda mungkin juga menyukai