Anda di halaman 1dari 6

3.

1 Potensial Sel dan Deret


Elektromotif
Potensial sel (E
sel
) adalah istilah yang digunakan untuk
menerangkan perbedaan potensial antara 2 elektroda
dalam sebuah sel elektrokimia.
Tabel potensial sel biasanya disebut sebagai deret
aktivitas logam yang dapat digunakan untuk
menhitung potensial standar dan arah aliran electron.



POTENSIAL SEL
Potensial
Reduksi Standar
pada 25
o
C
Menghitung potensial standar sel
Diketahui notasi sel:
Cu
(s)
|Cu
2+
(aq)
|| Cl
(aq)
|AgCl
(s)
|Ag
(s)
Dari notasi di atas, dapat ditentukan potensial standar dan arah aliran elektron
sebagai berikut:

Reaksi setengah sel
Anoda : Cu
2+
(aq)
+ 2e Cu
(s)
E= +0,337 V
Katoda : 2Ag
(s)
+ 2Cl
(aq)
2AgCl
(s)
+2e E= -0,222 V

Reaksi total sel:
2Ag
(s)
+ 2Cl
(aq)
+ Cu
2+
(aq)
2AgCl
(s)
+Cu
(s)

E
sel
= (0,337-0,222) V = +0,115 Volt

Prediksi arah aliran
E
sel
atau potensial reaksi total yang dihasilkan bernilai positif, reaksi
yang berlangsung dari kiri ke kanan
Elektron bergerak dari anoda (elektroda tembaga) menuju katoda
(elektroda perak)
Aliran arus (I) bergerak berlawanan arah dengan aliran electron yaitu
dari katoda (elektroda perak) menuju anoda (elektroda tembaga)


Deret Elektromotif
Daya elektromotif adalah perbedaan potensial antara 2 elektroda
yang merupakan daya dorong electron. Besarnya beda potensial ini
dapat diurutkan membentuk suatu deret yang disebut Deret
Elektromotif.
Deret Elektromotif :
Li < K < Ba < Sr < Ca < Na < Mg < Al < Mn < Zn < Cr <
Fe < Cd < Co < Ni < Sn < Pb < H < Sb < Bi < Cu < Hg <
Ag < Pt < Au

Kesimpulan
Tabel potensial reduksi standar sel dapat digunakan untuk
menentukan potensial standar sel, arah aliran reaksi redoks dan
kespontanan reaksinya.
Arah reaksi redoks ditentukan oleh harga potensial selnya (E
sel
). Jika
potensial sel positif maka arah reaksi terjadi dari kiri ke kana dan
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai