Elektromotif Potensial sel (E sel ) adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan perbedaan potensial antara 2 elektroda dalam sebuah sel elektrokimia. Tabel potensial sel biasanya disebut sebagai deret aktivitas logam yang dapat digunakan untuk menhitung potensial standar dan arah aliran electron.
POTENSIAL SEL Potensial Reduksi Standar pada 25 o C Menghitung potensial standar sel Diketahui notasi sel: Cu (s) |Cu 2+ (aq) || Cl (aq) |AgCl (s) |Ag (s) Dari notasi di atas, dapat ditentukan potensial standar dan arah aliran elektron sebagai berikut:
Reaksi setengah sel Anoda : Cu 2+ (aq) + 2e Cu (s) E= +0,337 V Katoda : 2Ag (s) + 2Cl (aq) 2AgCl (s) +2e E= -0,222 V
Reaksi total sel: 2Ag (s) + 2Cl (aq) + Cu 2+ (aq) 2AgCl (s) +Cu (s)
E sel = (0,337-0,222) V = +0,115 Volt
Prediksi arah aliran E sel atau potensial reaksi total yang dihasilkan bernilai positif, reaksi yang berlangsung dari kiri ke kanan Elektron bergerak dari anoda (elektroda tembaga) menuju katoda (elektroda perak) Aliran arus (I) bergerak berlawanan arah dengan aliran electron yaitu dari katoda (elektroda perak) menuju anoda (elektroda tembaga)
Deret Elektromotif Daya elektromotif adalah perbedaan potensial antara 2 elektroda yang merupakan daya dorong electron. Besarnya beda potensial ini dapat diurutkan membentuk suatu deret yang disebut Deret Elektromotif. Deret Elektromotif : Li < K < Ba < Sr < Ca < Na < Mg < Al < Mn < Zn < Cr < Fe < Cd < Co < Ni < Sn < Pb < H < Sb < Bi < Cu < Hg < Ag < Pt < Au
Kesimpulan Tabel potensial reduksi standar sel dapat digunakan untuk menentukan potensial standar sel, arah aliran reaksi redoks dan kespontanan reaksinya. Arah reaksi redoks ditentukan oleh harga potensial selnya (E sel ). Jika potensial sel positif maka arah reaksi terjadi dari kiri ke kana dan sebaliknya.