PERCOBAAN I
REAKSI KE DALAM ANION
Oleh :
No.Mhs : M0320019
LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
PERCOBAAN I
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengidentifikasi hasil reaksi kimia yang terjadi apabila anion analit ditambahkan
reagen tertentu.
2. Dapat mengidentifikasi reagen yang spesifik ke dalam setiap anion analit.
3. Dapat mengidentifikasi warna garam dari anion analit secara spesifik.
II. DASAR TEORI
Suatu senyawa dapat terurai lebih sederhana membentuk ion-ion. Ion yang dihasilkan
dapat berupa kation dan anion. Kation ialah ion yang bermuatan positif, sedangkan anion
meupakan ion yang bermuatan negatif. Keberadaan anion sangat melimpah dan dapat dijumpai
dimanapun dalam kehidupan, seperti kofaktor pada enzim dapat diketahui hampir 75% memiliki
sifat anonik. Anion memiliki penggunaan yang penting dalam setiap bidang kehidupan, seperti
dalam penggunaan sensor, katalisis, material fungsional, obat, dan transport membran. Oleh
karena itu, materi mengenai anion menjadi salah satu materi yang kerap dipelajari dalam bidang
kimia supramolekul (Manna dan Dass, 2021). Di alam semesta, anion yang paling banyak
dijumpai yaitu berupa ion klorid (Cl-) yang biasanya dapat terlibat dalam proses biofisik, seperti
kesetimbangan osmosis (Valdivieso dan Santa-Coloma, 2019). Anion dapat terdiri dari beberapa
lapis seriring berjalannya waktu dimana lapis atau layer tersebut mampu berpisah membentuk
fasa individu karena adanya miscibility saat terjadi pertukaran anion (Appelo, 2021).
Ion yang memiliki muatan negatif ialah anion dan dapat tertarik ke anoda (elektroda
positif) saat terjadinya elektrolisis. Dalam analisis anion pada suatu larutan dilakukan
menggunakan uji spesifik dengan penambahan pereaksi tertentu. Hasil dari percobaan berupa
perubahan warna pada larutan mauoun terbentuk endapan dengan warna yang berbeda, dimana
perubahan tersebut akan dapat dikenali sebagai ciri-ciri ion tertentu (Asmah dkk., 2020).
Pada pembahasan mengenai ion terdapat istilah solvasi yang dapat diartikan sebagai suatu
kejadian dimana zat terlarut mengalami interaksi dengan pelarutnya. Anion memiliki kekuatan
solvasi di dalam pelarut air lebih besar dibandingkan dengan kation meskipun memiliki muatan
dan besar ion yang sama. Anion kerap dijumpai pada protonasi kesetimbangan yang terjadi
dalam air (Kubik, 2010).
Dalam menganalisis suatu anion, baik untuk mengidentifikasi maupun menghitung secara
kuantitatif dapat dilakukan teknik analisis. Teknik analisis tersebut dapat dibagi menjadi 2
macam, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif (Vevelstad dan Svendsen, 2016).
a. Analisis kualitatif : suatu analisis dimana anion yang terdapat dalam sampel terdegrad
ditelaah atau diidentifikasi berdasarkan standar yang dapat dikatakan eksternal.
b. Analisis kuantitatif : analisis yang berfungsi untuk menghitung kuantitas senyawa,
perbedaan atau perubahan konsentrasi pada standar komersial.
Analisis anion penting dilakukan dalam lingkup keilmiahan. Di dalam metode yang digunakan
untuk menganalisis suatu anion, biasanya terdapat elektroda ion selektif, ion kromatografi,
analisis injeksi aliran, dan berbagai spektroskopis, serta pendekatan analisis elektro lainnya
(Remsburg dkk., 2011).
Keberadaan anion dapat dikelompokkan menjadi kelompok halida, sulfat, dan nitrat yang
memiliki karakteristik berbeda-beda. Sebagai contoh, pada kelompok halida adalah ion iodida
(I-). Ion tersebut sangat berperan dalam proses biologis manusia maupun hewan. Oleh karena
itu, pendeteksian adanya kandungan iodida dalam suatu senyawa sangat penting dilakukan.
Pendeteksian telah diwujudkan melalui polimer terkonjugasi yang terdapat anion heterosiklik
yang merupakan reseptor, dimana dapat langsung dimasukkan ke dalam polimer rantai utama
atau cabang (Mansha dkk., 2017).
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini sebagai berikut :
1) Tabung reaksi
2) Pipet tetes
3) Rak tabung reaksi
4) Penjepit kayu
5) Pengaduk
6) Korek api
7) Bunsen
B. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini sebagai berikut :
1) Larutan NaCl
2) Larutan NaBr
3) Larutan KI
4) Larutan K4Fe(CN)6
5) Larutan K3Fe(CN)6
6) Larutan KCNS
7) Larutan KNO2
8) Larutan Na2S
9) Larutan CH3COONa
10) Larutan Na2SO3
11) Larutan Na2CO3
12) Larutan Na2C2O4
13) Larutan Na3PO4
14) Larutan Na2S2O3
15) Larutan NaNO3
16) Larutan Na2SO4
17) Larutan NaF
18) Boraks
19) H2SO4 encer
20) H2SO4 pekat
21) AgNO3
22) HNO3 encer
23) NH3
24) CH3COOI
25) Hg(NO3)2
26) NH3 pekat
27) Asam nitrit (HNO2)
28) Na2S2O3
29) CS2
30) Air klor
31) CuSO4
32) HgCl2
33) Pb
34) FeSO4
35) HNO3
36) FeCl3
37) NH4Cl
38) CH3COOH
39) Garam ferro
40) Aquades dingin
41) H2SO4
42) Amilum
43) HCl encer
44) Na2S
45) HCl
46) C2H5OH
47) PbO
48) Alkil sulfat
49) BaCl2
50) H2CrO4
51) Iodida
52) Ba(OH)2
53) Asam encer
54) NaCl
55) CaCl2
56) MnSO4
57) Amonium molibdat
58) MgSO4
59) Larutan asam
60) Larutan thiosulfat
61) Iodium
62) NH4CH3COO
63) FeSO4 jenuh
64) NaF padat
65) Ba(CH3COO)2
66) Larutan plumbum asetat
67) Larutan asam mineral
68) Alkohol
69) BaCl2 pekat
C. Gambar Alat
Gambar 3.1. Tabung Gambar 3.2. Pipet tetes Gambar 3.3. Rak tabung
reaksi reaksi
Gambar 3.4. Penjepit Gambar 3.5. Pengaduk Gambar 3.6. Korek api
kayu
Pengesahan
Mengetahui
M0317020 M0320019