Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Identifikasi Pewarna Makanan

I. Judul Percobaan : Identifikasi Pewarna Makanan


II. Hari/Tanggal Percobaan : Jum’at/20 Oktober 2017
III. Selesai Percobaan : Jum’at/20 Oktober 2017

IV. Tujuan Percobaan : Mengidentifikasi jenis bahan pewarna


yangdipakai pada tahu kuning dan beberapa
jenis makanan lainya.
V. Tinjauan Pustaka
Bahan Tambahan Makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja
ke dalam makanan dalam jumlah sedikit, yaitu untuk memperbaiki warna, bentuk, cita
rasa, tekstur atau memperpanjang daya simpan. Tujuan menggunakan Bahan
Tambahan Makanan (BTM) adalah dapat meningkatkan atau mempertahankan nilai
gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan lebih mudah dihidangkan serta
memperbaiki preparasi bahan pangan. Diantara beberapa bahan tambahan makanan
yang sering digunakan adalah pemanis dan pewarna sintetis. Zat Pewarna adalah
bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki warna makanan yang berubah
atau menjadi pucat selama proses pengolahan atau untuk memberi warna pada
makanan agar kelihatan lebih menarik (Winarno,1995).
Biasanya makanan yang menggunakan pewarna sintetis akan sangat
mencolok dan sangat terang sekali warna yang di timbulkan pada makanannya, tiak
mudah pudar, dan menempel pada tangan dan masih banyak ciri cirinya. Warna
makanan merupakan salah satu hal yang menarik para konsumen .
Berdasarkan sumbernya zat pewarna dibagi dalam dua golongan utama yaitu pewarna
alami dan pewarna buatan (Cahyadi, 2006).
1. Pewarna alami
Pada pewarna alami zat warna yang diperoleh berasal dari hewan dan tumbuh-
tumbuhan seperti : caramel, coklat, daun suji, daun pandan, dan kunyit. Jenis-
jenis pewarna alami tersebut antara lain :
a. Klorofil, yaitu zat warna alami hijau yang umumnya terdapat pada
daun.
b. Mioglobulin dan hemoglobin, yaitu zat warna merah pada daging.
c. Karotenoid, yaitu kelompok pigmen yang berwarna kuning, jingga,
merah berasal dari hewan maupun tanaman antara lain, tomat, cabe
merah, wortel.
d. Anthosiamin dan anthoxanthim. Warna pigmen anthosianin merah,
biru violet biasanya terdapat pada bunga, buah-buahan dan sayur-
sayuran.
2. Pewarna Buatan
suatu zat pewarna buatan harus melalui perlakuan pemberian asam
sulfat atau asam nitrat yang seringkali terkontaminasi oleh arsen atau logam
berat lain yang bersifat racun.
Saat ini, zat warna sintetik untuk makanan semakin banyak diproduksi, dijual, dan
digunakan dalam masyarakat. Hal itu disebabkan karena keunggulan-keunggulan zat
warna sintetik dibandingkan zat warna alami. Akan tetapi, ternyata tidak semua zat
warna sintetik untuk makanan yang dijual di pasaran benar-benar merupakan zat
warna sintetik yang ditujukan untuk penggunaan dalam makanan (Azizahwati, 2007).
Beberapa zat pewarna yang berdampak negatif terhadap kesehatan antara lain :
1. Rhodamin B
Rhodamin B merupakan pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal,
berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan akan
berwarna merah terang berpendar/berfluorosensi. Rhodamin B merupakan zat
warna golongan xanthenes dyes yang digunakan pada industri tekstil dan kertas,
sebagai pewarna kain, kosmetika, produk pembersih mulut,dan sabun. Nama
lain rhodamin B Adalah D and C Red no 19. Food Red 15, ADC Rhodamine B,
Aizen Rhodamine, dan Brilliant Pink. Rhodamin B dapat menyebabkan gejala
pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan
fisiologis tubuh, atau bahkan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati. (Badan
POM RI, 2005)
VI. Cara Kerja

Percobaan I :

Kunyit

-Ditimbang, kemudian ditumbuk samapi halus


- Ditambah 3mL larutan etanol, kemudin diaduk simpan
sebagia pembanding.

Ektrak Residu

-Diambil 2-3 tetes

Plat A Plat B Plat B Plat B

d ditambah dutambah ditambah


1-3 tetes NaOH 1m
1-3 tetes
HCL 1M
VII. Hasil Pengamatan

No. Prosedur Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan


Per Percobaan
c
1 Kunyit  Filtrat Kunyit dapat
 Ekstrak kunyit + digunakan
larutan HCL = sebgai
kunyit yang kuning inkator
dihasilkan kunyit pewarna
dengan cara jingga. alami karena
di tumbuk  Filtratkuketika
dan berwarna nyit+Na ditambahkan
jingga OH=hita larutan yang
 (Indikator m bersifat asam
Pembanding) kecokela warna tetap
Ekstrak tan. kuning
kunyit +20  Filtrat kuyit,sedang
mL etanol kunyit kan ketika
menghasilka +CH3C ditambahkan
n warna OOH=K larutan yang
jingga. UNING bersifat basa
 (plat A) LEBIH akan
Ekstrak CERAH merubah
kunyit+HCl  Filtrat warna
kunyit+ kecokelatan
menghasilka
Ca(OH)2 bahkan
n warna
hitam cenderung
jingga.
kecokela merah
 (plat B)
tan. kehitaman.
Ekstrak
kunyit+NaO Kunyit
H bersifar asam
menghasilka dan sebgai
n warna indikator
kuning basa.
kehitaman.
 (plat C)
Ekstrak
kunyit +
CH3COOH
menghasilka
n warna
kuning muda
 (plat D)
Ekstrak
kunyit
Ca(OH)2
menghasilka
n wara
kuning
kecokelatan

2 Tahu Kuning  Tahu kuning Dalam


 (Plat A) yang percobaan ini
ditambahka tahu kuning
Nasi yang
n HCL
kuning+NaOH berwarna digunakan
menghasilkan kuning adalah tahu
muda. kuning
warna merah
 Tahu kuning dengan
kehitaman. yang pewarna
 (Plat B ) ditambah sintetis
NaOH
Ekstrak
berwarna
kunyit+NaOH kuning
menghasilkan muda.
warna merah  Rahukuning
yang
kehitaman.
ditambah
CH3COOH
berwarna
kuning
muda.
 Tahu kuning
yang
ditambah
Ca(OH)2
3 Pandan Suji
 Ekstrak pandan
suji+5mL larutan
etanol
menghasilkan
warna hijau tua
(+++).
 Plat A: ekstrak
pandan suji+HCl
menghasilkan
warna hijau
kekuningan.
Plat B: ekstrak
pandan+NaOH
menghasilkan warna
hijau (+).
4 Dadar gulung Bahwa dadar
 (Plat A) gulung yang
digunakan
Dadar gulung+ untuk
HCl praktikum
menghasilkan menggunaka
n pewarna
warna hijau
buatan.
memudar.
 (Plat B)
Ekstrak pandan
suji+HCl
menghasilkan warna
hijau kekuningan

VIII. Analisis Data

A. Pembuatan Indikator Alami Kunyit sebagai Larutan Pembanding


Berdasarkan hasil pengamatan, kami memperoleh hasil bahwa ekstrak

larutan kunyit yang dihasilkan berwarna jingga. Kemudian ekstrak kunyit

ditambahkan 3 mL etanol yang menghasilkan warna jingga. Ekstrak kunyit

tersebut diteteskan pada plat A sebanyak 3 tetes, kemudian ditambahkan 3

tetes HCl 1M menghasilkan perubahan warna menjadi jingga. Pada plat B

ekstrak larutan kunyit diteteskan sebanyak 3 tetes, kemudian ditambahkan

NaOH 1M menghasilkan perubahan warna menjadi merah kehitaman. Pada

plat C ekstrak larutan kunyit diteteskan sebanyak 3 tetes, kemudian

ditambahkan 1 tetes Ca(OH)2 menghasilkan perubahan warna menjadi kuning

kecoklatan. Pada plat C ekstrak larutan kunyit diteteskan sebanyak 3 tetes,

kemudian ditambahkan 1 tetes CH3OOH menghasilkan perubahan

warna menjadi kuning muda. Keempat hasil tersebut digunakan sebagai

larutan pembanding. Persamaan dari perubahanwarna yang dihasilkan sebagai

berikut:

1. Ekstrak kunyit+HCl jingga

2. Ekstrak kunyit+NaOH kuning kehitaman

3. Ekstrak kunyit+ CH3COOH kuning muda

4. Ekstrak kunyit+Ca(OH)2 kuning kecoklatan

B. Uji Pewarna Kunyit dalam Bahan Makanan

Berdasarkan hasil pengamatan, kami memperoleh hasil bahwa sampel

Untuk sampel makanan tahu kuning diuji dengan cara mengambil beberapa

bagian luar dari tahu kemudian dipotong ditumbuk dan dimasukkan dalam

tabung reaksi. Selanjutnya ditambahkan 3mL larutan HCL menghasilkan

perubahan warna menjadi merah kehitaman . Untuk 1mL ekstrak larutan


kunyit yang digunakan sebagai pembanding. Tahu ditambahkan 3 tetes NaOH

menghasilkan perubahan warna menjadi merah kehitaman. Persamaan dari

perubahan warna yang dihasilkan sebagai berikut:

1.Tahu kuning+HCL merah kehitaman

2.Tahu Kuningt+NaOH merah kecoklatan

C. Pembuatan Indikator Alami Pandan Suji sebagai Pembanding

Berdasarkan hasil pengamatan, kami memperoleh hasil bahwa ekstrak

pandan suji yang dihasilkan adalah berwarna hijau (++).Kemudian ekstrak

pandan suji ditambahkan 3 mL larutan etanol menghasilkan warna hijau tua

(+++). Ekstrak pandan suji tersebut diteteskan sebanyak 3 tetes pada plat A

dan ditambahkan 1 tetes HCl 1M menghasilkan perubahan warna menjadi

hijau kekuningan. Untuk ekstrak pandan suji yang diteteskan sebanyak 3 tetes

pada plat B kemudian ditambahkan 1 tetes NaOH menghasilkan perubahan

warna menjadi jingga (+). Kedua hasil perubahan warna tersebut digunakan

sebagai pembanding. Persamaan dari perubahan warna yang dihasilkan

sebagai berikut:

1. Ekstrak pandan suji+HCl hijau kekuningan

2. Ekstrak pandan suji+NaOH jingga (+)

D. Uji Pewarna Pandan Suji pada Bahan Makanan

Berdasarkan hasil pengamatan untuk uji sampel makanan dadar

gulungdilakukan dengan cara mengambil kulit dadar dulung, tumbuk atau

hasuskan sedikit , kemudian dimasukkan ke dalam plat tetes dan diberi label

plat A dan ditambahkan 3 tetes HCl 1M menghasilkan perubahan warna

menjadi hijau memudar. Jika dibandingkan dengan ekstrak pandan suji yang
ditambah HCl pada plat A warnanya berbeda. Pada plat B ditambahkan 3 tetes

NaOH 1M menghasilkan perubahan warnanya hijau kekuningan. Persamaan

dariperubahanwarna yang dihasilkan sebagai berikut:

1. Dadar gulung +HCl hijau memudar

2. Dadar gulung +NaOH hijau kekuningan

IX. Pembahasan

A. Pembuatan Indikator Alami Kunyit sebagai Larutan Pembanding

Kunyit digunakan sebagai indikator alami karena kunyit dapat

menunjukkan sifat asam dan basa suatu larutan.Sebelum menjadi ekstrak larutan

kunyit yang siap digunakan maka kunyit dikupas, ditumbuk hingga

halus.Setelah itu ditambahkan larutan etanol dan disaring dengan kertas saring.

Tujuan dari penambahan larutan etanol pada kunyit adalah untuk melarutkan

kandungan/zat-zat yang terkandung dalam kunyit sehingga jika ditambahkan

reagent akan menunjukkan hasil berupa perubahan warna dan akrena kandungan

pada kuntit yaitu curcumin sama dengan kandungan pada etanol yang mempuat

mereka di campur semjadi terlarut.. Tujuan dari penyaringan larutan kunyit

dengan kertas saring adalah untuk memisahkan partikel-partikel yang belum

halus atau masih berupa butiran-butiran kasar dengan partikel yang sudah

menjadi larutan yang homogen. Dimana larutan homogen yang sudah tersaring

dapat memberikan hasil yang maksimal pada setiap percobaan yang akan

dilakukan.

Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes ekstrak kunyit

ditambah dengan 1 tetes HCl 1M warnanya adalah jingga. Larutan HCl adalah

salah satu larutan yang bersifat asam sehingga warna jingga adalah indikator
untuk mengetahui sifat asam dan sebagai indikator pewarna alami, sehingga

apabila sampel makanan yang diuji kemudian ditambahkan HCl menghasilkan

perubahan warna selain jingga maka dapat dikatakan bahwa sampel makanan

tersebut menggunaan pewarna buatan (sintesis).

Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes ekstrak kunyit

ditambah dengan 1 tetes NaOH 1M warnanya adalah kuning kecokelatan .

Larutan NaOH adalah salah satu larutan yang bersifat basa sehingga warna

merah kehitaman adalah indikator untuk mengetahui sifat basa dan sebagai

indikator pewarna alami, sehingga apabila sampel makanan yang diuji

kemudian ditambahkan NaOH menghasilkan perubahan warna selain merah

kehitaman maka dapat dikatakan bahwa sampel makanan tersebut menggunaan

pewarna buatan (sintesis).

Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes ekstrak kunyit

ditambah dengan 1 tetes Ca(OH)2 warnanya adalah kuning kecoklatan. Larutan

Ca(OH)2 adalah salah satu larutan yang bersifat basa sehingga warna merah

kecoklatan adalah indikator untuk mengetahui sifat basa dan sebagai indikator

pewarna alami, sehingga apabila sampel makanan yang diuji kemudian

ditambahkan Ca(OH)2 menghasilkan perubahan warna selain merah kecoklatan

maka dapat dikatakan bahwa sampel makanan tersebut menggunaan pewarna

buatan (sintesis).

Dalampercobaan yang telah kami lakukan terdapat sedikit perbedaan

warna dari teori, warnadariekstrakkunyit yang ditambahkan HCl ialah jingga

dan warna dari ekstrak kunyit yang ditambahkan NaOH ialah merah kehitaman.

Hasil yang berbeda dengan teori disebabkan karena pemilihan kunyit, kunyit
yang terlalu tua menyebabkan perbedaan warna saat ditetesi HCl dan NaOH

dengan kunyit yang masih segar

B. Uji Pewarna Kunyit pada Bahan Makanan

Tahu kuning yang ditambah 3 tetes larutan HCl menghasilkan warna

yang tetap yaitu kuning. Hasil tersebut berbeda jika dibandingkan dengan

ekstrak kunyit yang ditambah 3 tetes NaOH berwarna kuning kecokelatan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa tahu kuning menggunakan pewarna buatan

(sintesis).

C. Pembuatan Indikator Alami Pandan Suji sebagai Pembanding

Pandan suji digunakan sebagai indikator alami karena pandan suji

dapat menunjukkan sifat asam dan basa suatu larutan.Sebelum menjadi ekstrak

larutan pandan suji yang siap digunakan maka pandan suji yang masih fresh

ditumbuk hingga halus.Setelah itu ditambahkan larutan etanol dan disaring

dengan kertas saring. Tujuan dari penambahan larutan etanol pada pandan suji

adalah untuk melarutkan kadungan/zat-zat yang terkandung dalam pandan suji

sehingga jika ditambahkan reagent akan menunjukkan hasil berupa perubahan

warna. Tujuan dari penyaringan larutan pandan suji dengan kertas saring adalah

untuk memisahkan partikel-partikel yang belum halus atau masih berupa

butiran-butiran kasar dengan partikel yang sudah menjadi larutan yang

homogen. Dimana larutan homogen yang sudah tersaring dapat memberikan

hasil yang maksimal pada setiap percobaan yang akan dilakukan.

Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes ekstrak pandan suji

ditambah dengan 1 tetes HCl 1M warnanya adalah hijau kekuningan. Larutan

HCl adalah salah satu larutan yang bersifat asam sehingga warna kuning hijau
kekuningan adalah indikator untuk mengetahui sifat asam dan sebagai indikator

pewarna alami, sehingga apabila sampel makanan yang diuji kemudian

ditambahkan HCl menghasilkan perubahan warna selain hijau kekuningan maka

dapat dikatakan bahwa sampel makanan tersebut menggunaan pewarna buatan

(sintesis).

Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes ekstrak pandan suji

ditambah dengan 1 tetes NaOH 1M warnanya adalah hijau.Larutan NaOH

adalah salah satu larutan yang bersifat basa sehingga warna hijau adalah

indikator untuk mengetahui sifat basa dan sebagai indikator pewarna alami,

sehingga apabila sampel makanan yang diuji kemudian ditambahkan NaOH

menghasilkan perubahan warna selain hijau maka dapat dikatakan bahwa

sampel makanan tersebut menggunaan pewarna buatan (sintesis).

Dalam percobaan yang telah kami lakukan.Terjadi perbedaan dengan

teori.Ekstrak pandan suji yang diteteskan HCl berwarna hijau kekuningan dan

ekstrak pandan suji yang diteteskan NaOH berwarna jingga.Perbedaan ini

diakibatkan karena sisa ekstrak kuning yang masih tertempel pada mortal yang

mengakibatkan saat ekstrak daunpandan suji saat di tambahkan etanol berwara

kuning kehijauan. Yang bseharusnya pada saat di tambahkan NaOH dan HCL ,

ekstrak daunpandan suji berwarna hijau.

D. Uji Pewarna Pandan Suji pada Bahan Makanan

Dadar gulung yang ditambah 3 tetes HCl 1M menghasilkan perubahan

warna menjadi hijau memudar.Hasil tersebut berbeda jika dibandingkan dengan

dadar dulung yang ditambah 3 mL NAOH 1M warnanya hijau

kekuningan.Sehingga dapat dikatakan bahwa dadar gulung menggunakan

pewarna buatan (sintetis).


X. Kesimpulan

a. Ekstrak kunyit dapat digunakan sebagai indikator asam dan basa yang bersifat
basa. Sample dari tahu kuning yang kita gunakan ternyata merupakan jenis tahu
kuning yang menggunakan bahan pewarna sintetis atau pewarna buatan.
b. Ekstrak daun suji tidak bisa digunakan sebagai indikator asam dan basa, karena
ekstrak pandan bersifat netral. Sample dari dadar gulung yang kelompok kami
gunakan ternyata menggunakan pewarna sintetis atau pewarna buatan.

XI. Daftar pustaka

Tim Kimia Dasar.2014.Petunjuk Praktikum Kimia Umum.Surabaya:Universitas


Negeri Surabaya.

Cahyadi, W. 2006.Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Bumi

Aksara: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai