Anda di halaman 1dari 6

Bab I

1.1.Judul Penelitian Indikator Asam Basa Menggunakan Ekstrak Bunga Mahkota 1.2.Tujuan Penelitian Untuk menentukan sifat basa atau asam suatu larutan dengan menggunakan indikator alami 1.3.Teori Dasar Indikator adalah zat-zat yang menghasilkan warna yang berbeda apabila dimasukkan dalam larutan asam dan larutan basa. misalnya lakmus yang dalam suasana asam berwarna merah sedangkan dalam suasana basa berwarna biru. Indikator terbagi menjadi 2 jenis, yaitu indikator alami dan buatan atau universal. Contoh dari indikator buatan atau universal adalah lakmus merah, lakmus biru, lakmus merah, metil merah, metil jingga, phenolptalien (PP) dan pH meter. Sedangkan contoh dari indikator alami seperti kunyit dan ekstrak daun mahkota bunga berwarna dengan syarat dapat mengalami perubahan warna dalam keadaan yang berbeda. Dengan indikator, kita dapat menentukan suatu sifat larutan apakah itu asam,basa atau netral. Kita dapat menggunakan indikator universal untuk menentukan pH suatu larutan. Indikator universal adalah campuran dari beberapa macam indikator yang telah distandarisasi warnanya pada pH 0-14. Dengan mencocokkan warna indikator universal, kita dapat memperkirakan pH larutan tersebut. Warna indikator berubah secara gradual. Indikator lakmus berwarna merah dalam larutan yang memiliki pH sampai dengan 5,5 dan berwarna biru dalam larutan yang memiliki pH lebih dari 8, sedangkan dalam larutan yang pH-nya antara 5,5-8, warna lakmus adalah kombinasi dari kedua warna tersebut, yaitu berubah dari merah menjadi ungu kemudian menjadi biru. Batas-batas pH ketika indikator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna indikator. Dengan memperhatikan trayek pH perubahan warna indikator, kita dapat memperkirakan harga pH suatu larutan.

Beberapa indikator beserta trayek pH-nya 1

Indikator Phenolptalein Brom timol biru Metil Merah Metil Jingga

Warna Tak Berwarna Merah Kuning Biru Merah Kuning Merah Kuning

pH 8,3 10,0 6,0 8,0 4,4 6,2 3,1 4,4

Bab II
2.1.Alat dan Bahan: 2

Tabung reaksi Rak tabung reaksi Pipet Alu&lempung Cara Kerja:

Larutan Y Larutan X Larutan NaOH Plat tetes

Aquades Larutan HCl Bunga bermahkota berwarna Bunga bermahkota tidak berwarna

1. Mahkota bunga digiling sampai halus dan tambahkan sedikit aquades, perhatikan warna airnya. 2. Masukkan ke dalam tabung reaksi sekitar 3ml. 3. Masukkan pada tabung ke 1 air dan perhatikan perubahan warnanya 4. Masukkan pada tabung ke 2 NaOH dan perhatikan perubahan warnanya 5. Masukkan pada tabung ke 3 larutan HCl dan perhatikan perubahan warnanya 6. Masukkan pada tabung ke 4 larutan X dan perhatikan perubahan warnanya 7. Masukkan pada tabung ke 5 larutan Y dan perhatikan perubahan warnanya. Sampel jangan dibuang, masukkan ke dalam plat tetes. 8. Ulangi dengan bunga yang satunya lagi. 2.2.Hasil Pengamatan Tabel 1 No. 1 2 Nama Bunga Bunga Bungur Bunga Kaca Piring Warna mula-mula Putih kehijauan Putih keruh Warna setelah dicampur Larutan X Larutan Y Kuning kecoklatan Merah muda Kuning minyak Putih keruh

Tabel 2 Pertanyaan No. 1 2 Nama Bunga Bunga Bungur Bunga Kaca Piring Warna mulamula Putih kehijauan Putih keruh Warna setelah dicampur Aquades Putih kehijauan Putih keruh NaOH Kuning kecoklatan Kuning minyak HCl Merah muda Putih telur

1. Mahkota bunga apakah yang baik digunakan sebagai indikator alami asam basa? 2. Mahkota bunga apakah yang kurang baik digunakan sebagai indikator alami asam basa? 3

3. Bersifat apakah larutan X dan larutan Y? Jelaskan jawaban mu! Jawab 1. Mahkota bunga bungur merupakan indikator alami asam basa yang baik. Hal ini disebabkan karena warna larutan yang dihasilkan dari mahkota tersebut dapat dibedakan dengan jelas.Warna pada larutan netral, larutan berwarna putih kehijauan, warna larutan NaOH dan larutan X mempunyai warna yang sama, yaitu kuning kecoklatan. Sedangkan warna larutan HCl dan larutan Y berwarna merah muda. 2. Mahkota bunga kaca piring merupakan indikator alami asam basa yang kurang baik untuk digunakan. Hal ini disebabkan karena warna larutan yang dihasilkan dari mahkota tersebut sangat susah untuk dibedakan. Warna larutan netral, larutan berwarna putih keruh,warna larutan NaOH dan larutan X mempunyai warna yang sama, yaitu kuning minyak. Sedangkan warna larutan HCl berwarna putih telur dan larutan Y berwarna putih keruh. Hal ini menyebabkan warna larutan HCl dan Y berbeda, padahal mereka sama-sama merupakan asam kuat sehingga mahkota bunga kaca piring tidak baik digunakan untuk menjadi indikator. 3. Larutan X bersifat basa kuat, karena warna yang dihasilkan oleh mahkota bunga selalu sama dengan larutan NaOH. NaOH adalah salah satu basa kuat, sehingga dapat dipastikan bahwa Larutan X bersifat basa. Larutan Y bersifat asam kuat, karena warna yang dihasilkan oleh mahkota bunga bungur, warna larutan Y dan HCl sama, yaitu merah muda. Sedangkan warna yang dihasilkan oleh mahkota bunga kaca piring berwarna putih telur dan putih keruh. Tetapi warna yang dihasilkan oleh mahkota bunga kaca piring tidak berbeda jauh, sehingga dapat dipastikan bahwa larutan Y bersifat asam.

Bab III
Analisis Data

Mahkota bunga yang berwarna lebih bagus dijadikan indikator alami asam basa karena warnanya yang dihasilkan setiap larutan dapat dibedakan dengan mudah. Warna bunga setelah diberi larutan aquades berwarna putih kehijauan. Sedangkan warna bunga yang diberikan larutan NaOH berwarna kuning kecoklatan. Warna bunga yang diberikan larutan HCl berwarna merah muda. Warna bunga yang diberikan larutan X berwarna kuning kecoklatan sedangkan warna bunga yang diberikan larutan Y berwarna merah muda. Karena warna larutan X sama dengan NaOH, salah satu basa kuat, maka dapat dipastikan larutan X bersifat basa. Warna larutan Y sama dengan HCl, salah satu asam kuat, maka dapat dipastikan bahwa larutan Y bersifat asam. Antara asam,basa dan netral mudah dibedakan karena warna setiap larutan berbeda dan jelas sehingga bunga bungur merupakan indikator alami asam basa yang baik digunakan. Mahkota bunga yang tidak berwarna atau mahkotanya berwarna putih tidak baik dijadikan indikator alami asam basa karena warna yang dihasilkan setiap larutan susah untuk dibedakan. Warna bunga setelah diberi larutan aquades berwarna putih keruh. Sedangkan warna bunga yang diberi larutan NaOH berwarna kuning minyak. Warna bunga yang diberikan larutan HCl berwarna putih telur. Warna bunga yang diberikan larutan X berwarna kuning minyak sedangkan warna bunga yang diberi larutan Y berwarna putih keruh. Antara aquades, larutan X dan larutan Y, warnanya sangat susah untuk dibedakan karena semua larutannya berwarna putih sehingga dapat dipastikan bahwa bunga kaca piring merupakan indikator alami asam basa yang tidak baik untuk digunakan.

Bab IV
4.1.Kesimpulan a. Larutan X bersifat basa karena warna yang dihasilkan pada larutan selalu sama dengan NaOH, salah satu contoh dari basa kuat. 5

b. Larutan Y bersifat asam karena warna yang dihasilkan pada larutan selalu sama dengan HCl, salah satu contoh asam kuat. c. Bunga bungur merupakan indikator alami yang baik untuk menentukan asam dan basa. d. Bunga kaca piring merupakan indikator alami yang tidak baik untuk menentukan asam dan basa.

4.2.Saran a. Sebaiknya gunakan bunga yang mahkotanya berwarna karena bunga yang mahkotanya berwarna merupakan indikator alami yang baik untuk digunakan. b. Saat melakukan percobaan, berhati-hatilah terhadap larutan yang digunakan karena masing-masing larutan mempunyai efek samping.

Anda mungkin juga menyukai