Disusun oleh :
Fuzi Latifah Zahra
Kelas XI MIPA 4
2020
KATA PENGANTAR
1
Dengan menyebut nama Allah SWT yang MahaPengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan hasil uji percobaan untuk menentukan asam-basa larutan yang kami sajikan dalam
bentuk makalah.
Adapun makalah kimia tentang laporan hasil uji percobaan untuk menentukan sifat asam-basa larutan yang
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
penyusun
DAFTAR ISI
2
COVER….............................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR…...................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI….....................................................................................................................................3
ABSTRAK.............................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN…..................................................................................................................
o 2.1.2 bungamawar……………………………………….............................................6
o 2.1.4 kunyit…………………………….........................................................................7
4.2 Pembahasan...................................................................................................................10
BAB V PENUTUP............................................................................................................................
5.1 Kesimpulan...............................................................................................................11
5.2 Saran.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................12
LAMPIRAN....................................................................................................................................13
3
ABSTRAK
Indikator alami merupakan bahan alami yang dapat berubah warnannya dalam larutan yang sifatnya berbeda, asam,
basa atau netral. Indikator alami yang biasa digunakan untuk pengujian asam basa adalah bunga – bungaan, umbi, kulit buah
dan daun yang berwarna. Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu
merah di dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna hijau.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan warna pada indikator alami ketika dicampur dengan larutan asam
atau basa. Adapun metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah studi putaka dan eksperimen, ini dilakukan agar
dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Hasil penelitian yang kami peroleh Indikator dari bahan alami seperti bunga-bungaan tidak semuanya baik
digunakan sebagai indikator. Hanya ekstrak bunga tertentu yang mempunyai warna yang mencolok yang mampu dijadikan
indikator yang baik karena perubahan warnanya mudah dianalisa.
Ekstrak bunga yang baik digunakan sebagai indikator alami sesuai dengan praktikum yang kami lakukan adalah
bunga sepatu dan kunyit karena perubahan warna pada ekstrak bunga sepatu dan kunyit sangat kontras saat dicampuri
dengan larutan asam. Sedangkan ekstrak bunga yang kurang baik digunakan adalah ekstrak bunga tapak dara, ekstrak bunga
pacar air, ekstrak bunga bugenvil, ekstrak bunga eforbia, ekstrak bunga ungu telang dan ekstrak bunga asoka karena tidak
memiliki perubahan warna secara kontras saat dicampuri dengan larutan asam atau basa.
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
2.1.3 Bunga bougenvile
Bunga kertas atau bugenvil (pengucapan bahasa Inggris: [ˌbuːɡɨnˈvɪliə][1]cf. bougainville; nama
ilmiah : Bougainvillea, terutama B. glabra) adalah tanaman hias populer. Bentuknya berupa pohon kecil yang sukar
tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena
tumbuh dengan rimbunnya. Seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar
adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang.
Bunga kertas mempunyai bagian tanaman yang berwarna-warni. Oleh karena itu, bunga kertas menjadi tanaman hias
yang sangat popular karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah.
2.1.4 Kunyit
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), adalah termasuk salah satu
tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran
kedaerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika.Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia
umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga
kesehatan dan kecantikan.
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama
lokal,seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), janar (Banjar), kunir (Jawa),
koneng (Sunda), konyet (Madura).
7
2.1.5 Bawang merah
Bawang merah (Allium cepa L. var. aggregatum) adalah salah satu bumbu masak utama dunia yang berasal dari Iran,
Pakistan dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, tetapi kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub-
tropis maupun tropis. Wujudnya berupa umbi yang dapat dimakan mentah, untukbumbu masak, acar, obat tradisional, kulit
umbinya dapat di jadikan zat pewarna dan daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur. Tanaman penghasilnya
disebut dengan nama sama.Bawang merah saat ini dianggap sebagai sebuah varietas dari spesies Allium cepa, spesies yang
memuat sejumlah besar varietas bawang yang dikenal dengan nama kolektif bawang bombai.
BAB III
8
METODE PENELITIAN
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nama bunga Warna Asli + Larutan Asam (cuka) + Larutan basa (detergen)
Bunga mawar Ungu Merah muda Ungu
Bunga bougenville Merah maroon merah Merah maroon
Bunga sepatu Kuning tua jingga Merah tua
Bawang merah Jingga kuning Merah
Kunyit Kuning kuning Hijau
4.2 Pembahasan
Pada pembuatan indikator alami ( ekstrak bunga) dimana bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan
agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk
memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin
banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses pelarutan. Pada proses pemotongan bunga tidak dicincang melainkan
dipotong kecil-kecil. Seperti pada percobaan yang telah di lakukan memperoleh hasil sebagai berikut :
a. Ekstrak Bunga Mawar
Sari bunga mawar memiliki warna ungu, setelah di tetesi larutan asam menjadi merah muda dan setelah di tetesi
larutan basa menjadi warna ungu.
b. Ekstrak Bunga Bougenville
Sari bunga bougenville memiliki warna merah maroon, setelah di tetesi larutan asam menjadi merah dan setelah
ditetesi larutan basa menjadi merah maroon (tidak berubah).
c. Ekstrak Bunga Sepatu
Sari bunga ungu sepatu memiliki warna kuning tua, setelah di tetesi larutan asam menjadi jingga dan setelah di tetesi
larutan basa menjadi merah tua.
d. Bawang merah
Sari bawang merah memiliki warna jingga, setelah di tetesi larutan asam menjadi warna kuning dan setelah di tetesi
larutan bas menjadi warna merah.
e. Ekstrak Kunyit
Sari kunyit memiliki warna kuning, setelah di tetesi larutan asam menjadi kuning (tidak berubah) dan setelah di tetesi
larutan basa menjadi warna hijau.
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang sudah kami lakukan dengan menggunakan bahan indikator alami, maka
ditemukan bahan alternatif dalam menggunakan larutan indikator sebagai penentu pH larutan. Selain bahannya mudah
ditemukan juga sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
Indikator dari bahan alami seperti bunga-bungaan tidak semuanya baik digunakan sebagai indikator. Hanya
ekstrak bunga tertentu yang mempunyai warna yang mencolok yang mampu dijadikan indikator yang baik karena
perubahan warnanya mudah dianalisa.
Ekstrak bunga yang baik digunakan sebagai indikator alami sesuai dengan praktikum yang kami lakukan adalah
bunga sepatu, bunga mawar, bunga bougenville, bawang merah, dan kunyit karena perubahan warna pada ekstrak bunga
sepatu dan kunyit sangat kontras saat dicampuri dengan larutan asam.
5.2 Saran
Setelah melakukan praktikum, sebaiknya peralatan yang digunakan dibersihkan kembali dan disimpan ditempat
semula agar tidak mendatangkan dampak buruk yang tidak terduga dan pada saat peralatan tersebut akan digunakan
kembali maka diharapkan tak ada kotoran yang masih melekat pada peralatan tersebut karena akan memperhambat
proses penelitian berikutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.zakapedia.com/2013/02/cara-menentukan-asam-basa-dan-garam.html. .
http://bataviareload.wordpress.com/2012/03/15/kembang-telang/.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kembang_Sepatu.
http://www.togasehat.com/2012/02/khasiat-bunga-sepatu.html.
http://rianiflower.wordpress.com/bunga-bougenville/.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kunyit.
http://franfiscompanyandindustries.blogspot.com/2012/10/larutan-asam-basa-dengan-indikator-alami.html.
12
LAMPIRAN
13