DISUSUN OLEH :
SMA N 1 KALITIDU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Percobaan Pembuatan Indikator Alami”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................................
1. Latar belakang.................................................................................................................
2. Tujuan...............................................................................................................................
2. Langkah kegiatan...............................................................................................................
4. Kesimpulan..........................................................................................................................
5. Lampiran..............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting. Dalam sehari-
hari, kita mengenal berbagai zat yang digolongakan sebagai asam, misalnya asam cuka, asam
sitrun, asam jawa, asam belimbing, serta “‘asam lambung”. Salah satu sifat asam adalah rasanya
masam. Kita juga meng enal berbagai zat yang kita golongkan sebaga basa, misalnya kapur sirih,
kaustik soda, air sabun, serta air abu. Salah satu sifat basa adalah dapat melarutkan lemak. Itulah
sebabnya (abu gosok) digunakan untuk mencuci piring.
Asam dan basa tentu memiliki sifat yang berbeda. Untuk menentukan sifat asam atau
basa terdapat beberapa cara. Yang pertama dapat menggunakan indikator bahan alam. Bahan-
bahan alam yang berwarna seperti bunga kembang sepatu, kulit manggis dan kunyit dapat
digunakan sebagai indikator alami. Yang kedua dapat menggunakan indikator warna, yang akan
menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan
berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang
bersifat basa. Dapat pula menggunakan indikator sintesis seperti fenolftalein, metil merah,
bromtimol biru dan masih dsb. Kemudian dengan mengukur pH. pH merupakan suatu parameter
yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang
dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan netral pH nya 7.
2. TUJUAN
b. Mengetahui sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami.
BAB II
ISI
1. Gelas plastik
2. Air mineral
3. Bunga
4. Jeruk Nipis
5. Garam
6. Detergen
LANGKAH KEGIATAN :
3. Pada gelas pertama tambahkan jeruk nipis sedangkan gelas kedua tambahkan
larutan ammonia
4. Dengan menggunakan ekstrak diatas ujilah sifat asam dan basa dari air jeruk, air
detergen, air garam
6. Kedalam gelas pertama tambahkan air jeruk, gelas kedua tambahkan air detergen,
gelas ketiga tambahkan air garam
Pada praktikum kali ini membahas mengenai indikator asam basa dari bahan alami.
Indikator alami yang kami gunakan adalah ekstrak mahkota bunga,air sabun,cuka dan air
garam.Ketikan kami mencampurkan indikator alami dengan larutan asam atau basa, terjadi
perubahan warna yang berbeda dari warna asli. Ini berarti terjadi pergeseran kesetimbangan
ketika ditembahan atau dikurangi ioin H+.
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Indikator alami dapat dibuat dengan cara mengambil ekstrak dari tanaman yang akan
dijadikan indikator asam basa, yakni kembang sepatu
2. Cuka dan air jeruk bersifat asam karena setelah ditetesi dengan indikator kembang sepatu
menghasilkan warna merah muda