Anda di halaman 1dari 9

A.

Identifikasi :
Nama : Putu Agus Arya Wiguna
No : 32
Kelas : XII MIPA 7
B. Judul :
Indikator Asam-Basa Alami
C. Tujuan :
Membuat Indikator Asam-Basa dari Bahan Alami
D. Dasar Teori :

Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum


merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan
dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang
dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu
basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam
asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki
mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam,
terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.

Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH-.
Indikator asam-basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan, dengan
tujuan mengetahui kisaran pH dalam larutan tersebut. Kisaran ini merupakan suatu
interval perubahan warna yang menandakan kisaran dari pH.

1. Teori asam basa Arrhenius

Asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion H+ di dalam air, sedangkan
basa adalah zat yang dapat menghasilkan ion OH- di dalam air.

Contoh : Reaksi ionisasi asam :

HCL (aq) -> H + ( aq) + CL – (aq)

Reaksi ionisasi basa :

NaOH (aq) -> Na + (aq) + OH- (aq)


2. Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry

Asam adalah spesi yang dapat mendonorkan proton/ H+ sedangkan basa


adalah spesi yang dapat menerima proton/ H+.

Contoh :

NH3(g) + H20(1) -> NH4 + (aq) + OH- (aq)

basa asam asam konjugasi basa konjugasi.

3. Teori Asam-Basa Lewis

Asam adalah spesi yang dapat menerima pasangan elektron sedangkan basa
adalah spesi yang dapat memberikan pasangan elektron.

Contoh : H3N: + H+ ->NH4+

Macam – macam Indikator Asam-Basa antara lain :

1. Kertas Lakmus

Indikator yang sering tersedia di laboratorium adalah kertas lakmus, karena jenis


indikator ini lebih praktis dan harganya relatif murah. Terdapat dua jenis kertas
lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru.

2. Indikator Alam

Beberapa jenis tanaman dapat dijadikan sebagai indikator alami, contohnya kol ungu,


kulit manggis, bunga sepatu, bunga bougenvile, pacar air, dan kunyit.

3. Larutan Indikator

Larutan indikator merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk
mengetahui sifat asam basa suatu senyawa. Untuk mendeteksi sifat asam basa suatu
zat, pada umumnya digunakan indikator dalam bentuk larutan, karena dengan larutan
tersebut, sifat pembawaan asam dan basa menjadi lebih mudah dideteksi. Indikator
yang sering digunakan pada laboratorium adalah larutan indikator fenolftalein (PP)
metil merah (mm), metil jingga (mo), dan juga bromtimol blue (BTB).
4. Indikator Universal

Salah satu indikator yang memiliki tingkat kepercayaan baik adalah indikator


universal.  Indikator universal merupakan indikator yang tediri atas bebagai
macam indikator dengan warna yang berbeda untuk setiap nilai pH antara 1 – 14.
Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berbentuk kertas.
Paket indikator universal tersebut selalu dilengkapi dengan warna standar untuk
pH 1 – 14.

E. Alat dan Bahan

1. Alat :

a) Gelas platik
b) Ulekan
c) Mangkuk kecil
d) Pengaduk

2. Bahan

a) Bunga Mawar
b) Bunga Kembang Sepatu
c) Kunyit

F. Larutan Penguji

1) Air Kapur
2) Air Sabun
3) Air Cuka
4) Air Jeruk Nipis

G. Langkah Kerja

1) Petik beberapa helai bunga mawar, bunga kembang sepatu, dan kunyit yang telah
disiapkan sampai halus dengan menggunakan mangkuk kecil dan ulekan,
kemudian tambahkan air kurang lebih 5ml.
2) Setelah itu aduk dengan rata menjadi ekstrak. Ulangi langkah ini untuk bahan
lainnya.
3) Tuangkan 5 tetes cuka, air jeruk nipis, air sabun, dan air kapur ke dalam gelas
plastik.
4) Tambahkan 5 tetes ekstrak bunga mawar merah pada masing-masing larutan,
kemudian aduk dan amati perubahan warnanya di setiap larutan.
5) Ulangi langkah 2 dan 3 untuk ekstrak kunyit dan bunga kembang sepatu.

H. Pengamatan dan Hasil Percobaan.

1) Data Hasil Pebgamatan dan Percobaan.

Bahan Alami Air Cuka Air Sabun Air Jeruk Nipis Air Kapur

Bunga Mawar Orange Abu Pekat Merah Orange

Bunga Kembang Orange Pekat Hijau Merah Muda Abu


Sepatu

Kunyit Kuning Hijau Orange Coklat

2) Dokumentasi Hasil Pengamatan dan Percobaan.

a) Jenis Ekstrak (Bunga Mawar, Bunga Kembang Sepatu, Kunyit)

b) Larutan Uji
c) Indikator Asam-Basa Alami (Bunga Kembang Sepatu)

d) Indikator Asam-Basa Alami (Kunyit)

e) Indikator Asam-Basa (Mawar)


Pertanyaan :

a. Berdasarkan hasil percobaan di atas, ekstrak manakah yang lebih baik


digunakan sebagai indicator asam-basa?

Jawab : Menurut saya dari ketiga indicator yang gunakan dalam percobaan
ini yang lebih baik digunakan sebagai indicator asam-basa adalah ekstrak
bunga mawar dikarenakan saat kita mencampuri ekstraknya ke dalam
larutan uji, kita bias langsung melihat perubahan dari larutan uji baik
berupa asam maupun basa.

b. Sebutkan bahan atau larutan uji yang termasuk asam dan basa !

Jawab :

Bahan Asam Basa

Bunga Kembang Sepatu Merah (asam) Ungu (basa)

Bunga Mawar Merah Pekat (asam) Hijau Pekat (basa)


Kunyit Kuning Terang (asam) Jingga (basa)

Larutan Uji Asam Basa

Air Jeruk Nipis 

Air Sabun 

Air Cuka 

Air Kapur 

c. Apa kelebihan dan kekurangan indicator asam-basa alami dibandingkan


indikator asam-basa sintetis?

Jawab :

1. Kelebihan Indikator Asam-Basa Alami

 Menggunakan bahan yang ada disekitar kita.


 Ramah lingkungan, karena tidak mengandung bahan kimia
sitetik yang berbahaya

2. Kekurangan Indikator Asam-Basa Alami

 Memerlukan persiapan terlebih dahulu, misalnya harus


menggerus dan mendidihkan bunga sepatu untuk mendapatkan
sarinya.
 Tidak presisi, hasil pengukuran pH tidak bias diketahui nilainya
secara tepat, karena sulit mengatur kadar zat aktif dalam bahan
alami yang kita gunakan.
Kesimpulan

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan


bahwa :

1. Indikator alami dapat dibuat dengan cara mengambil ekstrak dari tanaman
yang akan dijadikan indikator asam basa, yakni kembang sepatu, kunyit,
dan mawar.
2. Cuka, air jeruk nipis bersifat asam karena setelah ditetesi dengan indikator
kembang sepatu menghasilkan warna merah muda, dengan indikator
kunyit memberikan warna kuning terang, dan menghasilkan warna merah
pekat ketika ditetesi dengan mawar merah.
3. Air sabun dan air kapur bersifat basa karena menghasilkan warna ungu
pucat setelah ditetesi indikator kembang sepatu, berwarna jingga dengan
idikator kunyit, dan dengan indikator mawar merah memberikan warna
hijau pekat.

I. Daftar Pustaka.

Brady, E., James. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid II.
BinarupaAksara:
Jakarta
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar jilid II. Jakarta: Erlangga
Hanson, David M. 2008. General Chemistry. Hanson: United States of America
Nurlita, Frieda., Suja, I Wayan. Buku Ajar Kimia Dasar II. Singaraja: Jurusan
Pendidikan
Kimia,FMIPA, Undiksha.
Tatika, Kanindya. 2015. Super Trik Kimia Dahsyat SMA Kelas 10, 11, 12.
Yogyakarta:
Forum Edukasi
https://belajardarisoal.blogspot.com/2016/07/pengertian-indikator-asam-basa-
dan.html
Raharjoe, Susanto l, 1985, larutan dan kinetika kimia, Bandung; ITB, hal 1-42
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/sifat-sifat-
asam-basa-dan-garam/
http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-2-asam-basa-dan-garam/
http://blog.elevenia.co.id/jenis-jenis-indikator-asam-basa-yang-paling-lengkap/

Anda mungkin juga menyukai