Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

INDIKATOR ASAM BASA MENGGUNAKAN BAHAN ALAM

Oleh :
1. Made Agus Yoga Sastra Wiguna ( 24 / XI Mipa 1 )
2. Putu Eka Paramartha Dharma ( 38 / XI Mipa 1 )
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum
indikator asam basa menggunakan bahan alami untuk menentukan pH larutan tersebut.
Adapun laporan kimia tentang indikator asam basa menggunakan bahan alam yang telah
kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan praktikum ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran Kimia, tentunya juga kita
berkecimprung dalam teori dan penerapan asam dan basa. Dimana asam dan basa ini selalu
berhubungan dengan kehidupan sehari –hari . asam merupakan sesuatu zat yang penting dalam
kehidupan kita. Banyak kejadian di sekitar kita, bahkan di dalam tubuh kita yang melibatkan zat
asam, baik melepas maupun memerlukan. Proses pencernaan, dan memasak adalah contoh
kejadian yang melibatkan asam dan basa.
Dalam praktikum yang telah kita lakukan, kita meneliti kandungan asam dan basa yang
ada dalam bunga dan kunyit serta zat-zat kimia yang diperkirakan mengandung asam dan basa
menggunakan indikator kertas lakmus.
Zat Asam adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH < 7 dan mempunyai rasa
masam. Sedangkan zat Basa adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH > 7 dan mempunyai
rasa yang pahit.

B. Maksud dan Tujuan


 Maksud :

Untuk mengetahui dan memahami zat asam dan basa yang terkandung di dalam indikator
alam dan indikator buatan.

 Tujuan :
1. Memperkirakan pH larutan dengan indikator:
- Fenolftalein (PP)
- Metil Merah (MR)
- Metil Jingga (MO)
- Bromtimol Biru(BTB)
2. Menentukan pH larutan dengan indikator universal
BAB II
LANDASAN TEORI

Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang dapat memperlihatkan warna berbeda
dalam larutan yang bersifat asam dan dalam larutan yang bersifat basa. Beberapa jenis bunga
dengan warna menyolok dapat dijadikan sebagai indikator asam-basa.
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang melarut dan mengion dalam air. Menghasilkan
proton H+ dan basa adalah zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion hidroksida
OH-. Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah zat yang menghasilkan dan mendonorkan
proton (H+) pada zat lain dan basa adalah zat yang dapat menerima proton (H+). Dari zat lain.
Lewis juga mengusulkan teori asam basa baru. Lewis yang juga mengusulkan teori oktet,
memikirkan bahwa teori asam basa sebagai masalah dasar yang harus diselesaikan berlandaskan
teori struktur atom, bukan berdasarkan hasil percobaan. Menurut Lewis, asam adalah zat yang
dapat menerima pasangan elektron dan basa adalah zat yang dapat mendonorkan pasangan
elektron. Sifat-sifat asam antara lain korosif, yaitu dapat merusak logam dan marmer,
mempunyai rasa asam, dapat memerahkan kertas lakmus biru, dapat menetralkan larutan basa,
dengan pH < 7. &edangkan sifat-sifat basa adalah bersifat kaustik yaitu dapat merusak kulit,
memiliki rasa pahit dan licin, dapat membirukan kertas lakmus merah, dapat menetralkan larutan
asam, dengan pH > 7. Asam, Basa dan +aram merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat
yang dapat membantu kita untuk membedakannya. karena pada umumnya asam berasa masam
dan basa berasa agak pahit. Namun kita tidak boleh menguji sifat asam atau basa suatu larutan
dengan hanya mencicipinya saja, karena banyak diantara zat-zat kimia diantaranya bersifat racun
atau bersifat korosif.
Asam, Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+, Sifat-sifat
asam diantaranya adalah
• Terasa masam
• Terionisasi menghasilkan ion H+
• Memiliki rentang pH 0-6,9
• lakmus biru
Basa, Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-. Sifat-sifat
basa diantaranya adalah
• Terasa pahit dan licin.
• Terionisasi menghasilkan ion OH-
• Memiliki rentang pH 7,1-14
• Membirukan lakmus merah
BAB III
PROSEDUR KERJA
1. Alat dan Bahan
 Bunga sepatu
 Bugenville
 Bunga mawar
 Kunyit
 Bawang merah
 Deterjen
 Larutan cuka ( asam asetat)
 Cup 15 buah
 Penyaring
 Ulekan

2. Langkah Kerja
1. Giling beberapa helai mahkota bunga berwarna merah dengan kira–kira 5 mL air murni
dalam ulekan.
2. Tempatkan kira-kira 1 mL air bungan ini masing-masing kedalam dua cup yang berbeda.
3. Kedalam cup yang pertama tambahkan larutan cuka (asam asetat)
4. Kedalam cup yang kedua tambahkan larutan basa (deterjen).
5. Goyangkan cup, amati perubahan warnanya dan catat hasilnya.
6. Lakukan cara yang sama dengan bahan-bahan lainnya
BAB IV
ANALISIS DATA

Berikut data hasil pengamatan pada indikator asam basa dengan bahan alam.

1. Bunga Mawar
Bunga mawar memiliki warna Ungu, tetapi ketika ditambahkan asam asetat (larutan cuka)
warnanya berubah menjadi Merah muda dan juga kalau ditambahkan deterjen (larutan basa)
warnanya berubah jadi Hijau.

2. Bunga Sepatu
Bunga sepatu berwarna Merah muda ketika ditambahkan asam asetat (larutan cuka) warnanya
berubah menjadi warna Merah dan jika ditambahkan larutan basa (deterjen) warnanya berubah
jadi Hijau.
3. Bunga Kertas
Bunga kertas asalnya berwarna Merah dan akan tetap berwarna Merah jika ditambahkan
larutan cuka (asam asetat) dan dapat berwarna Ungu bila ditambahkan larutan basa (deterjen).

4. Kunyit
Kunyit berwarna dasar Kuning dan bila ditambahkan larutan cuka (asam asetat) warnanya akan
tetap Kuning, akan tetapi larutan kunyit dapat berubah menjadi warna Merah jika kedalam
larutan tersebut ditambah larutan basa (deterjen).
5. Bawang Merah
Bawang merah mempunyai warna dasar Merah muda, setelah ditambahkan larutan cuka (asam
asetat) warnanya akan tetap warna Merah muda, berbeda jika ditambahkan larutan basa
(derterjen) warnanya akan berubah menjadi Kuning.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Sifat suatu larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu
zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam dan basa. Untuk mengidentifikasi sifat
dari asam dan basa dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau indikator alami.
Alat yang dapat digunakan untuk mengindikasi apakah larutan bersifat asam, basa atau
netral adalah larutan indikator fenolftalein, metil merah dan metil jingga.
Berbagai bahan tumbuhan yang berwarna, seperti daun mahkota bunga (kembang sepatu,
bogenvil, mawar dan lain-lain) kunyit, kulit manggis dan kubis ungu juga dapat digunakan
sebagai indikator asam basa. Ekstrak bahan-bahan ini dapat memberikan warna yang berbeda
dalam larutan asam dan basa.
Asam adalah senyawa yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi membentuk ion
hidrogen dan merupakan donor proton serta sebagai penerima pasangan elektron. Sedangkan
basa adalah senyawa yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi membentuk ion
hidroksida dan merupakan akseptor proton serta sebagai pemberi pasangan elektron.
B. Saran
Dalam melakukan praktikum hendaknya teliti agar antara campuran asam dan basa tidak
tertukar dan agar hasilnya akurat

Anda mungkin juga menyukai