No abs : 01
Kelas : Xl MIPA 1
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA “ASAM DAN BASA” UJI SIFAT ASAM DAN BASA
Maksud :
untuk mengetahui dan memahami zat asam dan basa yang terkandung di dalam indikator alam dan
indikator buatan.
Tujuan :
- Fenolftalein (PP)
- Bromtimol Biru(BTB)
LANDASAN TEORI
Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan
yang bersifat asam dan dalam larutan yang bersifat basa. Beberapa jenis bunga dengan warna menyolok
dapat dijadikan sebagai indikator asam-basa.
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang melarut dan mengion dalam air. Menghasilkan proton H+ dan
basa adalah zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion hidroksida OH-. Menurut
Bronsted dan Lowry, asam adalah zat yang menghasilkan dan mendonorkan proton (H+) pada zat lain
dan basa adalah zat yang dapat menerima proton (H+). Dari zat lain. Asam adalah senyawa yang jika
dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+, Sifat-sifat asam diantaranya adalah
• Terasa masam
Basa
Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-. Sifat-sifat basa
diantaranya adalah
- Bunga sepatu
- Bugenville
- Bunga mawar
- Bawang merah
- Deterjen
- Cup 15 buah
- Penyaring
- Ulekan
- Bunga asoka
LANGKAH KERJA :
1. Giling beberapa helai mahkota bunga berwarna merah dengan kira–kira 5 mL air murni dalam
ulekan.
2. Tempatkan kira-kira 1 mL air bungan ini masing-masing kedalam dua cup yang berbeda.
ANALISIS DATA
Berikut data hasil pengamatan pada indikator asam basa dengan bahan alam
1. Bunga Mawar
Bunga mawar memiliki warna Ungu, tetapi ketika ditambahkan asam asetat (larutan cuka) warnanya
berubah menjadi Merah muda dan juga kalau ditambahkan deterjen (larutan basa) warnanya berubah
jadi Hijau.
2. Bunga Sepatu
Bunga sepatu berwarna Merah muda ketika ditambahkan asam asetat (larutan cuka) warnanya
berubah menjadi warna Merah dan jika ditambahkan larutan basa (deterjen) warnanya berubah jadi
Hijau
3. Bunga Kertas
Bunga kertas asalnya berwarna Merah dan akan tetap berwarna Merah jika ditambahkan larutan cuka
(asam asetat) dan dapat berwarna Ungu bila ditambahkan larutan basa (deterjen).
5. Bawang Merah
Bawang merah mempunyai warna dasar Merah muda, setelah ditambahkan larutan cuka (asam asetat)
warnanya akan tetap warna Merah muda, berbeda jika ditambahkan larutan basa (derterjen) warnanya
akan berubah menjadi Kuning.
KESIMPULAN
Sifat suatu larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna
yang warnanya berbeda dalam larutan asam dan basa. Untuk mengidentifikasi sifat dari asam dan basa
dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau indikator alami.
Alat yang dapat digunakan untuk mengindikasi apakah larutan bersifat asam, basa atau netral adalah
larutan indikator fenolftalein, metil merah dan metil jingga.
Berbagai bahan tumbuhan yang berwarna, seperti daun mahkota bunga (kembang sepatu, bogenvil,
mawar dan lain-lain) kulit manggis dan kubis ungu juga dapat digunakan sebagai indikator asam basa.
Ekstrak bahan-bahan ini dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa.
Asam adalah senyawa yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi membentuk ion hidrogen dan
merupakan donor proton serta sebagai penerima pasangan elektron. Sedangkan basa adalah senyawa
yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi membentuk ion hidroksida dan merupakan akseptor
proton serta sebagai pemberi pasangan elektron.
Hasil Eksperimen