Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KIMIA

LARUTAN ASAM DAN BASA

NAMA : ANJLINA MUHAMMAD


ADUL
KELAS : XI-IPA
NIS :

SMA MUHAMMADIYAH 2 PALANGKA


RAYA
TAHUN PELAJARAN 2017-2018
DAFTAR ISI
1. Pendalaman Materi
2. Laporan Lengkap Percobaan
2.1 Judul
2.2 Tujuan
2.3 Alat dan Bahan
2.4 Langkah Kerja
2.5 Tabel Pengamatan
2.6 Pembahasan
3. Jawab Pertanyaan
4. Kesimpulan
5. Daftar Pustaka
1. Pendalaman materi

A. Asam dan Basa


Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Secara umum, zat-zat yang berasa masam mengandung
asam, misalnya asam sitrat pada jeruk, asam cuka pada cuka makan, serta asam
benzoat yang digunakan sebagai pengawet makanan. Basa merupakan senyawa
yang mempunyai sifat licin, rasanya pahit, dan jenis basa tertentu bersifat caustic
atau membakar, misalnya natrium hidroksida atau soda api.
Larutan asam dan basa dapat diperoleh dengan melarutkan asam atau basa
secara langsung ke dalam air. Selain itu, larutan ini juga dapat diperoleh melalui
reaksi antara senyawa oksida dengan air. Reaksi antara oksida asam dengan air
akan menghasilkan larutan asam, sedangkan reaksi antara oksida basa dengan air
akan menghasilkan larutan basa. Larutan basa juga dapat dihasilkan dari reaksi
antara logam reaktif dengan air.
Di antara senyawa oksida, ada yang disebut oksida indiferen, yaitu oksida
yang tidak dapat membentuk asam maupun basa, misalnya CO dab NO. Selain itu,
ada juga oksida amfoter, yaitu oksida yang dapat membentuk asam ataupun basa
tergantung lingkungannya. Pada saat lingkungan asam akan menjadi basa, tetapi
pada saat lingkungannya basa akan bersifat sebagai asam, misalnya Al 2O3 dan
ZnO.

B. Teori Asam dan Basa

1. Teori Asam-Basa Arrhenius


Pada tahun 1886 Svante Arrhenius menyatakan teorinya tentang
asam dan basa. Menurutnya asam merupakan zat yang menghasilkan ion
hidrogen (H+) apabila terlalu dalam air, sedangkan basa merupakan zat yang
menghasilkan ion hidroksida (OH-) jika dilarutkan dalam air. Menurut
Arrhenius, asam kuat merupakan asam yang derajat ionisasinya besar atau
mudah terurai dan banyak menghasilkan ion H+ dalam larutannya. Contoh
asam kuat antara lain HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3,HclO4. Sedangkan basa kuat
merupakan basa yang mudah terionisasi dalam larutannya dan banyak
menghasilkan ion OH-. Contohnya KOH, NaOH, Ba(OH)2, dan Ca(OH)2.

2. Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry


Pada tahun 1923 Bronsted-Lowry mendefinisikan asam adalah spesi
yang memberikan proton (donor proton) sedangkan basa adalah spesi yang
bertindak menerima proton (akseptor proton) dalam suatu reaksi transfor
proton.

3. Teori Asam-Basa Lewis


Pada tahun 1923 Lewis mendefinisikan asam dan basa berdasarkan
teori ikatan kimia. Menurut Lewis asam adalah penerima pasangan elektron
bebas, sementara basa adalah pemberi pasangan elektron bebas.

C. Sifat Larutan Asam dan Basa

No. Asam Basa


1. Senyawa asam bersifat korosit Senyawa basa bersifat merusak kulit
2. Sebagian reaksi dengan logam Terasa licin di tangan seperti sabun
menghasilkan H2
3. Senyawa asam memiliki rasa asam Senyawa basa terasa pahit
4. Dapat mengubah warna yang dimiliki Dapat mengubah warna zat lain (warna
oleh zat lain (dapat dijadikan yang dihasilkan berbeda dengan asam)
indikator asam atau basa)
5. Menghasilkan ion H+ dalam air Menghasilkan ion OH- dalam air

D. Indikator Asam Basa dan Nilai pH


Untuk mengetahui nilai pH suatu larutan dapat dilakukan dengan
menggunakan pH meter atau Indikator. pH meter merupakan suatu rangkaian alat
elektronik yang dilengkapi dengan elektrode kaca. Jika elektrode kaca ini
dimasukkan ke dalam larutan, akan timbul beda potensial yang diakibatkan oleh
adanya ion H+ dalam larutan. Besarnya beda potensial ini ditunjukan dengan
angka yang menyatakan pH larutan tersebut. Alat ini mengukur berdasarkan
perbedaan relatif konsentrasi ion H+. Oleh karena itu, setiap kali melakukan
pengukuran pH meter harus dikalibrasi dengan menggunakan larutan yang sudah
diketahui pH-nya dengan pasti.
Indikator asam dan basa merupakan suatu zat yang mempunyai warna
tertentu pada pH tertentu. Sebagai contoh, bromtimol biri (BTB) akan berwarna
kuning dalam lingkungan asam, berwarna biru dalam basa, dan berwarna hijau
pada suasana netral.
Membuat Indikator Asam Basa dari Bahan Alami
1. Tujuan :
1) Membuat indikator asam basa dari ekstrak bahan alami
2) Menentukan sifat larutan dengan indikator alami
2. Alat dan Bahan :
1) Jeruk Nipis
2) Pepsodent
3) Deterjent
4) Kapur Sirih
5) Cuka
6) Bunga Sepatu
7) Kunyit
3. Langkah Kerja
1) Geruslah beberapa helai mahkota bunga berwarna sampai halus dengan
menggunakan lumpang dan alu. Untuk memudahkan penggerusan,
tambahkan air suling kurang lebih 6 mL.
2) Tuangkanlah kurang lebih 1 mL ekstrak ke dalam dua buah tabung reaksi
yang kering dan bersih.
3) Pada tabung reaksi yang pertama tambahkan cuka, sedangkan pada tabung
reaksi yang kedua tambahkan larutan ammonia.
4) Guncangkan tabung dan amatilah perubahan warna yang terjadi, kemudian
catat hasilnya.
5) Dengan menggunakan ekstrak diatas, ujilah sifat asam dan basa dari air jeruk,
air kapur, air garam, larutan HCl, dan larutan NaOH!
6) Tuangkan ekstrak mahkota bunga tersebut ke dalam lima buah tabung reaksi
yang kering dan bersih.
7) Kedalam tabung pertama tambahkan air jeruk, tabung kedua tambahkan air
kapur, tabung ketiga tambahkan air garam, tabung keempat tambahkan
larutan HCl, dan tabung ke lima tambahkan larutan ammonia.
8) Amati dan catat perubahan yang terjadi
9) Ulangi langkah kerja di atas untuk ekstrak mahkota bunga yang lain.
4. Tabel Pengamatan

N Bahan yang Bunga Sepatu Kunyit Sifat larutan


o di uji yang di uji
1. Jeruk Nipis Merah menjadi merah Kuning menjadi kuning Asam
2. Cuka Merah menjadi oren Kuning menjadi kuning Asam
3. Pepsodent Merah menjadi biru Kuning menjadi hijau Basa
4. Deterjent Merah menjadi hijau Kuning menjadi merah Basa
5. Kapur Merah menjadi hijau Kuning menjadi merah Basa

Pembahasan
1. Dari percobaan di atas jeruk nipis yang telah dicampurkan dengan bunga sepatu
yang telah dihaluskan, yang awalnya merah tetap menjadi merah. Sedangkan kunyit
yang dicampurkan dengan jeruk nipis juga yang awalnya kuning tetap menjadi
kuning. Dan sifat larutan keduanya yaitu ASAM.
2. Asam cuka di campurkan dengan bunga sepatu, maka warnanya yang awalnya
merah menjadi oren, sedangkan kunyit disaat di campurkan dengan asam cuka,
warnanya tetap berwarna kuning. Dan sifat larutan keduanya yaitu ASAM
3. Pepsodent di tambahkan dengan bunga sepatu yang telah dihaluskan, mengalami
perubahan dari merah menjadi biru, sedangkan pada kunyit juga mengalami
perubahan dari kuning menjadi hijau. Dan sifat larutan keduanya yaitu BASA.
4. Deterjent di tambahkan dengan bunga sepatu yang telah di haluskan, mengalami
perubahan dari merah menjadi hijau, sedangkan pada kunyit juga mengalami
perubahan dari kuning menjadi merah. Dan sifat keduanya yaitu BASA.
5. Kapur yang telah ditambahkan dengan bunga sepatu yang telah dihaluskan,
mengalami perubahan dari merah menjadi hijau, sedangkan pada kunyit juga
mengalami perubahan dari kuning menjadi merah.
5. Pertanyaan
1. Dari hasil percobaan yang merupakan larutan asam apa saja
2. Dari hasil percobaan yang merupakan larutan basa apa saja
3. Sebutkan pengertian indikator !
4. Sebutkan yang termasuk indikator alam dan indikator buatan!
5. Mengapa terjadi perubahan warna pada kelopak bunga dan kunyit?

Jawab :
2. Asam cuka dan jeruk nipis.
3. Pepsodent, deterjent, dan kapur.
4. Indikator adalah alat atau zat yang digunakan untuk mengetahui nilai pH suatu
larutan.
5. Indikator alam : kunyit, bunga kanan, bunga pacar air, bunga nusa indah, kubis
merah, dan bunga sepatu. Sedangkan indikator buatan : kertas lakmus, larutan
indikator, indikator universal, dan pH meter.
6. Terjadinya perubahan warna pada kelopak bunga sepatu dari merah menjadi biru,
jika di larutkan dengan larutan basa, sedangkan pada larutan asam tetap menjadi
merah. Dan pada kunyit terjadi perubahan warna kuning menjadi merah, jika
dilarutkan dengan larutan basa, sedangkan pada larutan asam tetap menjadi kuning

E.Kesimpulan
Asam adalah zat yang berasa asam dengan pH dibawah tujuh sedangkan basa
adalah zat yang bersifat kaustik dengan pH diatas tujuh dan senyawa yang
menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Pada umumnya basa
adalah senyawa ion yang berdiri dari kation logam dan anion OH -.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo, Unggul. 2014. Kimia untuk SMA/MA kelas Xl. Surakarta: Erlangga

Budi utomi, dkk. 2009. Kimia 2: untuk SMA/MA kelas XI, Program Ilmu Alam. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Syurki, S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung : ITB

Anda mungkin juga menyukai