Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM

ILMU DASAR KEPERAWATAN 1 (IDK 1)

PENGUJIAN pH LARUTAN MENGGUNAKAN INDIKATOR


LAKMUS PAPER UNIVERSAL

OLEH:
Kelompok : 3
Anggota : 1. ANNISA FITRI (142012019043)
2. AYU PUTRI FATIKHATUN (142012019044)
3. DIAH AJENG KURNIAWATI (142012019048)
4. ERNI SULISTIOWATI (142012019051)
5. FADHILAH TIARA PUTRI (142012019052)
6. M REZA PAHLEPI (142012019058)
7. MUHAMMAD FAJRI IKHSAN (142012019060)
8. NOVELYA MARCELLINA (142012019063)
9. TIARA VANESSA (142012019072)

Dosen Pengampu Rizki Nisfi Ramdhini, M.Si

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
1) DASAR TEORI
Asam dan basa sudah dikenal sejak dahulu, sejak berabad-abad yang lalu para ahli
mendefinisikan asam dan basa berdasarkan sifat larutannya saja. Larutan asam
mempunyai sifat asam, larutan basa mempunyai sifat pahit. Namun demikian tidak
dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara mencicipinya karena
berbahaya. Karna ada beberapa larutan asam dan basa yang tidak baik jika masuk
dalam tubuh kita seperti aki. Asam dan basa bisa dikenali dengan menggunakan
indikator asam dan basa, misalnya kertas lakmus merah dan biru.
a. Teori Arrbenius
Arrhenius mengemukakan suatu teori dalam disertassinya tahun 1882 yaitu bahwa
senyawa ionik dalam larutan akan terdissosiasi menjadi ion-ion penyusunnya. Menurut
Arrhenius, Asam adalah suatu zat atau senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air akan
menghasilkan ion hidronium (H+). Basa adalah suatu zat atau senyawa yang didalam
air (larutan) dapat menghasilkan ion (OH -). Reaksi netralisasi adalah reaksi antara
asam dengan basa yang menghasilkan garam.
Keterbatasan dari teori ini adalah bahwa reaksi asam basa hanyalah sebatas pada
larutan berair (aqueus, aq) dan asam basa adalah zat yang mengahasilkan H+ dan OH-.
b. Teori Bronsted-lowry
pada tahun 1923, Johannes Brosted (Denmark) dan Thomas Lowry (Inggris)
mempublikasikan tulisan yang mirip satu sama lain secara terpisah mengusulkan
bahwa “Yang berperan dalam memberikan sifat asam dan basa suatu larutan adalah ion
H+ atau proton (bahwa hidrogen hanya mempunyai sebuah proton dan sebuah elektron
sehingga jika elektronnya dilepaskan menjadi ion +1 yang tinggal hanya proton saja).
Pendekatan teori asam basa Brosted-Lowry tidak terbatas hanya pada larutan berair,
tetapi mencakup semua sistem yang mengandung proton (H+).
Menurut Brosted-Lowry asam adalah zat atau senyawa yang berperan sebagai
proton donor (pemberi H+) bisa berupa kation atau molekul netral kepada suatu
molekul atau ion. Basa adalah zat atau senyawa yang dapat menerima proton H + bisa
berupa anion atau molekul netral. Kata kunci teori asam basa Bronsted-lowry adalah
transef proton dari asam ke basa. Mengacu teori asam basa ini akan terjadinya transfer
proton, maka dikenal dengan istilah pasangan asam-basa konjungsi.
c. Teori Lewis
G.N Lewis, pada tahun 1923, mengemukakan teori asam basa dalam buku
Thermodynamics and the Free Energy of Chemical Substances. Menurut lewis, asam
adalah zat atau senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas atau akseptor
pasangan elektron dari zat atau senyawa lain untuk membentuk ikatan baru. Basa
adalah zat atau senyawa yang mendonorkan atau memberikan pasangan elektron bebas
dari zat atau senyawa untuk membentuk ikatan baru.
d. Ciri-Ciri Asam dan Basa
 Asam :
1. Bersifat korosif
2. Menghasilkan ion H+
3. Memilki pH <7
4. Bersifat masam ketika dilarutkan dalam air
5. Menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama yang berdifat asam
kuat
6. Merupakan cairan elektrolit
7. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
8. Larutan asam adalah oksida asam dengan air
 Basa :
1. Terasa pahit
2. Bersifat kaustik (licin seperti bersabun)
3. Menghasilkan OH-
4. Memiliki pH > 7
5. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
6. Menetralkan sifat asam
7. Larutan basa adalah oksida basa dengan air
 Larutan netral :
1. Rasa bervariasi
2. Tidak mengubah lakmus
3. Tidak bersifat korosif
4. Memiliki pH 7
5. Terdiri dari ion H+ dan OH –

2. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mengetahui angka derajat keasaman (pH) larutan uji
2. Mahasiswa mengetahi sifat larutan uji (asam kuat/asam lemah dan basa kuat/basa
lemah)

3. BAHAN DAN ALAT


A. Alat-alat
1. Kertas lakmus paper universal
2. Wadah larutan uji
3. Kertas Label
4. Alat tulis
5. Tisu kering
6. Kamera

B. Bahan Larutan Uji


1. Air mineral
2. Jeruk nipis
3. Jeruk Manis
4. Sabun cair
5. Minuman bersoda (sprite/fanta)
6. Cuka
7. Susu cair
8. Urin
9. Air garam
10. Pembersih lantai Fixal

4. CARA KERJA
1) Menyiapkan alat dan bahan larutan uji
2) Menggunakan alat proteksi diri (handscoon dan masker)
3) Memasukkan larutan uji ke dalam gelas yang sudah diberikan kertas label sesuai
jenis larutan uji
4) Mengambil satu strip lakmus untuk setiap pengujian larutan
5) Merendam lakmus ke dalam larutan uji diamkan selama 30 detik
6) Mengangkat lakmus dan lihat perubahan warna
7) Mencocokkan dan bandingkan dengan tabel keasaman yang sudah tertera di
box/kemasan lakmus untuk mengetahui derajat keasaman masing-masing larutan
uji
5. HASIL PENGAMATAN
No Larutan Perubahan Warna Lakmus Paper Universal p Sifat larutan
Uji Foto Sebelum Foto Sesudah H Asam/Basa/Netral
(Kuat/lemah)
1 Air Mineral 6 Asam Lemah
2 Air Garam 7 Netral

3 Urine 3 6 Asam Lemah

4 Sabun Cair 5 Asam Lemah

5 Pembersih 1 Asam kuat

toilet

6 Jeruk Manis 4 Asam Lemah


7 Susu 6 Asam Lemah

8 Soda 3 Asam Kuat

9 Cuka 2 Asam Kuat

10 Jeruk Nipis 2 Asam Kuat

6. PEMBAHASAN
Praktikum pengujian pH larutan asam-basa ini memiliki tujuan untuk mengetahui
angka derajat keasaman (pH) dalam larutan yang diuji coba, tapi tidak hanya itu
praktikum ini juga bertujuan untuk mengetahui sifat apakah yang terdapat di larutan
yang diujikan apakah bersifat asam kuat, asam lemah, basa kuat, basa lemah, atau
netral. Dengan asam kuat pH antara 1-3, asam lemah pH antara 4-6, basa lemah pH
antara 8-11, basa kuat pH antara 11-14, dan netral dengan pH 7.
Asam merupakan golongan senyawa kimia yang menghasilkan ion H+ jika
dilarutkan dalam air, asam dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-
hari dan berperan penting bagi kehidupan manusia. Asam ada yang berasal dari
sumber alami (tumbuhan dan hewan) yang disebut asam organik. Yang pada umumnya
bersifat asam lemah, contohnya buah jeruk, cuka makanan, sengatan lebah. Adapula
asam mineral, asam banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk mememnuhi kebutuhan
sehari hari dan bersifat asam kuat. Contohnya asam khlorida, asam sulfat untuk aki,
dan asam florida pada pabrik kaca. Ciri-ciri asam sendiri yaitu bersifat masam ketika
dilarutkan dalam air, berdifat korosif, menghasilkan ion H+, memiliki pH < 7,
merupakan cairan elektrolit, mengubah kertas lakmus biru menjadi merah, menyengat
bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama yang bersifat asam kuat.
Basa merupakan senyawa kimia yang menghasilkan ion OH- jika dilarutkan
didalam air. Basa umumnya berupa kristal padat, beberapa produk rumah tangga
seperti deodoran, obat maag, dan sabun serta diterjen mengandung basa. Adapun ciri-
ciri basa yaitu terasa pahit, bersifat kaustik, mengahasilkan OH - , memiliki pH >7,
mengubah kertas lakmus merah menjadi biru, dan dapat menetralkan sifat asam.
Larutan netral, larutan netral adalah larutan yang sifatnya netral atau tidak asam
dan tidak basa. Antara ion H+ dan OH - simbang atau sama. Larutan netral memiliki
ciri-ciri yaitu rasa bervariasi bisa asam bisa pahit atau yang lainnya, tidak mengubah
warna lakmus, tidak bersifat korosif, terdiri dari ion H+ dan ion OH - , dan kedua ion
tersebut seimbang.
Dalam melakukan praktikum pengujian pH larutan asam basa ini kami
menggunakan kertas lakmus universal. Langkah awal yang kami lakukan ialah
menyiapkan alat dan bahan yang terdiri dari ketas lakmus paper universal, wadah
larutan uji, kerta label, alat tulis, tisu kering, gunting, kamera, dan larutan uji yang
terdiri dari 10 larutan uji yaitu air mineral, jeruk nipis, jeruk manis, sabun cair,
minuman bersoda (sprite/fanta), cuka, susu cair, urine, air garam, pembersih lantai
fixal.
Setelah menyiapkan alat dan bahan kemudian kita menggunakan alat prokteksi
diri seperti handscoon dan masker. Setelah memakainya kita massukan larutan uji
kedalam gelas uji yang sudah deberi nama masing masing larutan dengan
menggunakan label. Kemudian kami mengambil kertas lakmus paper universial
berjumlah sesuai dengan larutan yang diuji karena kami menguji 10 larutan jadi kami
mengambil 10 kertas lakmus, lalu masing masing kertas lakmus diberikan nama sesuai
dengan larutan uji menggunakan label yang diletakkan di bagian kertas lakmus yang
berwarna putih. Sebelum melakuakan pengujian kami foto terlebih dahulu kertas
lakmus agar dapat membedakan setelah dan sebelum pengujian.
Setelah itu kami mulai pengujian pada masing-masing larutan dengan merendam
kertas lakmus pada setiap larutan sesuai nama label yang tertera selama kurang lebih
30 detik. Apabila sudah terlihat perubahan warna angkat kertas lakmus kemudian lihat
perubahan warna yang terjadi. Kemudian cocokkan dan bandingkan kertas lakmus
paper universal yang telah berubah warna dengan table kemasan yang sudah tertera di
box/kemasan lakmus untuk mengetahui nilai derajat keasaman dan sifat masing-
masing larutan uji, dan saat mencocokan kami mengambil gambar kertas lakmus
dengan table kemasan agar terbukti kecocokannya. Setelah melakukan perbandingan
dan mencocokan kami menulis dan menganalisis hasil pengujian tersebut berupa nilai
pH dari setiap larutan dan sifat yang terdapat dalam larut tersebut apakah asam kuat,
asam lemah, basa kuat, basa lemah.
Pada saat melakukan praktikum pengeujian pH larutan asam basa kami
menggunakan kertas lakmus paper universal karena kertas lakmus paper universal
tidak hanya membedakan asam dan basa saja tapi bisa menentukan nilai pH yang
terdapat dalam sebuah larutan uji, serta dapat menentukan sifat dari nilai pH tersebut
baik asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah. Berbeda dengan lakmus biru
merah, lakmus biru merah hanya bisa membedakan bahwa larutan uji bersifat asam
dan basa saja tidak sampai menentukan nilai pH yang terkandung dalam larutan uji
serta tidak dapat menentukan sifatnya pula. Membuktikan bahwa kertas lakmus paper
universal lebih spesifik dalam menentukan asam dan basa beserta nilai pH dan sifat
larutanj yang diuji.
Dalam praktikum pengujian pH larutan asam basa menggunakan indikator kertas
lakmus paper universal ini yang diperhatikan adalah perubahan warna yang terjadi
dikertas lakmus. Perubahan warna kertas lakmus yang terjadi yaitu kertas lakmus ada
yang menjadi lebih terang berdasarkan nilai pHnya yang tertera pada table kemasan.
pada kertas lakmus terdapat 4 strip warna yang berbeda. Pada strip 1 semakin asam dia
akan menjadi merah hampir merah tua dan saat asamnya lemah hingga netral dia akan
pudar menjadi kuning, saat basa warna yang dihasilkan warna kuning. Pada strip 2
saat semakin asam warna yang dihasilkan pudar atau warna kuning ,semakin lemah
asamnya hingga netral warnanya akan menjadi hijau muda, netral hijau tua dan saat
semakin basa warna yang dihsilkan biru tua saat basa lemah warna lebih ke hijau tua
sedikit biru. Pada strip 3 saat asam warna yang dihasiklan akan menjadi oren dan saat
semakin basa warn yang dihasilkan semakin pink, saat basa lemah warnnya oren
sedikit pink muda. Dan pada strip 4 saat asam akan menjadi oren muda dan saat basa
kuat berwarna merah bata dan basa lemah warna oren muda. Jadi saat asam kuat pH<
3 warna yang dihasilkan merah, asam lemah pH 3-6 warna yang dihasilkan
kuning/jingga, netral pH 7 warna yang dihasilkan hijau, basa lemah pH 8-11 warna
yang dihasilkan biru, basa kuat pH >11 warna yang dihasilkan ungu/violet.
Pada hasil pengujian asam basa setelah dicocokan dan dianalisis dapat dihasilkan
nilai pH dan sifat dalam masing masing larutan uji yaitu: Air mineral memiliki nilai
pH 6 dan memiliki sifat larutan asam lemah. Jeruk nipis nilai pH 2 memiliki sifat
larutan asam kuat. Jeruk Manis memiliki nilai pH 4 dan memiliki sifat larutan asam
lemah. Sabun cair memiliki nilai pH 5 dan memiliki sifat larutan asam lemah.
Minuman bersoda (sprite/fanta) memiliki nilai pH 3 dan memiliki sifat larutan asam
kuat. Cuka memiliki nilai pH 2 dan memiliki sifat larutan asam kuat. Susu cair
memiliki nilai pH 6 dan memiliki sifat larutan asam lemah. Urin memiliki nilai pH 6
dan memiliki sifat larutan asam lemah. Air garam memiliki nilai pH 7 dan memiliki
sifat larutan netral. Pembersih lantai Fixal memiliki nilai pH 1 dan memiliki sifat
larutan asam kuat.
7. KESIMPULAN
Praktikum ini melakukan tentang pengujian pH dalam sebuah larutan dengan
menggunakan indikator lakmus paper universal. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat diambila kesimpualan sebagai berikut :
1. Didapatkan pengaruh kertas lakmus universal terhadap nilai dan angka pH larutan.
Hal ini terjadi karena kertas lakmus universal mempuyai table yang membantu
dalam menentukan nilai pH, sehingga saat kertas lakmus berubah warna kita dapat
mencocokan kertas lakmus dengan table nilai pH. Dengan begitu, kami dapat
menentukan nilai pH yang terdapat dalam setiap larutan uji.
2. Didapatkan juga pengaruh kertas lakmus universal dalam menentukan sifat larutan
uji (asam lemah, asam kuat, basa lemah, basa kuat, dan netral). Saat memperoleh
nilai pH, kami dapat membedakan atau menentukan sifat sifat yang dihasilkan
masing masing larutan uji tidak hanya asam dan basa saja tetapi lebih spesifik lagi
yaitu sifat asam kuat, asam lemah, basa kuat, basa lemah, dan netral. Yang
berdasarkan nilai pH tersebut bahwa asam lemah nilai pH 4-6, asam kuat nilai pH
1-3, basa kuat 11-14, basa lemah 8-11.
8. LAMPIRAN
Alat dan bahan

Anggota kelompok
Penelitian
9. DAFTAR PUSTAKA
1. Jurnal teori asam basa fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas
negeri yogyakarta 2008
2. Jurnal bahan ajar kimia dasar fakultas teknik universitas negeri yogyakart
(staffnew.uny.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai