Anda di halaman 1dari 16

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari – hari.Berkaitan dengan asam basa, larutan dikelompokkan
dalam tiga golongan yaitu larutan yang bersifat asam, bersifat basa dan bersifat
netral.Akan tetapi larutan asam dan basa dibagi lagi menjadi dua jenis berdasarkan
sifatnya yakni larutan asam atau basa kuat dan larutan asam atau basa lemah.
Dalam kehidupan sehari hari kita dapat menemukan larutan asam, basa, dan
netral dengan sangat mudah.Ketiga golongan larutan tersebut memiliki fungsi,
manfaat serta dampak negatifnya tersendiri.Oleh karena itu, penting untuk kita
mengetahui dan mengenali ketiga golongan larutan tersebut. Salah satu cara untuk
mengetahui dan mengenali ketiga jenis larutan tersebut adalah dengan melaukan
uji larutan asam, larutan basa dan larutan netral.
Untuk itu proposal ini disusun dengan tujuan mengetahui cairan – cairan yang
bersifat asam, basa dan netral dengan menggunakan indikator asam basa dan
indikator pH ( Indikator Universal) melalui uji beberapa larutan.

1.2 Perumusan Masalah


Uji larutan asam dan larutan basa secara umum dilakukan untuk mengenali,
mengetahui dan mengklasifikasikan larutan sesuai dengan jenisnya, baik
berdasarkan sifat atau unsur penyusun nya. Berdasarkan hal tersebut, masalah
yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimanakah cara mengenali larutan asam dan basa berdasarkan sifat
sifat larutan tersebut?
b. Bagaimanakah cara mengklasifikasikan larutan asamdan basa
menggunakan uji kertas lakmus ?
c. Bagaimanakah cara mengklasifikasikan larutan asam dan basa
menggunakan uji kertas indikator universal ?

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai
berikut :
a. Untuk mengetahui caramengenali larutan asam dan larutan basa
berdasarkan sifat sifat larutan tersebut.
b. Untuk mengetahui cara mengklasifikasikan larutan asam dan larutan basa
menggunakan uji kertas lakmus.
c. Untuk mengetahui cara mengklasifikasikan larutan asam dan larutan basa
menggunakan uji kertas indikator universal.

1
1.4 Kontribusi Penelitian
Hasil penelitian uji larutan asam dan larutan basa ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan menambah wawasan para pembaca nya baik siswa
ataupun pihak guru. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat membantu
kehidupan sehari hari dalam membedakan kadar asam atau kadar basa dari sebuah
larutan. Yang nantinya juga dapat meminimalisir terjadinya dampak negatif yang
dapat ditimbulkan dari penggunaan larutan asam atau larutan basa yang tidak
sesuai dengan prosedur penggunaan.

1.5 Definisi Operasional


Uji larutan asam dan larutan basa adalah suatu uji untuk menentukan dan
mengklasifikasikan kadar asam dan basa dalam sebuah larutan dengan
menggunakan beberapa indikator salah satunya adalah kertas lakmus dan kertas
pH. Uji larutan ini dapat dilakukan dengan beberapa prosedur, akan tetapi
penggunanaan kertas lakmus dan kertas pH merupakan cara yang umum
dilakukan untuk mengetahui kadar asam dan basa dalam sebuah larutan.
Larutan asam adalah suatu zat yang jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion hidrogen (H+). Sehingga dapat kita ketahui, pembawa sifat asam
dalam sebuh larutan adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia dari
larutan asam selalu mengandung atom hidrogen.Larutan asam sangat mudah kita
temui dalam kehidupan sehari hari.Contohnya di dalam buah – buahan seperti
nanas, belimbing, mangga, jeruk, anggur, kedondong.dan sebagainya.Di dalam
tubuh manusia juga terdapat jaringan jaringan ataupun enzim yang mengandung
asam salah satu contohnya adalah jaringan yang melapisi dinding
lambung.Jaringan ini menghasilkan asam klorida yang memiliki fungsi penting
bagi sistem pencernaan manusia yaitu mematikan bakteri yang terdapat di dalam
makanan serta mengoptimalkan kondisi lambung untuk melakukan pencernaan
protein.
Larutan basa adalah suatu zat yang jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion hidroksida (OH–). Sehingga dapat ketahui, pembawa sifat basa
adalah ion OH– (ion hidroksida), sehingga rumus kimia basa selalu mengandung
senyawa OH (X-OH, X adalah atom atau senyawa lain misal Na (Natrium)
menjadi NaOH = Natrium Hidroksida).Sepertinya halnya larutanasam larutan
asam sangat mudah kita temui dalam kehidupan sehari –hari.Sifatnya yang licin
dan rasanya yang pahit dapat memudahkan kita untuk mengenalinya. Beberapa
contoh dari larutan basa adalah Natrium hidroksida dan kalium hidroksida, yang
pada umumnya digunakan sebagai bahan baku pembersih dalam rumah tangga,
misalnya sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan pembersih lantai.
Kemudian yang kedua adalah Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida,
yang pada umumnya terkandung dalam obat pereda nyeri lambung. Yang ketiga
adalahAmoniak, yang pada umumnya digunakan untuk pelarut desinfektan
(pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea.

2
Yang ketiga adalah larutan yang bersifat netral. Larutan netral adalah larutan
yang tidak terpengaruh oleh zat-zat kimia yang lain baik larutan yang berifat asam
maupun larutan yang bersifat basa.

1.6 Tinjauan Pustaka


Svante Arrhenius (1859-1897) : Kekuatan asam dalam larutan aqua
bergantung pada konsentrai ion-ion hidrogen di dalamnya.Asam adalah zat yang
dalam air melepakan ion H+, sedangkan basa adalah zat yang dalam air
melepaskan ion OH–.Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan
pembawa sifat basa adalah ion OH–.Asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ,
yang dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.Basa adalah hidroksida logam,
M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai berikut. M(OH)x ⎯⎯→ Mx+ + x OH–
Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi
basa.
Bronsted – Lowry (1923) :Asam adalah spesi yang memberikan donor proton
sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton daam suatu reaksi transfer
proton.
Lewis (1923) :Asam adalah penerima pasangan (akseptor) elektron bebas,
sedangkan basa adalah pemberi  (donor )pasangan elektron bebas.

1.7 Metode Penelitian


Uji larutan asam dan larutan basa pada penelitian ini menggunakan metode
eksperimental serta menggunakan prosedur observasi atau pengamatan.
Observasi dilakukan dengan mengamati perubahan warna pada kertas lakmus
merah atau kertas lakmus biru yang kemudian perubahan warna tersebut
disesuaikan dengan kertas indikator universal untuk menentukan kadar pH dalam
suatu larutan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sifat – sifat larutan


Larutan asam, basa dan netral dapat dikenali dan diklasifikasikan berdasarkan sifat
sifatnya. Larutan asam memiliki beberapa sifat yaitu :
a. Mengubah lakmus biru menjadi merah.
b. Dapat melarutkan batu kapur menghasilkan gas karbon dioksida.
c. Bila dilarutkan ke dalam air akan melepaskan ion hidrogen.
d. Bersifat korosif terhadap logam, serta mampu menetralkan basa.
Sama halnya dengan larutan asam, larutan basa juga memiliki beberapa sifat antara
lain :
a. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru,
b. Bereaksi dengan lemak membentuk sabun
c. Rasanya pahit dan
d. Bersifat korosif terhadap kulit.
Begitu pula dengan larutan asam dan basa, larutan netral juga memiliki beberapa sifat
antara lain :
a. Memiliki rasa yang bervariasi.
b. Tidak dapat merubah warna kertas lakmus.
c. Terurai menjadi [H+] dan [OH–].
d. Serta tidak bersifat korosif terhadap apapun.

2.2 Mengidentifikasi Larutan Asam, Basa dan Netral Menggunakan Kertas Lakmus
Pada penelitian ini digunakan kertas lakmus untuk mengidentifikasi kandungan asam
dan basa pada suatu larutan dengan prosedur sebagai berikut :
Warna kertas Perubahan warna dalam larutan
lakmus Asam Basa Netral
Merah Merah Biru Merah
Biru Merah Biru Biru

2.2.1 Alat dan Bahan


A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Pengaduk
5. Gelas kimia
6. Kertas lakmus

4
B. Bahan
1. Larutan gula (C6H12O6)
2. Larutan garam (NaCI)
3. Larutan alkohol ( C2H5OH)
4. Larutan asam asetat ( CH3COOH)
5. Larutan asam sulfat ( H2SO4)
6. Larutan asam klorida ( HCI)
7. Larutan natrium hidroksida (NaOH)
8. Air sumur / PDAM
9. Larutan sabun
10. Larutan kapur
11. Tissue
12. Susu
13. Air jeruk

C. Prosedur penelitian
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Diambil kelas kimia dan dilarutkan bahan dengan air yang akan diuji
asam basanya

5
3. Diberi tanda atau nama pada setiap cairan yang akan diuji

4. Dimasukkan satu persatu kertas lakmus merah atau biru

5. Diamati perubahan yang terjadi

6
6. Dicatat hasilnya pada tabel pengamatan.

2.2.2 Jenis Jenis Larutan


A. Larutan Gula
Larutan gula atau Larutan Glukosa merupakan larutan yang memiliki
rumus kimia C6H12O6.Berdasarkan identifikasi larutan gula didapatkan hasil
sebagai berikut yaitu larutan gula tidak mengubah warna kertas lakmus biru
menjadi merah ataupun sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan
gula termasuk dalam larutan netral.

B. Larutan Garam
Larutan garam merupakan larutan yang memiliki rumus kimia
NaCI.Berdasarkan identifikasi larutan garam didapatkan hasil sebagai berikut
yaitu larutan garam tidak mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
ataupun sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan garam
termasuk dalam larutan netral.

7
C. Alkohol
Alkohol merupakan larutan yang memiliki rumus kimia
C2H5OH.Berdasarkan identifikasi alkohol didapatkan hasil sebagai berikut
yaitu alkohol tidak mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah ataupun
sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alkohol termasuk dalam larutan
netral.

D. Larutan Kunyit
Larutan kunyit merupakan larutan yang biasa digunakan dalam uji
larutan asam dan basa sebagai pengganti larutan asam asetat.Berdasarkan
identifikasi larutan kunyit didapatkan hasil sebagai berikut yaitu larutan kunyit
tidak mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah ataupun sebaliknya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan kunyit termasuk dalam larutan
netral.

8
E. Larutan Asam Sulfat
Larutan asam sulfat merupakan larutan yang memiliki rumus kimia
H2SO4.Berdasarkan hasil identifikasi larutan asam sulfat didapatkan hasil
sebagai berikut yaitu larutan asam sulfat dapat mengubah warna kertas lakmus
biru menjadi merah dan tidak mengubah warna kertas lakmus merah menjadi
biru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan asam sulfat termasuk dalam
larutan asam

F. Larutan Asam Klorida


Larutan asam klorida merupakan larutan yang memiliki rumus kimia
HCI.Berdasarkan hasil identifikasi larutan asam klorida didapatkan hasil
sebagai berikut yaitu larutan asam sulfat dapat mengubah warna kertas lakmus
biru menjadi merah dan tidak mengubah warna kertas lakmus merah menjadi
biru.Sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan asam klorida termasuk dalam
larutan asam.

9
G. Larutan Natrium Hidroksida
Larutan natrium hidroksida merupakan larutan yang memiliki rumus
kimia NaOH.Berdasarkan hasil identifikasi larutan natrium hidroksida
didapatkan hasil sebagai berikut yaitu larutan natrium hidroksida dapat
mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru dan tidak dapat mengubah
warna kertas lakmus biru menjadi merah.Sehingga dapat disimpulkan bahwa
larutan natrium hidroksida termasuk dalam larutan basa.

H. Larutan Sabun
Larutan sabun merupakan larutan yang sering kita temui dalam
kehidupan sehari – hari. Larutan sabun juga mengandung kandungan asam/basa
di dalamnya. Berdasarkan hasil identifikasi larutan sabun didapatkan hasil
sebagai berikut yaitu larutan sabun dapat mengubah warna kertas lakmus
merah menjadi biru dan tidak dapat mengubah warna kertas lakmus biru
menjadi merah.Sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan sabun termasuk
dalam larutan basa.

10
I. Air Sumur/PDAM
Air sumur atau PDAM merupakan larutan yang memiliki manfaat dan
fungsi yang sangat penting dalam kehidupan sehari – hari. Berdasarkan hasil
identifikasi air sumur didapatkan hasil sebagai berikut yaitu air sumur tidak
mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah ataupun
sebaliknya.Sehingga dapat disimpulkan bahwa air sumur termasuk dalam
larutan netral.

J. Air Jeruk
Air jeruk merupakan larutan yang dapat dengan mudah kita temui
dalam kehidupan sehari – hari. Larutan jeruk juga mengandung kandungan
asam/basa di dalamnya. Berdasarkan hasil identifikasi air jeruk didapatkan
hasil sebagai berikut yaitu air jeruk atau larutan jeruk dapat mengubah warna
kertas lakmus biru menjadi merah dan tidak mengubah warna kertas lakmus
merah menjadi biru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa air jeruk termasuk
dalam larutan asam.

11
K. Air Susu
Air Susu merupakan salah satu larutan yang dapat dengan mudah kita
temui bahkan kita konsumsi dalam kehidupan sehari – hari. Berdasarkan hasil
identifikasi air susu didapatkan hasil sebagai berikut didapatkan hasil sebagai
berikut yaitu air susu tidak mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
ataupun sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa air susu termasuk
dalam larutan netral.

L. Air Kapur
Air Kapur merupakan salah satu larutan yang dapat dengan mudah kita
temui dalam kehidupan sehari – hari. Berdasarkan hasil identifikasi air kapur
didapatkan hasil sebagai berikut yaitu air kapur dapat mengubah warna kertas
lakmus merah menjadi biru dan tidak dapat mengubah warna kertas lakmus
biru menjadi merah.Sehingga dapat disimpulkan bahwa air kapur termasuk
dalam larutan basa.

12
No Sampel Lakmus Asam Basa Netral
Merah Biru
1. Larutan Gula M B 
2. Larutan Garam M B 
3. Larutan Alkohol M B 
4. Larutan Kunyit M B 
5. Larutan Asam Sulfat M M 
6. Larutan Asam Klorida M M 
7. Larutan Natrium B B 
Hidroksida
8. Larutan Sabun B B 
9. Air sumur M B 
10. Air Jeruk M M 
11. Air Susu M B 
12. Air Kapur M B 

2.3 Mengidentifikasi Larutan Asam, Basa dan Netral Menggunakan Kertas Indikator
Universal
Pada penelitian ini digunakan kertas indikator universal untuk mengukur kadar asam
dan basa pada suatu larutan dengan prosedur sebagai berikut :

2.3.1 Alat dan Bahan


A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Pengaduk
5. Gelas kimia
6. Kertas indikator universal
B. Bahan
1. Larutan Sabun
2. Larutan Jeruk
3. Larutan Kapur

C. Prosedur Penelitian
1. Dilakukan prosedur uji larutan asam dan basa menggunakan kertas lakmus
2. Diulangi langkah yang sama dengan menggunakan kertas indikator universal
3. Ditentukan warna pH yang dihasilkan dengan menggunakan peta warna
yang terdapat pada kotak kemasan indikator

13
2.3.2 Jenis – Jenis Larutan
A. Larutan Sabun
Larutan sabun merupakan larutan yang sering kita temui dalam
kehidupan sehari – hari. Larutan sabun juga mengandung kandungan
asam/basa didalamnya. Berdasarkan hasil identifikasi larutan sabun
menggunakan kertas indikator universal didapatkan hasil sebagai berikut pada
kertas indikator universal larutan sabun memunculkan warna cream, peach,
biru, dan kuning. Warna – warna tersebut sesuai dengan trayek pH nomor 11
pada kertas indikator universal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan
sabun memiliki kadar pH sebesar 11 dan termasuk dalam larutan basa.

B. Air Jeruk
Air jeruk atau larutan jeruk merupakan larutan yang dapat dengan
mudah kita temui dalam kehidupan sehari – hari. Berdasarkan hasil
identifikasi air jeruk menggunakan kertas indikator universal didapatkan hasil
sebagai berikut pada kertas indikator universal larutan sabun memunculkan
warna cream, orange, kuning dan peach. Warna – warna tersebut sesuai
dengan trayek pH nomor 3 pada kertas indikator universal. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa larutan sabun memiliki kadar pH sebesar 3 dan termasuk
dalam larutan asam.

14
C. Air kapur
Air Kapur merupakan salah satu larutan yang dapat dengan mudah kita
temui dalam kehidupan sehari – hari. Berdasarkan hasil identifikasi air kapur
menggunakan kertas indikator universal didapatkan hasil sebagai berikut pada
kertas indikator universal larutan sabun memunculkan warna peach, merah,
biru dan kuning. Warna – warna tersebut sesuai dengan trayek pH nomor 13
pada kertas indikator universal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan
sabun memiliki kadar pH sebesar 13 dan termasuk dalam larutan basa.

No Sampel Indikator Universal Asam Basa Netral


Warna Trayek pH
1. Larutan Sabun Cr, P, B, K 11 
2. Air Jeruk Cr, O, K, P 3 
3. Air Kapur P, M, B, K 13 

Keterangan :

Cr : Cream
P : Putih
B : Biru
K : Kuning
O : Orange
M : Merah

BAB III

15
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uji larutan asam dan basa yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa beberapa larutan dapat diidentifikasi dan diklasifikasikan berdasarkan sifat –
sifatnya.
Berdasarkan hasil identifikasi larutan menggunakan kertas lakmus dapat
disimpulkan bahwa larutan yang bersifat asam dapat mengubah kertas lakmus biru
menjadi merah dan tidak dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
Sedangkan, larutan yang bersifat basa dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi
biru dan tidak dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Kemudian, larutan
yang bersifat netral tidak dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
ataupun sebaliknya.
Berdasarkan hasil identifikasi larutan menggunakan kertas indikator universal
dapat disimpulkan bahwa larutan dapat diklasifikasikan berdasarkan warna yang muncul
pada kertas indikator universal yang dapat disesuaikan dengan trayek pH nya. Sehingga
larutan dapat diklasifikasikan berdasarkan kadar pH nya. Larutan yang bersifat asam
memiliki kadar pH dibawah 7 sedangkan larutan yang bersifat basa akan memiliki kadar
pH diatas 7. Dan pada larutan yang bersifat netral kadar pH bernilai 7.
3.2 Saran
Untuk menyempurnakan penelitian ini ada beberapa saran yang bisa membantu
pembaca agar mendapatkan hasil yang lebih efektif dan akurat, antara lain sebagai
berikut :
1. Menguasai teori sebelum melakukan penelitian pada uji larutan.
2. Utamakan keselamatan kerja.
3. Gunakan alat dan bahan sesuai prosedur.

16

Anda mungkin juga menyukai