Oleh:
Kelas : XI MIA 1
2017
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
A. Tujuan Percobaan
1. Menyelidiki sifat asam, basa, atau netral dari beberapa larutan.
2. Mengetahui pH beberapa larutan asam, basa, dan netral.
B. Dasar Teori
Setiap zat atau senyawa mempunyai sifat asam, basa atau netral. Cara yang tepat
untuk menentukan sifat tersebut adalah dengan menggunakan zat petunjuk yang disebut
indikator. Indikator asam basa adalah zat yang dapat berubah warna saat berada di
lingkungan asam atau di lingkungan basa. Ada beberapa jenis indikator yang dapat
digunakan, yaitu kertas lakmus, kertas indikator, indikator alami, dan larutan indikator.
Terdapat dua jenis kertas lakmus, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Apabila dimasukkan dalam larutan yang bersifat asam, kertas lakmus merah warnanya
akan tetap merah, sedangkan kertas lakmus biru akan berubah warna menjadi merah.
Kertas lakmus biru tidak berubah warna apabila dimasukkan ke dalam larutan yang
bersifat basa, tetapi kertas lakmus merah akan berubah warnanya menjadi biru.
Larutan asam memiliki pH lebih kecil dari 7 (pH asam < 7), larutan basa memiliki pH
lebih besar dari 7 (pH basa > 7), dan larutan netral memiliki pH sama dengan 7 (pH
netral = 7). Alat yang digunakan untuk mengukur pH disebut pH meter. Apabila di
laboratorium tidak menyedikan pH meter, dapat pula menggunakan kertas indikator
universal.
Catatan:
Bahan-bahan yang berbentuk padat harus ditambahkan air terlebih dahulu sebelum
dimasukkan ke dalam plat tetes.
D. Hipotesis
1. Jeruk merupakan asam sitrat maka bersifat asam, maka hipotesa untuk jeruk
adalah lakmus merah akan tetap berwarna merah dan lakmus biru akan berubah
menjadi merah.
2. Air mineral bersifat netral, maka hipotesa untuk air mineral adalah warna lakmus
tidak akan mengalami perubahan warna.
3. Air garam bersifat netral, maka hipotesa untuk air garam adalah warna lakmus
tidak akan mengalami perubahan warna.
4. Sari apel merupakan asam malat maka bersifat asam, maka hipotesa untuk apel
adalah lakmus merah akan tetap berwarna merah dan lakmus biru akan berubah
menjadi merah.
5. Shampo besifat basa karena licin dan pahit, maka hipotesa untuk shampo adalah
lakmus merah akan berwarna biru dan lakmus biru akan tetap berwarna biru.
6. Soda kue merupakan natrium bikarbonat maka bersifat netral, maka hipotesa
untuk soda kue adalah warna lakmus tidak akan mengalami perubahan warna.
7. Pocari sweat mengandung asam sitrat maka bersifat asam, maka hipotesa untuk
pocari sweat adalah lakmus merah akan tetap berwarna merah dan lakmus biru
akan berubah menjadi merah.
8. H2SO4 merupakan asam kuat, maka hipotesa untuk H2SO4 adalah lakmus merah
akan tetap berwarna merah dan lakmus biru akan berubah menjadi merah.
9. NaOH merupakan basa kuat, maka hipotesa untuk NaOH adalah lakmus merah
akan berwarna biru dan lakmus biru akan tetap berwarna biru.
10. Obat maag mengandung aluminium hidroksida yakni bersifat basa maka hipotesa
untuk obat maag adalah maka hipotesa untuk NaOH adalah lakmus merah akan
berwarna biru dan lakmus biru akan tetap berwarna biru.
E. Langkah Percobaan
1. Masukkan 10 tetes sampel yang akan di uji ke dalam plat tetes.
2. Masukkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam masing-masing larutan dan
amati perubahan warnanya.
3. Gantilah kertas lakmus tersebut dengan indikator universal. Catatlah pH tiap-tiap
larutan!
G. Evaluasi
1. Apakah kekurangan dari indikator universal?
Jawab:
Tidak dapat menunjukkan angka pH suatu larutan dengan signifikan.
2. Bedasarkan hasil percobaan, manakah yang termasuk larutan yang bersifat
asam,basa dan netral?
Jawab:
Asam = Air jeruk, Sari Apel, Pocari Sweat dan H2SO4
Basa = Soda kue dan NaOH
Netral = Air putih, Air garam, Shampoo dan Obat magh
H. Kesimpulan Percobaan
Tuliskan kesimpulan berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan!
Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa masing-masing larutan
memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada yang bersifat asam, basa ataupun netral. Hal
ini ditentukan oleh ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa). Dalam
zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut. Dan untuk mengukur sifat tersebut bisa
menggunakan indikator, seperti kertas lakmus,kertas indikator, indikator alami, dan
larutan indikator.
lakmus merah jika ditetesi larutan basa akan berubah warna menjadi biru.
Sebaliknya, jika ditetesi larutan asam dan netral warnanya tetap.
lakmus biru jika ditetesi larutan asam akan berubah warna menjadi merah.
Sebaliknya, jika ditetesi larutan basa dan netral warnanya tetap.
Sedangkan untuk larutan netral, lakmus biru akan tetap biru demikian juga
dengan lakmus merah akan tetap merah.
I. Referensi
https://brainly.co.id/tugas/3411207
http://journalnjourney.blogspot.co.id/2014/02/hasil-uji-coba-larutan-asam-dan-
basa.html
http://adjengsariwidiyaningsih.blogspot.co.id/2014/08/laporan-praktikum-kimia.html
https://fembrisma.wordpress.com/science-1/asam-basa-dan-garam/
J. Dokumentasi
A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui cara pembuatan indikator alami dari tumbuh-tumbuhan.
2. Menguji sifat asam dan basa suatu larutan dengan indikator alami.
B. Dasar Teori
Setiap zat atau senyawa mempunyai sifat asam, basa, atau netral. Cara yang tepat
untuk menentukan sifat tersebut adalah dengan menggunakan zat penunjuk yang
disebut indikator. Indikator asam basa adalah zat yang dapat berubah warna saat
berada di lingkungan basa.ada beberapa jenis indikator yang dapat digunakan, yaitu
kertas lakmus, kertas indikator, larutan indikator,dan indikator alami. Indikator alami
dapat dibuat dari tumbuh-tumbuhan dengan cara mengekstraknya.
D. Hipotesis
Indikator adalah zat yang dapat digunakan untuk menunjukkan sifat satu zat melalui
perubahan warnanya yang khas.Indikator bahan alam umumnya didapat dari tanaman
yang memiliki warna yang mencolok. Indikator asam dan basa adalah berasal dari
tanaman yang mempunyai warna selain putih dan berubah warna pada usasana asam
dan basa
E. Langkah Percobaan
1. Haluskanlah 4 ekstrak yakni kelopak bunga sepatu, daun iler,daun kubis ungu dan
kunyit dengan sedikit alkohol 10%, kemudian tambhkan lagi alkohol 10%
sebanyak 10 mL.
Berhati-hatilah saat menuangkan alkohol agar tidak mengenai tangan.
2. Saringlah ekstrak bunga sepatu dan amati warnanya.
3. Bersihkan cawan porselin dengan akuades.
4. Masukkan 2 tetes larutan cuka dan larutan kapur sirih ke dalam plat tetes, masing-
masing 4 lubang tetes.
Berhati-hatilah saat menuangkan alkohol agar tidak mengenai tangan.
5. Masukkan ke dalam larutan cuka dan larutan kapur sirih masing-masing 3 tetes
dari 4 ekstrak dan amati perubahan warnanya.
G. Evaluasi
1. Jelaskan definisi ekstrak berdasarkan percobaan yang telah dilakukan!
Jawab:
adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dari campurannya
dengan bantuan pelarut.
2. Kekurangan
Kurang akurat dalam membedakan asam dan basa
Mudah terosidasi/tidak tahan lama (tidak awet)
Tidak dapat menentukan pH suatu larutan.
I. Referensi
http://www.astalog.com/4897/sebutkan-bahan-bahan-yang-dapat-dipakai-sebagai-
indikator-alami.htm
http://ekaputramesakh.blogspot.co.id/2014/10/pembuatan-kertas-indikator-
alami_23.html
http://www.academia.edu/9110060/Indikator_Alami
http://dungdhebd.blogspot.co.id/2014/01/indikator-alami-asam-basa.html
http://srielfyra.blogspot.co.id/2013/02/makalah-asam-basa-indikator-alami_2918.html
http://ditakustawardani.blogspot.co.id/2014/02/percobaan-indikator-bahan-
alam_27.html
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&
uact=8&ved=0ahUKEwj9xNLplOXRAhWFrI8KHf17Dj4QFghGMAU&url=http%3
A%2F%2Fdocuments.tips%2Fdocuments%2Flaporan-praktikum-
kimiadoc.html&usg=AFQjCNEpQ7ZliHZom7QJZh0z_2QRVFwhZA&sig2=swbJum
ibRhJOpdxVPX4w_A&bvm=bv.145822982,d.c2I
J. Dokumentasi