I. TUJUAN
Menyelidiki sifat beberapa larutan garam di dalam air, untuk menemukan hubungan
antara ion-ion pembentuk garam dengan sifat larutan garam.
V. HASIL PENGAMATAN
No Larutan pH Sifat
. (<7, =7, >7) Larutan
1. NaCl 1M =7 Netral
2. NH4Cl 1 M <7 / =6 Asam
3. CH3COONa 1 M >7 / =10 Basa
4. Na2CO3 1 M >7 / =11 Basa
5. (NH4)2SO4 1 M <7 / =6 Asam
6. MgSO4 1 M =7 Netral
7. CuSO4 1 M <7 / =4 Asam
8. (CH3COO)2Pb 1 <7 / =5 Asam
M
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini dilakukan uji coba terhadap beberapa larutan sebagai berikut;
1.NaCl 1M
2.NH4Cl 1 M
3.CH3COONa 1 M
4.Na2CO3 1 M
5.(NH4)2SO4 1 M
6.MgSO4 1 M
7.CuSO4 1 M
8.Pb(CH3COO)2 1 M
Untuk diketahui sifatnya dengan menggunakan uji bersama kertas lakmus merah dan biru
serta diuji bersama kertas indikator universal. Setelah melakukan percobaan ini maka diperoleh
jika larutan NaCl diletakan kertas lakmus merah maka tidak terjadi perubahan warna pada kertas,
kemudian apabila diletakan kertas lakmus biru maka tidak terjadi perubahan warna pada kertas,
dan jika di uji dengan kertas indikator universal maka perubahan warna sesuai dengan warna PH
7, lalu pada larutan NH4Cl apabila diletakan kertas lakmus merah maka tidak terjadi perubahan
warna pada kertas, kemudian apabila diletakan kertas lakmus biru maka terjadi perubahan warna
ke warna merah pada kertas, dan jika di uji dengan kertas indikator universal maka perubahan
warna sesuai dengan warna PH 6, selanjutnya pada larutan CH 3COONa apabila diletakan kertas
lakmus merah maka terjadi perubahan warna ke warna biru pada kertas, kemudian apabila
diletakan kertas lakmus biru maka tidak terjadi perubahan warna pada kertas, dan jika di uji
dengan kertas indikator universal maka perubahan warna sesuai dengan warna PH 10, setelah itu
pada larutan Na2CO3 apabila diletakan kertas lakmus merah maka terjadi perubahan warna ke
warna biru pada kertas, kemudian apabila diletakan kertas lakmus biru maka tidak terjadi
perubahan warna pada kertas, dan jika di uji dengan kertas indikator universal maka perubahan
warna sesuai dengan warna PH 11, lanjut pada larutan (NH 4)2SO4 apabila diletakan kertas
lakmus merah maka tidak terjadi perubahan warna pada kertas, kemudian apabila diletakan
kertas lakmus biru maka terjadi perubahan warna ke warna merah pada kertas, dan jika di uji
dengan kertas indikator universal maka perubahan warna sesuai dengan warna PH 6, lalu pada
larutan MgSO4 apabika diletakan kertas lakmus merah maka tidak terjadi perubahan warna pada
kertas, kemudian apabila diletakan kertas lakmus biru maka tidak terjadi perubahan warna pada
kertas, dan jika di uji dengan kertas indicator universal maka perubahan warna sesuai dengan
warna PH 7, lanjur pada larutan CuSO4 diletakan kertas lakmus merah maka tidak terjadi
perubahan warna pada kertas, kemudian apabila diletakan kertas lakmus biru maka terjadi
perubahan warna ke warna merah pada kertas, dan jika di uji dengan kertas indikator universal
maka perubahan warna sesuai dengan warna PH 4, dan pada larutan Pb(CH3COO)2 diletakan
kertas lakmus merah maka tidak terjadi perubahan warna pada kertas, kemudian apabila
diletakan kertas lakmus biru maka terjadi perubahan warna ke warna merah pada kertas, dan jika
di uji dengan kertas indicator universal maka perubahan warna sesuai dengan warna PH 5. Dari
kedelapan larutan garam tersebut maka mereka dapat dikelompokan berdasarkan sifatnya sebagai berikut;
Kemudian diperoleh reaksi hidrolisis dari kedelapan larutan garam sebagai berikut;
1. NaCl
Diketahui bahwa
Na⁺ berasal dari basa kuat NaOH sehingga tidak dapat terhidrolisis
Cl⁻ berasal dari asam kuat HCl sehingga tidak dapat terhidrolisis
2. NH₄Cl
NH₄Cl ⇄ NH₄⁺ + Cl⁻
Cl⁻ berasal dari asam kuat HCl sehingga tidak dapat terhidrolisis
Reaksi hidrolisisnya sebagai berikut:
3. CH₃COONa
Na⁺ berasal dari basa kuat NaOH sehingga tidak dapat terhidrolisis
4. Na2CO3
Na⁺ berasal dari basa kuat NaOH sehingga tidak dapat terhidrolisis
5. (NH₄)₂SO₄
SO₄²⁻ berasal dari asam kuat H₂SO₄ sehingga tidak dapat terhidrolisis
6. MgSO4
Mg2+ berasal dari basa kuat Mg(OH)2 sehingga Tidak dapat terhidrolisis
SO42- berasal dari Asam kuat H₂SO₄ sehingga Tidak dapat terhidrolisis
7. CuSO4
SO42- berasal dari Asam kuat H₂SO₄ sehingga Tidak dapat terhidrolisis
8. Pb(CH3COO)2
VII. KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara ion-ion pembentuk garam dengan
sifat larutan garam adalah sebagai berikut:
1. Garam terlarut akan bersifat netral bila dibentuk oleh anionnya dari asam kuat dan
kationnya dari basa kuat
2. Garam terlarut akan bersifat asam bila dibentuk oleh anionnya asam kuat dan kationnya
dari basa lemah
3. Garam terlarut akan bersifat basa bila dibentuk oleh anionnya dari asam lemah dan
kationnya dari basa kuat
4. Sementara untuk garam terlarut yang anionnya dari asam lemah dan kationnya dari basa
lemah sifatnya tidak tetap, ditinjau apabila
Selain itu sifat larutan garam juga dapat diketahui melalui uji terhadap kertas lakmus merah dan
biru serta kertas indikator universal
quipper.com (2019, 28 Agustus) Hidrolisis – Kimia Kelas 11 – Teori, Jenis Reaksi, dan Contoh
Soal. Diakses pada 21 Februari 2021, dari
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/hidrolisis-kimia-kelas-11/