Anda di halaman 1dari 10

A.

Konsep Hidrolisis Garam


Hidrolisis garam merupakan reaksi antara air dengan ion-ion yang berasal dari asam
lemah atau basa lemah dari suatu garam. Komponen garam (kation atau anion) berasal dari
asam lemah dan basa lemah membentuk ion H3O+ dan OH–.
Dari konsep di atas, terlihat bahwa hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu
komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika garam
yang terbentuk berasal asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral sehingga
tidak akan terhidrolisis. Berdasarkan penjelasan di atas, garam-garam yang mengalami
hidrolisis adalah
 garam dari asam kuat dan basa lemah,
 garam dari asam lemah dan basa kuat,
 garam dari asam lemah dan basa lemah,

1. Garam dari asam kuat dan basa lemah


Garam NH4Cl merupakan salah satu garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa
lemah. Di dalam air, NH4Cl akan terionisasi sempurna menurut persamaan reaksi
berikut.
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq)
asam konjugasi kuat basa konjugasi lemah
NH4+ merupakan asam konjugasi kuat dari NH4OH, dan memberikan proton,
sedangkan Cl–, merupakan basa konjugasi lemah dari HCl, tidak cukup kuat menarik
proton. Akibatnya, hanya NH4+ yang akan terhidrolisis di dalam air.
Reaksi yang terjadi

NH4+(aq) + H2O(l ) ↔ NH3(aq) + H3O+(aq)

Reaksi hidrolisis di atas merupakan reaksi kesetimbangan. Ion H3O+ yang terbentuk
menyatakan bahwa larutan garam bersifat asam.

2. Garam dari asam lemah dan basa kuat


Garam CH3COONa merupakan salah satu contoh garam yang terbentuk dari asam
lemah dan basa kuat. Di dalam air CH3COONa akan terionisasi sempurna menurut
persamaan reaksi berikut.
CH3COONa(aq) → Na+(aq ) + CH3COO–(aq)
asam konjugasi lemah basa konjugasi kuat
CH3COO– merupakan basa konjugasi kuat dari CH3COOH yang bereaksi dengan
air. Na+ merupakan basa konjugasi lemah dari NaOH dan tidak bisa bereaksi dengan
air. Reaksi yang terjadi adalah

CH3COO–(aq)+H2O(l) ↔ CH3COOH(aq) + OH–(aq)


Adanya ion OH– menunjukkan bahwa larutan garam bersifat basa.

3. Garam dari asam lemah dan basa lemah


Salah satu contoh garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah adalah
NH4CH3COO. Di dalam air, NH4CH3COO akan terurai sempurna menjadi ion-
ionnya. Persamaan reaksi yang terjadi adalah
CH3COONH4(aq) → NH4+(aq) + CH3COO–(aq)
asam konjugasi kuat basa konjugasi kuat
NH4+ merupakan asam konjugasi kuat dari NH4OH yang akan bereaksi dengan air.
Demikian pula CH3COO– merupakan basa konjugasi kuat dari COOH, dan juga akan
bereaksi dengan air. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut.

NH4+(aq) + H2O(l) ↔ NH3(aq) + H3O+(aq)

CH3COO–(aq) + H2O(l) ↔ CH3COOH(aq) + OH–(aq)


Pada hasil reaksi terdapat ion H3O+ dan OH–. Jadi, garam ini bisa bersifat asam,
basa, atau netral tergantung dari kekuatan relatif asam dan basa. Kekuatan asam dan
basa bersangkutan ditunjukkan oleh harga Ka (tetapan ionisasi asam lemah) dan Kb
(tetapan ionisasi basa lemah).
 Jika harga Ka > Kb , berarti [H+] > [OH–] sehingga garam bersifat asam.
 Jika harga Ka < Kb , berarti [H+] < [OH–] sehingga garam bersifat basa.
 Jika harga Ka = Kb berarti [H+] = [OH–] sehingga garam bersifat netral.

B. Menghitung pH Larutan Garam


Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Walaupun jumlah garam yang
terhidrolisis hanya sedikit, tetapi hal itu bisa merubah pH larutan.
Pada hidrolisis garam dikenal istilah tetapan hidrolisis (Kh) yang digunakan untuk
menunjukkan kesetimbangan hidrolisis secara kuantitatif. Tetapan hidrolisis (Kh) terkait
dengan tetapan ionisasi asam (Ka) dan tetapan ionisasi basa (Kb) serta dapat digunakan untuk
menentukan pH larutan garam.
1. pH larutan garam dari asam kuat dan basa lemah
Garam NH4Cl di dalam air akan terurai menjadi NH4+ dan Cl–. NH4+ merupakan
basa konjugasi kuat dan dapat bereaksi dengan air menurut persamaan reaksi
berikut.

NH4+(aq) + H2O(l ) ↔ NH3(aq) + H3O+(aq)

atau

NH4+(aq) ↔ NH3(aq) + H+(aq)

Jika NH3 diberi simbol B, maka persamaan reaksi di atas dapat dituliskan

BH+(aq) ↔ B(aq) + H+(aq)

Tetapan hidrolisis (Kh) dapat dituliskan sebagai berikut.

[B][H+ ]
Kh =
[BH+ ]

dengan
Kh = tetapan hidrolisis
[B] = molaritas ion garam yang terhidrolisis (M)
[H+] = molaritas ion H+ (M)
[BH+]= molaritas basa konjugasi (M)

Harga tetapan hidrolisis (Kh) dapat dihubungkan dengan tetapan ionisasi basa lemah
(Kb) dan tetapan kesetimbangan air ( Kw).

BH+(aq) + H2O(l) ↔ B(aq) + H3O+(aq) K = Kh

B(aq) + H2O(l) ↔ BH+(aq) + OH–(aq) K = Kb

H2O(l) ↔ H3O+(aq) + OH–(aq) K = Kw

Jika Kw dibagi dengan Kb akan diperoleh Kh, maka secara matematika dapat
dituliskan sebagai berikut.
𝐾𝑤
Kh =
𝐾𝑏
Dari persamaan reaksi di atas terlihat bahwa [B] = [H+], sehingga

[H+ ][H+ ]
Kh =
[BH+ ]
[H+ ]2
=
[BH+ ]
[H+] = √K ℎ[BH+ ]

Jadi, pH larutan garam dapat ditentukan dengan rumus berikut.

pH = – log [H+]

= – log √K ℎ[BH+ ]

Contoh

Hitung tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4Cl 0,001 M jika harga Kb = 10-5

Jawab :

NH4Cl terionisasi sempurna dalam air membentuk NH4+ dan Cl-. Karena NH4+ merupakan
asam konjugasi kuat (dari NH4OH), maka NH4+ yang mengalami hidrolisis. Persamaan
reaksinya adalah sebagai berikut :

NH4+ (aq) ↔ NH3(aq) + H+(aq)

Tetapan hidrolisisnya dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :


𝐾𝑤
Kh =
𝐾𝑏

10−14 M2
Kh = = 10-9 M
10−5 M

Untuk menghitung pH larutan garam, molaritas NH4+ harus diketahui terlebih dahulu.

NH4Cl(aq) ↔ NH4+(aq) + Cl–(aq)


Mula-mula 0,001 mol - -
Reaksi 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol
Akhir - 0,001 mol 0,001 mol

H+ larutan garam dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :


[H+] = √𝐾ℎ [𝑁𝐻4 + ]
[H+] = √10−9 𝑀 × 0,001 𝑀
[H+] = 10-6 M

pH = - log [H+]
= - log 10-6 = 6

Jadi, tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4Cl masing-masing 10-9 M dan 6.

2. pH larutan garam dari asam lemah dan basa kuat


Garam CH3COONa di dalam air akan terurai sempurna menjadi CH3COO– dan Na+.
CH3COO– merupakan basa konjugasi kuat dari CH3COOH yang akan bereaksi
dengan air menurut persamaan reaksi berikut.

CH3COO–(aq) + H2O(l) ↔ CH3COOH(aq) + OH–(aq)


Jika CH3COOH diberi simbol AH, maka persamaan reaksi di atas menjadi

A–(aq) + H2O(l) ↔ AH(aq) + OH–(aq)


Tetapan hidrolisis (Kh) dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.

[AH][OH− ]
Kh =
[A− ]

dengan

Kh = Tetapan hidrolisis
[AH] = molaritas asam (M)
[OH-]= molaritas basa (M)
[A-] = molaritas basa konjugasi (M)

Molaritas ion OH– sama dengan molaritas AH. Sedangkan molaritas kesetimbangan
ion A– dapat dianggap sama dengan molaritas ion yang berasal dari garam. Sehingga
diperoleh [AH] = [OH–] dan
[OH− ][OH− ]
Kh =
[A− ]

[OH− ]2
=
[A− ]
[OH-] = √K ℎ[A− ]

Harga tetapan hirolisis Kh dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam lemah AH
(Ka) dan tetapan kesetimbangan air ( Kw).
AH(aq) ↔ A–(aq)+ H+(aq) K = Ka
A–(aq)+H2O(l) ↔ AH(aq)+OH–(aq) K = Kh +
H2O(l) ↔ H+(aq)+OH–(aq) K = Kw
Menurut prinsip kesetimbangan diperoleh:

𝐾𝑤
Ka Kh =Kw atau Kh =
𝐾𝑎

𝐾𝑤
Jika Kh = digabung dengan [OH-] = √𝐾ℎ [𝐴− ]maka diperoleh
𝐾𝑎
𝐾𝑤
OH- = √ [𝐴− ]
𝐾𝑎

pH larutan garam dapat ditentukan dengan rumus

pOH = – log [OH–]


pH = pKw – pOH

Contoh :

Tentukan tetapan hidrolisis dan pH dari larutan (CH3COO)2Ca 0,2 M. Diketahui harga Ka
CH3COOH = 1,8 × 10-9.

Jawab :

Di dalam air (CH3COO)2Ca terurai sempurna menjadi ion-ionnya yaitu CH3COO- dan Ca2+.
Karena CH3COO- merupakan basa konjugasi kuat dari CH3COOH, maka CH3COO- saja yang
terhidrolisis. Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut :

CH3COO-(aq) + H2O(l) ↔ CH3COOH(aq) + OH-(aq)


Nilai Kh dapat dihitung dengan cara berikut :
𝐾𝑤
Kh =
𝐾𝑎

1 × 10−14 M2
= = 5,56 × 10-5 M
1,8 × 10−9 M

Untuk menghitung pH, molaritas CH3COO- perlu diketahui :

(CH3COO)2Ca(aq) → 2 CH3COO-(aq) + Ca2+(aq)


Mula-mula : 0,2 mol - -
Reaksi : 0,2 mol 0,4 mol 0,2 mol
Akhir : - 0,4 mol 0,2 mol
Molaritas ion OH- larutan garam dapat ditentukan dengan cara berikut :

[OH-] = √𝐾ℎ [𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂− ]


[OH-] = √5,56 × 10−5 𝑀 × 0,4 𝑀
[OH-] = 1,49 × 10-3 M

pOH larutan garam


pOH = - log [OH-]
= - log (1,49 × 10-5 M)
= 5 – log 1,49
= 5- 0,17
= 4,83
pH larutan garam
pH = pKw – pOH
= 14- 4,83
= 9,17

Jadi, besar tetapan hidrolisis dan pH larutan garam (CH3COO)2Ca masing-masing adalah
5,56 × 10-5 M dan 9,17.

3. pH Larutan garam dari asam lemah dan basa lemah


Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total.
Artinya pada hidrolisis ini, basa konjugasi A– dari asam lemah AH dan asam
konjugasi BH+ dari basa lemah B terjadi reaksi hidrolisis. Persamaan reaksi yang
terjadi adalah
A–(aq) + H2O(l) ↔ AH(aq) + OH–(aq)
BH+(aq) ↔ B(aq) + H+(aq)
A–(aq) +BH+(aq) +H2O(l) ↔ AH(aq)+ OH–(aq)+B(aq)+H+(aq)

Secara kuantitatif, pH larutan sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb maupun


dengan molaritas garam. pH larutan hanya bisa ditentukan melalui pengukuran. Jika
garam yang terhidrolisis sedikit, maka pH larutan dapat diperkirakan dengan rumus
berikut.

𝐾𝑤 × 𝐾𝑎
[H+] = √
𝐾𝑏

dengan

Kw = tetapan ionisasi air


Ka = tetapan ionisasi asam
Kb = tetapan ionisasi basa
[H+] = molaritas H+..................... (M)
Hubungan Ka, Kb dan Kh dapat dirumuskan seperti di bawah ini

𝐾𝑤
Kh =
𝐾𝑎 × 𝐾𝑏

Contoh :

Hitung tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4CN 0,1 M (Ka HCN = 4,0×10-10
dan Kb NH3 =1,8 × 10-5).
Jawab
Di dalam air NH4CN terionisasi sempurna menurut persamaan reaksi berikut.
NH4CN(aq) ↔ NH4+(aq) + CN–(aq)
Garam ini berasal dari asam lemah HCN dan basa lemah NH3, sehingga akan
terhidrolisis sempurna. Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut.
NH4+(aq) ↔ NH3(aq) + H+(aq)
CN–(aq) + H2O(l) ↔ HCN(aq) + OH–(aq)
Harga Kh dapat dihitung dengan cara berikut :
𝐾𝑤
Kh =
𝐾𝑎 × 𝐾𝑏

10−14
= (4,0 ×10−10 )×(1,8 ×10−5 )

= 1,389

pH larutan garam NH4CN hanya tergantung dari harga Ka dan Kb sehingga diperoleh

𝐾𝑤 × 𝐾𝑎
[H+] = √ 𝐾𝑏

(1 ×10−14 )M2 ×(4,0 ×10−10 )M


= √
1,8 ×10−5 M
= 4,714 × 10-10 M
pH = - log [H+]
= - log 4,714 × 10-10 M
= 10 - log 4,714
= 10 – 0,673
= 9,327

Jadi, tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4CN adalah 4,714 × 10-10 dan 9,327.

C. Hidrolisis Garam dalam Kehidupan Sehari-hari

Konsep hidrolisis garam digunakan dalam produk pemutih pakaian untuk


menghilangkan noda. Pada produk ini digunakan garam NaOCl yang sangat reaktif.
Adapun reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut.

NaOCl(aq) → Na+(aq) + OCl–(aq)

OCl– merupakan basa konjugasi kuat (dari HOCl) yang akan terhidrolisis menurut
persamaan reaksi berikut.

OCl–(aq) + H2O(aq) ↔ HOCl(aq) + OH–(aq)


Selain itu, konsep hidrolisis garam juga dipakai pada pupuk tanaman, yaitu
(NH4)2SO4. Larutan (NH4)2SO4 digunakan untuk menurunkan pH tanah. Persamaan
reaksi yang terjadi adalah

(NH4)2SO4 (aq) → 2NH4+(aq) + SO42–(aq)

NH4+ merupakan asam konjugasi kuat sehingga akan mengalami hidrolisis. Reaksinya
adalah

NH4+(aq) ↔ NH3(aq) + H+(aq)

Beberapa garam, seperti NH4NO3 juga digunakan sebagai bahan obat-obatan,


misalnya untuk kompres dingin bagi atlit.

Anda mungkin juga menyukai