Reaksi hidrolisis di atas merupakan reaksi kesetimbangan. Ion H3O+ yang terbentuk
menyatakan bahwa larutan garam bersifat asam.
atau
Jika NH3 diberi simbol B, maka persamaan reaksi di atas dapat dituliskan
[B][H+ ]
Kh =
[BH+ ]
dengan
Kh = tetapan hidrolisis
[B] = molaritas ion garam yang terhidrolisis (M)
[H+] = molaritas ion H+ (M)
[BH+]= molaritas basa konjugasi (M)
Harga tetapan hidrolisis (Kh) dapat dihubungkan dengan tetapan ionisasi basa lemah
(Kb) dan tetapan kesetimbangan air ( Kw).
Jika Kw dibagi dengan Kb akan diperoleh Kh, maka secara matematika dapat
dituliskan sebagai berikut.
𝐾𝑤
Kh =
𝐾𝑏
Dari persamaan reaksi di atas terlihat bahwa [B] = [H+], sehingga
[H+ ][H+ ]
Kh =
[BH+ ]
[H+ ]2
=
[BH+ ]
[H+] = √K ℎ[BH+ ]
pH = – log [H+]
= – log √K ℎ[BH+ ]
Contoh
Hitung tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4Cl 0,001 M jika harga Kb = 10-5
Jawab :
NH4Cl terionisasi sempurna dalam air membentuk NH4+ dan Cl-. Karena NH4+ merupakan
asam konjugasi kuat (dari NH4OH), maka NH4+ yang mengalami hidrolisis. Persamaan
reaksinya adalah sebagai berikut :
10−14 M2
Kh = = 10-9 M
10−5 M
Untuk menghitung pH larutan garam, molaritas NH4+ harus diketahui terlebih dahulu.
pH = - log [H+]
= - log 10-6 = 6
Jadi, tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4Cl masing-masing 10-9 M dan 6.
[AH][OH− ]
Kh =
[A− ]
dengan
Kh = Tetapan hidrolisis
[AH] = molaritas asam (M)
[OH-]= molaritas basa (M)
[A-] = molaritas basa konjugasi (M)
Molaritas ion OH– sama dengan molaritas AH. Sedangkan molaritas kesetimbangan
ion A– dapat dianggap sama dengan molaritas ion yang berasal dari garam. Sehingga
diperoleh [AH] = [OH–] dan
[OH− ][OH− ]
Kh =
[A− ]
[OH− ]2
=
[A− ]
[OH-] = √K ℎ[A− ]
Harga tetapan hirolisis Kh dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam lemah AH
(Ka) dan tetapan kesetimbangan air ( Kw).
AH(aq) ↔ A–(aq)+ H+(aq) K = Ka
A–(aq)+H2O(l) ↔ AH(aq)+OH–(aq) K = Kh +
H2O(l) ↔ H+(aq)+OH–(aq) K = Kw
Menurut prinsip kesetimbangan diperoleh:
𝐾𝑤
Ka Kh =Kw atau Kh =
𝐾𝑎
𝐾𝑤
Jika Kh = digabung dengan [OH-] = √𝐾ℎ [𝐴− ]maka diperoleh
𝐾𝑎
𝐾𝑤
OH- = √ [𝐴− ]
𝐾𝑎
Contoh :
Tentukan tetapan hidrolisis dan pH dari larutan (CH3COO)2Ca 0,2 M. Diketahui harga Ka
CH3COOH = 1,8 × 10-9.
Jawab :
Di dalam air (CH3COO)2Ca terurai sempurna menjadi ion-ionnya yaitu CH3COO- dan Ca2+.
Karena CH3COO- merupakan basa konjugasi kuat dari CH3COOH, maka CH3COO- saja yang
terhidrolisis. Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut :
1 × 10−14 M2
= = 5,56 × 10-5 M
1,8 × 10−9 M
Jadi, besar tetapan hidrolisis dan pH larutan garam (CH3COO)2Ca masing-masing adalah
5,56 × 10-5 M dan 9,17.
𝐾𝑤 × 𝐾𝑎
[H+] = √
𝐾𝑏
dengan
𝐾𝑤
Kh =
𝐾𝑎 × 𝐾𝑏
Contoh :
Hitung tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4CN 0,1 M (Ka HCN = 4,0×10-10
dan Kb NH3 =1,8 × 10-5).
Jawab
Di dalam air NH4CN terionisasi sempurna menurut persamaan reaksi berikut.
NH4CN(aq) ↔ NH4+(aq) + CN–(aq)
Garam ini berasal dari asam lemah HCN dan basa lemah NH3, sehingga akan
terhidrolisis sempurna. Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut.
NH4+(aq) ↔ NH3(aq) + H+(aq)
CN–(aq) + H2O(l) ↔ HCN(aq) + OH–(aq)
Harga Kh dapat dihitung dengan cara berikut :
𝐾𝑤
Kh =
𝐾𝑎 × 𝐾𝑏
10−14
= (4,0 ×10−10 )×(1,8 ×10−5 )
= 1,389
pH larutan garam NH4CN hanya tergantung dari harga Ka dan Kb sehingga diperoleh
𝐾𝑤 × 𝐾𝑎
[H+] = √ 𝐾𝑏
Jadi, tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4CN adalah 4,714 × 10-10 dan 9,327.
OCl– merupakan basa konjugasi kuat (dari HOCl) yang akan terhidrolisis menurut
persamaan reaksi berikut.
NH4+ merupakan asam konjugasi kuat sehingga akan mengalami hidrolisis. Reaksinya
adalah