Disusun oleh:
Riandini Widiningsih
Kompetensi Dasar
A. KONSEP HIDROLISIS
Garam
Garam merupakan hasil reaksi antara asam dengan basa. Jika dilarutkan dalam
air maka larutan garam dapat terhidrolisis menjadi ion-ionnya, sehingga dari reaksi
ionisasi tersebut dapat diketahui sifat garamnya. Tetapi, tidak semua jenis garam
dapat terhidrolisis menjadi ion-ionnya. Hanya jenis garam dengan ciri-ciri tertentu
saja yang dapat terhidrolisis dalam air. Seperti pada reaksi penyangga, pada reaksi
hidrolisis juga berlaku prinsip kesetimbangan. Dengan menggunakan prinsip
kesetimbangan tersebut„ kalian dapat menentukan hubungan antara tetapan hidrolisis
(Kh), tetapan ionisasi air (Kw), dan konsentrasi OH- atau H+ larutan garam yang
terhidrolisis. Dengan demikian, kalian dapat menghitung pH hidrolisis garam. Untuk
memahami lebih lanjut apa yang dimaksud dengan hidrolisis garam, ayo pelajari
sungguh-sungguh uraian berikut.
Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion sisa
asam. Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya
berasal dari suatu asam. Jadi setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan
komponen basa (anion). Ada empat jenis garam, yaitu:
Garam ini tidak terhidrolisis, karena basa atau asam konjugasinya sangat
lemah. Dengan demikian, larutannya netral (pH=7).
Contoh:
Jadi, NaCl tidak mengubah perbandingan konsentrasi ion H + dan OH- dalam air,
sehingga larutan NaCl sifatnya netral.
2. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Garam ini akan mengalami hidrolisis sebagian (parsial), yaitu hanya kationnya
(basa lemah) yang terhidrolisis. Untuk jenis garam yang ini, akan bersifat asam
(pH < 7)
Contoh: NH4Cl terdiri atas NH4+ dan Cl-. Ion NH4+ merupakan asam konjugasi dari
basa lemah NH3 yang akan mengalami hidrolisis.
Hidrolisis parsial ini akan menghasilkan ion H3O+ (asam), sehingga larutan
bersifat asam.
Contoh: NaCH3COO (Ion Na+ adalah basa kuat, sedangkan ion CH3COO- adalah
asam lemah yang akan terhidrolisis).
Hidrolisis menghasilkan ion OH- , maka larutan bersifat basa (pH >7)
Contoh: NH4CH3COOH (baik ion NH4+ maupun ion CH3COO- berasal dari elektrolit
lemah, keduanya terhidrolisis).
NH4CH3COOH (aq) NH4+(aq) + CH3COO- (aq)
Contoh soal
CaCO3 berasal dari basa kuat Ca(OH)2 dan asam lemah H2CO3
CaCO3(aq) Ca2+(aq) + CO32-(aq)
CO32-(aq) + H2O(l) H2CO3 (aq) + OH-(aq) CaCO3 bersifat basa
[A-] = M
Selanjutnya tetapan hidrolisis (Kh) , tetapan ionisasi asam (Ka) dan tetapan
kesetimbangan air (Kw) dapat dikaitkan dan menurut prinsip kesetimbangan,
untuk reaksi kesetimbangan seperti diatas berlaku persamaan berikut :
Ka x Kh = K w
Penggabungan kedua persamaan tersebut diatas adalah :
Kw
OH- =
Contoh :
Ka√[G]
= 10-5 M
pOH = - log [OH-]
= -log 10-5
=5
pH = 14 - 5 = 9
Contoh:
Terdapat 4 L larutan NH4Cl 0,001 M. Jika Kh = 10-9, berapakah pH larutan
garam tersebut?
Jawab:
konsentras i ion H :
H
Kw . Ka
Kb
tetapan hidrolisis :
Kw
Kh
Ka . Kb
Latihan soal :
5. Tentukanlah sifat larutan garam berikut (asam,basa, atau netral)
a. Na2 S
b. AlCl3
c. K2 SO4
6. Tulislah reaksi hidrolisis (jika ada) bagi larutan garam diatas!
7. Tentukan tetapan hidrolisis dari NaCH3COO jika diketahui Ka CH3COO- = 1,8 x
10-5
8. Tentukan pH larutan NaCN jika diketahui Ka HCN = 6,2 x 10-10 dan Kw = 10-14
a. tentukan nilai tetapan hidrolisis dari NH4Cl 0,1 M dengan Kb NH3 = 1,8 x 10-5
b. tentukan pH larutan tersebut diatas.
7. Perkirakan pH larutan
a. NH4CN
b. NH4 F