Anda di halaman 1dari 8

MODUL

KESETIMBANGAN ION DALAM LARUTAN


GARAM

Disusun oleh:
Riandini Widiningsih

SMA Strada St. Thomas Aquino


2019-2020
KESETIMBANGAN ION DALAM LARUTAN GARAM

Kompetensi Dasar

3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan dan menghubungkan


pH-nya
4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam dan basa berbagai larutan
garam.

Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:

• Menjelaskan sifat asam-basa larutan garam

• Menjelaskan dan menentukanjenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air


melalui percobaan

• Menuliskan reaksi kesetimbangan ion-ion dalam larutan garam

• Mengukur dan menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis

A. KONSEP HIDROLISIS

Garam

Garam merupakan hasil reaksi antara asam dengan basa. Jika dilarutkan dalam
air maka larutan garam dapat terhidrolisis menjadi ion-ionnya, sehingga dari reaksi
ionisasi tersebut dapat diketahui sifat garamnya. Tetapi, tidak semua jenis garam
dapat terhidrolisis menjadi ion-ionnya. Hanya jenis garam dengan ciri-ciri tertentu
saja yang dapat terhidrolisis dalam air. Seperti pada reaksi penyangga, pada reaksi
hidrolisis juga berlaku prinsip kesetimbangan. Dengan menggunakan prinsip
kesetimbangan tersebut„ kalian dapat menentukan hubungan antara tetapan hidrolisis
(Kh), tetapan ionisasi air (Kw), dan konsentrasi OH- atau H+ larutan garam yang
terhidrolisis. Dengan demikian, kalian dapat menghitung pH hidrolisis garam. Untuk
memahami lebih lanjut apa yang dimaksud dengan hidrolisis garam, ayo pelajari
sungguh-sungguh uraian berikut.

Hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti


penguraian. Hidrolisis adalah reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion
garam dengan air.

Hidrolisis garam merupakan reaksi asam-basa Bronsted-Lowry. Sebagaimana


kita ketahui, semakin kuat asam, semakin lemah basa konjugasinya dan sebaliknya.
Komponen garam yang berasal dari asam lemah atau basa lemah merupakan basa atau
asam konjugasi yang relatif kuat, dapat bereaksi dengan air; sedangkan komponen
garam yang berasal dari asam kuat atau basa kuat merupakan asam atau basa
konjugasi yang sangat lemah, tidak dapat bereaksi dengan air.

Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion sisa
asam. Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan  anionnya
berasal dari suatu asam. Jadi setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan
komponen basa (anion). Ada empat jenis garam, yaitu:

1. Garam dari Asam kuat dan Basa Kuat


2. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
3. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah

1. Garam dari Asam kuat dan Basa Kuat

Garam ini tidak terhidrolisis, karena basa atau asam konjugasinya sangat
lemah. Dengan demikian, larutannya netral (pH=7).

Contoh:

NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)

Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)

Cl-(aq)+ H2O(l) (tidak ada reaksi)

Jadi, NaCl tidak mengubah perbandingan konsentrasi ion H + dan OH- dalam air,
sehingga larutan NaCl sifatnya netral.
2. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah

Garam ini akan mengalami hidrolisis sebagian (parsial), yaitu hanya kationnya
(basa lemah) yang terhidrolisis. Untuk jenis garam yang ini, akan bersifat asam
(pH < 7)

Contoh: NH4Cl terdiri atas NH4+ dan Cl-. Ion NH4+ merupakan asam konjugasi dari
basa lemah NH3 yang akan mengalami hidrolisis.

NH4Cl (aq) NH4+ (aq) + Cl- (aq)

NH4+ (aq) + H2O(l) NH3 (aq) +H3O+ (aq)

Cl- + H2O(l) (tidak ada reaksi)

Hidrolisis parsial ini akan menghasilkan ion H3O+ (asam), sehingga larutan
bersifat asam.

3. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat

Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat hanya


anionnya yang terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam
yang demikian nilai pH > 7 (bersifat basa).

Contoh: NaCH3COO (Ion Na+ adalah basa kuat, sedangkan ion CH3COO- adalah
asam lemah yang akan terhidrolisis).

NaCH3COO (aq) Na+ (aq) + CH3COO- (aq)

CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) +OH-(aq)

Na+ (aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)

Hidrolisis menghasilkan ion OH- , maka larutan bersifat basa (pH >7)

4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah mengalami


hidrolisis total (sempurna). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH-nya
tergantung harga Ka dan Kb.

Contoh: NH4CH3COOH (baik ion NH4+ maupun ion CH3COO- berasal dari elektrolit
lemah, keduanya terhidrolisis).
NH4CH3COOH (aq) NH4+(aq) + CH3COO- (aq)

CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) +OH-(aq)

NH4+ (aq) + H2O(l) NH3 (aq) +H3O+ (aq)

Jika Ka = Kb maka larutan akan bersifat netral   

Jika Ka > Kb maka larutan akan bersifat asam      

Jika Kb < Kb maka larutan akan bersifat basa 

Contoh soal

1. Dengan mempertimbangkan kekuatan asam dan basa pembentuknya,


ramalkan sifat larutan garam berikut!
a. Na2CO3
b. Ca(NO3)2
Jawab:
a. Na2CO3 berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah H2CO3
Na2CO3(aq) 2 Na+(aq) + CO32-(aq)
CO32-(aq) + H2O(l) H2CO3 (aq) + OH-(aq)
Na2CO3 bersifat basa
b. Ca(NO3)2 berasal dari basa kuat Ca(OH)2 dan asam kuat HNO3
Ca(NO3)2(aq) Ca2+(aq) + NO3-(aq)
Tidak ada ion yang terhhidrolisis, maka garam Ca(NO 3)2 bersifat netral

2. Tuliskan reaksi hidrolisis larutan garam CaCO3 dan tentukan apakah


larutannya bersifat asam, basa, atau netral !
Jawab :

CaCO3 berasal dari basa kuat Ca(OH)2 dan asam lemah H2CO3
CaCO3(aq) Ca2+(aq) + CO32-(aq)
CO32-(aq) + H2O(l) H2CO3 (aq) + OH-(aq) CaCO3 bersifat basa

B. MENGHITUNG pH LARUTAN GARAM

Reaksi Hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Mekipun hanya sebagian


kecil dari garamm itu yang mengalami hidrolisis, tetapi cukup untuk mengubah pH
larutan. Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis disebut tetapan hidrolisis
dan dinyatakan dengan lambang Kh.
1. Asam kuat dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis,
sehingga larutannya bersifat netral (pH = 7).

2. Garam dari Basa kuat dan Asam lemah


garam ini mengalami hidrolisis anion (asam).
contoh :
A-(aq) + H2O(l) <--> HA(aq) + OH-(aq)
Konsentrasi HA dan OH- sama, maka rumus tetapan hidrolisisnya (Kh) :

Kh : [OH-]2 atau [OH-]2 = (Kh x M)


[A-]

[A-] = M

Selanjutnya tetapan hidrolisis (Kh) , tetapan ionisasi asam (Ka) dan tetapan
kesetimbangan air (Kw) dapat dikaitkan dan menurut prinsip kesetimbangan,
untuk reaksi kesetimbangan seperti diatas berlaku persamaan berikut :
Ka x Kh = K w
Penggabungan kedua persamaan tersebut diatas adalah :
Kw
OH- =

Contoh :
Ka√[G]

Hitung pH larutan CH3COONa 0,1 M (Kh = 1,0 x 10-9) !


Jawab :
[OH-] = K h x [ G ] ¿
¿ √
= √ 10−9 x 0,1

= 10-5 M
pOH = - log [OH-]
= -log 10-5
=5
pH = 14 - 5 = 9

3. Garam dari Asam kuat dan Basa lemah

garam ini mengalami hidrolisis kation (basa).


contoh :
BH+(aq) + H2O(l) <--> B(aq) + H3O+(aq)
Kh : [H+]2 atau [H+] = Kh x M
[M]
lalu prinsip kesetimbangannya :
Kb x K h = K w
dan hubungan kedua rumus diatas adalah :
Selanjutnya konsentrasi ion H + dapat ditulis:
[H+] = √ K h x ¿ ¿
Kw
Kh =
Kb
pH = - log [H+]
Keterangan:
Kh : tetapan hidrolisis
Kw : tetapan kesetimbangan air
Kb : tetapan ionisasi basa
[NH4+ ] : konsentrasi kation dari garam

Contoh:
Terdapat 4 L larutan NH4Cl 0,001 M. Jika Kh = 10-9, berapakah pH larutan
garam tersebut?
Jawab:

larutan NH4Cl bersifat asam, jadi :


[H+] = √Kh x a [ garam ]
= √ 10-9 x 1 .10-3
= 10-6
pH = -log 10-6 = 6

4. Garam dari asam lemah dan basa lemah


konsentras i ion H :

H 

Kw . Ka
Kb
tetapan hidrolisis :
Kw
Kh 
Ka . Kb
Latihan soal :
5. Tentukanlah sifat larutan garam berikut (asam,basa, atau netral)
a. Na2 S
b. AlCl3
c. K2 SO4
6. Tulislah reaksi hidrolisis (jika ada) bagi larutan garam diatas!
7. Tentukan tetapan hidrolisis dari NaCH3COO jika diketahui Ka CH3COO- = 1,8 x
10-5
8. Tentukan pH larutan NaCN jika diketahui Ka HCN = 6,2 x 10-10 dan Kw = 10-14
a. tentukan nilai tetapan hidrolisis dari NH4Cl 0,1 M dengan Kb NH3 = 1,8 x 10-5
b. tentukan pH larutan tersebut diatas.
7. Perkirakan pH larutan
a. NH4CN
b. NH4 F

Anda mungkin juga menyukai