Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK KHOIRIYAH


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Genap
Materi Pokok : KOROSI
Alokasi Waktu : 6 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kajian Kimia pada tingkat teknis, spesifik, detail dan kompleks berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan internasional..
 KI4 : Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat informasi dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan lingkup kajian Kimia.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,


kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam
ranah abstrak, terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan


gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah kongkrit terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar IPK
KIKD 3 3.9.1 Proaktif dalam kegiatan diskusi untuk
3.9 Menganalisis gejala proses memecahkan masalah dalam sel
penyepuhan dan faktor faktor yang elektrolisis dan penyepuhan logam
mempengaruhi terjadinya korosi 3.9.2 Menguraikan factor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya korosi.
3.9.3 Menguraikan gagasan untuk mencegah
korosi.
3.9.4 Membandingkan cepat lambatnya proses
korosi yang terjadi dalam kehidupan
sehari hari.
KIKD 4 4.9.1 Merancang percobaan untuk mencegah
4.9 Mengajukan ide/gagasan untuk dan mengatasi korosi.
mengatasi proses korosi 4.9.2 Melakukan Percobaan untuk mencegah
berdasarkan faktor faktor yang dan mengatasi Korosi.
mempengaruhinya pada kehidupan 4.9.3 Membuat laporan Percobaan untuk
sehari-hari melalui percobaan yang mencegah dan mengatasi Korosi
dilakukan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Saintific dengan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik
terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti
dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta siswa dapat mendefinisikan
pengertian dari korosi, menjelaskan faktor-faktoryang mempengaruhi terjadinya korosi,
dan mendeskripsikam cara mengatasi terjadinya korosi,

D. Materi Pembelajaran
 Fakta: korosi merusak benda-benda logam
 Konsep: faktor-faktor yang mempercepat korosi
 Prinsip:Proses korosi dapat dijelaskan secara elektrokimia
 Prosedural: cara memperlambat korosi

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
 Buku Kimia Siswa Kelas X, Kemendikbud, Tahun 2017
 Buku refensi yang relevan,
 Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pelaran Pertama
Nilai-Nilai
Karakter, Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran
Literasi HOTS, Waktu
4C
Pendahuluan
A. MEMBANGUN  Memberi Salam Religiositas
KONTEKS  Mengabsen, mengecek kerapihan
berpakain, kebersihan kelas Disiplin
 Meminta siswa memimpin do’a dan Rasa ingin tahu
kisah inspiratif.
 Menyampaikan penjelasan tentang Tanggungjawab
tujuan pembelajaran yang akan Disiplin 15 Menit
dicapai:
 Memberikan penjelasan tentang
tahapan kegiatan pembelajaran
 Melakukan appersepsi:
 Memberi motivasi kepada peserta
didik
Kegiatan Inti
MENELAAH MODEL Stimulation (memberi stimulus) Literasi 90 Menit
 Peserta didik memperhatikan intruksi
guru dalam membentuk kelompok
berdasarkan nomor urut absensi.
 Peserta didik mengamati gambar Kerja sama
korosi yang ditayangkan oleh guru (Collaborative)
 Setiap kelompok dibagikan LKS untuk
dibahas didalam kelompok
 Peserta didik membaca buku dan
literatur lainnya berkenaan dengan
korosi Berpikir kritis
MENGKONSTRUKSI (Critical thinking)
MANDIRI Problem Statement (mengidentifikasi
masalah)
 Peserta didik diberi kesempatan
untuk melakukan tanya jawab
berdasarkan literatur yang telah di
baca. gambar dan hasil kajian yang
telah diamati, agar dapat
membahas tugas yang ada di
dalam LKS. Kerja sama
 Apa yang dimaksud dengan Berpikir kritis
korosi?
 Mengapa korosi bisa terjadi?
 Reaksi yang terjadi pada
korosi?

Data Collecting (mengumpulkan data) Kerja sama


 Peserta didik melakukan diskusi
kelompok membahas tentang korosi Berpikir kritis
 Siswa dalam setiap kelompok
mengkaji berbagai buku dan literatur
lainnya mengenai materi pelajaran
yang diberikan
 Berdiskusi membahas tugas di LKS
tentang korosi dengan bimbingan
guru.

Data Processing (mengolah data);


 Peserta didik secara berkelompok
mendiskusikan LKPD yang telah
MENGKONSTRUKSI diberikan kepada siswa j. Menuliskan
TERBIMBING hasil diskusi pada lembar kegiatan
peserta didik
 Peserta didik mengolah informasi
yang sudah dikumpulkan dan guru
memantau jalannya diskusi dan
membimbing peserta didik dalam
menyelesaikan LKPD nya
Mengasosiasikan
 Peserta didik menghubungkan proses
korosi dengan melibatkan reaksi
redoks
 Siswa bersama kelompoknya
menyimpulkan atau menyatukan
pendapat yang paling baik guna
menjawab permasalahan yang ada

Generalization (menyimpulkan);
 Peserta didik mengkaji ulang dan
menyimpulkan hasil diskusi dalam
kelompok tentang korosi
 Guru memberikan penguatan dengan
memberikan penjelasan pada materi
baru dan berbeda pada tiap
kelompok.
B. Kegiatan Penutup  Refleksi Kemandirian
 Tugas menghapal materi Susunan
elektron stabil
 Menyampaikan rencana untuk
pembelajaran pertemuan yang akan Religiositas
datang
 Memberi penghargaan kepada satu
kelompok yang berhasil menjadi 15
HOTS
kelompok yang mempunyai jawaban Menit
yang paling benar dan mampu
bekerja sama secara tim.
 Pendidik melaksanakan penilaian
 Pendidik memberikan tugas
 Menjelaskan rencana pembelajaran
berikutnya.
 Doa dan penutup

Pelaran Kedua
Nilai-Nilai
Karakter, Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran
Literasi HOTS, Waktu
4C
Pendahuluan
C. MEMBANGUN  Guru mengucapkan salam dan siswa Religiositas 15 Menit
KONTEKS menjawab salam
 Guru memimpin doa bersama Disiplin
 Apersepsi : Rasa ingin tahu
 Guru mencontohkan fenomenal yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Guru Tanggungjawab
menampilkan gambar yaitu : Disiplin
 Gambar 1


 Gambar 2


 Gambar 3

 Gambar 4

 Gambar 1 merupakan contoh dari reaksi


redoks. Gambar 2, 3 dan 4 merupakan
proses korosi. Jadi, Sama halnya dengan
proses korosi yang mengalami oksidasi.
Dimana korosi juga terjadi karena adanya
pengikatan oksigen oleh logam seperti
besi.Melalui materi korosi ini kita dapat
mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya korosi sehingga
dapat dicari cara pencegahannya. Untuk
itu, kalian diharapkan bersungguh-
sungguh dalam mengarungi
pembelajaran hari ini.
 Guru memberi tahu tujuan pembelajaran
yang akan di capai
 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
secara heterogen.
Kegiatan Inti
MENELAAH MODEL MENGAMATI Literasi 90 Menit
 Siswa mengamati video /gambar yang
mengalami korosi yang ditampilkan oleh
guru.
Kerja sama
(Collaborative)
MENANYA
 Guru membimbing siswa sehingga
muncul pertanyaan
 “mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Faktor apa saja yang mempengaruhi? Berpikir kritis
MENGKONSTRUKSI (Critical thinking)
MANDIRI
MENGUMPULKAN DATA
 Siswa melakukan diskusi kelompok
membahas factor-faktor apa saja yang
mempengaruhi terjadinya korosi yang
dikaitkan dengan gambar yang telah
ditampilkan guru.

Kerja sama
MENGASOSIASIKAN Berpikir kritis
 Siswa bersama kelompoknya
menyimpulkan atau menyatukan
MENGKONSTRUKSI pendapat yang paling baik guna
TERBIMBING menjawab permasalahan yang ada.

Kerja sama
MENGKOMUNIKASIKAN
 Setiap kelompok dipersilahkan Berpikir kritis
mengemukakan hasil diskusinya dan
kelompok lain dapat mengajukan
tanggapan.

D. Kegiatan Penutup  Refleksi Kemandirian
 Tugas menghapal materi Susunan
elektron stabil
 Menyampaikan rencana untuk
pembelajaran pertemuan yang akan Religiositas
datang
 Memberi penghargaan kepada satu
kelompok yang berhasil menjadi 15
HOTS
kelompok yang mempunyai jawaban Menit
yang paling benar dan mampu
bekerja sama secara tim.
 Pendidik melaksanakan penilaian
 Pendidik memberikan tugas
 Menjelaskan rencana pembelajaran
berikutnya.
 Doa dan penutup

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Penilaian Pembelajaran :
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
Instrumen penilaian jurnal (terlampir)
 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
Instrumen Penilaian (terlampir)
 Keterampilan
 Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performance : Fortofolio
Instrumen Penilaian (terlampir)

b. Remedial dan Pengayaan


Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta
didik yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Strategi pembelajaran remedial
dilaksanakan dengan pembelajaran penugasan dan tutor teman sebaya berdasarkan
indikator pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik.
Peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM diberikan tugas menjawab soal-soal
Olimpiade Sains yang berhubungan dengan materi konfigurasi elektron dan bilangan
kuantum.
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3
4
5
6
dst

Jombang, Juli 2019

Mengetahui
Kepala Sekolah SMK KHOIRIYAH Guru Mata Pelajaran

Ribut Heru Sugeng S, S.Pd Raissa Aulia Rahmawati, S.SI


NIP/NRK. NIP/NRK.

Catatan Kepala Sekolah


....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................

Lampiran- Lampiran
Lampiran 1

Materi Pembelajaran

KOROSI

Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor, antara lain:

 Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) → DO berperan dalam sebagian proses


korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik.
 Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) → konsentrasi TDS sangatlah
penting, karena air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus listrik yang baik
dibandingkan dengan air tanpa TDS. Aliran listrik diperlukan untuk terjadinya korosi pada
pipa logam, oleh karena itu jika TDS naik, maka kecepatan korosi akan naik.
 pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan alkalinitas
naik, kecepatan korosi akan naik. Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi
pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada
katode yaitu: 2H+(aq) + 2e- → H2
 Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan naiknya
temperatur air pada umumnya menambah kecepatan korosi.
 Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa → logam yang mudah
memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah terkorosi.
 Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah dan isolasi dapat
menghalangi aliran listrik antara logam-logam yang berbeda, sehingga korosi galvanis
dapat dihindari. Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam yang mudah terkorosi,
maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan listrik di pelanggan yang
tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi cepat terjadi.
 B a k t e r i → tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena mereka akan
menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), selama masa putaran
hidupnya. CO2 akan menurunkan pH secara berarti sehingga menaikkan kecepatan
korosi. H2S dan besi sulfida, Fe2S2, hasil reduksi sulfat (SO42–) oleh bakteri pereduksi
sulfat pada kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada di dalam air. Zat-
zat ini dapat menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi logam besi maka hal ini
dapat mendorong bakteri besi (iron bacteria) untuk berkembang, karena mereka senang
dengan air yang mengandung besi.

Pencegahan besi dari perkaratan bisa dilakukan dengan cara berikut:

1) Pengecatan
Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara. Cat
yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap korosi.
Pengecatan harus sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat,
maka besi di bawah cat akan terkorosi. Pagar bangunan dan jembatan biasanya
dilindungi dari korosi dengan pengecatan.

2) Proses katode pelindung (proteksi katodik)


Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi sebagai katode, bukan sebagai
anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lain yang mudah teroksidasi,
yaitu logam di sebelah kiri besi dalam deret volta (logam dengan potensial reduksi lebih
positif dari besi).Hanya saja logam Al dan Zn tidak bisa digunakan karena kedua logam
tersebut mudah teroksidasi, tetapi oksida yang terbentuk (A12O3/ZnO) bertindak
sebagai inhibitor dengan cara menutup rapat logam yang di dalamnya, sehingga
oksigen tidak mampu masuk dan tidak teroksidasi. Logam-logam alkali, seperti Na, K
juga tidak bisa digunakan karena akan bereaksi dengan adanya air. Logam yang paling
sesuai untuk proteksi katodik adalah logam magnesium (Mg). Logam Mg di sini
bertindak sebagai anode dan akan terserang karat sampai habis, sedang besi bertindak
sebagai katode tidak mengalami korosi.

3) Dibalut plastik
Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga biasanya
dibalut plastik untuk menghindari korosi.

4) Pelapisan dengan krom (Cromium plating)


Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi mengkilap.
Cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom dapat memberikan
perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak. Cara ini umumnya
dilakukan pada kendaraan bermotor, misalnya bumper mobil.

5) Pelapisan dengan timah (Tin plating )


Timah termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan dari besi umumnya dilapisi
dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara elektrolisis atau elektroplating.
Lapisan timah akan melindungi besi selama lapisan itu masih utuh. Apabila terdapat
goresan, maka timah justru mempercepat proses korosi karena potensial elektrode besi
lebih positif dari timah.

6) Pelapisan dengan seng (Galvanisasi)


Seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini karena
potensial elektrode besi lebih negative daripada seng, maka besi yang kontak dengan
seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Sehingga seng
akan mengalami oksidasi, sedangkan besi akan terlindungi.

7) Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)


Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan perbaikan yang mahal
biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik sacrificial anode, yaitu dengan cara
menanamkan logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah
kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium
merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).

8) Cromium plating (Pelapisan dengan Kromium)


Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk member lapisan pelindung
yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan
elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan
kromium itu ada yang rusak.

1. Teknik Penilaian
A. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.

Lembar Penilaian Observasi


Petunjuk :
 Lembar observasi ini diisi oleh guru pada saat pelaksanaan pembelajaran.
 Observasi terhadap peserta didik dilaksanakan selama 1 (satu) semester
No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1.

2.

3.

4.

- Penilaian Diskusi

Lembar Penilaian Diskusi


Petunjuk :
 Lembar inidiisi oleh guru pada saat diskusi kelompok
 Lembar ini mencatat keefektifan peserta diskusi dalam 4 (empat) kode nilai akhir, yaitu : A
(Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), dan K (Kurang). Pada kolom Aspek Penilaian yang
terdiri dari sikap, pendapat dan bahasa, tuliskan skor angka 0 - 100
 Pada kolom Penilaian, tuliskan Rata – Rata Skor Angka dan konversi Kode Nilainya.
Aspek Penilaian Penilaian
No Nama Siswa
Rata Rata Skor
Sikap Pendapat Bahasa Kode Nilai
Angka
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan
 Sikap : kesopanan, kerja sama, semangat, toleransi meluruskan penyimpangan,
dan menunjukkan sikap terpuji
 Pendapat : rasional, teliti, jelas, relevan, sistematis dan keaktifan pendapat
 Bahasa : jelas, teliti, tepat, menarik dan wajar

- Penilaian Kinerja Presentasi

Lembar Kinerja Presentasi


Materi :
Kelompok :

Kinerja Presentasi
Jml
No Nama Peserta Didik Nilai
Kreatif Skor
Kebenaran Penyajian Visual/
i
substansi materi grafis
tas
1.
2.
3.
4.
5
DS
T
Keterangan :
 Kreativitas : Baru, unik, tidak asal berbeda
 Kebenaran substansi : Sesuai dengan konsep dan teori yang benar dari sisi
keilmuan, tidak ada bagian yang salah/keliru, tidak ada
kesalahan penempatan gambar, suara dan teks
 Penyajian Materi : Runtut sesuai dengan struktur keilmuan, mengikuti alur
logika yang jelas ( sistematis ), bervariasi.
 Grafis : Tampilan layar ( warna, tata letak (layout), Ilustrasi.

Keterangan Pengisian Skor


Interval Nilai Kualitatif
81 - 100 A (Sangat Baik)
61 - 80 B (Baik)
50 - 60 C (Cukup)
< 60 K (Kurang)

B. Pengetahuan

1. Berdasarkan urutan logam pada deret volta, kemukakan alasan anda, logam-
logam apa sajakah yang dapat digunakan untuk melindungi besi secara katodik
dibawah ini? (diketahui data E0 Cu=+0,34V, E0Al=-1,66V E0Ag=+0,80V, E0 Mn=
-
1,18V.
a. Al
b. Ag
c. Mn
d. Cu
C3 indikator memberikan penjelasan sederhana (bertanya dan menjawab
pertanyaan)
2. Sesuai dengan pemahaman anda, mengapa logam alumunium lebih awet dan
tidak mudah berkaratdari pada besi, sedangkan alumunium merupakan logam
yang lebih reaktif dari pada besi.!C4 indikator Menyimpulkan (Membuat dan
menentukan hasil pertimbangan)
3. Au, Fe, merupakan contoh beberapa logam yang terdapat di dalam sistem
periodik unsur. Fe merupakan logam yang dapat mengalami korosi karena
beberapa faktor diantaranya faktor dari lingkungan salah satunya adalah udara
(gas oksigen). Fe akan mengalami korosi apabila dibiarkan berada di
lingkungan bebas tanpa diberi perlindungan. Emas merupakan logam yang
terdapat di sistem periodik unsur, apabila emas dibiarkan berada di lingkungan
bebas dan berinteraksi bebas dengan gas oksigen, mungkinkah emas akan
mengalami korosi seperti besi? Jelaskan pendapat anda? C4 indikator
Memberikan penjelasan lanjut (Mendefinisikan istilah danmempertimbangkan
suatu definisi)
4. Berdasarkan pemahaman anda tentang factor-faktor yang mempengaruhi
korosi, Logam yang bagaimankah yang dapat mengalami korosi? Dan
bagaimana pula pengaruh pH dan alkalinitas terhadap terjadinya korosi?
C5 indikator Membangun keterampilan dasar (Mempertimbangkan apakah
sumber dapat dipercaya atau tidak).
5. Pada Percobaan Berikut ini, buktikan sesuai dengan pendapat anda.
Manakah Besi yang Mengalami Korosi Paling Cepat dan Paling Lambat
terhadap ketiga perlakuan tabung tersebut?C6 indikator Menyimpulkan
(Membuat dan menentukan hasil pertimbangan)

Jawaban
1. Perlindungan logam secara katodik adalah cara melindungi besi dari korosi
dengan menghubungkan besi dengan logam lain yang mempunyai E0 lebih
kecil. Logam-logam tersebut yang dapat digunakan secara katodik untuk
melindungi besi adalah logam Al dan Mn. Hal ini dikarenakan logam Al dan Mn
mempunyai E0 lebih kecil dibandingkan besi.
2. Logam Aluminium lebih reaktif dari pada besi dimana E 0 Al lebih kecil
dibandingkan Fe dalam deret volta dan lebih mudah teroksidasi dari pada besi.
Namun logam ini lebih awet dikarenakan apabila teroksidasi, aluminium oksida
yang terbentuk akan melapisi logam aluminium bagian dalamnya yang belum
teroksidasi sehingga proses oksidasi tidak terus berlanjut seperti besi.
3. Emas terdapat dalam deret volta paling kanan. Semakin ke kanan, maka
semakin sulit teroksidasi. Hal ini dikarenakan pada logam emas dibutuhkan
energi yang sangat besar untuk mengalami proses oksidasi. Hal inilah yang
menyebabkan emas sulit melakukan oksidasi/perkaratan. Dan emas dapat
berkarat, tetapi dengan kadar yang sangat rendah dan diperlukan waktu yang
lama.
4. Logam yang dapat mengalami korosi yaitu suatu logam yang mudah
memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, sehingga menyebabkannya
akan mudah terkorosi.
pH dan Alkalinitas mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan
alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik. Peristiwa korosi pada kondisi
asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi
tambahan yang berlangsung pada katode yaitu: 2H+(aq) + 2e- → H2
5. Ketiga percobaan menggunakan wadah tertutup untuk menghalangi masuknya
air atau udara lembab dari luar. Namun demikian, uap air yang tersisa dalam
wadah dapat mempercepat korosi jika terjadi pengembunan akibat perubahan
suhu lingkungan dan tidak ada bahan penyerapnya. Jadi, Percobaan 1 terjadi
korosi yang paling cepat. Serta Pada percobaan 2 dan 3, kapas kering
digunakan untuk menyerap uap air, silika gel juga bahan yang dapat digunakan
sebagai pengering. Silika gel yang baik sebagai pengering berwarna biru,
sementara itu jika sudah jenuh, akan berwarna merah muda, sehingga
kemampuan penyerapannya berkurang. Sehingga pada percobaan 2 dan 3
dikatakan terjadinya korosi yang paling lambat dikarenakan adanya silika gel
sebagai bahan pengering untuk menyerap kelembaban.
C. Keterampilan
- Praktik/Performance
No
Kompetensi Dasar IPK Materi Pokok Indikator Soal Soa
l
KIKD 4 1.
4.9 Mengajukan
ide/gagasan untuk
mengatasi proses 2.
korosi
berdasarkan
faktor- faktor yang
mempengaruhinya
pada kehidupan
sehari-hari melalui
percobaan yang
dilakukan

- Portofolio
Semua hasil pekerjaan siswa
Dimasukkan dalam map fortofolio

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Tugas :
Kelas :
Semester/ Tahun Pelajaran :

Tanda Tangan
Nama Peserta Tugas Deskripsi kemajuan
No Hari/tgl Nilai
didik KD siswa Peserta
Guru
Didik

Rubrik Penilaian Proyek


No Tahapan Skor
1 Perencanaan 1-5
- Menyiapkan alat
- Menyiapkan bahan
2 Pengumpulan data 1-10
- Mencatat hasil pengamatan
- Data sesuai dengan hasil pengamatan
3 Pengorganisasian data 1-5
- Mengelompokkan data berdasarkan jenis indikator
buatan
4 Pengolahan data 1-5
- Menetapkan jenis indikator buatan
5 Penyajian data 1-10
- Membuat laporan tertulis
- Mempresentasikan hasil pengamatan
Jumlah skor 5-35

Anda mungkin juga menyukai