Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V (Lima)
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena rahmat dan
karunia-nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Kimia Entrepreneur Regional
mengenai “Pendekatan STEM dalam Pembelajaran Kimia” tepat pada waktunya.
Kami juga berterima kasih kepada Bapak Dr. Kasmudin Mustapa, S.Pd.,M.Pd.
dan Ibu Detris Poba, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah Model dan Metode
Pembelajaran Inovatif yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri dan orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah ini diwaktu yang akan datang.
Penyusun
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan.......................................................................................... 2
3.2 Saran.......................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Sebuah negara dikatakan maju atau tidaknya dapat dilihat dari pendidikan
yang diterapkan di negara tersebut. Persaingan yang semakin ketat di era globalisasi
ini mengharuskan sumber daya manusia memiliki kualitas yang baik dan
profesional di berbagai bidang kehidupan. Para siswa yang hidup di era ini haruslah
memiliki keterampilan abad 21 agar dapat bersaing. Keterampilan abad 21 ini
meliputi keterampilan dalam literasi era digital, berpikir inventif, komunikasi yang
efektif, dan produktivitas yang tinggi.
Pada abad 21 ini kebutuhan kompetensi lulusan yang diperlukan paling tidak
memiliki kemampuan 4C yaitu critical thinking and problem solving (berfikir kritis
dan menyelesaikar masalah), creative and inovative (kreatif dan inovatif),
collaboration (bekerja sama) dan comunication (komunikasi). Untuk memenuhi itu
semua maka ada untutan untuk menemukan pendekatan pembelajaran yang dapat
menghasilkan siswa yang dapat berfikir kritis, kreatif, mampu bekerja sama, dan
dapat berkomunikasi dengan baik. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat
menghasilkan itu semua adalah pendekatan STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematics).
STEM merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran abad 21. Selain dapat menghasilkan dan meningkatkan kemampuan
4C, pembelajaran STEM ini memiliki kelebihan dalam membentuk karakter proses
dan pola berfikir peserta didik. Hal ini terlihat, ketika peserta didik membiasakan
diri untuk mencoba mencari solusi dan menyelesaikan masalah dengan berfikir
STEM maka peserta didik akan selalu menjadi problem solver setiap masalah dalam
kehidupan sehari hari yang dibutuhkan oleh masyarakat ke depan.
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagimana langkah-langkah strategi pendekatan STEM?
2. Bagaimana prinsip penerapan pendekatan STEM ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari pendekatan STEM?
4. Bagaimana contoh penerapan strategi pendekatan STEM dalam
pembelajaran materi kimia ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui langkah-langkah strategi pendekatan STEM
2. Untuk mengetahui prinsip penerapan pendekatan STEM
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pendekatan STEM
4. Untuk mengetahui contoh penerapan strategi pendekatan STEM dalam
pembelajaran materi kimia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
lima tahap fase dalam proses pembelajaran yang sering dikenal dengan
Engineering Design Process (EDP). Adapun secara umum pola EDP yaitu :
perumusan masalah, rencana solusi, membuat dan mengembangkan model,
menggunakan model dan mengomunikasikan, merefleksi, mengevaluasi,
mendesain ulang.
d. Aspek Mathematics adalah keterampilan yang digunakan untuk
menganalisis, memberikan alasan, mengkomunikasikan idea secara efektif,
menyelesaikan masalah dan menginterpretasikan solusi berdasarkan
perhitungan dan data dengan matematis.
b. Ide baru (New Idea), dalam tahap ini peserta didik mengamati dan mencari
informasi tambahan mengenai berbagai fenomena atau isu yang
berhubungan dengan topik mata pelajaran yang dibahas, selanjutnya peserta
didik merancang ide baru. Peserta didik diminta mencari dan mencari ide
baru dari informasi yang sudah ada, pada langkah ini peserta didik
memerlukan ketrampilan menganalisis dan berfikir keras.
4
d. Kreasi (Creativity), dalam langkah ini merupakan pelaksanaan dari hasil
pada langkah ide baru.
Tahap 1: Reflection
Tujuan dari tahap pertama untuk membawa siswa ke dalam konteks masalah
dan memberikan inspirasi kepada siswa agar dapat segera mulai
menyelidiki/investigasi. Fase ini juga dimaksudkan untuk menghubungkan apa
yang diketabui dan apa yang perlu dipelajari.
Tahap 2: Research
Tahap 3: Discovery
5
yang mungkin untuk masalah, berkolaborasi, dan membangun kerjasama antar
teman dalam kelompok. Model lainnya menggunakan langkah ini dalam
mengembangkan kemampuan siswa dalam membangun habit of mind dari proses
merancang untuk mendesain.
Tahap 4: Application
Tahap 5: Commnication
6
mengatur pembelajaran seputar masalah dunia sehingga dapat
memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan STEM (Butler,
McLoughlin, O’Leary, Kaya, Brown, & Costello, 2020, hal. 17)
7
Proses desain teknik merupakan cara penting bagi siswa untuk
mengembangkan pemahaman tentang teknik sebagai disiplin ilmu. Oleh
karena itu, desain teknik harus menjadi bagian dari beberapa unit
pembelajaran STEM dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
merasakan dan berpartisipasi dalam desain teknik di sekolah. Pengajaran
melalui desain teknik merupakan salah satu pendekatan untuk
mengintegrasikan mata pelajaran dengan menggunakan pembelajaran
berbasis proyek dan pembelajaran berbasis masalah yang mengharuskan
siswa menerapkan pengetahuan konten untuk menyelesaikan masalah
(Margot & Kettler, 2019, hal. 1; Reeve, 2013, hal. 2).
8
pengajaran dan pembelajaran STEM yang efektif adalah pembelajaran
inkuiri, pemecahan masalah, atau pembelajaran berbasis proyek.
Pembelajaran yang berpusat pada masalah baik pembelajaran berbasis
masalah atau proyek dan pembelajaran berbasis inkuiri merupakan
pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar yang berpusat pada
siswa untuk meningkatkan pembelajaran aktif.
Menurut Dringenberg, Wertz, Purzer, & Strobel (2012, hal. 5), ciri
pembelajaran aktif, yaitu 1) siswa meminta penjelasan selama proses
pembelajaran; 2) siswa mengikuti instruksi guru; 3) siswa berbagi
informasi dengan siswa lain; 4) siswa mendiskusikan ide dengan siswa
lain; 5) siswa berkolaborasi denga siswa lain. Peran guru dalam
pembelajaran aktif yaitu mengajukan pertanyaan kepada siswa,
mendorong siswa untuk berdiskusi satu sama lain, memantau
pembelajaran siswa, dan membuat konten yang relevan dengan
pembelajaran siswa.
9
c. Membantu siswa untuk memahami dan mengalami proses penyelidikan
ilmiah.
d. Mendorong kolaborasi pemecahan masalah dan saling ketergantungan
dalam kerja kelompok.
e. Memperluas pengetahuan siswa diantaranya pengetahuan matematika
dan ilmiah.
f. Membangun pengetahuan aktif dan ingatan melalui pembelajaran
mandiri.
g. Memupuk hubungan antara berpikir, melakukan, dan belajar.
h. Meningkatkan minat siswa, partisipasi, dan meningkatkan kehadiran.
i. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menerapkan pengetahuan
mereka.
10
1. Reflection
2. Research
3. Discovery
Siswa mulai belajar mandiri dan menentukan apa yang masih belum
diketahui. Membagi siswa menjadi kelompok kecil untuk menyajikan
11
solusi yang mungkin untuk masalah, berkolaborasi, dan membangun
kerjasama antar teman dalam kelompok. Mengembangkan kemampuan
siswa dalam membangun habit of mind dari proses merancang untuk
mendesain
4. Application
12
5. Communication
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Butler, D., McLoughlin, E., O’Leary, M., Kaya, S., Brown, M., & Costello,
E.(2020). Towards the ATS STEM Conceptual Framework. Dublin City University,
Dublin.
Dringenberg, E., Wertz, R. E., Purzer, S., & Strobel, J. (2012). Development of the
Science and Engineering Classroom Learning Obervation Protocol. American Society for
Engineering Education.
Margot, Kelley C & Kettler. (2019). Teachers’ perception of STEM integration and
education: a systematic literature review. International Journal of STEM Education, 6(2),
1-16.
Moore, T. J., & Smith, K. A. (2014). Advancing the State of the Art of STEM
Integration. Journal of STEM Education, 15 (1), 5-10.
Roberts, A., & Cantu, D. (2012). Applying STEM Instructional Strategies to.
Design and Technology Curriculum. 111-118.
15
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2013)
16