Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN


BERBASIS STEM

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah IPA SD dan
Pembelajarannya

DOSEN PENGAMPU : Dr. Pratiwi Pujiastuti, M.Pd.

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 7

JOKO RAHMADI : NIM 21112251036


PURWANTO : NIM 21112251085
JUMAR : NIM 21112251092

PRODI S2 PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan pertolongan-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah Kajian dan pengembangan pembelajaran berbasis STEM ini dengan
baik dan tepat waktu.

Makalah Kajian dan pengembangan pembelajaran berbasis STEM ini disusun guna
melengkapi tugas mata kuliah Praktek IPA SD dan Pembelajarannya. Diharapkan makalah
ini dapat berguna dan menambah wawasan bagi pembaca pada umumnya dan kami selaku
penyusun pada khususnya baik secara teoritis maupun praktis. Penyusunan makalah ini
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak terutama dosen pembimbing kami, Ibu Dr. Pratiwi
Puji Astuti, M.Pd. yang telah membimbing.

kami sehingga tersusunlah makalah ini. Maka dari itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta hingga terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
tak henti kami mengharap saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak guna
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Makalah Kajian dan pengembangan


pembelajaran berbasis STEM dan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di lingkup pendidikan saat ini sudah banyak dikembangkan berbagai pendekatan ataupun
metode pembelajaran demi meningkatkan kualitas kemampuan peserta didik. Semua usaha tersebut
tentunya ditujukan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mampu mengatasi segala
macam permasalahan kehidupan di muka bumi. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan watak peradaban yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Apabila kita melihat peradaban di abad 21 ini, telah terjadi kemajuan yang sangat pesat dalam
bidang sains dan tekhnologi. Maka di era ini tentunya sistem pendidikan juga harus dapat membekali
siswa dengan keterampilan yang dapat membuatnya mampu mengikuti perkembangan sains dan
tekhnologi yang ada. Dengan begitu sistem pendidikan dapat berhasil mempersiapkan individu yang
mampu bersaing dan mengatasi segala permasalahan di dunia melaluipengetahuan dan keterampilan
yang dimilikinya. Salah satu upaya yang mulai dilakukan untuk mewujudkannya ialah dengan
terusdikembangkan berbagai macam pendekatan dan metode pembelajaran yang dapat mengimbangi
perkembangan zaman dan juga dapat mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan.

Dewasa ini salah satu pendekatan yang sudah banyak dikembangkan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan tersebut ialah pendekatan pembelajaran berbasis Science, Technology,
Engineering, and Mathematic (STEM). STEM terbentuk pada tahun 1990 oleh National Science
Foundation dan merupakan keputusan gabungan dari para ilmuwan, tekhnolog, insinyur, dan
matematikawan demi mencipatakan suatu kekuatan yang lebih berpengaruh.

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan tersebut dan mengingat pentingnya peranan
pembelajaran STEM saat ini maka kami akan membahas kajian dan pengembangan pembelajaran
berbasis STEM.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan STEM?


2. Apa yang dimaksud tujuan STEM?
3. Apa yang dimaksud dengan langkah -langkah STEM?

3
4. Apa kelebihan STEM?
5. Apa ciri-ciri Pengajaran dan Pembelajaran STEM?
6. Apa Pelaksanaan STEM?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembahasan ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui Pengertian STEM.


2. Mengetahui yang dimaksud tujuan STEM?
3. Mengetahui yang dimaksud dengan langkah -langkah STEM?
4. Mengetahui kelebihan STEM?
5. Mengetahui ciri-ciri Pengajaran dan Pembelajaran STEM?
6. Mengetahui Pelaksanaan STEM?

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian STEM
Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) adalah salah
satu alternatif solusi bagi pembelajaran abad 21. Pendekatan STEM merupakan
pembelajaran yang mengintegrasikan Science, Technology, Engineering, dan
Mathematics dalam pembelajaran Engineering ( Khoirul: 221). Penerapan STEM
dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari 4C yaitu Creativity, Critical thingking,
Collaboration, dan Communication, sehingga peserta didik dapat menemukan solusi
inovatif pada masalah yang dihadapi secara nyata dan dapat menyampaikan dengan
baik ( Diyah:202). Penggunaan pendekatan STEM dimaksudkan agar peserta didik
dapat memiliki kemampuan dan pemahaman dalam keempat aspek STEM yang saling
terkait pada satu pokok bahasan dapat membantu peserta didik memecahkan masalah
dan menarik kesimpulan dari pembelajaran sebelumnya dengan mengaplikasikannya
melalui sains, teknologi, teknik dan matematika.
Setiap aspek dari STEM memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan antara
keempat aspek tersebut. Masing-masing dari aspek membantu peserta didik
menyelesaikan masalah jauh lebih komprehensif jika diintegrasikan. Adapun keempat
ciri tersebut berdasarkan definisi yang dijabarkan oleh Torlakson, yakni: (1) sains
yang mewakili pengetahuan mengenai hukum-hukum dan konsep-konsep yang
berlaku di alam; (2) teknologi adalah keterampilan atau sebuah sistem yang
digunakan dalam mengatur masyarakat, organisasi, pengetahuan atau mendesain serta
menggunakan sebuah alat buatan yang dapat memudahkan pekerjaan; (3) teknik atau
Engineering adalah pengetahuan untuk mengoperasikan atau mendesain sebuah
prosedur untuk menyelesaikan sebuah masalah; dan (4) matematika adalah ilmu yang
menghubungkan antara besaran, angka dan ruang yang hanya membutuhkan argumen
logis tanpa atau disertai dengan bukti empiris.35 Seluruh aspek ini dapat membuat
pengetahuan menjadi bermakna jika diintegrasikan dalam proses pembelajaran
(Torlakson).
2. Tujuan STEM
Tujuan dari pembelajaran dengan pendekatan STEM cocok untuk diterapkan

5
pada pembelajaran sekolah menengah yang subjek dalam pembelajarannya
membutuhkan pengetahuan yang komplek. Manfaat dari pembelajaran STEM yang
berkelanjutan sebaiknya mulai ditunjukkan oleh pendidikan sejak dini dan pada tahap
peserta didik sudah mampu mengkombinasikan antara peserta didik menjadi memiliki
kemampuan dalam pemecah masalah, penemu, innovator, mampu mandiri, pemikir
yang logis, melek teknologi, mampu menghubungkan pendidikan STEM dengan
dunia kerja. Penggunaan pendekatan STEM dalam bidang pendidikan memiliki tujuan
untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat bersaing dan siap untuk bekerja sesuai
bidang yang ditekuninya.
3. Langkah – langkah STEM
Adapun langkah-langkah dari setiap pelaksanaan aspek STEM adalah sebagai
berikut:
1) Aspek Science dalam pendekatan STEM didefinisikan adalah keterampilan
menggunakan pengetahuan dan proses sains dalam memahami gejala alam dan
memanipulasi gejala tersebut sehingga dapat dilaksanakan;
2) Aspek Technology adalah keterampilan peserta didik dalam mengetahui teknologi
baru dapat dikembangkan, keterampilan menggunakan teknologi dan bagaimana
teknologi dapat digunakan dalam memudahkan kerja manusia;
3) Aspek Engineering memiliki lima tahap fase dalam proses pembelajaran; dan

4) Aspek Mathematics adalah keterampilan yang digunakan untuk menganalisis,


memberikan alasan, mengkomunikasikan idea secara efektif, menyelesaikan
masalah dan menginterpretasikan solusi berdasarkan perhitungan dan data dengan
matematis.

( M. Syukri) Langkah-langkah pembelajaran STEM dilakukan berdasarkan


engineering design process. Terdapat lima langkah penting dalam engineering design
process yaitu sebagai berikut:

1) Ask (Bertanya)
Pada langkah bertanya, guru melakukan fase orientasi, memunculkan ide,
dan merestrukturisasi ide. Guru menunjukkan pada peserta didik fenomena ilmu
pengetahuan sehari-hari dan mengarahkan mereka untuk membuat koneksi dengan
konsep sains yang sedang dipelajari. Koneksi antara masalah baru dengan
pengetahuan peserta didik yang ada akan meningkatkan kemampuan peserta didik
untuk menyusun masalah.

6
2) Imagine (Membayangkan atau Pencitraan)
Pada langkah membayangkan, guru melewati fase restrukturisasi ide dan
menyediakan kegiatan belajar aktif seperti kegiatan langsung. Melalui
pengetahuan yang ada dan konsep-konsep sains yang baru, peserta didik
diarahkan untuk melakukan beberapa kegiatan langsung terkait dengan langkah
sebelumnya yang diminta dari fenomena ilmiah untuk penyelesaian masalah.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, peserta didik membutuhkan keterampilan
berdasarkan pengetahuan dan pemahaman konsep sains.
3) Plan (Merencanakan)
Pada langkah perencanaan, melalui fase penggunaan ide guru mengarahkan
peserta didik merancang solusi dari ide yang telah dibayangkan pada langkah
sebelumnya. Untuk merencanakan solusi sesuai dengan konsep ilmiah,
pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang konsep dan masalah sains
haruslah kuat. Rencana yang dihasilkan dalam kegiatan ini dapat diterapkan dalam
bentuk desain produk teknis sains nyata dalam kegiatan langkah selanjutnya.
4) Create (Membuat)
Pada langkah pembuatan produk, guru juga menerapkan fase penggunaan
ide yang mengarahkan peserta didik untuk menerapkan desain produk teknis sains
ke bentuk lain dari rencana yang telah mereka rancang. Jika langkah yang
direncanakan sebelumnya dibuat hanya dalam bentuk grafik, maka dalam kegiatan
merancang langkah, peserta didik menjalankan aplikasi dalam bentuk teknis untuk
memecahkan masalah dalam sains yang didasarkan pada konsep sains.
5) Improve (Memperbaiki)
Pada langkah perbaikan, guru menerapkan fase refleksi yang mengarahkan
peserta didik untuk menilai kekuatan dan kelemahan produk teknis sains yang
dimiliki telah diproduksi. Meskipun evaluasi didasarkan pada berbagai aspek
kegiatan seperti bentuk, fungsi, dan penggunaan, fokus utamanya adalah pada
aspek teknis produk dan kepatuhan dengan konsep ilmiah peserta didik. Setelah
memiliki kelemahan produk teknis telah diidentifikasi, peserta didik diminta untuk
membuat perbaikan kelemahan. Setiap aktivitas peserta didik di setiap langkah
proses desain teknik diharapkan menghasilkan pemecahan masalah keterampilan
di antara peserta didik.

7
4. Kelebihan STEM
(Widayanti), Adapun beberapa kelebihan penerapan STEM pada pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1) Menumbuhkan pemahaman tentang hubungan antara prinsip, konsep, dan
keterampilan domain disiplin tertentu.
2) Membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik dan memicu imajinasi kreatif dan
berpikir kritis.
3) Membantu peserta didik untuk memahami dan mengalami proses penyelidikan
ilmiah.
4) Mendorong kolaborasi pemecahan masalah dan saling ketergantungan dalam kerja
kelompok.
5) Memperluas pengetahuan peserta didik diantarannya pengetahuan matematika dan
ilmiah.
6) Membangun pengetahuan aktif dan ingatan melalui pembelajaran mandiri.
7) Memupuk hubungan antara berpikir, melakukan dan belajar.
8) Meningkatkan minat peserta didik, partisipasi dan meningkatkan kehadiran.
9) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan.
5. Kelemahan Pembelajaran STEM
Berikut ini kemungkinan beberapa hambatan dalam implementasi STEM ((Ejiwale,
2013).
1. Persiapan mengajar yang buruk dan kurangnya keterdiaan guru STEM yang
berkualitas.
2. Kurangnya investasi dalam pengembangan profesional guru
3. Persiapan dan Inspirasi Siswa yang Buruk
4. Kurangnya koneksi dengan individu pembelajar lain dalam berbagai macam cara
5. Kurangnya kolaborasi penelitian di bidang STEM
6. Persiapan Bahan Ajar yang Kurang
7. Penyampaian konten dan metode penilaian kurang
8. Kurangnya pemberian pengalaman langsung bagi siswa

8
6. Ciri – ciri pengajaran STEM
Pelaksanaan pembelajaran STEM pendidik harus dapat mengintregasikan
pengetahuan, ketrampilan dan nilai ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, dan
matematika untuk dapat menyelesaikan sebuah masalah yang berhubungan dengan
pembelajaran dalam konteks kehidupan sehari-hari. Dapat dilihat seperti tabel
dibawah ini

7. Pelaksanaan STEM
Pendidikan STEM merupakan pendidikan yang mengintregasikan ilmu
pengetahuan, teknologi, rekayasa dan matematika secara formal berdasarkan
kurikulum. Pendidikan STEM juga dapat dilaksanakan secara non formal melalui
aktivitas nonakademik dan nonkurikulum. Pendidikan STEM diharapkan membentuk
sumber daya manusia yang memiliki keahlian yang tinggi sesuai bidangnya sehingga
dapat memberikan inovasi baru.

9
Fokus pendidikan STEM pada tingkat pendidikan awal adalah mencetuskan
dan memupuk minat peserta didik melalui aktivitas-aktivitas yang dapat merangsang
rasa ingin tahu peserta didik. Langkah awal ini memberikan pembelajaran berbasis
masalah terstruktur dan berkaitan dengan dunia nyata yang menghubungkan keempat
aspek STEM.
Tingkat pendidikan rendah pada penerapan pendidikan STEM fokus dalam
mempelajari asas-asas pengetahuan STEM kemudian mengaitkan pengetahuan
peserta didik dengan kondisi di dunia nyata/kehidupan sehari-hari melalui aktivitas
pembelajaran. Sementara pada tingkat menengah rendah, fokus dalam emningkatkan
potensi peserta didik melalui pembinaan dan pembangunan skill STEM melalui
aktivitas analisis menyelesaikan masalah isu-isu lokal maupun global.
Pada tingkat menengah atas pembelajaran STEM memfokuskan pada aktivitas
memperkuat dan meningkatkan keahlian STEM melalui aktivitas pembelajaran yang
dapat mendemonstrasikan konsep STEM. Pada tingkat tersier, pendidikan STEM
mengajarkan peserta didik dalam menghadapi tantangan karir STEM, sehingga
diharapkan pada tingkat komunitas atau industri para peserta didik mampu
memberikan inovasi untuk pembangunan negara. Penelitian yang dilakukan penulis
yaitu fokus intregasi pembelajaran STEM pada tingkat tersier, penulis melakukan
penelitian pada siswa SMK.
Implementasi pembelajaran teknik berbasis STEM menuntut pergeseran
modus pembelajaran dari pembelajaran berpusat pendidik ke pembelajaran berpusat
pada peserta didik. Intregasi pendidikan STEM dalam Teknik dapat dilakukan melalui
pembiasaan bertahap terkait pembelajarannya, dapat dimulai dari penekanan
pembiasaan bertanya, melalui model latihan inkuiri, scientific inquiry dengan
scientific processnya hingga penerapan literasi sains, literai teknologi, literasi
rekayasa, baik berbantuan IT atau ICT, maupun enterpreuneurship.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) adalah salah satu


alternatif solusi bagi pembelajaran abad 21. Pendekatan STEM merupakan pembelajaran
yang mengintegrasikan Science, Technology, Engineering, dan Mathematics dalam
pembelajaran Engineering.

STEM cocok untuk diterapkan pada pembelajaran sekolah menengah yang subjek
dalam pembelajarannya membutuhkan pengetahuan yang komplek. Manfaat dari
pembelajaran STEM yang berkelanjutan sebaiknya mulai ditunjukkan oleh pendidikan sejak
dini dan pada tahap peserta didik sudah mampu mengkombinasikan antara peserta didik
menjadi memiliki kemampuan dalam pemecah masalah, penemu, innovator, mampu mandiri,
pemikir yang logis, melek teknologi, mampu menghubungkan pendidikan STEM dengan
dunia kerja.

B. Saran

Penulis menyadari akan ketidaksempurnaan dalam makalah ini. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan agar penyusunan makalah
ini lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Diyah Ayi Budi Lestari, dkk. 2018.Implementasi LKS dengan Pendekatan STEM

(Science, Technology, Engineering, and Mathematics) untuk Meningkatkan


Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika dan teknologi,
Volume 4 No.2.

Khoirul Bashooir dan Supahar. 2018. Validitas dan Reabilitas Instrumen Asesmen

Kinerja Literasi Sains Pelajaran Fisika Berbasis STEM. Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan, Volume 22, No 2.

M. Syukri, S. Soewarno, L. Halim, dan L.E. Mohtar. 2018. The Impact Of Engineering

Design Process In Teaching and Learning To Enhance Students’ Science


Problem-Solving Skills. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (1).

Torlakson. 2014. Innovate: A Blueprint fot Science, technology, Engineering, and

Mathematics in California Public Education. California: State Superintendent


of Public Instruction.

Widayanti. 2019. Tesis: “Pengembangan E-Book Intereactive Berbasis STEM

Berorientasi Kemampuan Abad 21 Untuk Meningkatkan Scientific


Communication Skills dan Pemahaman Konsep Pada Materi Fisika”. Bandar
Lampung: Universitas Lampung. Diakses 02 Januari 2020.

12

Anda mungkin juga menyukai