Anda di halaman 1dari 19

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 mengamanatkan bahwa tujuan
pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadikan
manusia Indonesia menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia,
cakap, kreatif dan mandiri dengan harapan dapat membawa bangsa Indonesia
menjadi bangsa yang bermartabat.
Selain itu pada permendikbud nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi
pendidikan dasar dan menengah disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan
yang diharapkan adalah berbasis kompetensi abad 21 untuk menyongsong
generasi emas Indonesia tahun 2045. Kompetensi yang diinginkan mencakup
dimensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Pembelajaran adalah sebuah proses belajar dan mengajar, yang artinya
adanya interaksi antara murid dan guru, ada yang belajar dan ada yang memberi
pelajaran. Tujuan belajar sediri anatara lain untuk mengetahui sesuatu yang
sebelumnya belum diketahui, untuk memperluas pemahaman apa yang sudah
diketahui dan untuk menemukan serta mengembangkan sesuatu yang baru dan
dapat bermanfaat dalam kehidupan.
Setiap zaman memiliki ciri khas keadaan masing-masing. Pada abad 21 ini
kebutuhan kompetensi lulusan yang diperlukan paling tidak memiliki kemampuan
4C yaitu critical thinking and problem solving (berfikir kritis dan menyelesaikan
masalah), creative and inovative (kreatif dan inovatif), collaboration (bekerja
sama) dan comunication (komunikasi). Untuk memenuhi itu semua maka ada
tuntutan untuk menemukan pendekatan pembelajaran yang dapat menghasilkan
siswa yang dapat berfikir kritis, kreatif, mampu bekerja sama, dan dapat
berkomunikasi dengan baik. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat
menghasilkan itu semua adalah pendekatan STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematics).
STEM merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran abad 21. Selain dapat menghasilkan dan meningkatkan
kemampuan 4C, pembelajaran STEM ini memiliki kelebihan dalam membentu

1
karakter proses dan pola berfikir peserta didik. Hal ini terlihat, ketika peserta didik
membiasakan diri untuk mencoba mencari solusi dan menyelesaikan masalah
dengan berfikir STEM maka peserta didik akan selalu menjadi problem solver
setiap masalah dalam kehidupan sehari hari yang dibutuhkan oleh masyarakat ke
depan.
Harapannya adalah peserta didik yang mendapatkan pembelajaran STEM
ini menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan zaman abad 21 dan
memenuhi kriteria kebutuhan lapangan kerja.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa yang dimaksud pembelajaran berbasis STEM ?
1.2.2 Bagaimana cara menganalisi KI dan KD pada pembelajaran STEM?
1.2.3 Berikan contoh RPP pembelajaran STEM ?
1.2.4 Apa saja kendala pelaksanaan Pembelajaran STEM?
1.2.5 Apa saja contoh inovasi pembelajaran fisika berbasis STEM ?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Menjelaskan tentang pengertian pembelajaran berbasis STEM.
1.3.2 Menjelaskan cara menganalisis KI dan KD dalam pembelajaran
STEM.
1.3.3 Memberikan contoh RPP pembelajaran STEM.
1.3.4 Menyebutkan kendala-kendala pelaksanaan pembelajaran STEM.
1.3.5 Menyebutkan contoh inovasi pembelajaran fisika berbasis STEM.

1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Memahami pembelajaran berbasis STEM.
1.4.2 Mengetahui cara menganalisis KI dan KD pembelajaran STEM.
1.4.3 Mengetahui contoh RPP pembelajaran STEM.
1.4.4 Mengetahui kendala-kendala pelaksanaan pembelajaran STEM.
1.4.5 Mengetahui contoh inovasi pembelajaran fisika berbasis STEM.

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran STEM


STEM merupakan akronim dari Science, Technology, Engineering,
Mathematics. STEM merupakan pendekatan pembelajaran baru dalam dunia
pendidikan yang mengkolaborasikan science (sains), technology (teknologi),
engineering (rekayasa), dan mathematics (matematika) sebagai satu kesatuan
dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran STEM memfokuskan pada
pemecahan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari maupun kehidupan
profesi (National STEM Education Center, 2014). Adapun pengertian
masing-masing komponen pada STEM adalah sebagai berikut :
a. Science : Sains merupakan kajian yang berhubungan dengan peristiwa
alam yang melibatkan penyelidikan, penelitian dan pengukuran untuk
menjelaskan sebab akibat dari sebuah fenomena alam. Penyelidikan dan
penelitian sains dapat digunakan untuk mengidentifikasi bukti – bukti yang
dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan ilmiah dan menjawab
permasalahan dalam kehidupan manusia.
b. Technology : Inovasi atau penemuan manusia yang dapat berupa perangkat
lunak dan keras sebagai sarana untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
manusia, sehingga dapat mempermudah pekerjaan manusia untuk
kehidupan yang lebih maju.
c. Engineering : Pengetahuan dan keterampilan untuk mendesain,
mengaplikasikan, mereplikasi serta marekayasa sebuah karya berupa
peralatan, sistem dan mesin yang dapat digunakan oleh manusia untuk
mempercepat dan mempermudah proses produksi terhadap barang dan
jasa.
d. Mathematics : Ilmu yang berhubungan dengan numerasi, pola perubahan
dan hubungan, ruang dan bentuk, keterampilan berpikir secara rasional dan
logis serta bernalar, dan menggunakannya secara sistematik dan
terstruktur.
Pendekatan pembelajaran berbasis STEM ini muncul untuk
meningkatkan daya saing kualitas lulusan peserta didik. Mengingat

3
perkembangan dan kemajuan iptek pada abad 21 minimal dibutuhkan empat
keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang yang sering disebut
dengan 4C, yaitu :
a. Critical Thinking and Problem Solving (mempunyai pemikiran yang kritis
dalam menyelesaikan masalah)
b. Creativity and Innovation (mempunyai kreatifitas dan inovasi)
c. Communication (mempunyai kemampuan dalam mendengar, membaca,
berbicara dan menulis dengan menggunakan berbagai media)
d. Collaboration (mempunyai kemampuan dalam bekerjasama dan
menghargai orang lain)
Secara umum tujuan dan manfaat dari model pembelajaran STEM yang
diterapkan adalah sebagai berikut :
a. Mengasah keterampilan berpikir kritis dan kreatif, logis, inovatif dan
produktif.
b. Menanamkan semangat kerjasama dalam memecahkan masalah.
c. Mengenalkan perspektif dunia kerja dan mempersiapkannya.
d. Memanfaatkan teknologi untuk menciptakan dan mengomunikasikan
solusi yang inovatif.
e. Media untuk menumbuhkembangkan kemampuan, menemukan dan
menyelesaikan masalah.
f. Media untuk merealisasikan kecakapan abad 21 dengan menghubungkan
pengalaman ke dalam proses pembelajaran melalui peningkatan kapasitas
dan kecakapan peserta didik
g. Standar Literasi Teknologi
Sedangkan karakteristik pendekatan pembelajaran berbasis STEM adalah
sebagai berikut :
a. Integrasi antara Sains, Teknologi, Rekayasa dan Matematika dalam satu
pokok pembahasan.
b. Diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek
(PjBL)
c. Sesuai dengan kehidupan nyata dan bersifat konstektual

4
d. Menyiapkan generasi yang memiliki SDM sesuai dengan kecakapan Abad
21
e. Sesuai dengan tuntutan revolusi industri 4.0
f. Penerapan pembelajaran yang bertujuan untuk melatihkan soft skill dan
hard skill
Penerapan pendekatan STEM dalam pembelajaran tentunya terintegrasi
selama proses pembelajaran. Keempat aspek dalam STEM mengambil bagian
dalam setiap pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran. Adapun langkah-
langkah dari setiap pelaksanaan aspek tersebut adalah sebagai berikut :
a. Aspek Science dalam pendekatan STEM didefinisikan oleh Hannover
(2011) adalah keterampilan menggunakan pengetahuan dan proses sains
dalam memahami gejala alam dan memanipulasi gejala tersebut sehingga
dapat dilaksanakan.
b. Aspek Technology adalah keterampilan peserta didik dalam mengetahui
bagaimana teknologi baru dapat dikembangkan, keterampilan
menggunakan teknologi dan bagaimana teknologi dapat digunakan dalam
memudahkan kerja manusia.
c. Aspek Engineering memiliki lima tahap fase dalam proses pembelajaran
yang sering dikenal dengan Engineering Design Process (EDP). Adapun
secara umum pola EDP adalah sebagai berikut :
1. Perumusan masalah            
2. Rencana solusi           
3. Membuat dan Mengembangkan model 
4. Menggunakan model           
5. Mengomunikasikan, merefleksi, mengevaluasi, mendesain ulang
Sesuai dengan proses pada gambar di bawah ini :

5
d. Aspek Mathematics adalah keterampilan yang digunakan untuk
menganalisis, memberikan alasan, mengkomunikasikan idea secara efektif,
menyelesaikan masalah dan menginterpretasikan solusi berdasarkan
perhitungan dan data dengan matematis.

Beberapa contoh model pembelajaran STEM :


1. Project-Based Learning (PjBL) – (Lucas)
Langkah-Langkah
No Penjelasan
Pembelajaran
1 Start With the Essential Question Penentuan Pertanyaan Mendasar :
Siswa diberikan beberapa pertanyaan
terkait masalah yang ditemukan dalam
kehidupan sehari – hari.
2 Design a Plan for the Project Mendesain Perencanaan Proyek :
Dalam perencanaan mendesain sebuah
proyek, siswa diajak untuk
membahasnya secara berkelompok:
cara membuat, bahan dan alat, dsb.
3 Create a Schedule Menyusun Jadwal :
siswa  menyusun jadwal start and
finish, kapan sebuah proyek akan
dimulai, kegiatan setiap hari, dan yang
terpenting kapan proyek tersebut dapat
selesai sesuai dengan perencanaan.
4 Monitor the Students and the Memonitor peserta didik dan
Progress of the Project kemajuan proyek :
Guru menjadi mentor dalam mengawal
siswa pada setiap tahapan pelaksanaan
proyek yang mereka selesaikan, guru
juga menjadi fasilitator mendorong
semua siswa agar aktif dalam proyek
tersebut.
5 Assess the Outcome Menguji Hasil :
Mengukur sejauh mana ketercapaian

6
Langkah-Langkah
No Penjelasan
Pembelajaran
pembelajaran melalui proyek yang
dihasilkan siswa.
6 Evaluate the Experience Mengevaluasi Pengalaman :
Merefleksi pengalaman para siswa
dalam proses penyelesaian sebuah
proyek dan menemukan sebuah
terobosan baru untuk membuat sebuah
inovasi yang lebih baik dan efisien.

2.PjBL STEM (Laboy - Rush)


No Langkah-Langkah Penjelasan
1 Reflection Refleksi :
Membawa siswa ke dalam sebuah masalah dan
memberikan motivasi untuk menyelidiki dan
menyelesaikan masalah tersebut.
2 Research Penelitian :
Siswa melakukan penelitian, menggali informasi
dari berbagai sumber yang relevan untuk
mengembangkan konseptual.
3 Discovery Penemuan :
Siswa telah menemukan model yang sesuai untuk
pelaksanaan sebuah proyek untuk merancang dan
mendesain.
4 Application Penerapan :
Siswa menerapkan model yang telah mereka
rancang, Pada tahap ini siswa menguji sebuah
model yang telah dirancang guna untuk menjawab
sebuah masalah dengan menghubungkan
antardisiplin ilmu.
5 Communication Mengomunikasikan :
siswa memaparkan dan mempresentasikan hasil
yang mereka peroleh secara kolaboraif, menerima

7
No Langkah-Langkah Penjelasan
umpan balik yang berguna untuk perbaikan
sebuah proyek yang lebih baik.

 3. Model 5E (Bybee)  


No Langkah-Langkah Penjelasan
1 Engagement                   Identify problem and constraints
Identifikasi masalah dan kendala
2 Exploration     Research Ideate; Analyze ideas 
Pelaksanaan penelitian, pemunculan
ide             
3 Explanation Research Ideate ; Analyze ideas
Melakukan analisis terhadap ide
4 Elaboration/Extension    Build and Communicate
Membuat karya dan
mengomunikasikan           
5 Evaluation Test and refine; Reflect
Pelaksanaan tes dan refleksi

2.2 Analisis KI dan KD pada Pembelajaran STEM


Sebelum melaksanakan pembelajaran berbasis STEM maka ada beberapa
langkah yang harus dilakukan, yaitu :
a. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar (KD) yang dapat dilaksanakan
melalui pembelajaran berbasis pendekatan STEM. Dalam melakukan
identifikasi KD ini bisa dalam satu pelajaran atau lebih dari satu mata
pelajaran.
b. Menentukan topik yang sesuai dengan KD
c. Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi (IPK)
d. Melakukan analisis STEM pada topik yang dipilih.
e. Membuat rancangan kegiatan pembelajaran dalam RPP
Sebagai contoh pada makalah ini pemakalah membahas topik Fluida
Statik dengan analisis sebagai berikut :
A. Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida 4.3 Merancang dan melakukan
statik dalam kehidupan sehari-hari. percobaan yang memanfaatkan sifat-

8
sifat fluida statik, berikut presentasi
hasil percobaan dan pemanfaatannya.

B. Topik : Fluida Statik


C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3.1 Mengidentifikasi penerapan 4.3.1 Merancang desain kapal selam
fluida statik dalam kehidupan dari botol aqua.
sehari-hari (sebagai contoh 4.3.2 Merangkai kapal selam buatan
kapal selam). sesuai dengan rancangan.
3.3.2 Menyimpulkan konsep, prinsip, 4.3.3 Menguji coba kapal selam yang
dan hukum Archimedes. telah dibuat.
4.3.4 Mengevaluasi hasil uji coba
kapal selam.
4.3.5 Memperbaiki kapal selam
4.3.6 Mongkomunikasikan cara kerja
dan hasil kapal selam buatan
D. Analisis STEM
Sains : Teknologi :
1. Benda yang berada dalam pengaruh 1. Menggunakan komputer (internet)
zat cair mengalami gaya untuk mencari informasi tentang
Archimedes. desain dan cara kerja kapal selam.
2. Keadaan benda dalam fluida : 2. Produk kapal selam buatan.
mangapung, melayang, dan
tenggelam.
3. Prosedur merancang kapal selam
yang dapat mengapung melayang,
dan tenggelam.

Engineering : Matematika :
1. Merancang, membuat, menguji coba, 1. Menghitung massa jenis kapal selam
merevisi dan mengkomunikasikan 2. Menghitung gaya Archimedes pada
produk kapal selam buatan. kapal selam
3. Menentukan bentuk yang presisi

9
2.3 Contoh RPP STEM
Sebelum pelaksanaan pembelajaran maka perlu dipersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran atau yang dikenal dengan RPP. Pada kesempatan ini
pemakalah memberikan contoh RPP topik Fluida Statik. Sedangkan model
pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Project Bases Learning
(PjBL) dari Laboy-Rush dengan sintaks sebagai berikut :

No Sintaks Kegiatan Pembelajaran


1 Reflection Guru membawa peserta didik untuk memformulasikan
masalah dan dapat segera mulai melakukan
penyelidikan/investigasi.
2 Research Peserta didik menggali konsep-konsep, teori, hukum
yang dapat dijadikan acuan untuk memecahkan
masalah, mengumpulkan informasi dari sumber yang
relevavan.
3 Discovery Peserta didik mulai menemukan solusi dari masalah
yang diformulasikan dan menentukan apa yang masih
belum diketahui.
4 Application Peserta didik menguji produk/pekerjaan proyek yang
dirancang, peserta didik dapat mengulang kembali
untuk merevisi/memperbaiki sesuai persyaratan atau
memilih solusi terbaik.
5 Communication Mempresentasikan atau mengkomunikasikan hasil akhir
produk/pekerjaan proyek dan menerapkan umpan balik
yang membangun.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Jember


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI MIPA / Genap
Materi Pokok : Fluida Statik
Sub Topik : Gaya Archimedes
Pertemuan ke :2

10
Alokasi Waktu : 1 x 2JP

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menerapkan hukum-hukum 3.3.1 Mengidentifikasi penerapan fluida
fluida statik dalam kehidupan statik dalam kehidupan sehari-hari
sehari-hari (sebagai contoh kapal selam).
3.3.2 Menyimpulkan konsep, prinsip,
dan hukum Archimedes.
4.3 Merancang dan melakukan 4.3.1 Merancang desain kapal selam
percobaan yang dari botol aqua.
memanfaatkan sifat-sifat 4.3.2 Merangkai kapal selam buatan
fluida statik, berikut sesuai dengan rancangan.
presentasi hasil percobaan 4.3.3 Menguji coba kapal selam yang

11
dan pemanfaatannya telah dibuat.
4.3.4 Mengevaluasi hasil uji coba kapal
selam.
4.3.5 Memperbaiki kapal selam
4.3.6 Mongkomunikasikan cara kerja
dan hasil kapal selam buatan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi dan memberikan contoh penerapan fluida
statik dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
2. Siswa dapat menyimpulkan konsep, prinsip dan hukum Archimedes
3. Secara berkelompok siswa dapat merancang, merangkai, dan membuat
kapal selam buatan
4. Siswa dapat mengkomunikasikan prinsip dan cara kerja hasil kapal selam
buatan

D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
 Tiga keadaan benda dalam fluida : mengapung, melayang dan tenggelam

Konsep
 Besar gaya ke atas yang diberikan pada benda sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan
 Massa jenis benda dan fluida menentukan keadaan benda dalam fluida :
jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis fluida benda akan
terapung dan sebaliknya jika massa jenis benda lebih besar daripada massa
jenis fluida maka benda akan tenggelam, sedangkan jika massa jenisnya
sama benda akan melayang.
Prinsip
 Hukum Archimedes
Prosedur
 Praktikum membuat kapal selam

12
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan STEM
Model : Problem Project Based Learning (PjBL)
Metode : Ceramah, diskusi dan praktikum
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
Alokasi
Kegiatan Rincian Kegiatan
Waktu
Pendahulua  Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, 10
n berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kemudian mengatur menit
tempat duduk secara berkelompok.
 Guru menanyakan tugas rumah (PR tentang tekanan
hidrostatis)
 Guru melakukan apersepsi dan motivasi kepada siswa
dengan “memutar video keadaan benda-benda dalam
fluida, kapal laut, kapal selam, dsb”, siswa diminta untuk
mengamati video tersebut.
 Guru memberikan pernyataan yang menantang tentang apa
yang diamati dalam video tersebut (kenapa jarum kecil
tenggelam sedangkan kapal induk yang besar bisa
terapung di air)
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pembelajaran
dan kegiatan pembelajaran serta penilaian yang akan
dilakukan
Inti Reflection 70
menit
Mengamati
 Guru memutar video kapal, siswa diminta untuk
mengamati apa yang terjadi pada kapal selam tersebut.
Research
Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasikan masalah yang berkaitan dengan

13
Alokasi
Kegiatan Rincian Kegiatan
Waktu
pemutaran video sebelumnya.
 Bagaimana cara kapal selam bekerja?
 Apa yang menyebabkan kapal selam bisa naik dan turun
dalam air laut?
 Bagaimana membuat kapal selam sederhana buatan dari
botol air mineral?
Discovery
Mencoba
 Guru membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS-01)
kepada masing-masing kelompok.
 Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS-01 secara
berkelompok dan mendiskusikan jawaban-jawaban dari
persoalan pada tugas pendahuluan LKS-01.
 Guru meminta siswa untuk melakukan pembuatan kapal
selam sesuai LKS-01 secara berkelompok. (mulai dari
merancang, merangkai, menguji dan menghasilkan produk)

Catatan :
Guru menilai sikap dan keterampilan siswa dalam diskusi dan
praktikum pembuatan kapal selam secara berkelompok.
Application
Mengasosiasi
 Secara kelompok siswa menguji hasil kapal selam buatan.
 Siswa mengevaluasi serta mendiskusikan dan
memperbaiki kapal selam jika ada kekurangan dalam
proses pengujian.

Communication
Mengkomunikasikan
 Perwakilan kelompok menyampaikan hasil pembuatan
kapal selam yang telah dibuat.
 Presentasi hasil kapal selam buatan yang dikemukakan

14
Alokasi
Kegiatan Rincian Kegiatan
Waktu
direspon melalui pertanyaan/sanggahan yang
dikemukakan oleh kelompok siswa yang lainnya.

Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan bagaimana cara kerja 10


kapal selam serta memberi penguatan kesimpulan tentang menit
tujuan kegiatan tersebut.
Guru memberikan tugas rumah (PR) dan menginformasikan
materi pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang,
kemudian menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR


 Media : Powerpoint, komputer, LCD
 Alat dan bahan : bahan dan alat pembuatan kapal selam : botol air
mineral, lem, isolasi, pemberat, gabus, gunting, dll
 Sumber Belajar : Buku Pegangan Fisiska untuk SMA/MA Kelas XI
Penerbit Erlangga.
H. PENILAIAN
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Sikap Lembar Penilaian Sikap dan Rubrik
Lembar Penilaian Diskusi Dan Rubrik
Penilaian Pengetahuan LKS-01 dan rubrik penilaian
Penilaian Keterampilan LKS-01, Lembar Penilaian Praktik dan Rubrik

2.4 Kendala dan Manfaat Pelaksanaan Pembelajaran STEM


Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran STEM
ini, antara lain :
1. Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses. Contoh : pada saat
meminta kepada siswa untuk membuat design kapal selam maka siswa masih
melakukan diskusi, browsing internet, dan merancang bentuk kapal selam
yang akan dibuat.

15
2. Proses pembelajaran penyajian konsep, rumus matematis dan penyelesaian
soal kurang mendalam karena keterbatasan waktu.
3. Produk yang dihasilkan tidak selalu berhasil dan sesuai dengan teori yang
ada.
Namun dibalik kendala di atas ada beberapa manfaat yang didapat dalam
pembelajaran STEM :
1. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
2. Adanya interaksi antar siswa dalam berdiskusi dan bertukar pendapat.
3. Pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.
4. Siswa lebih memahami sebuah proses pembelajaran.
5. Siswa mengetahui pemanfaatan materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-
hari.
2.5 Contoh Inovasi Pembelajaran Fisika Berbasis STEM
Adapun beberapa contoh inovasi pembelajaran fisika berbasis STEM yang
telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan LKPD Berbasis Stem Untuk Menumbuhkan
Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa (Clara Aldila, Abdurrahman,
Feriansyah Sesunan, Jurnal Pembelajaran Fisika Volume 5 Nomor 4
Tahun 2017)
Artikel ini membahas tentang pembuatan bahan ajar berupa Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) berbasis STEM. Setelah dilakukan uji validasi, uji
materi dan uji produk bahan ajar berupa LKPD dinyatakan valid serta
layak untuk digunakan. Begitu pula ketika dilakukan uji kemenarikan,
kemudahan, dan kemanfaatan yang dilakukan oleh siswa bahan ajar
berupa LKPD dinyatakan sangat menarik, mudah dan bermanfaat.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa LKPD dengan pendekatan STEM
telah efektif dalam melatih keterampilan berpikir kreatif siswa.
2. Science, Technology, Engineering and Mathematics Project Based
Learning
(STEM-PjBL) pada Pembelajaran Sains (Farah Robi’atul Jauhariyyah,
Hadi Suwono, Ibrohim, Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM
Volume 2, 2017)

16
Artikel ini menerangkan tentang pendekatan STEM, model pembelajaran
PjBL, serta STEM-PjBL pada pembelajaran sains. Pembelajaran sains
yang sesuai dengan pendekatan STEM salah satunya adalah model
pembelajaran PjBL. Pembelajaran PjBL berpendekatan STEM merupakan
pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan bidang STEM
yang dapat memberikan kesempatan siswa untuk belajar kontekstual
melalui kegiatan yang kompleks seperti bereksplorasi merencanakan
aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada
akhirnya menghasilkan suatu hasil produk.

BAB 3. KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
1. STEM merupakan akronim dari Science, Technology, Engineering,
Mathematics. STEM merupakan pendekatan pembelajaran baru dalam
dunia pendidikan yang mengkolaborasikan science (sains), technology
(teknologi), engineering (rekayasa), dan mathematics (matematika)
sebagai satu kesatuan dalam proses pembelajaran.
2. Sebelum melaksanakan pembelajaran berbasis STEM maka ada beberapa
langkah yang harus dilakukan, yaitu : mengidentifikasi KD, menentukan
topik yang sesuai dengan KD, mengembangkan IPK, melakukan analisis
STEM pada topik yang dipilih, dan membuat rancangan kegiatan
pembelajaran dalam RPP.
3. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sangat banyak manfaat
yang didapat dalam proses pembelajaran STEM. Oleh karena itu,

17
diharapkan proses pembelajaran berbasis STEM terutama pada mata
pelajaran Fisika dapat dilakukan.

3.2 Saran
1. Adanya penelitian lebih lanjut pada inovasi-inovasi pembelajaran berbasis
STEM.
2. Adanya pengembangan materi-materi pelajaran dan media berbasis
STEM.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aldila, C., Abdurrahman, F. Sesunan. 2017. Pengembangan LKPD Berbasis


STEM Untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa.
Jurnal Pembelajaran Fisika. 5(4).

Robi’atul Jauhariyyah, F., H. Suwono, Ibrohim. 2017. Science, Technology,


Engineering and Mathematics Project Based Learning. Pros. Seminar
Pend. IPA Pascasarjana UM. 2.

Suharto. 2016. Pedagogi : Model-Model Pembelajaran IPA dan Implementasinya.


Bandung : PPPPTK IPA.

19

Anda mungkin juga menyukai