Anda di halaman 1dari 4

JURNAL BELAJAR STRATEGI PEMBELAJARAN IPA

Pertemuan Topik Ringkasan Materi


Ke-
4 Science 1. Pengertian
(senin, 20 Technology Model pembelajaran STE berfokus pada siswa atau individu
November Entrepreneurship yang terlibat dalam studi berbasis teknologi dan sains, dengan
2023) (STE). tujuan meningkatkan kesadaran terhadap peluang
kewirausahaan dan mendorong transfer teknologi.
2. Karakteristik
a) Merupakan model interdisipliner yang mengintegrasikan
pembelajaran sains dari ilmu fisika, kimia, biologi
kemudian kewirausahaan dalam konsep analisis usaha
yang menerapakan aplikasi konsep sains
b) Merupakan model transdisipliner yang mengarahkan siswa
untuk belajar langsung ke dunia usaha dan dunia industri
(DUDI) untuk melihat penerapan teknologi aplikasi
konsep sains dan analisis usaha pengembangan ekonomi
masyarakat
c) Menekankan pada pengembangan kompetensi literasi
sains, literasi teknologi, kemampuan pemecahan masalah,
dan karakter kewirausahaan
3. Sintaks model pembelajaran
a) Finding Problems, Needs Analysis and Learning Analysis
b) Scientific Technopreneurship Cooperative Approach
c) the Design of the Scientific Technopreneurship Business
Plan
d) Creating the Product (Goods and/or Services Prototype)
e) Evaluation of the Work
4. Relevansi model pembelajaran dengan keterampilan abad
21 (STE).
a) Hakikat Pembelajaran IPA (Proses, Produk, Sikap,
Aplikasi)
 Hakikat IPA sebagai produk
 Hakikat IPA sebagai sikap
 Hakikat IPA sebagai aplikasi
b) Trend Education Abad 21
Model STE menjadi jawaban atas tantangan tersebut.
Dengan mengolaborasikan tiga disiplin ilmu yaitu science,
technology, dan entrepreneurship berpeluang besar
meningkatkan kompetensi pendidikan berbasis teknologi
dan kewirausahaan siswa dengan mempertimbangkan
potensi untuk membantu memecahkan kebutuhan
teknologi lingkungan dan jasa
bagi masyarakat. Teknologi berperan sebagai alat
pendukung, misalnya dengan media pembelajaran seperti
e-learning misalnya yang dimiliki Kemdikbud
adalah belajar.kemdikbud.go.id, podcast, augmentasi
reality 2D and 3D (webcam komputer, kamera, dan
kacamata khusus AR), virtual reality (teknologi yang
memungkinkan seseorang merasakan kehadiran visual dan
suasana 3D), open source (Kahoot!, Google Classroom,
hingga bank soal online).
Model pembelajaran STE mampu mengembangkan
keterampilan abad 21 yaitu 4C’s Skill yang terdiri dari:
 Creativity: kreativitas siswa dalam membuat rencana
inovasi bisnis baik dari design atau creating yang
mengatasi permasalahan
 Critical thinking: dengan eksperimen dalam kegiatan
finding problem, designing, dan evaluating melahirkan ide
bisnis menumbuhkan pemikiran kritis siswa tentang sebab
 Communication: dalam kelompok agar tercapai tujuan
utama tentu harus menjalin komunikasi yang baik antar
anggota kelompok terutama dalam langkah finding
problem dan evaluating supaya menyatukan perspektif dan
mereparasi kinerja masing-masing.
 Collaboration: kerja sama yang baik akan menghasilkan
output yang lebih baik dari berbagai sudut pandang dalam
kegiatan berdiskusi terkait perencanaan dan pembuatan
produk.
5. Relevansi model pembelajaran dengan keterampilan
inkuiri Kurikulum Merdeka.
a) Profil Pelajar Pancasila
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
 Berkebhinekaan global
 Bergotong royong
 Mandiri
 Bernalar kritis
 Kreatif
6. Keunggulan model pembelajaran
a) Mendorong sikap kreativitas dan kewirausahaan pada
siswa, serta keinginan yang kuat untuk berubah dan
mengambil resiko
b) Meningkatkan sikap kemandirian siswa.
c) Mengembangkan keterampilan abad ke-21
d) Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
secara kontekstual
e) Mengembangkan minat dalam sains dan teknologi
f) Memberikan pengalaman berharga bagi siswa
g) Memberikan pengalaman berharga bagi siswa
7. Kelemahan model pembelajaran
a) Tantangan integrasi kurikulum
b) Memerlukan waktu yang panjang dan dilakukan secara
terus menerus.
c) Membutuhkan biaya yang tidak sedikit
d) Kurangnya minat siswa dalam kewirausahaan
e) Penilaian yang membingungkan
f) Memerlukan kontribusi dari aktor lain
Selective 1. Pengertian
Problem Model SPS adalah model pemecahan masalah yang
Solving. dikembangkan untuk membantu siswa meningkatkan
keterampilan pemecahan masalah secara kreatif dan
memberikan pengetahuan yang dapat ditransfer ke situasi
masalah yang berbeda
2. Karakteristik
 analogi dan seleksi. Berpikir kreatif dan problem solving
dengan menggunakan analogi,
 wawasan dan berpikir dengan cara menyeleksi (selektif)
serta memperkaya pengetahuan dengan tujuan untuk
mentransfer pengetahuan yang telah dimiliki siswa dalam
situasi masalah yang berbeda.
3. Sintaks
a) Definition of the Target Problem
b) Identification of the Source Problem
c) Solution of the Target Problem
d) Construction of original analogical problem
e) Solution of the Original Problem
f) Reflection
4. Relevansi model pembelajaran dan keterampilan abad 21.
a) Hakikat Pembelajaran IPA
 Sikap, pembelajaran SPS dapat membantu siswa
mengembangkan sikap positif terhadap IPA dengan
memberikan pengalaman belajar yang menarik
 Proses, Pembelajaran SPS dapat berhubungan dengan
proses IPA melalui penggunaan analogi untuk membantu
siswa memahami konsep-konsep IPA.
 Produk, IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip,
teori, dan hukum. Proses pembelajaran SPS merupakan
upaya antara guru dan siswa untuk mengembangkan dan
mengolah informasi.
 Aplikasi. Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA
dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan SPS dalam
pembelajaran IPA dapat membantu siswa
mengembangkan kemampuan untuk menerapkan
konsep-konsep IPA dalam situasi dunia nyata

b) Trend Pembelajaran Abad 21


mendeskripsikan dan mendiskusikan suatu model
pengajaran pemecahan masalah yang kreatif. Model ini
menekankan bahwa ketika ada masalah yang sebenarnya,
diperlukan perilaku baru dari pihak pemecah masalah.
Pemecahan masalah adalah keterampilan mendasar untuk
menghadapi tuntutan dan tantangan di abad ke-21.

c) Hubungan 4C dengan Sintaks Model Pembelajaran


Selective Problem Solving
 Keterampilan kreatif (Creative) sangat dibutuhkan dalam
model SPS untuk memecahkan masalah yang diberikan.
Kreatif memungkinkan siswa mengekspresikan apa yang
telah dimiliki untuk menciptakan ide-ide baru.
Mengembangkan, menerapkan dan mengevaluasi ide-ide
orisinal untuk memaksimalkan upaya kreatif
 Berkolaborasi (colaboration) sangat penting di kelas
karena untuk mempersiapkan siswa dalam kehidupan
kerja yang diselesaikan dalam tim
 Keterampilan berkomunikasi (communiaction)
memungkinkan siswa dapat memperkuat dan
mengembangkan
keterampilan kolaborasi dengan teman sebaya

5. Relevansi model pembelajaran dan keterampilan inkuiri


kurikulum merdeka.
 Keterampilan mengamati meliputi keterampilan
menggunakan beberapa indera, mengidentifikasi
perbedaan dan persamaan suatu objek, menggunakan alat
untuk memperoleh data, dan mencari data yang relevan
 Model pembelajaran SPS melibatkan siswa secara aktif
dan memanfaatkan persepsi mereka untuk memecahkan
masalah secara kreatif. Siswa dituntut memahami masalah
yang serupa dalam kehidupan sehari-hari dengan masalah
sasaran yang dijelaskan menggunakan bahasa sendiri.
 Model pembelajaran SPS adalah model pengajaran
pemecahan masalah yang kreatif melalui berpikir analogis
yang bertujuan untuk mengembangkan pemikiran kreatif
dan kemampuan pemecahan masalah
 Model pembelajaran SPS dapat mengembangkan
kemampuan siswa dalam mengkonstruksi masalah
analogis yang asli dan serupa namun lebih maju
dibandingkan dengan permasalahan sasaran
 Memproses, Menganalisis Data dan Informasi
 Mengevaluasi dan Refleksi
 Mengkomunikasikan Hasil
6. Keunggulan model pembelajaran
 Kemampuan mengembangkan pemikiran kreatif dan
keterampilan pemecahan masalah melalui pemikiran
analogis
 Model SPS terbukti dapat diterima dan efektif dalam
mengajarkan keterampilan pemecahan masalah dan
kreativitas dalam matematika
 Model SPS dapat secara efisien menilai berbagai tujuan
pembelajaran dan mengukur kemampuan untuk membuat
penilaian tentang langkah selanjutnya, menarik
kesimpulan, menafsirkan data, dan menerapkan informasi.
7. Kelemahan model pembelajaran
 Sebagian Siswa tidak yakin bahwa teknik ini dapat
meningkatkan kreativitas mereka. Alasan untuk hal ini
dapat dianggap sebagai fakta bahwa aplikasi pembelajaran
yang dilakukan oleh guru yang berbeda
 SPS adalah model pemecahan masalah kreatif yang baru,
sehingga diperlukan lebih banyak penelitian untuk
menarik kesimpulan yang kuat tentang efektivitasnya
dalam berpikir kreatif
 Siswa belum mampu melaksanakan secara menyeluruh
tahap merencanakan danmelaksanakan pemecahan
masalah

Anda mungkin juga menyukai