Anda di halaman 1dari 13

UPAYA-UPAYA PENGEMBALIAN IRIAN BARAT

PENGEMBALIANIRIANBARAT
KonflikIndonesia-Belanda
MenyangkutMasalahPapua
BIDANG POLITIK

KONFRONTASI EKONOMI

UPAYA MILITER

19/10/2022 3
1. Kabinet Ali Sastroamidjojo I Membawa masalah Irian Barat ke
forum PBB namun belum berhasil
2. Kabinet Burhanuddin Harahap Membawa masalah Irian Barat
dalam Sidang Majelis Umum PBB namun juga gagal
Alasan : Belanda menyatakan masalah Ir-Bar adalah masalah
bilateral Indonesia-Belanda sehingga harus diselesaikan
melalui Uni Indonesia- Belanda
3. Kabinet Ali Sastroamidjojo II Membatalkan seluruh isi
persetujuan dalam KMB yang diikuti dengan pembentukan
Propinsi Irian Barat (17 Agustus 1956) dengan ibukota di Soa
Siu, Tidore serta mengangkat Zainal Abidin Syah sebagai
gubernur
Perjuangan Diplomasi.
a)th. 1950 – 1953, RI dan Belanda mengadakan berbagai
perundingan secara bilateral dalam ikatan Uni Indonesia
Belanda (belum berhasil).
b)RI berupaya memasukkan masalah Irian Barat dalam agenda
KAA 1955 di Bandung (18-24 April 1955)
c)RI berupaya memasukkan masalah Irian barat dalam agenda
sidang Dewan Keamanan dan sidang umum PBB (digagalkan
Belanda).
d)RI membatalkan sepihak kerjasama Uni Indonesia – Belanda
1954 dan persetujuan KMB 1956.
e)Pada 30 September 1960, Presiden Soekarno menyampaikan
masalah Irian Barat dalam pidato yang berjudul “To build the
world a new” (membangun dunia baru) didepan Majelis Umum
PBB.
Pihak Indonesia memutuskan segala aktivitas hubungan perekonomian yang
berkaitan dengan Belanda dengan cara :
1.Mengadakan rapat umum di jakarta yang dilanjutkan dengan aksi mogok
para buruh yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda pada 2
Desember1957
2.Melarang aktivitas maskapai penerbangan Belanda (KLM) di wilayah
Indonesi
3.Pengambilalihan aset-aset milik Belanda al
 tanggal 9 Desember 1957 Bank Escompto diambil alih oleh pemerintah RI
 Perusahaan Perkebunan Belanda ( Netherlandsche Handel Maatschappij /NHM)
diambil alih dan diganti menjadi Bank Dagang Negara
 Percetakan De Unie diganti menjadi percetakan negar
 ( Diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1958)
Pada 19 Desember 1961 dikeluarkan TRIKORA
( Tiga Komando Rakyat ) yang berisi :

1. Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan


kolonial Belanda
2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air
Indonesia
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan
kemerdekaan dan kesatuan tanah air Indonesia
Realisasi TRIKORA
Dibentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat pada
2 Januari 1962. Susunan Komando Mandala
Upaya TRIKORA :
• Membentuk pasukan Komando Mandala
Pembebasan Irian Barat dipimpin Mayjen
Soeharto
• Misi militer Jendral A.H. Nasution ke Blok
Timur
• Pelaksanaan operasi militer dalam 3 fase :
• Infiltrasi
• Eksploitasi
• Konsolidasi
SUSUNAN KOMANDO MANDALA

Panglima Mandala
Mayjen Soeharto

Wakil Panglima I Wakil Panglima II


Kol (L) Subono Kol (U) Leo Wattimena

Kepala Staf

Kolonel Achmad Tahir

Profil Personil

19/10/2022 9
PROFIL PERSONIL KOMANDO
MANDALA

MAYJEN. SUHARTO

KOL (u) LEO WATTIMENA KOL AHMAD TAHIR

19/10/2022 Fase-fase Operasi 10


FASE-FASE OPERASI MILITER TRIKORA :

1. Fase infiltrasi : terjadi peritiswa Laut Aru gugurnya


Yos Sudarso dan Kapten Wiratno
2. Fase eksploitasi : Operasi militer yang telah
dilakukan dalam pembebasan Irian Barat : Operasi
Banteng (fak-fak dan Kaimana), Operasi Serigala
(Sorong dan Teminabuan), Operasi Naga (Merauke)
dan Jatayu (Sorong, Kaimana, Merauke).
3. Fase konsolidasi : direncanakan operasi besar-
besaran operasi Jaya Wijaya tetapi batal karena
Belanda mengajak berunding di New York.
Diselesaikan melalui Persetujuan New York ( 15 Agustus 1962) atas ide dari
Ellsworth Bunker ( Diplomat AS) yang berisi antara lain :
1. Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada Penguasa Pelaksana
Sementara PBB atau UNTEA ( United Nations Temporary Executive
Authority ) pada 1 Oktober 1962
2. Pada 1 Oktober 1962 akan berkibar bendera PBB dengan Belanda dan
kemudian diturunkan pada 31 Desember 1962 untuk digantikan bendera
RI dan Pemerintahan UNTEA berakhir pada 1 Mei 1963 yang kemudian
diserahkan pada pihak Indonesia
3. Selama masa UNTEA, pegawai Indoneisa akan digunakan sebanyak-
banyaknya dan pegawai dan tentara Belanda dipulangkan selambat-
lambatnya 1 Mei 196Tahun 1969, rakyat Irian Barat akan diberi
kesempatan untukmenentukan nasibnya sendiri yaitu bergabung dengan
NKRI atau memisahkan diri
Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
Sesuai persetujuan New York diadakan Pepera di Irian Barat
dilakukan melalui 3 tahap :
1. Tahap 1 (24 Maret 1969) : Konsultasi dengan dewan-dewan
Kabupaten di Jayapura mengenai tata cara penyelenggaraan
Pepera.
2. Tahap 2 : Pemilihan anggota Dewan Musyawarah Pepera yang
berakhir Juni 1969.
3. Tahap 3 : Pelaksanaan Pepera dilakukan per Kabupaten mulai 14
Juli 1969 di Merauke dan berakhir 4 Agustus 1969 di Jayapura.
Hasil : Dewan Musyawarah Pepera memutuskan bahwa Irian Barat
tetap bagian dari NKRI.
Hasil Pepera disahkan oleh PBB dalam sidang Umum ke 24 19 Nov.
1969

Anda mungkin juga menyukai