Anda di halaman 1dari 11

PEMBERONTAKAN IRIAN BARAT

KELOMPOK 3 :
1) 1.AQHIRA RAHMATUL AMRI
2) 2.NABILA MAISA PUTRI
3) 3.YONDI SAPUTRA
4) 4.NASRUL ILLAHI
5) 5.ARYA TIRTA ABIMAYU
1.LATAR BELAKANG PERJUANGAN

Hasil Persetujuan KMB (Den Haag, 23 Agustus – 2


November 1949) diantaranya adalah Belanda mengakui
kedaulatan Indonesia, kecuali status Irian Barat yang
akan dibicarakan setahun setelah pengakuan kedaulatan.
Namun, sampai tahun 1950, masalah Irian Barat belum
juga diselesaikan oleh Belanda. Belanda tidak juga
menyerahkan Irian Barat kepada Republik Indonesia.
TRI KOMANDO RAKYAT YOGYAKARTA,1 9
DESE MBER 1 9 61
G

Gagalkan pembentukan negara boneka Papua


buatan Belanda Kolonial
Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat, tanah
air Indonesia
Bersiaplah untuk mobilisasi umum
mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah
air dan bangsa
2.PERJUANGAN MEMBEBASKAN IRIAN
BARAT

• A.PERJUANGAN DIPLOMASI.
• Sejak tahun 1950, pemerintah Republik Indonesia berupaya supaya Belanda mengadakan
perundingan dengan Indonesia. Diplomasi bilateral RIS dan Belanda diawali dengan pembentukan
Komite Bersama untuk Irian Barat pada bulan Maret 1950 yang tidak menunjukkan hasil, yang
disebabkan adanya sikap anti Indonesia dan diikuti memperkuat militer Belanda di Irian Barat.
Sikap tersebut direspon oleh pihak Indonesia dengan sikap lunak dengan harapan mendapat simpati
dunia internasional. Belanda justru memasukkan Irian sebagai wilayah kerajaannya.Kemudian
pemerintah RI mengajukan kembali masalah Irian Barat ke dalam Sidang Majelis Umum PBB,
sehingga PBB mengagendakan masalah Irian Barat dalam Sidang Umum PBB. Namun usaha ini
pun mengalami kegagalan, karena hasil perolehan suara dalam Sidang Umum PBB tersebut lebih
banyak yang mendukung Belanda, Indonesia tidak mampu memperoleh 2/3 suara, walaupun negara-
negara Asia-Afrika mendukung Indonesia.Pada tahun 1955, masalah Irian Barat diajukan dalam
Konferensi Asia Afrika di Bandung, tetapi mengalami kegagalan lagi. Kemudian pemerintah RI
memutuskan memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda dengan membubarkan Uni
Indonesia-Belanda.
KONFRONTASI: RAPAT UMUM DI
JAKARTA (18 NOVEMBER 1957)

1. Aksi mogok para buruh yang bekerja pada perusahaan


Belanda (2 Desember 1957)
2. Pengambilan/nasionalisasi perusahaan Belanda di
Indonesia melalui PP Nomor 23 tahun 1958
3. Tri Komando Rakyat (19 Desember 1961)
4. Pembentukan Komando Mandala Pembebasan Irian Barat
(2 Januari 1962)
TRI KOMANDO RAKYAT
YOGYAKARTA,19 DESEMBER 1961

Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan


Belanda Kolonial
Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat, tanah air
Indonesia
Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan
kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
Setelah Trikora diumumkan, dibentuklah Komando Operasi pada tanggal 2
Januari komando Operasi tersebut diberi nama Komando Mandala Pembebasan
Irian Barat yang bermarkas di Makassar (Ujung Pandang). Mayor Jenderal
Soeharto ditunjuk sebagai Komandan Komando Mandala.Komando Mandala
mempunyai tugas:
 menyelenggarakan operasi militer dengan 3 tahap (penyusupan/infiltrasi,
eksploitasi, dan konsolidasi)
 - menggunakan segenap kekuatan dalam lingkungan untuk membebaskan
Irian Barat.
1. Pertempuran Laut Aru
Pertempuran di Laut Aru merupakan salah satu pertempuran dalam usaha
merebut Irian Barat. Pertempuran tersebut terjadi pada tanggal 15 Januari
1962 antara Angkatan Laut RI dengan kapal perusak Belanda. Dalam
pertempuran tersebut, kapal RI “Motor Torpedo Boat Macan Tutul” (MTB
Macan Tutul) berusaha melakukan perlawanan, tetapi akhirnya tenggelam
dan menyebabkan Komodor Yos Sudarso dan Kapten Wiratno gugur.
2.Rencana Bunker
Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia dengan melalui
badan PBB UNTEA (United Nations Temporary Excecutive
Authority)Akan diadakan penentuan Pendapat Rakayat (Pepera)
Irian Barat secara pemilihan (Act of Free Choice)
3.Perjanjian New York
Pada tanggal 15 Agustus 1962, Indonesia dan Belanda menandatangani persetujuan
New York, setelah kedua belah pihak menerima Rencana Bunker. Menlu Dr. Subandrio
memimpin delegasi Indonesia, sedangkan Van Royem dan Schuurmann memimpin
delegasi Belanda. Persetujuan New York tersebut berisi:
1. Mulai tanggal 1 Oktober 1962 kekuasaan Belanda atas Irian Barat berakhir dan
diserahkan kepada Indonesia melalui UNTEA
2. 2. Mulai tanggal 31 Desember 1962 bendera Merah Putih dikibarkan di samping
bendera PBB
3. 3. Tanggal 1 Mei 1963 secara resmi PBB melalui UNTEA menyerahkan Irian Barat
kepada Pemerintah Republik Indonesia.
4._tHe eNding_
Sesuai dengan persetujuan New York, maka pada tanggal 1 Mei
1963 Irian Barat diserahkan kepada Indonesia. Untuk menentukan
pendapat rakyat Irian Barat apakah tetap ingin bersatu dengan RI
atau berdiri sendiri, maka diadakan Penentuan Pendapat Rakyat
(Pepera) pada bulan Agustus 1969, hasil Pepera tersebut diterima
oleh Sidang Umum PBB.

Anda mungkin juga menyukai