Anda di halaman 1dari 20

KD 3.

3
Menganalisis Kondisi
Politik,Ekonomi dan Sosial
Budaya Bangsa Indonesia Masa
Demokrasi Terpimpin.
BIDANG POLITIK

KONFRONTASI EKONOMI

KONFRONTASI MILITER

02/01/2020
LATAR BELAKANG
Irian Barat merupakan wilayah RI yang telah
diproklamirkan pada 17 Astustus 1945
Berdasarkan perundingan KMB th 1949
masalah Irian Barat ditunda penyelesaiannya 1
th kemudian.
Mulai dibicarakan secara bilateral melalui
konfrensi Uni Indonesia – Belanda secara
bergilir di Jakarta dan Belanda ----- gagal
USAHA PERJUANGAN
Diplomasi / Damai Untuk menunjukkan niat
baik dalam penyelesaian Irian Barat
Konfrontasi Politik dan Ekonomi Untuk
menunjukkan kesungguhan Indonesia dalam
memperjuangkan apapun yang menjadi haknya
Konfrontasi Militer Untuk menunjukkan sikap
tidak kenal menyerah dalam merebut Irian
Barat
1. Kabinet Natsir : untuk pertama kalinya berunding dengan Belanda

2. Kabinet Ali Sastroamidjojo I : Membawa masalah Irian Barat ke PBB

3. Kabinet Burhanuddin Harahap Membawa masalah Irian Barat dalam


Sidang Majelis Umum PBB namun juga gagal
Alasan : Belanda menyatakan masalah Irian -Barat adalah masalah
bilateral Indonesia-Belanda sehingga harus diselesaikan
melalui Uni Indonesia-Belanda

4. Kabinet Ali Sastroamidjojo II Membatalkan seluruh isi persetujuan


dalam KMB yang diikuti dengan pembentukan Propinsi Irian Barat
( 17 Agustus 1956) dengan ibukota di Soa Siu, Tidore serta
mengangkat Zainal Abidin Syah sebagai Gubernur
Pihak Indonesia memutuskan segala aktivitas hubungan
perekonomian yang berkaitan dengan Belanda dengan cara :

A. Mengadakan rapat umum di Jakarta dan dilanjutkan dengan aksi mogok


buruh yang bekerja di perusahaan Belanda 2 Desember 1957

B. Melarang aktivitas maskapai penerbangan Belanda (KLM) di wilayah


Indonesia

C. Pengambilalihan aset-aset milik Belanda ( KSAD Nasution ) al :


a. 9 Desember 1957 Bank Escompto diambil alih oleh pemerintah RI

b. Perusahaan Perkebunan Belanda ( Netherlandsche Handel


Maatschappij /NHM) diambil alih dan diganti menjadi Bank Dagang
Negara

c. Percetakan De Unie diganti menjadi Percetakan Negara


( Diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1958)
Pada 19 Desember 1961 dikeluarkan TRIKORA
( Tiga Komando Rakyat ) KEPRES No 1 th 1962 yang berisi :

Gagalkan pembentukan Negara Papua bikinan kolonial Belanda


Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia
Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan
dan kesatuan tanah air dan bangsa

Realisasi TRIKORA
Dibentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat
pada 2 Januari 1962.
Belanda mendatangkan Kapal Perang Karel Doorman
Kapal Macan Tutul di tembak Belanda ------Komodor
Yos Sudarso dan Kapten Wiratno gugur
PROFIL PERSONIL KOMANDO
MANDALA

MAYJEN. SUHARTO

KOL (u) LEO WATTIMENA KOL AHMAD TAHIR


02/01/2020
Fase-fase dalam Operasi
Komando Mandala

02/01/2020
Penyelesaian Koflik
Fase Infiltrasi ( penyusupan ) dengan memasukkan 10
kompi pada sasaran tertentu untuk menciptakan
daerah bebas defacto yang kuat

Fase Eksploitasi yaitu dengan mengadakan serangan


terbuka terhadap militer lawan dan menduduki
pos- pos yang penting

Fase Konsolidasi dengan mendudukkan kekuasaan RI


secara mutlak di seluruh Irian Barat

Operasi Jayawijaya yaitu serangan besar-besaran


untuk membebaskan Irian Barat

02/01/2020
Diselesaikan melalui Persetujuan New York ( 15 Agustus 1962) atas ide dari
Ellsworth Bunker ( Diplomat AS) yang berisi antara lain :

- Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada Penguasa Pelaksana


Sementara PBB atau UNTEA ( United Nations Temporary Executive
Authority ) pada 1 Oktober 1962
- Pada 1 Oktober 1962 akan berkibar bendera PBB dengan Belanda dan
kemudian diturunkan pada 31 Desember 1962 untuk digantikan bendera
RI dan PBB
- Pemerintahan UNTEA berakhir pada 1 Mei 1963 yang kemudian diserahkan
pada pihak Indonesia
- Selama masa UNTEA, pegawai Indoneisa akan digunakan sebanyak-
banyaknya dan pegawai dan tentara Belanda dipulangkan selambat-
lambatnya 1 Mei 1962
– Tahun 1969, rakyat Irian Barat akan diberi kesempatan untuk menentukan
nasibnya sendiri yaitu bergabung dengan NKRI atau memisahkan diri
Act Free Choice Penentuan
Pendapat Rakyat (PEPERA)

Tahap pertama dimulai pada 24 Maret 1969, bentuk


kegiatan konsultasi dengan Dewan Kabupaten di kota
Jayapura mengenai tata cara penyelenggaraan Pepera

Tahap kedua berupa pemilihan Dewan Musyawarah Pepera


yang berakhir pada bulan Juni 1969

Tahap ketiga berupa pelaksanaan pepera pada tanggal


4 Juli 1969 dan berakhir tanggal 4 Agustus 1969
Tiga Tahapan sukses dilaksanakan
Duta Besar Ortis Sanz membawa dan
melaporkan ke SU DK PBB

19 Nopember 1969 SU PBB ke 24 menerima


hasil Pepera

Indonesia secara de Jure dan de facto


memperoleh kembali Irian Barat sebagai
bagian dari NKRI
02/01/2020
LATAR BELAKANG
Rencana Pembentukan Federasi Malaysia oleh
Tengku Abdul Rahman (Malaysia) dengan
Lee Kuan Yu ( Singapura ) di protes oleh :
Filipina ----alasan :
 berkeinginan untuk memiliki Sabah
 secara historis Sabah adalah milik Sultan Sulu
Indonesia ----alasan :
 merupakan rencana Inggris untuk mengamankan
kekuasaan di Asia Tenggara
 merupakan proyek dari Neokolonialisme Inggris yang
membahayakan revolusi Indonesia
Konferensi MAPHILINDO di Philipina 31 Juli – 5 Agus
1963
Hasilnya Deklarasi Manila ( Indonesia dan Philipina menyam
baik bila Kalimantan Utara setuju
Dikirimnya Tim PBB Lawrence Michelmore yang akan bertuga
14 September 1963

Namun 16 September 1963 Federasi Malaysia


Proklamirkan
Tindakan ini dianggap melecehkan PBB dan melanggar
kesepakatan bersama Manila
Reaksi Indonesia :
Demonstrasi
Pemutusan hubungan diplomatik Indonesia
– Malaysia 17 Sept 1963
Mendukung perjuangna rakyat Kalimantan
negara
21 Sept 1963 memutuskan hubungan
ekonomi dengan Singapura, Sabah,Serawak
dan Malaya
A. Mengadakan pertemuan Menlu Indonesia- Malaysia
– Philipina di Bangkok----------gagal

B. 3 Mei 1964 Presiden Soekarno mengumumkan


DWI KORA pimpinan Marsekal Madya Oemar Dhani
isinya : 1. Perhebat ketahanan revolusi Indonesia
2. Bantu perjuangan revolusioner rakyat
, Sabah,Singapura ,Serawak dan Brunai
C. Pertemuan di Tokyo 20 Juni 1964

Ket : 7 Januari 1965 Malaysia diterima sebagai


anggota tidak tetap DK PBB, maka Indonesia
menyatakan keluar dari PBB

Anda mungkin juga menyukai