Anda di halaman 1dari 11

SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin

SEJARAH INDONESIA
[Document subtitle]

NAMA KELOMPOK:
1. EMELIA MASI ASTUTI
2. IRMA AGUSTINA PRAHESTI
3. MULYANI ASTUTI
4. NADA SORAYA
5. NOR AINA
6. SINTA NURUL AENI
1. PENGERTIAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
A. Kolonialisme
Secara etimologis, istilah kolonialisme berasal dari kata colunus yaitu petani,
dan colonia artinya tanah.
Sistem koloni pertama kali diperkenalkan di Yunani untuk menggambarkan
adanya perpindaha para petani dari daerah yang tandus ke daerah yang subur.
Menurut Andre Gunder Frank, kolonialisme adalah perpindahan sumber daya
alam dari daerah terkoloni ke daerah pengkoloni.
Kata colunus (colonia) yang berarti suatu usaha untuk untuk mengembangkan
kekuasaan suatu negara diluar wilayah negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya
bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan
perdagangan di suatu wilayah. Wilayah koloni umumnya adalah daerah-daerah yang
kaya akan bahan mentah untuk keperluan negara yang melakukan kolonialisme.
Secara umum, kolonialisme dapat diartikan sebagai paham yang mendasari
suatu negara untuk menguasai negara lain yang mengakibatkan terjadinya
perpindahan sumber daya alam dari negara terkoloni ke negara pengkoloni. Contoh:
Belanda, Portugis, dan Spanyol.
B. Imperialisme
Secara etimologis, imperialisme berasal dari bahasa Latin, yaitu imperare yang
artinya memerintah. Dengan demikian, salah satu ciri imperialisme adalah adanya
pemerintahan jajahan.
Usaha memperluas kekuasaan suatu negara untuk menguasai negara lain.
Imperialisme dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu imperialisme kuno dan
imperialisme modern. Imperialisme kuno berlangsung sebelum revolusi industri dan
bertujuan untuk memiliki kekayaan (gold), mencapai kejayaan (glory), dan
menyebarkan agama (gospel). Spanyol dan portugis adalah negara yang menjalankan
imperialisme kuno. Sementara Inggris merupakan negara yang menganut
imperialisme modern.
Secara umum, pengertian imperialisme adalah paham yang mendasari suatu
negara untuk menguasai negara lain yang dilakukan dengan membentuk pemerintahan
jajahan dengan tujuan untuk menguasai seluruh aspek kehidupan masyarakat, baik
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan militer. Contoh: Inggris, Jepang.
Istilah imperialisme muncul pertama kali di Inggris pada abad ke-19, ketika
Disraell menjadi Perdana Menteri Inggris.
2. Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme
1. Kolonialisme bertujuan untuk menguras habis sumber daya alam dari negara yang
bersangkutan untuk diangkut ke negara induk.
2. Imperialisme bertujuan untuk menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan
negara yang bersangkutan.
3. Jenis-jenis Kolonialisme dan Imperialisme
1) Imperialisme
a. Berdasarkan waktu munculnya
 Imperialisme kuno
Waktu: sebelum terjadinya Revolusi Industri di Inggris tahun 1760.
Imperialisme ini lebih menekankan pada ekspansi atau perluasan wilayah
yang dilakukan oleh negara kuat terhadap negara lemah
Tujuan: 3G, yaitu:
Gold = mencari emas atau sumber daya alam
Gospel = menyebarkan agama
Glory = mencari kejayaan bangsa
Contoh: Portugis, Spanyol, Belanda.
 Imperialisme modern
Waktu: Berlangsung sekitar tahun 1500 (ketika masa awal terjadinya
revolusi industri) sampai berakhirnya PD II (1945). Faktor ekonomi untuk
menemukan daerah pemasaran hasil industri dan mencari daerah penghasil
bahan baku untuk keperluan industri menjadi latar belakang terjadinya
imperialisme modern ini. Negara-negara di kawasan Asia, Afrika,
Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Australia menjadi ajang perebutan
negara-negara imperialis yang berasal dari Eropa.
Tujuan: menguasai suatu negara atau daerah untuk dijadikan sebagai:
Tempat mencari sumber bahan baku industri.
Tempat penanaman modal.
Tempat menampung kepadatan penduduk.
Tempat pemasaran hasil industri.
Contoh: Inggris, Jepang.
 Imperialisme ultra modern
Waktu: setelah Perang Dunia II sampai sekarang.
Tujuan: Bukan lagi hanya ditujukan pada penguasaan ekonomi dan
wilayah, melainkan lebih ditekankan pada penguasaan mental, ideologi,
dan psikologi. Imperialisme ini berlangsung sesudah PD II sampai
sekarang.
Contoh: perang dingin, terorisme, narkoba.
b. Berdasarkan tujuan penguasaannya
 Imperialisme politik
Merupakan bentuk imperialisme di mana penjajah menguasai seluruh
kehidupan politik dari negara lain. Imperialisme jenis ini dilakukan dalam
bentuk proktektorat. Contoh: Inggris menguasai Singapura, India,
Australia, Malaysia, dan negara tersebut dijadikan negara proktektorat
Inggris.
 Imperialisme ekonomi
Imperialisme yang bertujuan untuk menguasai aspek perekonomian
dari negara yang dikuasai. Contoh: Jepang menguasai perekonomian
Indonesia dengan menerapkan sistem dumping.
 Imperialisme kebudayaan
Imperialisme yang dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai
kebudayaan ke negara yang dijajah, misalnya pemaksaan tradisi seikerei
oleh Jepang, penggunaan bahasa Inggris di negara yang dijajah seperti di
Amerika Serikat, Australia, dll.
 Imperialisme militer
Suatu bentuk imperialisme di mana penguasaan suatu daerah ditujukan
untuk kepentingan perang, misalnya untuk pangkalan militer.
2) Kolonialisme
 Kolonialisme Eksploitasi
Bentuk kolonialisme yang menyebabkan terkuras habis sumber daya
alam negara yang dijajah. Contoh: Belanda terhadap Indonesia.
 Kolonialisme Deportasi
Bentuk kolonialisme yang tujuan penguasaan suatu daerah lain untuk
membuang para narapidana. Contoh: Inggris menguasai Australia.
 Kolonialisme Penduduk
Bentuk kolonialisme yang menyebabkan tersingkirnya penduduk asli.
Contoh: Inggris menguasai Australia yang menyebabkan Suku Aborigin
tersingkir.
 Kolonialisme Kelebihan Penduduk
Bentuk kolonialisme di mana penguasaan suatu daerah ditujukan untuk
menampung kepadatan penduduk. Contoh: Italia, Jepang.
 Kolonialisme Sekunder
Bentuk kolonialisme di mana daerah yang dikuasai akan dijadikan
untuk kepentingan militer atau strategi perang, misalnya untuk pangkalan
militer.

Akibat Imperialisme

1. Akibat politik
1. Terciptanya tanah-tanah jajahan
2. Politik pemerasan
3. Berkorbarnya perang kolonial
4. Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)
5. Timbulnya nasionalisme
1. Akibat Ekonomis
1. Negara imperialis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah
kemiskinan
2. Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap
3. Perdagangan dunia meluas
4. Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
5. Kapital surplus dan penanamna modal di tanah jajahan
6. Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap
2. Akibat sosial
1. Si imperialis/kolonis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan
2. Si imperialis/kolonis maju, yang dijajah mundur
3. Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang pada bangsa
yang dijajah
4. Segala hak ada pada si imperialis/kolonis, orang yang dijajah tidak memiliki
hak apa-apa
5. Munculnya gerakan Eropa-isasi.
4. Perjanjian Tordesillas
Perjanjian Tordesillas adalah perjanjian yang dibuat antara Portugal dan
Spanyol pada tahun 1494 di sebuah kota di Spanyol yang bernama Tordesillas.
Perjanjian tersebut dibuat untuk menengahi konflik yang terjadi antara kedua negara
setelah Paus Alexander VI, yang kelahiran Spanyol, membuat sebuah garis demarkasi
untuk bagi-bagi wilayah pada tahun 1493
a. Penyebab terjadinya perjanjian tordesillas
Ini semua terjadi dimulai oleh “penemuan” Benua Amerika oleh Columbus
pada tahun 1492. Columbus yang kembali pada tahun 1493 lantas mendatangi
Paus Alexander VI yang pada masa itu bertindak sebagai wasit dalam segala hal
di Eropa. Paus Alexander lantas mengeluarkan keputusan bahwa semua tanah-
tanah baru yang ditemukan di sebelah Barat garis bujur yang terletak sekitar 300
mil laut dari kepulauan Cape Verde merupakan hak Spanyol, sedang di Timur
garis itu menjadi milik Portugal.
Raja Portugal yang tidak puas dengan keputusan itu lantas mengajak Raja
Ferdinand dan Ratu Isabella dari Spanyol untuk rundingan agar garis bujurnya
tadi bisa digeser sedikitlah, biar Portugal juga bisa dapat lahan di benua baru
tersebut. Akhir dari runding-runding itulah yang menghasilkan Perjanjian
Tordesillas yang menggeser garis tersebut lebih ke arah Barat. Sehingga Portugal
bisa mendapatkan hak atas wilayah di sebelah Timur benua baru tersebut yang
sekarang merupakan wilayah negara Brazil.

b. Isi perjanjian Tordesillas


Isi perjanjian tordesillas adalah membagi dunia dua wilayah kekuasaan yang
dibatasi oleh garis tordesillas yang membentang dari kutub utara ke kutub selatan
melalui kepulauan verde di sebelah barat Benua Afrika. Spanyol diberi hak untuk
nmelayari dan menguasai negeri-negeri di sebelah barat, sedangkan portugis
menguasai negeri-negeri di sebelah timur.

c. Tujuan dibentuknya Perjanjian


Untuk mencegah bentrokan antarkedua negara itu dalam memperebutkan
daerah kekuasaan Baru.

Belanda

a) Jalur pelayaran
Peta tersebut menggambarkan proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke
Nusantara. Garis hijau menggambarkan proses perjalanan laut bangsa Portugis.
Simbol garis titk biru menunjukkan proses perjalanan laut bangsa Spanyol, Simbol
garis titik hitam menunjukkan kedatangan bangsa Inggris, dan garis titik-titik merah
menggambarkan proses perjalanan bangsa Belanda menuju Indonesia.

b) Tokoh-Tokoh Pelayaran Belanda


1) Barents ( 1594 )
Barents memulai pelayarannya melalui daerah kutub utara. Karena
keyakinannya bahwa bumi bulat maka sekalipun dari utara atau barat akan sampai
pula di timur. Ternyata Barents tidak begitu mengenal medan. Ia gagal
melanjutkan penjelajahannya karena kapalnya terjepit es mengingat air di kutub
utara sedang membeku. Barents terhenti di sebuah pulau yang disebut Novaya
Zemlya. Ia berusaha kembali ke negerinya, tetapi ia meninggal di perjalanan.
2) Cornelis De Houtman dan Piter de Keyser ( 1595 )
Kedua pelaut ini bersama armadanya dengan kekuatan empat kapal dan 249
awak kapal beserta 64 pucuk meriam melakukan pelayaran dan penjelajahan
samudra untuk mencari tanah Hindia yang dikenal sebagai penghasil rempah-
rempah. Cornelis de Houtman mengambil jalur laut yang sudah biasa dilalui
orang-orang Portugis. Tahun 1596 Cornelis de Houtman beserta armadanya
berhasil mencapai Kepulauan Nusantara. Ia dan rombongan mendarat di Banten.
Sesuai dengan niatnya untuk berdagang maka kehadiran Cornelis de Houtman
diterima baik oleh rakyat.
Waktu itu di Kerajaan Banten bertepatan dengan masa pemerintahan Sultan
Abdul Mufakir Mahmud Abdulkadir. Dengan melihat pelabuhan Banten yang
begitu strategis dan adanya hasil tanaman rempah-rempah di wilayah itu Cornelis
de Houtman berambisi untuk memonopoli perdagangan di Banten. Dengan
kesombongan dan kadang-kadang berlaku kasar, orang-orang Belanda
memaksakan kehendaknya. Hal ini tidak dapat diterima oleh rakyat dan penguasa
Banten. Oleh karena itu, rakyat mulai membenci bahkan kemudian mengusir
orang-orang Belanda itu. Cornelis de Houtman dan armadanya segera
meninggalkan Banten dan akhirnya kembali ke Belanda.
3) van Heemskerck ( 1598 )
Ekspedisi penjelajahan berikutnya segera dipersiapkan untuk kembali menuju
Kepulauan Nusantara. Rombongan kali ini dipimpin antara lain oleh van
Heemskerck. Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di
Nusantara dan juga mendarat di Banten. Heemskerck dan anggotanya bersikap
hati-hati dan lebih bersahabat. Rakyat Banten pun kembali menerima kedatangan
orang-orang Belanda.
Belanda mulai melakukan aktivitas perdagangan. Kapal-kapal mereka mulai
berlayar ke timur dan singgah di Tuban. Dari Tuban pelayaran dilanjutkan ke
timur menuju Maluku. Di bawah pimpinan Jacob van Neck mereka sampai di
Maluku pada tahun 1599. Kedatangan orang-orang Belanda ini juga diterima baik
oleh rakyat Maluku. Kebetulan waktu itu Maluku sedang konflik dengan orang-
orang Portugis. Pelayaran dan perdagangan orang-orang Belanda di Maluku ini
mendapatkan keuntungan yang berlipat.

c) Tujuan Pelayaran
Tujuannya tidak semata-mata mencari keuntungan melalui perdagangan
rempah-rempah tetapi ada tujuan yang lebih luas.
Tujuan mereka terkait dengan :
 Gold: memburu kekayaan dan keuntungan dengan mencari dan
mengumpulkan emas, perak dan bahan tambang serta bahan-bahan lain
yang sangat berharga. Waktu itu yang dituju terutama Guinea dan rempah-
rempah dari Timur.
 Glory: memburu kejayaan, superioritas, dan kekuasaan. Dalam kaitan ini
mereka saling bersaing dan ingin berkuasa di dunia baru yang
ditemukannya.
 Gospel: menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama. Pada mulanya
orang-orang Eropa ingin mencari dan bertemu Prester John yang mereka
yakini sebagai Raja Kristen yang berkuasa di Timur.
d) Wilayah Taklukkan
1) Papua Barat (wilayah) (pengalihan Belanda Nugini)
2) Kabupaten Aceh Barat (bagian Penjajahan Belanda)
3) Kepulauan Bangka Belitung (bagian Musyawarah Pimpinan Daerah Provinsi)
4) Kalimantan Timur (bagian Bahasa Daerah)
5) Riau (bagian Masa kolonial Belanda)
6) Pulau Belitung (bagian Masa pendudukan Belanda-Jepang)
7) Kesultanan Serdang (bagian Dikuasai Belanda dan bergabung dengan Indonesia)
8) Provinsi Kalimantan (bagian Penguasaan Hindia Belanda)
Belanda dalam pembahasan ini memakai sistem Kolonialisme

Sumber :

http://iwak-pithik.blogspot.com/2011/12/pengertian-kolonialisme-dan.html
http://iskandarberkasta-sudra.blogspot.com/2011/02/kedatangan-belanda-ke-indonesia.html
http://ilmu-fakta.blogspot.com/2014/05/kolonialisme-dan-imperialisme.html
http://id.shvoong.com/humanities/history/2266637-macam-macam-imperialisme/

Anda mungkin juga menyukai