Oleh:
Talita Putri Azzahra
Zahra Nayla Rifdah
Tegar Hedra Laksana
Yogy Yuliarto
1. Lahirnya Gerakan Reformasi
Reformasi merupakan suatu geraka yang menghendaki adanya perubahan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah konstitusional.
Gerakan Reformasi disebabkan oleh dampak negatif dari kebijakan-
kebijakan yang dilaksanakan pemerintah orde baru.
2. Perkembangan Politik
A.Sidang istimewa MPR 1998
Pada tanggal 10-13 November 1998, MPR mengadakan sidang istimewa untuk
menetapkan langkah pemerintah dalam melaksanakan reformasi di segala
bidang. Dalam bidang tersebut terjadi perubahan besar-besaran terhadap sistem
hukum dan perundang-undangan, sehingga menyebabkan munculnya 12
ketetapan MPR yang diantaranya adalah adanya upaya mengakomodasi
tuntutan reformasi.
B. Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Otonomi daerah pada masa reformasi dilaksanakan
dengan lebih demokratis dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
E. Penyelenggaraan Pemilu
Sejak dimulainya masa reformasi hingga tahun 2015, pemerintah
telah melaksanakan pemilu sebanyak 4 kali yaitu pada tahun 1999,
2004, 2009, dan 2014. Berbeda dengan pemilu pada masa orde baru
yang hanya dapat diikuti oleh 3 partai politik, pemilu pada masa
reformasi dapat diikuti lebih dari 3 partai politik.
3. Perkembangan Ekonomi
Pada masa reformasi Indonesia tengah menghadapi krisis ekonomi. Upaya-upaya untuk pemulihan ekonomi
terus dilakukan pada beberapa periode kepemimpinan masa reformasi.
a. Pemerintahan Presiden B.J. Habibie
Pada masa pemerintahan B.J Habibie ditetapkan kebijakan pokok di bidang ekonomi, yaitu penanggulangan
krisis ekonomi dengan sasaran terkendalinya nilai rupiah dan tersedianya kebutuhan bahan pokok dan obat-
obatan dengan harga terjangkau serta berputarnya roda perekonomian nasional, dan pelaksanaan reformasi
ekonomi.
B. Pendidikan
Pemerintah pada masa reformasi menjalankan amanat UUD 1945 dengan memprioritaskan
anggaran pendidikan sekurang - kurangnya 20% dari anggaran pendapatan belanja negara
( APBN ). Pemerintah juga memberikan ruang yang cukup luas bagi perumusan kebijakan
-kebijakan pendidikan baru yang bersifat reformatif dan revolusioner. Sesuai dengan
agenda reformasi bidang pendidikan, terutama masalah kurikulum yang harus ditinjau
paling sedikit lima tahunan.
Pemerintah pada masa reformasi melakukan beberapa kali perubahan kurikulum. Kurikulum
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK )
Pada masa pelaksanaan kurikulum ini siswa dituntut untuk aktif untuk memperoleh informasi.
Guru bertugas sebagai fasilitator untuk memperoleh informasi.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
Secara umum, KTSP tidak jauh dengan KBK, namun perbedaan yang menonjol terletak pada
kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada desentralisasi sistem pendidikan.
3. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menekankan pada kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan
pengetahuan, serta menekankan pada kreatifitas siswa untuk mendapatkan pengalaman
personal melalui observasi ( pengamatan ), bertanya, menalar, menyimpulkan, dan
mengkomunikasikan informasi dalam kegiatan pembelajaran.
C. Kebudayaan
Dalam bidang kebudayaan dilakukan upaya pelestarian budaya dengan mendaftarkan warisan
budaya Indonesia ke United Nations Educational, Scientific, and Cultural Oganization
( UNESCO ) atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa
Bangsa.