Anda di halaman 1dari 36

Sejarah dan peran

ulama dalam
menyebarkan agama
islam di Indonesia
Anggota Kelompok
Gia Oktavia Maharani (11)
M. Alvin Rizqi Hidayat (19)
M. Cobain Putraku Rahmat (20)
Nayla Nurhalizah (26)
Ryan Haikal Attaya (33)
Masuknya Agama Islam ke
Indonesia
1) Proses Masuknya Agama Islam ke Indonesia
2) Sumber-Sumber Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia
Proses Masuknya Agama Islam
ke Indonesia
• Perdagangan
Masuknya agama Islam sejalan dengan berkembang dan
ramainya perdagangan antara Jazirah Arab, Teluk Persia, India,
Selat Malaka, dan Kepulauan Indonesia pada abad ke-7-15
Masehi. Dengan dukungan para penguasa, para pedagang, dan
guru-guru pengembara muslim tersebut berperan sebagai pelaku
ekonomi dan juru dakwah yang memperkenalkan Islam ke
masyarakat lokal. Mereka diberi tempat oleh penguasa setempat
sehingga membentuk suatu komunitas yang sering disebut
dengan perkampungan "Pekojan, yaitu kampung khusus untuk
para pedagang muslim
Proses Masuknya Agama Islam
ke Indonesia
• Perkawinan & Hubungan Sosial
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya proses perkawinan
antar para pendatang muslim dan wanita setempat, antara lain
adalah Islam tidak membedakan status sosialTidak adanya
pembagian kasta mendorong mereka untuk memeluk agama
Islam. Selain penyebaran Islam melalui perkawinan, Islam lebih
tersebar setelah para pemimpin kerajaan memeluk agama Islam
Proses Masuknya Agama Islam
ke Indonesia
• Penyebaran Islam oleh Para Wali
Wali Songo yang berjasa menyebarkan dakwah Islam di Pulau
jawa yaitu Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Sunan Ampel,
Sunan Giri atau Raden Paku, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan
Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Djati
atau Syarif Hidayatullah.
Pemantapan dalam pemahaman dan pengamalan ajaran Islam,
antara lain dilakukan melalui jalur pendidikan, seperti dayah dan
rangkang di Aceh, surau di Minangkabau, pesantren di Jawa, dan
pondoká Semenanjung Malaka
Gambar Walisongo
Sumber-Sumber Sejarah Masuknya
Islam ke Indonesia
• Sumber dari Para Pedagang Arab
Para pedagang Sriwijaya abad ke-9-13 Masehi bukan hanya
berdagang dengan para pedagang Cina dan India, melainkan
juga dengan pedagang Arab dan Persia yang telah memeluk
agama Islam. Oleh karena itu terjadilah proses interaksi yang
mengakibatkan banyaknya masyarakat setempat tertarik
terhadap ajaran Islam yang dibawa oleh pedagang Arab dan
Persia. Mereka kemudian memeluk Islam sehingga
penyebaran agama Islam di daerah ini semakin berkembang.
Sumber-Sumber Sejarah Masuknya
Islam ke Indonesia
• Sumber dari Marco Polo
Pada abad ke-13 Masehi, penyebaran agama Islam
semakin meluas Marco Polo menyatakan bahwa telah
ada kerajaan Islam di Tumasik dan Samudra Pasal
setelah ia melakukan perjalanan pulang dari Cina
menuju Persia dan singgah di Perlak pada 1292. Kedua
kerajaan tersebut menguasai perdagangan di Selat
Malaka dan masih mengakui kedaulatan Majapahit
Sumber-Sumber Sejarah Masuknya
Islam ke Indonesia
• Sumber dari Batu Nisan
pada abad ke-14 dan ke-15 di pesisir utara Jawa Timur sudah
ada komunitas muslim. Hal ini ditandai dengan adanya makam
tokoh agama di Gresikyaitu Maulana Malik Ibrahim yang wafat
pada 822 H atau 1419 MBaik jenis bahan makamnya
(marmer)maupun bentuk huruf, serta bentuk bangunan secara
keseluruhan menunjukkan persamaan dengan makam di
Samudra Pasaiseperti malam Nabrisyah dari tahun 1428 M. Hal
tersebut memberikan petunjuk bu batu nisan itu dipesan dari
daerah Gujarat yang membuktikan adanya hubungan
perdagangan di antara tempat tersebut
Proses Masuknya Agama Islam
ke Indonesia
• Sumber dari Sejarawan Cina
Orang yang berasal dari Kuangtung dan tempat lain di wilayah
Cina Selatan, yang kini hidup di negeri ini. Kebanyakan dari
mereka memeluk agama Islam. Selain mengabarkan adanya
golongan tersebut, Ma-Huan juga memberika informasi tentang
penduduk pribumi yang belum menjadi Islam
Proses Masuknya Agama Islam
ke Indonesia
• Sumber dari Ibnu Batuttah
Ibnu Batuttah merupakan seorang penjelajah samudra muslim
dan Maroko yang telah dua kali melakukan perjalanan ke Cina
(1345-134 M)la menemukan satu kerajaan Islam. Ibnu Batuttah
menemukan satu makam Islam di kota Samudera yang di sana
tertul tahun 1421 Masehi. Penemuan makam bertanda Islam ini
menegaskan bahwa di daerah Samudera telah berkembang
agama Islam
Teori Masuknya Islam ke
Indonesia
TEORI GUJARAT
PROF. DR. C. SNOUCK HURGRONJE

Snouck Hurgronje berkeyakinan bahwa tidak mungkin Islam masuk ke


Indonesia langsung berasal dari Arabia tanpa melalui ajaran tasawuf yang
berkembang di Gujarat, India. Wilayah Kerajaan Samudra Pasai merupakan
daerah pertama penerima ajaran agama Islam, yakni pada abad ke-13
Masehi.
Teori ini tidak menjelaskan secara rinci antara masuk dan berkembangnya
Islam di wilayah ini. Tidak ada penjelasan mengenai mazhab apa yang
berkembang di Samudra Pasai
TEORI MAKKAH
OLEH PROF. DR. BUYA HAMKA

Menurut Buya HAMKA, Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7


Masehi. Berdasarkan Berita Cina Dinasti Tang, ditemukan pemukiman
saudagar Arab di wilayah pantai barat Sumatera. Dari sini
disimpulkan Islam dibawa masuk ke Indonesia oleh para saudagar yang
berasal dari Arab. Jika kita perhatikan, kerajaan Samudra Pasai
didirikan pada abad ke-13 M atau tahun 1275 M, artinya bukan awal
masuknya Islam tetapi merupakan perkembangan agama Islam.
TEORI PERSIA
OLEH PROF. DR. HUSEIN DJAJADININGRAT

Menurut teori ini, Islam masuk dari Persia dan bermazhab Syi'ah.
Pendapat ini didasarkan pada sistem mengeja bacaan huruf Al-Qur'an,
terutama di Jawa Barat yang menggunakan ejaan Persia.
Teori ini dipandang lemah, karena tidak semua pengguna sistem baca
tersebut di Persia sebagai penganut Syi'ah. Pada saat itu, Baghdad
sebagai ibu kota kekhalifahan Bani Abbasiyah yang mayoritas khalifahnya
merupakan penganut Ahlussunnah wal Jama'ah. serta, adanya fakta
bahwa mayoritas muslim Jawa Barat bermazhab Syai'i sekaligus berpaham
Ahlussunnah wal Jama'ah, bukan pengikut Syi'ah
TEORI CINA
OLEH PROF. DR. SLAMET MULJANA
Menurut Slamet Muljana, Sultan Demak merupakan keturunan Cina,
lebih dari itu menurutnya, Wali Songo juga merupakan keturunan
Cina. Pendapat ini didasarkan pada Kronik Klenteng Sam Po Kong.
Namun, Sultan Demak dan para Wali Songo yang dicinakan dalam
Kronik Klenteng Sam Po Kong dianggap sebagai orang Cina?. Tentu
hal ini merupakan salah satu titik kelemahan teori ini
TEORI MARITIM
OLEH N.A. BALOCH
Menurut N.A. Baloch, hal itu terjadi karena umat Islam memiliki kemampuan
dalam penguasaan perniagaan melalui jalur maritim. Melalui jalur ini, yakni pada
abad ke-1 H atau abad ke-7 M, agama Islam dikenalkan di sepanjang jalur niaga
di pantai-pantai tempat persinggahannya. Proses pengenalan ajaran Islam ini,
berlangsung selama kurun waktu abad ke-1 sampai abad ke-5 H/7-12 M. Fase
berikutnya adalah pengembangan agama Islam, terjadi mulai abad ke-6 H
sampai ke pelosok Indonesia. Saudagar pribumi berperan penting dalam proses
pengembangan agama Islam di pedalaman-pedalaman. Dimulai dari Aceh pada
abad ke-9 M dan diikuti tumbuh dan berkembangnya kerajaan Islam di berbagai
wilayah
Kesultanan Islam di Indonesia
Kesultanan samudera pasai

Sultan Malik Al-Saleh adalah pendiri kesultanan


Islam pertama yaitu Samudra Pasai yang terletak
di Lhokseumawe, Aceh Utes Awal berdirinya
kesultanan ini diketahui dari batu nisan raja Malik
Al-Saleh yang meninggal pada 696 H atau 1297 M.
Setelah Malik Al-Saleh wafat, pemerintahan
dipegang berturut-turut keturunannya, yaitu
Sultan Muhammad Malik Al-Taher, Sultan Ahmad,
dan Sultan Zainul Abidin.
Kesultanan Aceh

Kesultanan Aceh mencapai puncak kejayaannya


pada abad ke 16 dan 17. Sejak penaklukan Malaka
beralih ke Aceh, Sultan Ali Mughayat Syah adalah
orang yang dianggap berperan meletakkan landasan
berdirinya Kesultanan Aceh. Selama masa
kekuasaannya (1514-1530), wilayah kekuasaan
Aceh tidak terbatas hanya di lembah Sungai Aceh,
yang kemudian dikenal dengan Aceh Besar, tetapi
sudah menjangkau beberapa wilayah lain di
sekitarnya.
Kesultanan Demak

Kesultanan Demak merupakan kesultanan Islam


pertama di Jawa yang berdiri pada awal abad ke-
16. Berdirinya Kesultanan Demak merupakan babak
penting dalam proses islamisasi di Jawa. Ahli
sejarah kesulitan untuk menentukan tahun
berdirinya Kesultanan Demak karena tidak
tersedianya data-data sejarah yang memadai
Penguasa pertama Kesultanan Demak adalah Raden
Patah (1500- 1518)
Kesultanan Banten

Kedatangan Islam di Pesisir utara Jawa Barat bagian barat


(Banten) berkaitan dengan kehadiran Syarif Hidayatullah atau
Sunan Gunung Djati. la menempatkan putranya Maulana
Hasanuddin sebagai raja pertama di daerah Banten sejak abad
ke-16. Kesultanan ini merupakan bekas wilayah Pajajaran.
Sebelum Sunan Gunung Djati tinggal di Banten dan Cirebon, sudah
terdapat pemeluk Islam di pesisir utara Jawa Barat, terutama di
kota-kota pelabuhan, seperti Banten, Sunda Kalapa, dan
Cirebon. Mereka ialah penduduk Kesultanan Pajajaran yang mulai
tertarik dengan ajaran agama Islam Islam mulai berkembang
setelah Banten dikuasai oleh Sunan Ganung Djati sebelum 1526
Masehi
Kesultanan Mataram

Kyai Ageng Pamanahan merupakan pendiri


kesultanan Mataram. Setelah meninggal tahun
1575, Pamanahan digantikan oleh anaknya,
Sutawijaya yang bergelar Senopati Ing Alaga
Sayidin Panatagama. Pada masa pemerintahan
Sutawijaya inilah Mataram dapat memperluas
wilayahnya hingga menjadi kesultanan Islam
terbesar di Jawa, yang meliputi wilayah Jawa
Tengah, Jawa Ti mur, Cirebon, dan sebagian
Priangan.
Tokoh Penyebar Agama Islam
di Indonesia
Sultan malik al Shaleh
( 1267 - 1297 M)
Meurah Silu atau Sultan Malik al-Saleh
merupakan pendiri dan raja pertama
Samudra Pasai (berdiri pada tahun 1267 M).
Meurah Silu memeluk Islam berkat
pertemuannya dengan Syekh Ismail dari
Mekah. Setelah masuk Islam, Meurah Silu
bergelar Sultan Malik al-Saleh, dan berkuasa
selama 29 tahun. Kesultanan Samudra Pasai
merupakan gabungan dari Kerajaan Peurlak
dan Kerajaan Pase.
Sultan Alaudin Riayat Syah
( 1538 - 1571 M)
Beliau merupakan sultan Aceh ketiga,
terkenal sebagai peletak dasar-dasar
kejayaan Kesultanan Aceh. Hubungan baik
dengan Kesultanan Turki Utsmani dan
kerajaan-kerajaan Islam lainnya menjadikan
pemerintahannya semakin kuat. Bahkan
militer Kesultanan Aceh terkenal handal
karena mendapat bantuan dari Kesultanan
Turki Utsmani.
Sultan Alaudin
Sultan Alauddin, nama aslinya adalah I
Mangarangi Daeng Manrabbia, dinobatkan
sebagai raja Gowa pada usia tujuh tahun.
Beliau termasuk tokoh yang berjasa besar
pada penyebaran Islam di Sulawesi Selatan.
Beliau merupakan raja Gowa pertama yang
masuk Islam bersama raja Tallo. Oleh
karenanya, rakyat Gowa-Tallo secara
bertahap memeluk agama Islam.
Sultan Zainal Abidin
Beliau memerintah Kesultanan Ternate pada
kurun waktu 1486-1500 M. Setelah dinobatkan
menjadi raja, beliau menjadikan Islam sebagai
landasan resmi bernegara, hingga kerajaan
Ternate berubah nama menjadi Kesultanan
Ternate. Sultan Zainal Abidin berangkat ke Pulau
Jawa pada tahun 1494 M untuk memperdalam
ilmu agama di Pesantren Sunan Giri, Jawa Timur.
Sekembalinya dari Jawa, beliau mengajak ulama-
ulama terkemuka di antaranya Tuhubahanul untuk
membantu dakwah di seluruh Maluku
Meneladani Para Penyebar
Agama Islam
Cinta Damai
Agama Islam mengajarkan kedamaian, kasih sayang dan toleransiPenyebaran agama
Islam dilakukan dengan cara dama dan bermartabat, tidak menggunakan kekerasan
serta tidak memaksakan kehendak. Hal ini selaras dengan ajaran Islam yang
menyatakan bahwa tidak ada paksaan dalam menganut agama Islamsebagaimana
firman Allah Swt. berikut :
‫ٓاَل ِاْك َراَه ِفى الِّدْيِۗن َق ْد َّتَبَّيَن الُّرْش ُد ِم َن اْلَغ ِّۚي َف َم ْن َّيْكُف ْر ِبالَّط اُغ ْو ِت‬
‫َو ُيْؤ ِم ْۢن ِبالّٰلِه َف َق ِد اْس َت ْم َس َك ِباْلُع ْرَو ِة اْلُو ْثٰق ى اَل اْنِف َص اَم َلَه ۗا َو ُهّٰللا‬
‫َس ِم ْي ٌع َع ِلْي ٌم‬
“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan yang benar
dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah sungguh telah
berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.”
Gigih, pantang menyerah, Tawakal
dan Sabar
Gigih dan pantang menyerah merupakan sikap positif dan akhlak
mulia. Para penyebar agama Islam di Indonesia sudah menerapkan sikap tersebut sehingga
melalui dakwahnya, agama Islam menyebar di Indonesia. Sikap gigih dan pantang menyerah
harus tertanam dalam perilaku seorang muslimAllah Swtmelalui firman-Nya menyatakan
bahwa Allah Swt tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang
mengubahnya

‫ُف‬‫ن‬‫َأ‬
‫إن هللا ال ُيَغ ِّيُر َم ا ِبَق ْو ٍم َحَّتى ُيَغ يُروا َم ا ِب ِس ِه ْم‬

“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah
keadaan diri mereka sendiri, dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum,
maka tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S Ar-Rad: 11).
Menghargai Perbedaan

Para penyebar agama Islam di Indonesia sangat


mengedepankan sikap toleran terhadap budaya lokal yang
telah ada sebelum Islam masuk. Mereka memperbolehkan
masyarakat pribumi untuk melakukan tradisi-tradisi lokal
yang sudah diselaraskan dengan ajaran agama Islam. Dengan
cara mengedepankan sikap toleran, akhirnya ajaran agama
Islam tidak mengalami benturan dengan budaya lokal dan
diterima oleh masyarakat dengan nyaman dan damai
Menjalani Hidup Sederhana
Para penyebar agama Islam yang masuk ke Indonesia, di antaranya dari kalangan
pedagang ataupun saudagar yang memiliki kekayaan yang melimpah. Walaupun demikian,
mereka tetap hidup sederhana. Adapun harta kekayaan yang mereka miliki, disedekahkan
untuk kebutuhan penyebaran agama Islam serta disedekahkan kepada masyarakat yang
membutuhkan . Allah Swt memerintahkan orang-orang yang beriman agar menyedekahkan
sebagian hartanya. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt. dalam Surah al- Baqarah [2]
ayat 267 berikut :
‫ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا َاْنِف ُق ْو ا ِم ْن َط ِّيٰب ِت َم ا َك َس ْب ُتْم َو ِم َّم ٓا َاْخ َرْج َنا َلُكْم ِّم َن اَاْلْر ِۗض َو اَل‬
‫ِن‬ ‫َغ‬ ‫َهّٰللا‬ ‫َّن‬‫َتَي َّم ُم وا اْلَخِبْي َث ِم ْن ُه ُتْن ِف ُق ْو َن َو َلْس ُتْم ِبٰا ِخ ِذ ْيِه ِآاَّل َاْن ُتْغ ِم ُض ْو ا ِف ْي ِۗه َو اْع َلُم ْٓو ا َا‬
‫ٌّي‬
‫َحِم ْي ٌد‬
Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu infakkan, padahal kamu
tidak mau mengambilnya, kecuali dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah
Mahakaya lagi Maha Terpuji.
Produktif dalam Berkarya

Para penyebar agama Islam, khususnya dari kalangan para


ulama, sangat produktif dalam berkarya. Banyak kitab-kitab
para ulama yang sampai saat ini kitab-kitab tersebut masih
terus dipelajari. Karya tulis tersebut merupakan perwujudan
dari sikap peduli para ulama dalam menyelamatkan generasi
muda penerus agar terjaga akidahnya dari pengaruh
ajaran-ajaran sesat yang selalu ada di setiap zaman..
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai