Perkembangan politik pada masa reformasi ditengarai oleh beberapa peristiwa dan kebijakan
penting terkait perkembangan politik, yaitu:
Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Otonomi daerah pada masa reformasi dilaksanakan secara lebih
demokratis dari masa sebelumnya. Pembagian hasil eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam
antara pemerintah pusat dan daerah juga disesuaikan dengan kebutuhan daerah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Penyelenggaraan Pemilu
Sejak dimulainya masa reformasi hingga tahun 2015, pemerintah telah melaksanakan empat kali
pemilihan umum, yaitu pemilu tahun 1999, 2004, 2009, dan 2014. Berbeda dengan pemilu-pemilu
pada masa Orde Baru yang hanya diikuti oleh tiga partai politik, pemilu pada masa reformasi
diikuti oleh banyak partai politik. Meskipun diikuti oleh banyak partai politik, pemilu pada masa
reformasi berlangsung aman dan tertib. Pemilu tahun 2004, adalah pemilu pertama yang
memungkinkan rakyat untuk memilih presiden secara langsung. Cara pelaksanaannya benar-benar
berbeda dari pemilu sebelumnya.
B. Abdurrahman Wahid