Kelas: 2B
Bp. : 1801102032
Era Reformasi
Latar belakang
Krisis finansial Asia atau krisis moneter yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan
semakin besarnya ketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan
Soeharto saat itu menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai
organ aksi mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia.
Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang
menyebabkan 4 mahasiswa tertembak mati kemudian memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari
setelahnya. Gerakan mahasiswa pun meluas hampir diseluruh Indonesia. Di bawah tekanan
yang besar dari dalam maupun luar negeri, Soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri
dari jabatannya.
Demokrasi yang terjadi di Indonesia semakin berkembang dari demokrasi terpimpin, orde lama,
orde baru hingga demokrasi reformasi.
Bahwa hal paling dasar dari pelaksanaan demokrasi reformasi adalah perbaikan pada poin-poin
lemah yang ada dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Yang membuat wajah konstitusi terlihat berbeda dari batang tubuh aslinya.
Seperti dilihat, perbaikan tersebut telah membawa kehidupan lebih baik bagi masyarakat
Indonesia.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, bukti empirik bahwa
Indonesia adalah negara demokrasi bisa dilihat dari alur sejarah politik di Indonesia, yaitu:
Pada masa Reformasi inilah, banyak perubahan-perubahan besar yang terjadi. Seperti yang kita
tahu, pada zaman Orba, semua serba krisis hingga akhirnya rakyat Indonesia pun berdemo
meminta Presiden Soeharto agar turun dari jabatannya. Setelah Presiden Soeharto turun, masa
Reformasi pun dimulai.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Reformasi berarti perubahan secara drastis
untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara.
Gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia pada 1998 merupakan suatu gerakan untuk
mengadakan perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan hukum. Gerakan ini muncul
karena keadaan keadaan masyarakat Indonesia sejak terjadinya krisis moneter dan ekonomi
sangat terpuruk.
Masalah yang dihadapi Pemerintah Indonesia saat itu ialah sulitnya kebutuhan sembilan bahan
pokok (sembako) karena harganya yang sangat tinggi, sampai-sampai masyarakat pun harus
antre untuk membelinya.
Peristiwa ini ini diperparah dengan kondisi politik dan ekonomi Indonesia yang semakin tidak
terkendali. Oleh karena itu, kemunculan gerakan reformasi bertujuan untuk memperbaharui
tatanan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara agar kesejahteraan rakyat tercapai.
Beberapa agenda reformasi yang disuarakan para mahasiswa antara lain sebagai berikut:
Berikut ini beberapa perubahan-perubahan selama masa reformasi yang paling menonjol.
2. Kebebasan Berpendapat
Tidak seperti pada zaman Orba, kebebasan berpendapat pada masa pemerintahan Presiden
Habibie mendapatkan dukungan pemerintah. Pemerintah mengizinkan rakyat mengadakan rapat
umum maupun demonstrasi. Namun, untuk demonstrasi tetap perlu mendapatkan izin dari
kepolisian.
Oleh sebab itu, penghapusan Dwi Fungsi ABRI merupakan salah satu tuntutan dalam reformasi
1998 ditanggapi pemerintah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
● Jumlah anggota ABRI yang duduk di DPR dikurangi, dari 75 orang menjadi 38 orang.
● Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) memisahkan diri dari ABRI pada 5 Mei 1999.
● Istilah ABRI diubah menjadi TNI yang terdiri dari Angkatan Udara (TNI AU), Angkatan
Darat (TNI AD), dan Angkatan Laut (TNI AL).
1. Melakukan rekonstruksi atau pembongkaran watak hukum Orde Baru, baik berupa
Undang-Undang, peraturan pemerintah, maupun peraturan menteri.
2. Melahirkan 69 Undang-Undang.
3. Penataan ulang struktur kekuasaan kehakiman.
6. Pemilu 1999
Pemilu 1999 dilaksanakan pada 7 Juni 1999 dan diikuti oleh 48 partai.
Sebelum pembacaan pidato pertanggungjawaban ini, pada Sidang Umum MPR dilaksanakan
pemilihan ketua MPR dan DPR yang hasilnya:
Hasilnya,Abdurahman Wahid (Gus Dur) terpilih sebagai Presiden dan Megawati sebagai Wakil
Presiden.