Asna Nadzirotul ‘Azizah 10 XII MIPA 3 Reformasi lahir setelah negara kita ini mengalami krisis yang melanda berbagai aspek, mulai dari kehidupan, ekonomi, politik, hukum, kepercayaan, dan yang parahnya lagi adalah krisis kebutuhan pokok. Karena pada masa orde baru Indonesia mengalami krisis yang cukup parah, akhirnya muncullah gerakan-gerakan mahasiswa dan masyarakat lainnya yang meminta Presiden Soeharto untuk turun dari jabatannya. Setelah Soeharto mundur, jabatan presiden diserahkan kepada wakilnya, yaitu B.J Habibie. Hal tersebut dilakukan berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Setelah naiknya Habibie sebagai presiden, kondisi politik dan ekonomi pun kian berubah. Proses dan penerapan demokrasi di Indonesia mulai membaik. Presiden dipilih berdasarkan pemilu dalam skala 5 tahun sekali, dan semua masyarakat memiliki hak memilihnya. Masa Pemerintahan B.J. Habibie 1. Mengganti 5 paket undang-undang dan 3 di antaranya diubah agar lebih demokratis. 2. Kebebasan rakyat dalam menyalurkan aspirasi. 3. Melakukan pencabutan terhadap pembredelan pers. 4. Jejak pendapat wilayah Timor-timur. 5. Memberikan abolisi (Hak kepala Negara untuk menghapuskan hak tuntutan pidana) kepada 18 tahanan dan narapidana politik (orang-orang yang pernah mengkritik presiden). 6. Pengurangan jumlah anggota ABRI di MPR, dari 75 orang menjadi 38 orang. 7. Polri memisahkan diri dari ABRI menjadi Kepolisian RI. Istilah ABRI berubah menjadi TNI. Masa Pemerintahan Megawati Soekarno Putri 1. Memelihara dan menetapkan stabilitas nasional. 2. Menjaga keutuhan NKRI. 3. Membangun tatanan politik baru. Usaha ini dilakukan dengan mengeluarkan UU baru, yakni : UU No. 12 Tahun 2003 tentang pemilu. UU No. 22 Tahun 2003 tentang susunan dan kedudukan DPR/MPR. UU No. 23 Tahun 2003 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden. 4. Mendukung dana, tenaga dan sumber daya lain untuk suksesnya penerapan UU tersebut. Segi yang lain, PNS dan TNI diharuskan netral dari politik. 5. Melanjutkan amandemen UUD 1945. 6. Meluruskan otonomi daerah. Masa Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 1. Departemen Penerangan dibubarkan, dianggap mengganggu kebebasan pers. 2. Departemen Sosial dibubarkan, dianggap sebagai sarang korupsi. 3. Menyetujui penggantian nama Irian Jaya menjadi Papua pada akhir Desember 1999. 4. Masyarakat etnis Tionghoa diperbolehkan untuk beribadah dan merayakan tahun baru imlek. 5. Diumumkannya nama-nama menteri Kabinet Persatuan Nasional yang terlibat KKN. 6. Pencabutan peraturan mengenai larangan terhadap PKI dan penyebaran Marxisme dan Leninisme. 7. Membekukan MPR dan DPR. Kebijakan Ekonomi pada masa Reformasi
Masa Pemerintahan B.J. Habibie
1. Merekapitulasi perbankan dan menurunkan inflasi. 2. Merekonstruksi perekonomian nasional. 3. Melikuidasi bank-bank bermasalah. 4. Membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional. 5. Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga dibawah Rp 10.000,-Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli atau persaingan tidak sehat. 6. Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri 1. Memutuskan hubungan kerja dengan IMF. 2. Melakukan restrukturisasi dan reformasi sektor keuangan dengan melakukan pembaruan ketentuan perundang-undangan. 3. Meningkatkan pendapatan melalui pajak, cukai, dan kepabeanan. 4. Menciptakan situasi kondusif bagi investor. 5. Meningkatkan kegiatan ekspor. 6. Mendorong kemajuan usaha kecil dan menengah. 7. Kerjasama ekonomi dan politik juga dilakukak di luar blok AS dan sekutunya, seperti kerjasama pembelian pesawat sukhoi dengan Rusia dan kerjasama perdagangan dengan China. Masa Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 1. Melawan tekanan IMF. 2. Perekonomian tumbuh positif untuk pertama kali sejak reformasi, 3. Ketimpangan turun. Pada masa pemerintahan Gus Dur, kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik dibandingkan era sebelumnya. Misalnya, laju pertumbuhan PDB (nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi negara) mulai positif, laju pertumbuhan ekonomi yang hampir mencapai 5% membuat Indonesia menuju pemulihan perekonomiannya.