PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Gerakan Perubahan dari Orde Baru ke Sistem Reformasi
2. Kebijakan Pemerintah B.J HABIBIE
3. Kebijakan Pemerintah ABDURRAHMAN WAHID
4. Kelebihan dan Kekurangan dari Pemerintahan B.J HABIBIE
5. Kelebihan dan Kekurangan dari Pemerintahan ABDURRAHMAN WAHID
6. Penyebab Kemunduran B.J HABIBIE
7. Penyebab Kemunduran ABDURRAHMAN WAHID
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Tujuan reformasi tentunya dilatar belakangi oleh sesuatu yang jadi pemicunya. Reformasi
tentu tidak akan muncul bila tidak ada penyebabnya. Berikut beberapa penyebab timbulnya
reformasi:
- Semakin melemahnya kondisi kehidupan ekonomi seluruh warga masyarakat bangsa
sebagai akibat krisis multidimensi yang berkepanjangan dan terus-menerus.
- Terjadi penyimpangan dan penyelewengan dalam pelaksanaan kehidupan di bidang
ketatanegaraan, termasuk bidang perundang-undangan dan hukum.
- Penyelenggara negara telah menggunakan kewenangannya secara otoriter di luar etika
kenegaraan melaui tindakan yang sangat merugikan dan menekan kehidupan rakyat
keseluruhan.
- Perlunya langkah-langkah penyelamatan dalam segenap bidang kehidupan, khususnya yang
menyangkut hajat hidup rakyat banyak.
- Reformasi harus menggunakan landasan kerohanian berupa falsafah dasar negara Pancasila.
4
1. Memisahkan TNI dengan Polri.
2. Membubarkan Departemen Penerangan dan Departemen Sosial karena tak bekerja
dengan baik.
3. Mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua.
4. Mengakui Kong Hu Cu dan menjadikan Imlek hari nasional.
5. Mencabut larangan terhadap PKI dan penyebaran Marxisme dan Leninisme.
6. Menerapkan Otonomi Daerah.
Kelemahan
Diakhir kepemimpinannya nilai tukar rupiah kembali meroket
Tidak dapat meyakinkan investor untuk tetap berinvestasi di indonesia.
Kebijakan yang di lakukan tidak dapat memulihkan perekonomian indonesia dari krisis
Kurang tegas, walaupun pintar tetapi tak kurang dalam hal memimpin
5
berkunjung ke luar negeri ini ternyata mendapat respon positif dari dunia, bahkan
membuka peluang kerjasama (terutama kerjasama dalam bidang perdagangan)
4) Iklim Politik Yang Demokratis
Semua tahu bahwa pada masa Gus Dur suasana demokratis mulai tampak terwujud.
Hal ini dapat terlihat dengan tindakan gusdur yaitu:
- Penghapusan peraturan yang merugikan kaum minoritas;
- Pembubaran instansi negara yang tak lagi efektif (departemen penerangan dan sosial)
hingga “niat” Gusdur ini membuka hubungan diplomati dengan Israel;
- Kecenderungan pemikiran Gusdur yang menghargai kebebasan idividu dan
keberagaman (dasar dari demokrasi) serta reformis;
- Pada masa Abdurrahman Wahid terjadi perubahan drastis dalam bidang keterbukaan
media. Gus Dur melikuidasi departemen penerangan, sehingga media massa lebih leluasa
melakukan aktivitasnya;
- Gus Dur terkenal dengan faham pluralismenya. Pada eranya lah kelompok minoritas
Tionghoa mendapatkan pengakuan lebih besar, seperti dalam pengurusan dokumen
kependudukan dan penetapan Imlek sebagai hari libur nasional;
- Sayang, sistem dan pola pemerintahan Gus Dur tidak berjalan dengan baik. Terjadi
kegaduhan politik yang tidak perlu, sehingga stabilitas politik tidak terjaga;
- Stabilitas politik yang buruk menyebabkan stabilitas ekonomi berjalan pincang.
Kelemahan :
1) Presiden Abdurahman Wahid sering melontarkan pernyataan-pernyataan kepada media
yang kerap memanaskan suhu politik Tanah Air. Hal tersebut menimbulkan
keguncangan situasi politik dalam negeri. Salah satunya yaitu soal reshuffle cabinet
atau desakan mundur terhadap sejumlah menteri;
2) Rendahnya tingkat popularitas Gusdur;
3) Masyarakat kurang antusias dengan gaya pemerintahan Gusdur;
4) Dengan beberapa keputusan yang kontroversial membuat gusdur bukan sosok yang
populis. Sebagian kalangan menganggap Gus Dur adalah tokoh nasionalyang diakui
kecemerlangannya. Sebagai sosok utama di kalangan Nahdiyin (basis massa
keagamann organisasi Nahdatul Ulama), Gus Dur memang disegani kepemimpinannya.
Tapi, sebagai seorang negarawan yang harus arif dalammembuat kebijakan, Gus Dur
diragukan kemampuannya;
5) Tak Punya Basis Politik yang Kuat di Paremen (MPR/DPR);
6) Gus Dur bukanlah tokoh dari partai yang memenangkan pemilu. Partai yang
mengusungnya saat itu (PKB), bukan partaidengansuara terbanyak;
7) Proses terpilihnya Gus Dur pun terbilang unik. Hasil dari lobby-lobby politik yang
akhirnya membuat Gus Dur dipilih sebagai presiden. Akibatnya, dalam kabinet
pemerintahan yang dibentuk oleh Gus Dur, ia “terpaksa” merengkuh semua partai
tanpamelihat kesamaan platform (visi/misi) dengan dirinya.
8) Dengan gaya Gus Dur yang ceplas-ceplos, membuat banyak pihak yang awalnya
menunjukkan dukungan, sedikit demi sedikit menarik dukungannya. Simpati berubah
menjadi antipati. Puncaknya, Gus Dur pun dilengserkan oleh MPR dan “dipaksa”
keluar dari Istana Negara hanya dengan celana pendek dan kaos singlet.
6
2. Di Bidang Ekonomi
Kelebihan :
1) Memberi kebebasan seluas-luasnya kepada setiap suku terutama Tionghoa yang
notabenenya banyak berkecimpung di bidang ekonomi dengan seluas-luasnya;
2) Berani bersikap dan tegas juga pada sector-sektor ekonomi
Kelemahan :
1) Keterbatasan fisik sehingga performa beliau dalam memimpin negeri ini kurang
maksimal yang berimbas pada bidang ekonomi;
2) Seringnya melakukan perjalanan luar negeri sehingga dianggap menghamburkan
APBN.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://shentiald.blogspot.co.id/2013/12/makalah-indonesia-pada-masa-orde-baru.html
http://www.seputarsulut.com/wp-content/uploads/undang-undang-xyz-121004b.jpg
http://www.gentaandalas.com/wp-content/uploads/2016/05/Reformasi-1998-
500x309.jpg http://www.portalsejarah.com/wp-content/uploads/2014/11/Sejarah-Kelam-
Tragedi-Trisakti- 12-Mei-1998.jpg
http://assets.kompas.com/data/photo/2013/09/10/0805466krisis780x390.jpg
http://www.kabardewata.com/uploads/image/headlines/pbb-730x250.jpg
http://analisahukum.com/wp-content/uploads/2016/05/pemilu.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-syZnUW45S-s/Vh9o98ruFWI/AAAAAAAAD-M/Z2vTM-
P9A3k/s1600/pki.JPG%20
http://img.antaranews.com/new/2016/04/ori/20160419antarafoto-aksi-tentang-
simposium- nasional-180416-riv-1.jpg%20
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/b/b7/
Pelantikan_Kabinet_Pembangunan_I.j pg/400px-
Pelantikan_Kabinet_Pembangunan_I.jpg%20
http://www.sejarah-negara.com/wp-content/uploads/2015/07/Simposium-Indonesia-
Negara- Hukum-1966.jpg
http://www.donisetyawan.com/wp-content/uploads/2016/02/orde-baru.jpg%20