Anda di halaman 1dari 2

BUDI DAYA UBI KAYU

A. Tujuan

Tujuan percobaan ini adalah menyanggupi tugas yang diberikan oleh guru pembimbing.
Tanaman ubi kayu masuk ke wilayah Indonesia kurang lebih pada abad ke-18. Tepatnya pada tahun
1852, didatangkan plasma nutfah ubi kayu dari Suriname untuk dikoleksikan di Kebun Raya Bogor. Di
Indonesia, ubi kayu dijadikan makanan pokok nomor tiga setelah padi dan jagung. Penyebaran tanaman
ubi kayu meluas ke semua provinsi di Indonesia. Ubi kayu saat ini telah sudah digarap sebagai komoditas
agroindustri, seperti produk tepung tapioka, industri fermentasi, dan berbagai industri makanan.

B. Langkah-langkah Cara Menanam Ubi Kayu


Untuk itu berkebun akan membagikan Cara Menanam Singkong Agar Hasil Melimpah (Sukses),
dengan mengikuti beberapa langkah – langkah sebagai berikut :

1. Buatlah gulutan mengunakan jasa bajak (telaktor) ( seperti bedengan namun lebih tinggi )
dengan lebar 1,5 m dan tinggi 60-70 cm, buatlah lajur gulutan dari timur ke barat, supaya
cahaya matahari masuk di dalam sistem penanaman singkong, karena sifat tanaman
singkong harus mendapatkan sinar matahari secara maksimal. Kemudian dilakukan
penaburan kapur pertanian atau dolomit jika pH tanah dibawah 6,5. Tanaman singkong
tidak menyukai tanah yang berair, becek dan tanah yang rawan tergenang air jika musim
hujan.
2. Pemilihan bibit singkong yang berkualitas baik, yaitu bibit dari batang yang tua, biasanya
dari satu batang pohon singkong diambil 3 potong bagian paling bawah (pangkal) dengan
panjang masing-masing ± 20 cm
3. Untuk cara pemotongan batang bibit singkong pun harus benar-benar diperhatikan,
sebaiknya jangan menggunakan gergaji, melainkan menggunakan parang yang tajam atau
sejenisnya. Teknik memotongnya pun harus benar-benar diperhatikan jangan
sembarangan yaitu, balik batang pohon singkong dengan bagian pangkal diatas, pegang
dengan tangan kiri, potong 3 bagian pada pangkal menggunakan parang yang tajam
supaya sekali terpotong.
4. Selanjutnya anda lukai pangkal setiap potongan batang dengan 3 bacokan sebagai
perangsang tumbuhnya akar yang nantinya akan menjadi umbi, sehingga dengan pola
seperti ini kita bisa memaksimalkan hasil. Menurut penelitian pertanian, para petani yang
menanam singkong dengan cara biasa akan mendapatkan hasil panen 20 ton per hektar,
sedangkan petani yang menerapkan pola seperti ini hasil panen bisa mencapai 100 ton per
hektar dalam waktu 11 bulan setelah tanam.

C. Alat dan Bahan

 Batang singkong.
 Cangkul.
 Linggis.
 Pupuk kandang.
 Sekam bakar.
 Air.
 Sabit.

D. Hasil Percobaan

Anda mungkin juga menyukai