2
2. Budidaya Kedelai ........................................................................ 8
3. Budidaya Kacang Tanah ............................................................. 13
4. Budidaya Ubi Jalar ...................................................................... 16
5. Budidaya Kacang Hijau ............................................................... 19
6. Budidaya Padi............................................................................. 21
7. Budidaya Sorgum ....................................................................... 24
8. Budidaya Singkong ..................................................................... 26
9. Budidaya Mentimun................................................................... 29
10. Budidaya Kacang panjang ........................................................ 31
1|Page
Sejarah Singkat
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumputrumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang
Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk
Indonesia. Orang Belanda menamakannya mais dan orang Inggris menamakannya corn.
Sentra Penanaman
Di Indonesia, daerah-daerah penghasil utama tanaman jagung adalah Jawa Tengah, Jawa Barat,
Jawa Timur, Madura, D.I. Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan
Maluku. Khusus di Daerah Jawa Timur dan Madura, budidaya tanaman jagung dilakukan secara
intensif karena kondisi tanah dan iklimnya sangat mendukung untuk pertumbuhannya.
2|Page
2. Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, contoh: Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2,
Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin,Metro dan Pandu.
3. Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning, Bima dan
Harapan.
3|Page
Iklim
a. Iklim yang dikehendaki oleh tanaman jagung adalah daerah-daerah beriklim sedang hingga daerah
beriklim sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50
derajat LU hingga 0-40 derajat LS.
b. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah hujan ideal sekitar
85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu
mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim
kemarau.
c. Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang
ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak
dapat membentuk buah.
d. Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat C, akan tetapi bagi pertumbuhan
tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 derajat C. Pada proses perkecambahan
benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat C.
e. Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim hujan, karena
berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.
Media Tanam
a. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat tumbuh optimal
tanah harus gembur, subur dan kaya humus.
b. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi), latosol,
grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih dapat ditanami
jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah
dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhannya.
c. Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman
tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH antara 5,6-7,5.
d. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik.
e. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan
terjadinya erosi tanah sangat kecil. Sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %,
sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu.
Ketinggian Tempat
Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang
memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian antara 0-600 m dpl
merupakan ketinggian yang optimum bagi pertumbuhan tanaman jagung.
4|Page
Penyiapan Benih
Benih dapat diperoleh dari penanaman sendiri yang dipilih dari beberapa tanaman jagung yang
sehat pertumbuhannya. Dari tanaman terpilih, diambil yang tongkolnya besar, barisan biji lurus dan
penuh tertutup rapat oleh klobot, dan tidak terserang oleh hama penyakit. Tongkol dipetik pada saat
lewat fase matang fisiologi dengan ciri: biji sudah mengeras dan sebagian besar daun menguning.
Tongkol dikupas dan dikeringkan hingga kering betul. Apabila benih akan disimpan dalam jangka
lama, setelah dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan dan disimpan di tempat kering. Dari
tongkol yang sudah kering, diambil biji bagian tengah sebagai benih. Biji yang terdapat di bagian
ujung dan pangkal tidak digunakan sebagai benih. Daya tumbuh benih harus lebih dari 90%, jika
kurang dari itu sebaiknya benih diganti. Benih yang dibutuhkan adalah sebanyak 20-30 kg/ha.
Pemindahan Benih
Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dulu dengan fungisida seperti Benlate untuk
menangkal serangan jamur. Sedangkan bila diduga akan ada serangan lalat bibit dan ulat agrotis,
sebaiknya benih dimasukkan ke dalam lubang bersama-sama dengan insektisida butiran dan sistemik
seperti Furadan 3 G.
Persiapan
Dilakukan dengan cara membalik tanah dan memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah yang
gembur untuk memperbaiki aerasi. Tanah yang akan ditanami (calon tempat barisan tanaman)
dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Tanah yang keras memerlukan pengolahan yang
lebih banyak. Pertama-tama tanah dicangkul/dibajak lalu dihaluskan dan diratakan.
Pembukaan Lahan
Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan lahan dari sisa sisa tanaman sebelumnya. Bila
perlu sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian
dilanjutkan dengan pencangkulan dan pengolahan tanah dengan bajak.
Pembentukan Bedengan
Setelah tanah diolah, setiap 3 meter dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar
saluran 25-30 cm dengan kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang
drainasenya jelek.
Pengapuran
Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah harus dikapur. Jumlah kapur yang diberikan berkisar
antara 1-3 ton yang diberikan tiap 2-3 tahun. Pemberian dilakukan dengan cara menyebar kapur
secara merata atau pada barisan tanaman, sekitar 1 bulan sebelum tanam. Dapat pula digunakan
dosis 300 kg/ha per musim tanam dengan cara disebar pada barisan tanaman.
5|Page
Pemupukan
Apabila tanah yang akan ditanami tidak menjamin ketersediaan hara yang cukup maka harus
dilakukan pemupukan. Dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman sangat bergantung pada kesuburan
tanah dan diberikan secara bertahap. Anjuran dosis rata-rata adalah: Urea=200-300 kg/ha, TSP=75100 kg/ha dan KCl=50-100 kg/ha. Adapun cara dan dosis pemupukan untuk setiap hektar:
a. Pemupukan dasar: 1/3 bagian pupuk Urea dan 1 bagian pupuk TSP diberikan saat tanam, 7 cm di
parit kiri dan kanan lubang tanam sedalam 5 cm lalu ditutup tanah;
b. Susulan I: 1/3 bagian pupuk Urea ditambah 1/3 bagian pupuk KCl diberikan setelah tanaman
berumur 30 hari, 15 cm di parit kiri dan kanan lubang tanam sedalam 10 cm lalu di tutup tanah;
c. Susulan II: 1/3 bagian pupuk Urea diberikan saat tanaman berumur 45 hari.
Cara penanaman
Pada jarak tanam 75 x 25 cm setiap lubang ditanam satu tanaman. Dapat juga digunakan jarak
tanam 75 x 50 cm, setiap lubang ditanam dua tanaman.
Tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada saat air kurang atau saat air berlebihan. Pada
waktu musim penghujan atau waktu musim hujan hampir berakhir, benih jagung ini dapat ditanam.
Tetapi air hendaknya cukup tersedia selama pertumbuhan tanaman jagung. Pada saat penanaman
sebaiknya tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Apabila tanah kering, perlu diairi
dahulu, kecuali bila diduga 1-2 hari lagi hujan akan turun. Pembuatan lubang tanaman dan
penanaman biasanya memerlukan 4 orang (2 orang membuat lubang, 1 orang memasukkan benih, 1
orang lagi memasukkan pupuk dasar dan menutup lubang). Jumlah benih yang dimasukkan per
lubang tergantung yang dikehendaki, bila dikehendaki 2 tanaman per lubang maka benih yang
dimasukkan 3 biji per lubang, bila dikehendaki 1 tanaman per lubang, maka benih yang dimasukkan 2
butir benih per lubang.
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab.
Pengairan berikutnya diberikan secukupnya dengan tujuan menjaga agar tanaman tidak layu. Namun
menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada paritparit di antara bumbunan tanaman jagung.
Penggunaan pestisida hanya diperkenankan setelah terlihat adanya hama yang dapat
membahayakan proses produksi jagung. Adapun pestisida yang digunakan yaitu pestisida yang
dipakai untuk mengendalikan ulat. Pelaksanaan penyemprotan hendaknya memperlihatkan
kelestarian musuh alami dan tingkat populasi hama yang menyerang, sehingga perlakuan ini akan
lebih efisien.
Cara Panen
Cara panen jagung yang matang fisiologis adalah dengan cara memutar tongkol berikut
kelobotnya, atau dapat dilakukan dengan mematahkan tangkai buah jagung. Pada lahan yang luas
dan rata sangat cocok bila menggunakan alat mesin pemetikan.
6|Page
Periode Panen
Pemetikan jagung pada waktu yang kurang tepat, kurang masak dapat menyebabkan penurunan
kualitas, butir jagung menjadi keriput bahkan setelah pengeringan akan pecah, terutama bila dipipil
dengan alat. Jagung untuk keperluan sayur, dapat dipetik 15 sampai dengan 21 hari setelah tanaman
berbunga. Pemetikan jagung untuk dikonsumsi sebagai jagung rebus, tidak harus menunggu sampai
biji masak, tetapi dapat dilakukan 4 minggu setelah tanaman berbunga atau dapat mengambil
waktu panen antara umur panen jagung sayur dan umur panen jagung masak mati.
Pascapanen
Setelah jagung dipetik biasanya dilakukan proses lanjutan yang merupakan serangkaian pekerjaan
yang berkaitan dan akhirnya produk siap disimpan atau dipasarkan.
Pengupasan
Jagung dikupas pada saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai.
Pengupasan ini dilakukan untuk menjaga agar kadar air di dalam tongkol dapat diturunkan dan
kelembaban di sekitar biji tidak menimbulkan kerusakan biji atau mengakibatkan tumbuhnya
cendawan. Pengupasan dapat memudahkan atau memperingan pengangkutan selama proses
pengeringan. Untuk jagung masak mati sebagai bahan makanan, begitu selesai dipanen, kelobot
segera dikupas.
Pengeringan
Pengeringan jagung dapat dilakukan secara alami atau buatan. Secara tradisional jagung dijemur
di bawah sinar matahari sehingga kadar air berkisar 9-11 %. Biasanya penjemuran memakan waktu
sekitar 7-8 hari. Penjemuran dapat dilakukan di lantai, dengan alas anyaman bambu atau dengan
cara diikat dan digantung.
Secara buatan dapat dilakukan dengan mesin pengering untuk menghemat tenaga manusia,
terutama pada musim hujan. Terdapat berbagai cara pengeringan buatan, tetapi prinsipnya sama
yaitu untuk mengurangi kadar air di dalam biji dengan panas pengeringan sekitar 38-43 derajat C,
sehingga kadar air turun menjadi 12-13 %. Mesin pengering dapat digunakan setiap saat dan dapat
dilakukan pengaturan suhu sesuai dengan kadar air biji jagung yang diinginkan.
Pemipilan
Setelah dijemur sampai kering jagung dipipil. Pemipilan dapat menggunakan tangan atau alat
pemipil jagung bila jumlah produksi cukup besar. Pada dasarnya "memipil" jagung hampir sama
dengan proses perontokan gabah, yaitu memisahkan biji-biji dari tempat pelekatan. Jagung melekat
pada tongkolnya, maka antara biji dan tongkol perlu dipisahkan.
7|Page
2.
Sejarah Singkat
Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine
ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang kita kenal sekarang (Glycine
max (L) Merril). Berasal dari daerah Manshukuo (Cina Utara). Di Indonesia, yang dibudidayakan mulai
abad ke-17 sebagai tanaman makanan dan pupuk hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia
berasal dari daerah Manshukuo menyebar ke daerah Mansyuria: Jepang (Asia Timur) dan ke negaranegara lain di Amerika dan Afrika.
Iklim
a. Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Sebagai
barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok bagi tanaman jagung. Bahkan daya tahan
kedelai lebih baik daripada jagung. Iklim kering lebih disukai tanaman kedelai dibandingkan iklim
lembab.
b. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400
mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan
antara 100-200 mm/bulan.
c. Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34 derajat C, akan tetapi suhu optimum bagi
pertumbuhan tanaman kedelai 23-27 derajat C. Pada proses perkecambahan benih kedelai
memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat C.
d. Saat panen kedelai yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musim hujan,
karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.
8|Page
Media Tanam
a. Pada dasarnya kedelai menghendaki kondisi tanah yang tidak terlalu basah, tetapi air tetap
tersedia. Jagung merupakan tanaman indikator yang baik bagi kedelai. Tanah yang baik ditanami
jagung, baik pula ditanami kedelai.
b. Kedelai tidak menuntut struktur tanah yang khusus sebagai suatu persyaratan tumbuh. Bahkan
pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak asam pun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal
tidak tergenang air yang akan menyebabkan busuknya akar. Kedelai dapat tumbuh baik pada
berbagai jenis tanah, asal drainase dan aerasi tanah cukup baik.
c. Tanah-tanah yang cocok yaitu: alluvial, regosol, grumosol, latosol dan andosol. Pada tanah-tanah
podsolik merah kuning dan tanah yang mengandung banyak pasir kwarsa, pertumbuhan kedelai
kurang baik, kecuali bila diberi tambahan pupuk organik atau kompos dalam jumlah cukup.
d. Tanah yang baru pertama kali ditanami kedelai, sebelumnya perlu diberi bakteri Rhizobium,
kecuali tanah yang sudah pernah ditanami Vigna sinensis (kacang panjang). Kedelai yang ditanam
pada tanah berkapur atau bekas ditanami padi akan lebih baik hasilnya, sebab tekstur tanahnya
masih baik dan tidak perlu diberi pemupukan awal.
e. Kedelai juga membutuhkan tanah yang kaya akan humus atau bahan organik. Bahan organik
yang cukup dalam tanah akan memperbaiki daya olah dan juga merupakan sumber makanan bagi
jasad renik, yang akhirnya akan membebaskan unsur hara untuk pertumbuhan tanaman.
f. Tanah berpasir dapat ditanami kedelai, asal air dan hara tanaman untuk pertumbuhannya cukup.
Tanah yang mengandung liat tinggi, sebaiknya diadakan perbaikan drainase dan aerasi sehingga
tanaman tidak kekurangan oksigen dan tidak tergenang air waktu hujan besar. Untuk memperbaiki
aerasi, bahan organik sangat penting artinya.
g. Toleransi keasaman tanah sebagai syarat tumbuh bagi kedelai adalah pH= 5,8-7,0 tetapi pada
pH 4,5 pun kedelai dapat tumbuh. Pada pH kurang dari 5,5 pertumbuhannya sangat terlambat karena
keracunan aluminium. Pertumbuhan bakteri bintil dan proses nitrifikasi (proses oksidasi amoniak
menjadi nitrit atau proses pembusukan) akan berjalan kurang baik.
h. Dalam pembudidayaan tanaman kedelai, sebaiknya dipilih lokasi yang topografi tanahnya datar,
sehingga tidak perlu dibuat teras-teras dan tanggul.
Ketinggian Tempat
Varietas kedelai berbiji kecil, sangat cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 0,5-300 m dpl.
Sedangkan varietasi kedelai berbiji besar cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 300-500 m dpl.
Kedelai biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian tidak lebih dari 500 m dpl.
Persyaratan Benih
Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, maka benih yang digunakan harus yang berkualitas
baik, artinya benih mempunyai daya tumbuh yang besar dan seragam, tidak tercemar dengan
varietas-varietas lainnya, bersih dari kotoran, dan tidak terinfeksi dengan hama penyakit. Benih yang
ditanam juga harus merupakan varietas unggul yang berproduksi tinggi, berumur genjah/pendek dan
tahan terhadap serangan hama penyakit. Beberapa varietas unggul kedelai adalah: Ainggit (137),
Clark 63, Davros, Economic Garden, Galunggung, Guntur, Lakon, Limpo Batang, Merbabu, No.27,
No.29, No.452, Orba, Peter, Raung, Rinjani, Shakti, Taichung, Tambora, Tidar, TK 5, Wilis.
Penanaman dengan benih yang mempunyai daya tumbuh agak rendah dapat diatasi dengan cara
menanamkan 3-4 biji tiap lubang, atau dengan memperpendek jarak tanam. Jarak tanam pada
penanaman benih berdasarkan tipe pertumbuhan tegak dapat diperpendek, sebaliknya untuk tipe
pertumbuhan agak condong (batang bercabang banyak) diusahakan agak panjang, supaya
pertumbuhan tanaman yang satu dengan lainnya tidak terganggu.
9|Page
Pembentukan Bedengan
Pembuatan bedengan dapat dilakukan dengan pencangkulan ataupun dengan bajak lebar 50-60
cm, tinggi 20 cm. Apabila akan dibuat drainase, maka jarak antara drainase yang satu dengan lainnya
sekitar 3-4 m.
Pengapuran
Tanah dengan keasaman kurang dari 5,5 seperti tanah podsolik merah-kuning, harus dilakukan
pengapuran untuk mendapatkan hasil tanam yang baik. Kapur dapat diberikan dengan cara
menyebar di permukaan tanah, kemudian dicampur sedalam lapisan olah tanah sekitar 15 cm.
Pengapuran dilakukan 1 bulan sebelum musim tanam, dengan dosis 2-3 ton/ha. Diharapkan pada
saat musim tanam kapur sudah bereaksi dengan tanah, dan pH tanah sudah meningkat sesuai
dengan yang diinginkan.
Kapur halus memberikan reaksi lebih cepat daripada kapur kasar. Sebagai sumber kapur dapat
digunakan batu kapur atau kapur tembok. Pemberian kapur tidak harus dilakukan setiap kali tanam,
tetapi setiap 3-4 tahun sekali. Dengan pengapuran, tanah menjadi kaya akan Calsium (Ca) dan
Magnesium (Mg) dan pH-nya meningkat. Selain itu peningkatan pH dapat menaikkan tingkat
persediaan Molibdenum (Mo) yang berperan penting untuk produksi kedelai dan golongan tanaman
kacang-kacangan, karena erat hubungannya dengan perkembangan bintil akar.
Jarak tanam pada penanaman dengan membuat tugalan berkisar antara 20-40 cm. Jarak tanam
yang biasa dipakai adalah 30 x 20 cm, 25 x 25 cm, atau 20 x 20 cm.
Jarak tanam hendaknya teratur, agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah
disiangi. Jarak tanam kedelai tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan sifat tanaman yang
bersangkutan. Pada tanah yang subur, jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya pada tanah
tandus jarak tanam dapat dirapatkan.
Jika areal luas dan pengolahan tanah dilakukan dengan pembajakan, penanaman benih dilakukan
menurut alur bajak sedalam kira-kira 5 cm. Sedangkan jarak jarak antara alur yang satu dengan yang
lain dapat dibuat 50-60 cm, dan untuk alur ganda jarak tanam dibuat 20 cm.
10 | P a g e
4. Kedua tanaman merupakan tanaman palawija, misalnya kedelai dengan kacang tunggak/ kacang
tanah, kedelai dengan jagung, kedelai dengan ketela pohon.
c. Sistem tanaman tumpangsari
Sistem ini biasa diterapkan pada tanah yang mendapat pengairan terus menerus sepanjang waktu,
misalnya tanah sawah yang memiliki irigasi teknis. Untuk mendapatkan kedelai yang bermutu baik,
biasanya kedelai ditanam bersamaan.
Pemupukan
Dosis pupuk yang digunakan sangat tergantung pada jenis lahan dan kondisi tanah. Pada tanah
subur atau tanah bekas ditanami padi dengan dosis pupuk tinggi, pemupukan tidak diperlukan. Pada
tanah yang kurang subur, pemupukan dapat menaikkan hasil. Dosis pupuk secara tepat adalah
sebagai berikut:
a) Sawah kondisi tanah subur: pupuk Urea=50 kg/ha.
b) Sawah kondisi tanah subur sedang: pupuk Urea=50 kg/ha, TSP=75 kg/ha dan KCl=100 kg/ha.
c) Sawah kondisi tanah subur rendah: pupuk Urea=100 kg/ha, TSP=75 kg/ha dan KCl=100 kg/ha.
d) Lahan kering kondisi tanah kurang subur: pupuk kandang=2000-5000 kg/ha; Urea=50-100 kg/ha,
TSP=50-75 kg/ha dan KCl=50-75 kg/ha.
Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini dibutuhkan
sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah sebaiknya dalam
keadaan kering. Kekurangan air pada masa pertumbuhan akan menyebabkan tanaman kerdil, bahkan
dapat menyebabkan kematian apabila kekeringan telah melalui batas toleransinya. kekeringan pada
masa pembungaan dan pengisian polong dapat menyebabkan kegagalan panen.
Di lahan sawah irigasi, pemberian air di sawah bisa diatur. Namun bila tidak ada irigasi, penyediaan
air hanya hanya dapat dilakukan dengan mengatur waktu tanamnya dan pemberian mulsa. Mulsa
berupa jerami atau potongan-potongan tanaman lainnya yang dihamparkan pada permukaan tanah.
Mulsa ini akan mencegah penguapan air secara berlebihan.
Apabila ada irigasi dan tidak ada hujan selama lebih dari 7 hari, tanah harus diairi. Caranya tanaman
digenangi air selama 30-60 menit. Pengairan seperti ini diulangi setiap 7-10 hari. Pengairan tidak
dilakukan lagi apabila polong telah terisi penuh.
Pada tanah yang keras (drainase buruk) kelebihan air akan meyebabkan akar membusuk. Di tanah
berdrainase buruk harus dibuat saluran drainase di setiap 3-4 meter lahan memanjang sejajar dengan
barisan tanam. Hal ini terutama dilakukan pada saat musim hujan.
Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan pestisida dilakukan pada waktu yang berbeda-beda tergantung jenis hama dan pola
penyerangannya.
a. Lalat bibit, diberi insektisida Marshal 200 EC, dicampur dengan benih, dilakukan sebelum benih
ditanam.
b. Ulat prodenia dilakukan penyemprotan dengan insektisida Azodrin 15 WSC, Huslation 40 EC,
Thiodon 35 EC dan Barudin 60 EC sebanyak 2 kali seminggu setelah ditemukan telur.
c. Wereng kedelai atau kumbang daun, disemprot dengan insektisida Surecide 25 EC, Kharpos 50
EC, Hosthathion 40 EC, Azodrin 15 WSC, Sevin 85 SP atau Tamaron pada tanaman setelah berumur
di atas 20 hari.
d. Kepik coklat disemprot dengan Azodrin 15 WSC, Diazinois 60 EC dan Dusban 20 EC atau Bayrusil
setiap 1-2 minggu, setelah tanam 50 hari.
e. Ulat penggerek polong, disemprot dengan insektisida Agrothion 50 EC, Dursban 20 EC, Azodrin
115 WSC, Thiodan 35 EC pada waktu pembentukan polong.
11 | P a g e
Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena
serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning
kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat
dan gundul. Panen yang terlambat akan merugikan, karena banyak buah yang sudah tua dan kering,
sehingga kulit polong retak-retak atau pecah dan biji lepas berhamburan. Disamping itu, buah akan
gugur akibat tangkai buah mengering dan lepas dari cabangnya.
Perlu diperhatikan umur kedelai yang akan dipanen yaitu sekitar 75-110 hari, tergantung pada
varietas dan ketinggian tempat. Perlu diperhatikan, kedelai yang akan digunakan sebagai bahan
konsumsi dipetik pada usia 75-100 hari, sedangkan untuk dijadikan benih dipetik pada umur 100-110
hari, agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata.
Cara Panen
Pemungutan hasil kedelai dilakukan pada saat tidak hujan, agar hasilnya segera dapat dijemur.
a. Pemungutan dengan cara mencabut
Sebelum tanaman dicabut, keadaan tanah perlu diperhatikan terlebih dulu. Pada tanah ringan dan
berpasir, proses pencabutan akan lebih mudah. Cara pencabutan yang benar ialah dengan
memegang batang poko, tangan dalam posisi tepat di bawah ranting dan cabang yang berbuah.
Pencabutan harus dilakukan dengan hati-hati sebab kedelai yang sudah tua mudah sekali rontok bila
tersentuh tangan.
b. Pemungutan dengan cara memotong
Alat yang biasanya digunakan untuk memotong adalah sabit yang cukup tajam, sehingga tidak terlalu
banyak menimbulkan goncangan. Di samping itu dengan alat pemotong yang tajam, pekerjaan bisa
dilakukan dengan cepat dan jumlah buah yang rontok akibat goncangan bisa ditekan. Pemungutan
dengan cara memotong bisa meningkatkan kesuburan tanah, karena akar dengan bintil-bintilnya
yang menyimpan banyak senyawa nitrat tidak ikut tercabut, tapi tertinggal di dalam tanah. Pada
tanah yang keras, pemungutan dengan cara mencabut sukar dilakukan, maka dengan memotong
akan lebih cepat.
Periode Panen
Mengingat kemasakan buah tidak serempak, dan untuk menjaga agar buah yang belum masak
benar tidak ikut dipetik, pemetikan sebaiknya dilakukan secara bertahap, beberapa kali.
12 | P a g e
3.
Klasifikasi Tanaman
Kacang
Kingdom : Plantae atau tumbuhtumbuhan
Divisi
: Spermatophyta atau
tumbuhan berbiji
Sub Divisi : Angiospermae atau
berbiji tertutup
Klas
: Dicotyledoneae atau biji
berkeping dua
Ordo
: Leguminales
Famili
: Papilionaceae
Genus
: Arachis
Spesies
: Arachis hypogeae L.
Sejarah Singkat
Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan,
tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa
Amerika). Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa.
Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh pedagang
Cina dan Portugis.
Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang
tuban, kacang kole, kacang banggala. Bahasa Inggrisnya kacang tanah adalah "peanut" atau
"groundnut".
Media Tanam
a. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang
gembur/bertekstur ringan dan subur.
b. Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0-6,5.
c. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang
diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada disekitar lokasi penanaman.
Tanah berdrainase dan berserasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering,
baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
Iklim
a. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang
terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan
yang terus-menerus akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
b. Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara minimal bagi
tumbuhnya kacang tanah sekitar 28-32 derajat C. Bila suhunya di bawah 10 derajat C menyebabkan
pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang
kurang sempurna.
13 | P a g e
c. Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya curah hujan
yang tinggi akan meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar pertanaman.
d. Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah, terutama
kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.
Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada ketinggian
antara 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk
dapat tumbuh optimal.
Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma
(tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk
memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan
penyakit yang mungkin ada. Pembajakan dilakukan dengan hewan ternak, seperti kerbau, sapi, atau
pun dengan mesin traktor. Pencangkulan dilakukan pada sisi-sisi yang sulit dijangkau oleh alat bajak
dan alat garu sampai tanah siap untuk ditanami.
Pembentukan Bedengan
Untuk memudahkan pengaturan penanaman dilakukan pembedengan sesuai dengan ukuran yang
telah ditentukan, yaitu untuk lereng agak curam jarak tanam cukup 0,5 m dan untuk lahan yang tidak
begitu miring bisa antara 30-40 meter. Sedangkan untuk tanah datar, luas bedengan adalah 10 - 20
meter atau 2 x 10 meter. Ketebalan bedengan antara 20-30 cm.
Pengapuran
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam, perlu dilakukan
pengapuran. Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran pada saat pembajakan adalah 1-2,5
ton/ha dicampurkan dan diaduk hingga merata. Selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.
Pemupukan
Pemupukan adalah untuk menambah unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. Jenis dan dosis
pupuk setiap hektar yang dianjurkan adalah Urea=60-90 kg ditambah TSP=60-90 kg ditambah
KCl=50 kg. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam. Pupuk dimasukkan di kanan dan kiri
lubang tugal dan tugal dibuat kira-kira 3 cm.
Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm dengan tugal dengan jarak seperti yang telah ditentukan di
atas.
Cara Penanaman
Pilih benih kacang yang telah memenuhi syarat benih bermutu tinggi. Masukan benih satu atau
dua butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis. Waktu tanam yang paling baik dilahan kering
adalah pada awal musim hujan, di lahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni (palawija I)
atau bulan Juli-September (palawija II). Sedangkan untuk lahan bukaan terlebih dahulu dilakukan
inokulasi rhizobium (benih dicampur dengan inokulan dengan dosis 4 gram/kg) kemudian benih
langsung ditanam paling lambat 6 jam.
14 | P a g e
Pembubunan
Pembubunan dilakukan dengan cara mengumpulkan tanah di daerah barisan sehingga membentuk
gundukan yang membentuk memanjang sepanjang barisan tanaman.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan jenis dan dosis pupuk yang dianjurkan yaitu Urea=60-90 kg/ha
ditambah TSP=60-90 kg/ha ditambah KCl=50 kg/ha. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam
dan pupuk dimasukan dikanan kiri lubang tunggal.
Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada musim kemarau
diberikan mulsa dan pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyiraman, karena dapat
menggganggu penyerbukan.
Penyemprotan untuk mengusir ataupun memberantas hama tanaman hendaknya dilakukan pada
sore atau malam hari. Obat yang digunakan maupun dosis sesuai dengan jenis hama yang
menyerang tanaman tersebut.
Penyimpanan
a. Penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam karung goni atau
kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
b. Penyimpanan dalam bentuk biji kering.
c. Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur
(keringkan) biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukan ke dalam wadah.
15 | P a g e
4.
Ubi jalar (Ipomoea batatas (L.)
Lamb.) Merupakan sumber
karbohidrat yang dapat dipanen
pada umur 3 8 bulan. Selain
karbohidrat, ubijalar juga
mengandung vitamin A,C dan
mineral serta antosianin yang
sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Disamping itu, ubi
jalar tidak hanya digunakan
sebagai bahan pangan tetapi
juga sebagai bahan baku industri
dan pakan ternak.
PENYIAPAN LAHAN
Ubi jalar dapat ditanam ditegalan atau sawah. Penyiapan lahan ditujukan untuk menciptakan
media tumbuh yang gembur dan subur. Tanah dan diolah dan dibuat guludan dengan lebar 40 60
cm dan tinggi 25- 30 cm
Jarak antar guludan 80-100 cm. Pada tanah berat(berlempung) untuk membuat guludan yang
gembur perlu ditambah 10 ton bahan organic/ha.
CARA TANAM
Ubi jalar ditanam setelah padi yaitu awal hingga pertengahan musim kemarau. Penyertaan ubi
jalar dalam pergiliran tanaman dengan padi sawah sangat bagus dipandang dari segi aspek
keberlanjutan, khususnya aplikasi bahan organic pada ubi jalar saat musim kemarau.
Populasi tanaman sekitar 35.000 sampai 50.000 tanaman /ha. Dengan jarak antar baris /gulud 80100 cm, dan dalam baris 20-30 cm. Bibit dari stek pucuk, tunas semai umbi. Ubi jalar dapat pula
ditanam pada system tumpang sari dengan tingkat naungan tidak lebih 30 %.
Pemupukan
Takaran pupuk 100-200 kg urea + 100 kg SP 36 +100 kg KCI + 10 ton pupuk kandang/ha. Pupuk
kandang diberikan bersamaan pembuatan guludan. 1/3 dosis urea dan KCI serta seluruh SP 36
diberikan pada saat tanam. Sedangkan sisanya, 2/3 Urea dan KCI diberikan pada saat tanaman
berumur 1,5 bulan. Aplikasi pupuk harus ditutup dengan tanah.
16 | P a g e
PENYIANGAN GULMA
Penyiangan gulma dilakukan sebelum pemupukan kedua. Bagi ubi jalar yang ditanam setelah padi
sawah, jerami padi dapat dimanfaatkan sebagai mulsa sehingga dapat mengurangi biaya penyiangan
gulma dan pembalikan batang. Peran pembalikan batang dapat digantikan dengan penggunaan
mulsa karena pembalikan batang mencegah munculnya akar dari ruas batang.
PENGAIRAN
Pertanaman ubijalar musim kemarau, perlu diairi untuk mencapai produktivitas tinggi. Selain itu,
pengairan yang cukup dapat menghindarkan ubi jalar dari serangan hama boleng Cylas formicarius.
PENGENDALIAN HAMA
Hama utama adalah hama boleng cylas formicarius, penggerek batang Omphisa anastomasalis
serta nematode Meloidogyne sp yang merugikan ubi jalar
PENGENDALIAN PENYAKIT
Penyakit utama pada ubi jalar adalah jamur stek Fusarium sp. Dan kudis Spaceloma batatas
PANEN DAN PASCA PANEN
Ubi jalar dapat dipanen jika umbi sudah tua dan besar. Panen dapat serentak maupun bertahap.
Secara fisik ubi jalar siap dipanen apabila daun dan batang sudah mulai menguning.
Didataran rendah, ubi jalar umumnya dipanen pada umur 3,5 5 bulan. Sedangkan didataran
tinggi ubi jalar dapat dipanen pada umur 2 8 bulan.
Setelah dibersihkan dari tanah dan dipisahkan dari umbi yang tidak seha, umbi yang bertangkai
hingga pangkal batang disatukan dalam bentuk ikatan tergantung pada tujuan kegunaan akhir. Umbi
yang dikirimkan kepabrik dikemas dalam karung maupun curah. Sedangkan umbi yang dikirimkan
kepasar dapat dikemas dalam berbagai bentuk sesuai selera pasa, misalnya diikat atau ditaruh dalam
keranjang.
Ubi jalar dapat diolah secara sederhana menjadi berbagai bentuk masakan, dikukus, direbus,
digoreng, dipanggang, dibakar, maupun dioven merupakan cara yang umum dilakukan dalam
mempersiapkan ubi jalar untuk disajikan.
Table Varietas Unggul baru ubi jalar
Varietas
Hasil
Umbi
(t/ha)
Umur
Panen
(bulan)
Warna
Daging
Umbi
Rasa
Umbi
Sifat Khusus
Sari
30-35
3,5-4
Kuning Tua
Enak
Manis
17 | P a g e
Boko
25-30
4-4,5
Krem
Enak
Manis
Sukuh
25-30
4-4,5
Putih
Enak
Jago
25-30
4-4,5
Putih
Enak
Putih
Enak
Manis
Kuning
Muda
Agak
enak
manis
Cangkuang
Sewu
32
30
Kidal
25-30
4-4,5
Kuning
Enak
18 | P a g e
5.
Kacang Hijau merupakan
sejenis tanaman palawija yang
tumbuh dengan baik di
daerah-daerah tropika.
Tumbuhan yang tergolong
suku polong-polongan
(Fabaceae) ini mempunyai tak
sedikit kegunaaan dalam
kenasiban sehari-hari manusia
sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Di
Indonesia, kacang hijau
menempati urutan ketiga
sebagai tanaman pangan
legum, seusai kedelai dan
kacang tanah. Sebagai negara
yang berada di garis
khatulistiwa. Budidaya kacang
hijau sangat tepat diperbuat di
seluruh daerah di Indonesia.
Berikut Tutorial Menanam
Kacang Hijau.
menunjang dan membuat pertumbuhan kacang hijau menjadi lebih baik. Tutup lubang dengan tanah
tanpa dipadatkan.
Pemupukan
Selain pupuk Urea dan PPC pada saat pertama kali proses penanaman, pemupukan juga dilakukan
dengan pupuk POC NASA setiap 2 minggu sekali setelah kacang hijau berumur 2 minggu. Saat kacang
hijau mulai berbunga, pemupukan sebaiknya diganti dari penyemprotan dengan penyiraman. Hal ini
perlu dilakukan agar proses penyerbukan kacang hijau tidak terganggu.
Pengairan
Proses pengairan sebaiknya dilakukan pada masa pertumbuhan biji dan saat tumbuhan sudah
mulai tumbuh dan menghasilkan kecambah. Proses penyiraman sangat dibutuhkan, khususnya bila
dalam 1 minggu tidak pernah hujan. Proses penyiraman perlu diperhatikan agar air tidak
menggenangi tanah tempat kacang hijau tumbuh. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan
merusak tanaman.
Penyiangan
Penyiangan adalah proses dan teknik menanam kacang hijau lainnya yang penting untuk
dilakukan. Penyiangan dilakukan agar tanaman kacang hijau terbebas dari gulma yang mengganggu.
Penyiangan sebaiknya dilakukan saat tanah kering, karena, bila proses ini dilakukan saat tanah
basah, dikhawatirkan akan merusak struktur tanah. Waktu yang tepat untuk proses penyiangan
adalah 2 sampai 3 kali sebelum tanaman kacang hijau berbunga.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Ada beberapa cara tanam yang penting untuk dilakukan agar hama dan penyakit tidak menyerang
tanaman kacang hijau anda. Anda perlu menanam kacang hijau selang seling dengan tanaman lain,
menanam kacang hijau secara serempak selama 10 hari dan menutup lubang tanam dengan jerami.
Yang paling penting adalah membuat sanitasi yang baik dan penyiangan secara berkala.
Mengatasi Masalah Hama dan Penyakit
Ada beberapa hama yang dapat menyerang pohon kacang hijau anda, seperti lalat kacang dan
bercak daun. Untuk hama lalat kacang, anda bisa menggunakan Azordin 15 WSC dan Agrothion 50
EC. Untuk penyakit bercak daun, anda bisa mengatasi masalah ini dengan menggunakan Benlate T
20 WP.
Tanda Siap Panen
Pemanenan tanaman kacang hijau anda dilakukan setelah anda menemukan tanda-tanda berikut.
Daun tanaman kacang hijau anda sudah bewarna menguning dan gugur, tetapi, bukan karena
penyakit. Bagian polong bewarna gelap atau menghitam dan tampak seperti retak-retak dan gundul.
Waktu Pemanenan
Waktu yang terbaik untuk memanen kacang hijau adalah 75 sampai 100 hari sejak
waktu penanaman pertama kali. Akan tetapi, agar hasil kacang hijau atau biji kacang hijau didalam
polong baik, sebaiknya kita menunggu benih berumur 100 sampai 110 hari. Dengan menunggu
selama waktu ini, maka biji didalam polong akan berkembang dengan baik dan merata.
20 | P a g e
Proses Pemanenan
Untuk proses pemanenan ada beberapa tips yang bisa anda gunakan. Anda hanya bisa
menggunakan tangan anda untuk memetik polong agar polong yang berisi kacang hijau tetap utuh
dan tidak rusak. Selain itu, setelah anda memanen polong kacang hijau, jemur sampai benar-benar
kering. Setelah kering, anda bisa memasukannya ke dalam karung dan memukul-mukulnya agar kulit
polong hancur dan tersisa biji kacang hijau. Dan, anda hanya perlu menyortirnya untuk
mendapatkan biji kacang
6.
Sebagai negara agraris
masyarakat Indonesia harus
belajar cara budidaya tanaman
padi yang baik dan benar.
Karena sebagian besar
masyarakat Indonesia
mengkonsumsi nasi sebagai
makanan pokok. Kandungan
karbohidrat yang tinggi dan rasa
yang enak membuat beras
dipilih sebagai salah satu
makanan favorit bagi
masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu kebutuhan beras di
Indonesia sangat besar sekali,
sehingga pemerintah sampai
mengimpor beras dari luar
negeri untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri.
21 | P a g e
Salah satu ciri bibit padi yang sudah siap tanam adalah memiliki daun dua sampai tiga helai dan telah
berusia kurang lebih 2 minggu.
Cara menanam bibit padi tersebut bisa dilakukan dengan cara tunggal maupun ganda. Untuk satu
lubang bisa diisi satu atau dua tanaman padi.
Proses penanaman bibit padi yang baik adalah dengan membuat lahan tergenang dengan air
sedangkan kedalaman penanaman bibit sekitar 1-1,5 cm. Tidak terlalu dalam serta posisikan akar
seperti membentuk huruf (L), hal ini dilakukan agar agar bisa tumbuh dengan sempurna.
MEMBERIKAN PUPUK PADA TANAMAN PADI
Memberikan pupuk merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Karena tanpa adanya
pupuk yang baik tanaman padi akan sulit utuk tumbuh dengan sempurna dan tentu saja hasil panen
tidak bisa maksimal. Berikut adalah takaran serta cara memberikan pupuk yang baik untuk budidaya
tanaman padi.
Untuk pemupukan pertama bisa Anda lakukan saat padi telah berusia 7-15 hari setelah ditanam. Anda
bisa menggunakan jenis pupuk Urea dan TSP yang dicampur dengan dosis sekitar 100:50 Kg/ha atau
bisa disesuakan dengan kondisi tanaman.
Untuk pemberian pupuk pada tahap dua bisa dilakukan saat tanaman padi telah berumur 25-30 hari.
Gunakanlah pupuk jenis Urea 50 Kg/ha serta Phonska 100 Kg/ha.
Proses pemumukan terakhir bisa dilakukan saat tanaman berumur 40-45 hari. Anda bisa
menggunakan pupuk jenis Urea yang dicampur dengan Za dengan perbandingan 50 : 50 Kg/ha.
22 | P a g e
1.1.1Setiap tanaman budidaya tidak lepas dari gangguan hama yang merusak
tanaman oleh karena itu Anda harus mencegahnya. Biasanya ada beberapa hama yang
mengganggu budidaya tanaman padi diantarnya tikus, orang-orang, belalang,
lembing, wereng hingga walang sangit. Untuk hasil maksimal pengendalian hama
sebaiknya dilakukan dengan cara alami yaitu dengan memelihara hewan pemangsa
sehingga dapat menghambat perkembangan hama tersebut.
1.1.2Oleh sebab itu jangan membasmi ular yang ada di sekitar sawah Anda, karena
hewan tersebutlah yang bisa menjadi predator untuk hama tikus yang sering merusak
tanaman padi. Keuntungan pengendalian hama secara alami adalah terjaganya
lingkungan dan cukup aman untuk kelangsungan ekosistem alam. Tetapi bila penyakit
atau hama tidak belum bisa diatasi dengan cara tersebut, maka Anda bisa
menggunakan petisida untuk mengendalikan hama.
MEMANEN TANAMAN PADI
1.1.3Inilah saat yang paling ditunggu oleh para petani yaitu masa panen tanaman
padi. Tanda tanaman padi telah siap untuk dipanen adalah warna butiran bijinya sudah
mulai menguning, ranting buahnya sudah mulai menunduk karena terisi dengan beras.
Proses pemanenan padi bisa dilakukan dengan cara tradisonal yaitu menggunakan
sabit atau dengan cara modern yang menggunakan mesin otomatis.
1.1.4Untuk mengurangi kerugian pada saat panen usahakan untuk segera memanen
padi karena bila usia padi terlalu tua biji padi akan rontok. Itulah proses budidaya
tanaman padi yang cukup panjang, oleh karena itu kita harus menghargai makanan ini
jangan membuangnya atau berlebih-lebihan dalam memasak sehingga terbuang.
Selain itu jika banyak yang menanam tanaman ini sudah pasti Indonesia akan bisa
surplus stok beras.
23 | P a g e
7.
Jika dilihat sekilas tanaman
sorgum mirip dengan tanaman
jagung. Di Indonesia sorgum
masih jarang dimanfaatkan atau
diolah manjadi makanan.
Padahal, sorgum mengandung
karbohidrat yang sama baiknya
dengan beras. Di Indonesia
produksi tanaman sorgum
masih rendah dibandingkan
produksi di beberapa negara di
Asia tenggara. Tanaman
sorgum ini dapat tumbuh
walaupun dalam kondisi
kekeringan dan dapat terus
tumbuh walaupun telah
dipangkas batangnya. tanaman
sorgum harus lebih
dikembangkan di Indonesia.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah untuk sorgum lama dengan jagung, yaitu dibajak satu atau dua kali,
digaru lalu diratakan. Tanah yang telah siap ditanami harus bersih dari gulma karma fase
pertumbuhan sorgum agak lambat kira-kira 3 - 4 minggu sehingga pada awal pertumbuhan
tersebut kurang mampu bersaing terhadap gulma. Kalau perlu buatlah saluran-saluran
drainase.
Penanaman
Pada umumnya tanaman sorgum ditanam sebagai tanaman seta pada tanaman pokok
padi gogo, kedelai atau tanaman palawija lainnya. Bila ditanam secara monokultur populasi
tanaman per/hektar sekitar 100.000 - 150.000 tanaman. Jarak tanam yang dianjurkan
adalah 75 X 25 Cm atau 75 X 20 Cm dengan masing-masing 2 tanaman perlubang. Menurut
hasil penelitian, peningkatan populasi di atas 150.000 tanaman/hektar, masih cenderung
meningkat hash walaupun tidak begitu besar.
24 | P a g e
Cara panen
Panen dilakukan dengan cara memangkas tangkai mulai 7,5 - 15 cm di bawah bagian biji
dengan menggunakan sabit. Hasil pemangkasan kemudian diikat dengan ukuran sekitar ?0
Kg - 40 Kg setiap ikatnya.
Waktu panen
Sorgum dipanen apabila biji dianggap telah masak optimal, biasanya 45 hari setelah
Pengeringan
Biasanya pengeringan dilakukan dengan cara penjemuran selama 60 jam hingga kadar
air biji mencapai 10 - 12 %. Kriteria untuk mengetahui tingkat kekeringan biji biasanya
dengan cara menggigit bijinya. Bila bersuara berarti biji tersebut telah kering. Apabila hari
hujan atau kelembaban udara tinggi, pengeringan dapat dilakukan dengan cara
menggantungkan batang-batang sorgum diatas api dalam suatu ruangan atau di atas api
dapur.
Perontokan
Perontokan secara tradisionil dilakukan dengan pemukul kayu dan dikerjakan di atas
lantai atau karung goni. Pemukulan dilakukan terus menerus hingga biji lepas. Setelah itu
dilakukan penampian untuk memisahkan kotoran yang terdiri dari daun, ranting, debu atau
kotoran lainnya. Sejumlah biji dijatuhkan dari atas dengan maksud agar kotorannya dapat
terpisah dari biji dengan batuan hembusan angin. Agar dicapai hash yang terbaik dan efisien
dianjurkan agar menggunakan wadah supaya biji tetap bersih, usahakan agar biji segera
dirontok setelah panen untuk mencegah serangan tikus dan burung, dan kadar air tidak
boleh lebih dari 10 - 12 % untuk mencegah pertumbuhan jamur.
25 | P a g e
8.
Singkong merupakan salah
satu tanaman umbi-umbian yang
kerap kita jumpai di daerah
pertanian. Tanaman singkong
merupakan bahan dasar pembuat
tepung, dan juga banyak
dikonsumsi sebagai bahan
makanan bagi beberpa kalangan
masyarakat seperti tiwul,
singkong rebus, tape singkong,
gatot, getuk, dan masih banyak
lagi.
Pembibitan Singkong
Sebelum melakukan budidaya tanaman singkong, perlu dilakukan pemilihan bibit yang
berkualitas. Bibit singkong yang akan dikembangbiakan dipilih berasal dari tanaman induk
yang mempunyai karakteristik; produksi tinggi, kadar tepung tinggi, umur panen 7 - 9
bulan, tahan terhadap hama dan penyakit, warna putih, kadar sianida-nya rendah. Bibit
dengan kualitas baik akan menghasilkan produksi yang tinggi dan kualitas singkong yang
tinggi pula.
Pengembangbiakan tanaman singkong dapat dilakukan dengan cara stek. Batang
tanaman singkong yang akan digunakan untuk stek dipilih berdasarkan umur kurang lebih
7-12 bulan, diameter 2,5-3cm, telah berkayu, lurus dan masih segar, panjang stek 20-25
cm, bagian pangkal diruncingi agar memudahkan penanaman,kulit stek tidak terkelupas
terutama pada bakal tunas.
Pengolahan Lahan
Sebelum melakukan penanaman bibit singkong, maka perlu dilakukan pengolahan tanah
terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur sehingga pertumbuhan akar dan umbi
26 | P a g e
berkembang dengan baik. Gulma dan sisa-sisa tanaman harus dibakar. Waktu mengerjakan
tanah sebaiknya pada saat tanah tidak dalam keadaan becek atau berair, agar struktur
tanah tidak rusak. Pengolahan tanah dibajak atau di cangkul 1-2 kali sedalam kurang lebih
20 cm, diratakan langsung ditanami atau di buat bedengan-bedengan atau guludan dan
juga dibuat saluran drainase, kemudian baru dapat ditanam.
Penanaman
Penanaman bibit singkong dapat dilakukan setelah bibit/stek dan tanah disiapkan. Waktu
yang baik untuk penanaman adalah permulaan musim hujan. Hal ini disebabkan singkong
memerlukan air terutama pada pertumbuhan vegetatif yaitu umur 4-5 bulan, setelah itu
kebutuhan akan air relatif lebih sedikit. Jarak tanam secara monokultur antara lain: 100 cm
x 100 cm ; 100 cm x 60 cm. Cara menanam singkong sebaiknya stek tegak lurus atau
minimal membentuk sudut 60 derajat dengan tanah dan kedalaman stek 10 - 15 cm.
Pemupukan
Untuk mencapai hasil yang tinggi perlu dilakukan pemupukan bisa dengan menggunakan
pupuk organik (pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau ) dan pupuk an-organik (Urea,
TSP, KCL). Pupuk organik sebaiknya diberikan bersamaan dengan pengolahan tanah. Tujuan
utama pemberian pupuk adalah untuk memperbaiki struktur tanah. Pupuk an-organik
diberikan tergantung komposisi tanah. Pada umumnya dosis pupuk anjuran untuk tanaman
singkong adalah:
- Urea : 60 - 120 kg hl/ ha
- TSP : 30 kg P205/ ha
- KCL : 50 kg K20/ ha
Cara pemberian pupuk adalah Pupuk dasar : 1/3 bagian dosis Urea, KCL., dan seluruh
dosis P (TSP) diberikan pada saat tanam, pupuk susulan : 2/3 bagian dari dosis Urea dan KCL
diberikan pada saat tanaman berumur 3 - 4 bulan
.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, baik,
seragam dan memperoleh hasil yang tinggi. Pemeliharaan singkong meliputi Penyiangan dan
Pembumbunan
Penyiangan dilakukan apabila sudah mulai tampak adanya gulma (tanaman pengganggu).
Penyiangan kedua dilakukan pada saat singkong berumur 2-3 bulan sekaligus dengan
melakukan pembumbunan. Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah
sehingga singkong dapat tumbuh dengan sempurna, memperkokoh tanaman supaya tidak
rebah.
27 | P a g e
Hama pada tanaman singkong antara lain; tungau daun merah dan kumbang, sedangkan
penyakit yang sering menyerang tanaman singkong adalah layu bakteri dan bercak daun.
Untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman singkong adalah; sanitasi
lahan setelah panen (sisa tanaman dibakar ), bibit yang digunakan sehat dari varietas tahan
penyakit, pengolahan tanah secara sempurna, pergantian tanaman dengan palawija/tanaman
lainnya. Cara-cara tersebut dapat secara efektif mengurangi serangan hama penyakit.
Pemanenan Singkong
Tanaman singkong pada umumnya dapat dipanen pada usia sekitar 7-8 bulan dari
penanaman. Namun seiring dengan bertambahnya teknologi yang dapat menghasilkan
varietas baru, ada singkong yang dapat dipanen pada bulan ke 5 dari penanaman.Ciri-ciri
tanaman singkong siap dipanen adalah daun-daun sudah mulai sedikit karena rontok, ubi
singkong sudah besar (dapat dilihat dengan menggali tanah pada bagian ubi).
Lakukan pemanenan dengan cara mencabut singkong secara manual, tanah yang gembur
tadi tentunya akan sangat membantu mengurangi ubi singkong tertinggal saat dicabut.
Singkong dapat dipanen secara serentak. Pisahkan ubi dari pohon dengan cara memotong
dengan menggunakan parang/golok pada bagian pangkal ubi (jangan sampai terkena ubinya).
Pasca panen
Kumpulkan semua batang singkong yang tersisa untuk membersihkan lahan agar dapat
ditanami kembali. batang ubi sisa ini dapat dijadikan bibit kembali untuk penanaman
selanjutnya atau dapat dibakar pada lahan pertanian/kebun tersebut untuk menjadi pupuk.
Itulah beberapa cara melakukan penanaman singkong yang benar agar menghasilkan panen
yang banyak, dan melakukan perawatan pada singkong. Pemilihan bibit yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap hasil panen.
28 | P a g e
9.
Mentimun
atau Cucumis
sativus merupakan
tanaman yang bisa
beradaptasi pada
berbagai jenis iklim.
Namun, budidaya
mentimun lebih
maksimal pada
kondisi iklim kering
dengan penyinaran
penuh pada suhu 2127oC. Sedangkan
ketinggian ideal untuk
budidaya mentimun
adalah 1000-1200
meter dari permukaan
laut.
Penyiapan benih mentimun
29 | P a g e
Pertama-tama bajak atau balik tanah sedalam 20-30 cm. Pada kondisi tanah dengan pH
kurang dari 6 berikan kapur dolomit sebanyak 1-2 ton per hektar, tergantung keasaman
tanah. Campurkan dengan tanah dan diamkan selama 1-2 minggu.
Buat bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 20-30 cm dan panjang disesuaikan
kebutuhan. Buat jarak antar bedengan 30 cm. Tutup bedengan dengan mulsa plastik.
Kegunaan mulsa plastik untuk mempertahankan kelembaban tanah, karena mentimun lebih
baik ditanam di musim kemarau yang penyinarannya penuh. Namun, zona perakaran untuk
mentimun harus tetap dijaga kelembabannya.
Buatlah lubang tanam pada permukaan mulsa dengan diameter 10 cm, setiap bedengan
dua baris lubang tanam. Jarak antar lubang tanam dalam satu baris 40 cm dan jarak antar
baris 50-60 cm.
Berikan pupuk kandang, lebih baik campuran antara kotoran ayam dengan kotoran
kambing atau sapi 1:1. Cara pemberian pupuk bisa ditebar dalam bedengan kemudian
diaduk dengan tanah, atau diletakan pada lubang tanam. Letakan pupuk sebanyak 0,5-1 kg
pada setiap lubang tanam. Total kebutuhan pupuk untuk satu hektar 20-30 ton. Setelah
diberi pupuk biarkan lahan selama 1-2 minggu.
Penanaman benih mentimun
Tanamlah biji yang telah bertunas, yang telah disiapkan dengan cara yang sudah
diuraikan di atas. Masukkan masing-masing satu biji kedalam lubang tanam kemudian tutup
dengan tanah. Siram setiap pagi dan sore hari. Setelah 2 hari biasanya benih yang ditanam
sudah mulai tumbuh dan bertunas agak lebih tinggi.
Perawatan budidaya mentimun
Pada umur 3-4 hari setelah tanam lakukan pengontrolan tanaman, kemudian segera
sulam apabila ada tanaman yang mati atau gagal tumbuh dengan benih baru. Bersihkan
gulma di sekitar are atanam. Pada umur 2 minggu setelah tanam, biasanya daun sudah
mulai muncul. Berikan pupuk tambahan berupa pupuk cair.
Pupuk cair dibuat dari kotoran kambing yang telah matang dicampur dengan air.
Komposisi campuran 1 kg kotoran kambing dengan 1 liter air. Campuran tersebut harus
didiamkan terlebih dahulu selama satu minggu. Berikan pupuk cair dengan cara
menyiramkannya pada setiap lubang tanam. Kebutuhan pupuk cair adalah 1 liter per meter
persegi.
Untuk mendapatkan buah yang baik, sebaiknya pasang lenjer atau turus terbuat dari
bambu. Pasang satu lenjer bambu untuk setiap lubang tanam lalu ikatkan setiap empat
lenjer bambu pada ujung atasnya. Bantu tanaman untuk melilit atau memanjat pada bambu
tersebut.
Pengendalian hama dan penyakit
Beberapa penyakit dan hama yang menyerang mentimu diantaranya dikenal dengan
istilah cacantal atau oteng-oteng. Hama ini menyerang daun dan bisa menyebabkan
kematian pada tanaman. Selain itu, hama yang kerap menyerang mentimun adalah ulat
30 | P a g e
tanah. Hama ini biasanya menyerang batang yang menjadi pangkal keluarnya daun atau
buah. Kedua hama ini bisa dikendalikan dengan menggunakan biopestisida yang terbuat
dari ekstrak kipait dan gadung yang dicampur dengan air kencing kelinci.
Penyakit yang menyerang budidaya mentimun adalah busuk daun, tepung putih,
antraknosa, bercak daun dan busuk buah. Penyakit ini bisa dikendalikan secara kultur teknis
berupa rotasi tanaman dan pembuangan bagian tanaman yang terkena penyakit.
Panen budidaya mentimun
Mentimun mulai berbunga pada 20 hari setelah tanam dan berbuah setelah 40 hari.
Panen pertama budidaya mentimun biasanya dilakukan setelah 75 hari. Pemanenan
dilakukan secara bertahap selama 1-1,5 bulan. Panen bisa dilakukan setiap hari, umumnya
bisa dipetik 1-2 buah per tanaman.
Produksi buah mentimun yang baik bisa mencapai 30 ton per hektar. Mentimun hasil
panen harus diletakkan di tempat sejuk karena buah mentimun akan cepat kehilangan
kandungan air. Setelah dipanen, biasanya mentimun di pack dalam tempat yang mempunyai
sirkulasi udara atau dimasukkan karung untuk dijual ke pasar.
10.
Kacang panjang atau Vigna
Sinensis digolongkan kedalam
famili leguminosa. Famili
leguminosa biasa dimanfaatkan
petani sebagai tanaman sela
untuk memulihkan kandungan
nitrogen tanah. Selain
bermanfaat sebagai tanaman
sela, budidaya kacang panjang
sangat potensial secara ekonomi.
Budidaya kacang panjang dapat
dilakukan di dataran tinggi
hingga 800 meter dpl, maupun
rendah. Suhu optimum
pertumbuhannya ada di rentang
15-24oC dengan curah hujan
600-1500 mm per tahun.
Sedangkan suhu maksimum yang
bisa dicapai adalah 35oC dan
suhu minimum 10oC.
31 | P a g e
Kacang panjang lebih efektif ditanam secara langsung tidak disemaikan terlebih dahulu.
Pemilihan benih yang baik bisa dilihat secara fisik, yaitu dari penampilannya yang
mengkilap. Selain itu, benih yang baik apabila direndam dalam air akan tenggelam tidak
mengapung. Apabila benih dibeli ditoko lebih baik benih telah diuji lembaga terpercaya.
Jarak tanam kacang panjang adalah 40 cm antar baris dan 30 cm dalam baris, jadi dalam
satu bedengan terdapat dua baris. Buatlah lubang dengan cara ditugal pada setiap
bedengan dengan memperhitungkan jarak tanam di atas. Kemudian masukan 2-3 biji benih
kacang panjang pada setiap lubangnya, tutup dengan tanah. Kebutuhan benih untuk satu
hektar lahan sekitar 50 kg.
Perawatan budidaya kacang panjang
Perawatan yang harus diperhatikan adalah penyiraman atau pengairan. Pada lahan
beririgasi penyiraman bisa dilakukan dengan menggenangi lahan dengan air. Setelah tanah
dirasa lembab, air dikeluarkan lagi. Pada lahan tadah hujan, terutama saat awal
pertumbuhan benih, penyiraman harus dilakukan secara manual.
Setelah tanaman berumur 15-20 hari, berikan pemupukan tambahan. Pemupukan
sebaiknya berupa pupuk kompos dengan jumlah 20 ton per hektar dengan disebar disekitar
32 | P a g e
tanaman. Setelah dipupuk, timbun dengan cara menutup dengan tanah sekaligus
meninggikan bedengan. Perlakuan ini berguna untuk memperkuat cengkraman perakaran
tanaman dan pupuk menyerap kedalam tanah.
Cara pemasangan lenjer bamboo
Setelah pemupukan susulan, pasang lenjeran pada setiap bedengan karena kacang
panjang sudah mulai membelit. Lenjeran merupakan sebuah potongan bambu sepanjang 2
meter dengan lebar kira-kira 2 cm.
Cara memasang lenjeran adalah dengan
menancapkan satu lenjeran sedalam 10-15 cm di sekitar
tanaman. Satu lenjeran untuk satu tanaman. Setelah
lenjeran ditancapkan, gabungkan 4 lenjeran yang saling
berdekatan pada ujung bagian atasnya, kemudian diikat.
Lakukan seterusnya pada setiap 4 lenjeran.
Penyiangan diperlukan apabila tumbuh gulma atau
rumput dalam bedengan. Lakukan penyiangan terutama
pada awal tanaman tumbuh untuk menghindari
persaingan dalam mendapatkan nutrisi. Penyiangan
dilakukan dengan mencabut dengan tangan atau
dipapas dengan arit.
Apabila diperlukan, untuk merangsang keluarnya
bunga semprotkan pupuk organik cair pada tanaman
kacang panjang. Cara pemberiannya, encerkan satu liter
pupuk organik cair dalam 10 liter air. Setiap satu liter
pupuk yang telah diencerkan cukup untuk menyemprot
10 meter persegi tanaman.
Budidaya kacang panjang sudah siap dipanen setelah 45-50 hari. Buah yang siap dipanen
berwarna hijau keputihan. Cara panen dilakukan dengan cara dipetik, biasanya periode
panen kacang panjang dalam satu kali siklus budidaya sebanyak 15-18 kali. Hasil produksi
kacang panjang bergantung pada banyak variabel, diantaranya jenis varieatas tanaman,
mutu benih dan pemeliharaan. Budidaya kacang panjang yang baik menghasilkan panen
lebih dari 35 ton per hektar.
Cara memetik buah saat panen menentukan produktivitas panen berikutnya. Ada dua
cara untuk memetik buah kacang panjang. Pertama, mematahkan tangkai buah ke arah
yang berlawanan dengan lekukan buah yang menempel pada buah. Kedua dengan cara
memutar buah hingga terlepas dari tangkainya. Kedua cara tersebut bisa menghindarkan
kerusakan pada bunga atau buah yang belum siap panen.
33 | P a g e