Anda di halaman 1dari 9

MATERI BUDIDAYA PORANG

1. PEMILIHAN LAHAN
Pada mulanya tanaman porang memang tumbuh secara liar di hutan dan belum
banyak dikenal oleh masyarakat. Menurut sejarah tanaman porang merupakan keluarga
botani dari Amorphophallus yang dibawa dari Asia Tropik menuju Afrika dan terus
berlanjut hingga ke Filipina, Malaysia hingga pulau jawa dan kepulauan pasifik.

Masyarakat Indonesia sendiri baru mengenal dan membudidayakannya setelah


menemukan kandungan dan manfaat dari umbi tersebut. Sementara itu tanaman porang
tumbuh pada tempat-tempat yang memiliki kelembaban cukup tinggi. Serta pada bagian
bawah batangnya hanya cukup menyerap cahaya matahari sebesar 40% agar tetap hidup.

Tanaman porang yang dibudidayakan harus punya kualitas yang baik, untuk itu perlu
diketahui syarat-syarat tumbuh tanaman porang, antara lain :
1. KEADAAN IKLIM
➢ Intensitas cahaya 40% - 60%

1|B e r k a t T a n i P o r a n g M a j u
➢ Ketinggian paling bagus/ideal pada daerah dengan ketinggian 200 - 600 mdpl (ME-
TER DI ATAS PERMUKAAN LAUT)

2. KEADAAN TANAH
➢ Dibutuhkan tanah yang gembur, subur dan tidak becek]
➢ Tanah dengan tekstur lempung berpasir dan bersih dari alang-alang

3. KONDISI LINGKUNGAN
➢ Naungan yang ideal adalah jati, sengon,
sono, karet, sawit, dll
➢ Lahan dengan ketinggian 300 - 700
mdpl bias tanpa naungan (lahan ter-
buka). Sementara Lahan dengan keting-
gian 0 - 300 mdpl idealnya dalam naun-
gan

2. PERSIAPAN BIBIT
Bibit porang yang bagus tentu saja berasal dari tanaman porang yang berkualitas,
namun tak semua orang mengetahui lebih mengenai karakteristik bibit porang yang bagus.
Bibit tanaman yang kurang bagus tidak akan menghasilkan pohon dan umbi yang bagus,
maka efeknya akan memakan waktu masa menanam yang sia-sia!

86% petani baru tidak peduli dengan kualitas bibit yang baik untuk di tanam.
Padahal, jika Anda tidak menanam bibit yang kurang berkualitas, bersiaplah membuang
waktu Anda untuk menunggu pohon tumbuh yang tidak sesuai harapan. Jangan sampai
Anda membuang waktu, uang dan tenaga anda yang berharga.

Terdapat 3 jenis bibit yang umum digunakan untuk penanaman/budidaya porang,


menggunakan bibit biji (bunga), katak (buah) dan umbi :

2|B e r k a t T a n i P o r a n g M a j u
1. PENANAMAN MENGGUNAKAN BIJI (BUNGA PORANG)
Bunga porang akan berubah menjadi buah atau biji. Satu tongkol buah mampu
menghasilkan 250 butir yang dapat digunakan sebagai bibit. Budidaya porang metode
poliembrioni ini biasanya dilaksanakan ketika bunga porang mulai rebah, kemudian biji
ditampung. Selanjutnya biji-biji tersebut kemudian dibelah dan embrio-embrionya
dipisahkan. Dibutuhkan waktu 6-7 minggu sejak embrio disemaikan hingga
berkecambah. Embrio yang telah berkecambah dipindahkan kedala kantong polybag
hingga 8 minggu sebelum siap ditanam ke lahan.

2. PENANAMAN MENGGUNAKAN KATAK (BUAH)


Katak adalah suatu bintil yang berwarna agak coklat kehitaman yang umumnya ada di
pangkal atau tangkai daun tanaman porang. Di saat masa panen, katak akan disimpan
hingga saat musim tanam/musim hujan tiba. Bibit katak bisa langsung ditanam di lahan
yang sudah disiapkan, idealnya 1 kg bibit katak berisi 100 butir katak agar dapat panen
1 musim (6-8 bulan). Bibit katak yang berkualitas berumur cukup tua/ripah (seleksi/
pilih bubil yang sehat dan normal) dan lepas alami tanpa bantuan manusia.

3. PENANAMAN MENGGUNAKAN UMBI


Bibit dari umbi porang memiliki ukuran dari kecil hingga besar. Umbi kecil dihasilkan
dari penanaman bibit biji (bunga porang) 1 musim. Bibit katak kecil yang terjatuh dan
tumbuh liar disekitar tanaman induk. Sedangkan umbi besar diambil dari umbi panen
yang memiliki berat dibawah 0,8kg. Sebab Pabrik hanya menerima umbi porang
produksi dengan berat minimal 0,8kg.

3|B e r k a t T a n i P o r a n g M a j u
Dari ke 3 jenis Bibit porang bisa didapatkan dengan mudah dan murah saat musim
panen April maksimal Mei. Untuk itu dibutuhkan tempat penyimpanan bibit porang yang
baik dengan tujuan agar bibit bisa bertahan sampai ke musim tanam selanjutnya. Tempat
penyimpanan bibit di desain agar bibit mendapatkan sirkulasi udara yang baik, tidak
lembab, tertutup dan tidak terkena sinar matahari secara langsung, sehingga tidak akan
timbul jamur/rusak. Semakin besar dan berat bibit yang ditanam sangat mempengarui
waktu dan jadwal panen.

3. PENGOLAHAN LAHAN
➢ PEMBERSIHAN GULMA
Ketika musim hujan tiba, maka gulma akan
tumbuh dengan subur. Untuk itu,
bersihkanlah gulma yang sudah tumbuh
subur. Pastikan juga tidak ada lagi gulma
yang tumbuh disekitar tanaman porang
Anda. Perlu Anda ketahui bahwa gulma bisa
menghambat pertumbuhan porang.

➢ LAHAN DIBAJAK/DIGEMBURKAN
Proses bajak ini dapat mengunakan traktor,
hand tractor dan manual (cangkul, sekop dll)
sebelum penanaman bibit. Proses
membolak-balik tanah berguna untuk tanah
menjadi gembur dan cukup rongga udara,
mampu menahan air, kaya unsur hara, cukup
mengandung bahan organik, dan mempunyai kadar asam dan basa tertentu.

➢ PEMBERIAN PUPUK DASAR


Pada saat pertama kali ditanam, dilakukan pemupukan dasar yaitu berupa pupuk kohe
(kotoran hewan) sapi/kambing dan dolomit. Ke 2 pupuk diatas merupakan pupuk
organik dan bukan pupuk kimia. Selain Untuk meningkatkan dan mengembalikan

4|B e r k a t T a n i P o r a n g M a j u
kesuburan tanah, kandungan Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca) dan
Magnesium (Mg). Zat-zat itu (unsur hara) sangat dibutuhkan tanah untuk pertumbuhan
tanaman (perkembangan akar, bibit, kekokohan batang, pembentukan buah,
percepatan waktu panen), memperbaiki tanah yang rusak, asam dan juga
meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama penyakit.

➢ LAHAN DI ROTARY / PENGEMBURAN / PENCAMPURAN


Dalam proses rotary/penggemburan atau proses pencampuran antara bahan
organic (pupuk kohe dan dolomit) dengan tanah. Proses ini dimaksudkan agar bahan
pupuk organik dapat menyatu dengan tanah, tanah semakin gembur dan
tanah benar-benar siap untuk ditanami. Proses bajak rotary ini dapat mengunakan
traktor, hand tractor dan manual, lakukan hal ini 2 hingga 3 kali putaran. Proses
pengolahan lahan ini waktunya yang ideal berkisar antara 15 – 21 hari sebelum proses
tanam.

➢ LAHAN DI GULUD/BEDENG
Lalu dibuat guludan /
bedengan selebar 100cm
dengan ketinggian 40cm dan
panjang disesuaikan dengan
lokasi lahan. Jarak antara
guludan adalah 40 cm (got
air/parit/akses jalan) lalu dibuat lubang tempat ruang tumbuh bibit yang dilaksanakan
pada saat penanaman. Proses gulud/bedeng ini dapat mengunakan traktor, hand
tractor dan manual.

5|B e r k a t T a n i P o r a n g M a j u
4. MASA PERTUMBUHAN, PANEN KATAK DAN UMBI PORANG
➢ PENANAMAN PORANG
Porang sangat baik ditanam ketika mendekati musim hujan yaitu sekitar bulan
september – november. Tahap penanaman porang adalah sebagai berikut :
1. Bibit yang sehat satu persatu dimasukkan kedalam lubang tanam dengan letak bakal
tunas menghadap ke atas

6|B e r k a t T a n i P o r a n g M a j u
2. Tiap lubang tanaman diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam 30-50 cm atau sesuai
kebutuhan
3. Tutup bibit dengan tanah halus / tanah olahan setebal 3cm (secukupnya)

➢ PEMELIHARAAN TANAMAN PORANG


Tanaman porang merupakan tanaman yang tidak terlalu memerlukan pemeliharaan
secara khusus dalam pola intensif. Namun untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan
produksi secara maksimal, dapat dilakukan perawatan yang intensif dengan cara :
1. PENYIANGAN
✓ Dilakukan dengan membuang gulma yang berupa rumput liar yang dapat
manjadi pesaing tanaman porang dalam hal kebutuhan air dan unsur hara
dalam tanah.
✓ Sebaiknya dilakukan sebulan setelah Bibit porang ditanam serta penyiangan
berikutnya dapat dilakukan saat gulma muncul.
✓ Pemanfaatan gulma yang terkumpul ditimbun dalam sebuah lubang agar
membusuk dan menjadi kompos.

2. PEMUPUKAN LANJUTAN
Pada saat pertama kali ditanam, dilakukan pemupukan dasar yaitu berupa kohe dan
dolomit (organilk). Untuk pemupukan berikutnya/lanjutan dapat dilakukan setelah
penyiangan pertama umur satu bulan dengan jenis pupuk urea 10 gr/titik dan SP36
5gr/titik. Kemudian pemupukan selanjutnya dilakukan pada umur -+3bln
bersamaan dengan munculnya pertumbuhan bubil (katak) pada daun. Untuk
pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditabur disekitar batang porang dengan
lapisan jarak 5-10cm dari pangkal tanaman porang tutup dengan lapisan tanah
secukupnya.

3. PENGAMANAN POHON BAGI LAHAN TUMPANG SARI/BERNAUNGAN.


Untuk pengamanan budidaya porang yang bernaungan yaitu dengan pemeliharaan
tanaman naungan agar porang juga mandapat intensitas cahaya secara maksimal.

7|B e r k a t T a n i P o r a n g M a j u
4. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Tanaman porang masih tergolong sangat minoritas dalam gangguan hama dan
penyakit. Biasanya gangguan jamur sclerotium sp dapat mengakibatkan tangkai
dan helai daun menjadi layu dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida
ridomil (sejenisnya). Sedangkan pada umbi dalam tanah biasanya mendapatkan
serangan ulat bahkan juga menyerang bagian daun, dan dapat dikendalikan dengan
pemberian insektisida. Dari beberapa gangguan tersebut biasanya berawal dari
pupuk kompos yang belum terurai secara maksimal.

5. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT


Tanaman porang masih tergolong sangat minoritas dalam gangguan hama dan
penyakit. Biasanya gangguan jamur sclerotium sp dapat mengakibatkan tangkai
dan helai daun menjadi layu dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida
ridomil (sejenisnya). Sedangkan pada umbi dalam tanah biasanya mendapatkan
serangan ulat bahkan juga menyerang bagian daun, dan dapat dikendalikan dengan
pemberian insektisida. Dari beberapa gangguan tersebut biasanya berawal dari
pupuk kompos/kohe yang belum terurai secara maksimal.

6. PANEN KATAK PORANG


✓ Tanaman porang dengan bibit katak
isi 100/kg bisa menghasilkan 3 – 10
butir bibit katak/pohon.
✓ Waktu panen bibit katak porang
dilakukan pada bulan April-Mei (masa
dormanisasi), tanaman mengalami
masa istirahat/dorman (tidur mati)
dan daunnya akan layu sehingga
tampak seolah-olah mati (ripah).
Disaat ripah bibit katak tua akan terlepas dengan sendirinya.
✓ Simpan bibit katak porang dengan baik dengan tujuan agar bibit bisa bertahan
sampai ke musim tanam selanjutnya dan sisanya di jual ke petani lain.

8|B e r k a t T a n i P o r a n g M a j u
7. PANEN UMBI PORANG
✓ Tanaman porang hanya mengalami pertumbuhan selama 5-7bln tiap tahunnya
(pada musim penghujan). Diluar masa itu, tanaman mengalami masa istirahat /
dorman (tidur mati) dan daunnya akan layu sehingga tampak seolah-olah mati
(ripah).
✓ Waktu panen tanaman porang
dilakukan pada bulan April-Juli
(masa dormanisasi).
✓ Umbi porang yang dipanen
adalah umbi besar yang
beratnya 0,8kg/umbi.
✓ Rata-rata produksi porang
berkisar 40 - 80 ton per hektar.
✓ Umbi panen dihitung kemudian dimasukan pada karung waring
✓ Jual dan Kirim ke Pabrik dengan timbangan, refaksi dan harga terbaik
✓ PT. Asia Prima Konjac Caruban Ngawi

Itulah informasi tentang Budidaya porang dari mulai pemilihan lahan, persiapan bibit,
pengolahan lahan hingga masa pertumbuhan, panen katak dan umbi porang. Mudah-
mudahan informasi ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

9|B e r k a t T a n i P o r a n g M a j u

Anda mungkin juga menyukai